"Sheana, sini nak makan dulu" panggil Nenek Sheana yang berada di meja makan.
Sheana saat ini sedang berada di pinggir kolam sambil menendang-nendang air di kolam itu. Walaupun simple dan membuatnya terlihat seperti anak kecil tapi itu sangat menyenangkan untuknya.
"Iya Nek, " sahut Sheana saat mendengar panggilan neneknya.
Sari dan Hadi sudah duduk di meja makan mereka menunggu kedatangan Sheana untuk bergabung bersama mereka menikmati sarapan.
Sheana datang dengan tersenyum semanis mungkin pada kakek dan neneknya. Lalu ia duduk tepat didepan neneknya itu
"Wiih, ini makanan kesukaan ku" Sheana tampak berbinar melihat Gurita asam pedas kesukaannya yang dibuatkan Sari.
"Memang cuman nenek sama kakek yang pengertian dengan ku" ujar Sheana.
"Jelas dong, kamu kan cucu kesayangan nenek sama kakek" ujar Sari sambil sekilas menatap suaminya yang juga tersenyum.
"Aku nggak salah lari kesini" Sheana merasa yakin dengan keputusannya pergi dari Sydney.
"Ayo makan cucu kakek" Hadi mempersilahkan Sheana untuk makan.
Sheana langsung bersiap untuk mengambil Gurita itu menaruhnya di piring dan siap untuk melahapnya. Namun sebelum itu, sendok yang digunakan Sheana terlempar jauh, gara-gara ditepis dengan kuat oleh !Sean.
"KAKAK APA-APAAN SIH" bentak Sheana pada kakaknya itu yang tiba-tiba datang langsung menepis sendok makannya.
"Sean kamu apa-apaan sih, adik kamu tuh mau makan. Kenapa malah kamu tepis seperti itu sendok nya" tuan Hadi tampak terkejut dengan kedatangan Sean yang tiba-tiba.
Sean menatap tajam kearah kakek dan neneknya secara bergantian.
Sean mendengus sinis melihat Kakeknya.
"Jangan makan di rumah, makan diluar sama kakak" ujar Sean langsung menarik tangan Sheana.
"Aku tidak mau, aku mau makan masakan nenek" tolak Sheana sambil melepaskan tangan Sean.
"Sean lepaskan adikmu" ujar Sari halus pada cucu sulungnya.
"Jangan sok baik pada Sheana, kalian ada niat lainkan. Kalian akan meracun Sheana lewat makanan itu kan"
"Sean,!! Jangan omong kosong kamu" Hadi tampak murka.
"Siapa yang omong kosong, kalian memang akan meracuni Sheana kan. Tidak mungkin kalau tidak, aku sudah tahu kalian berdua bagaimana. Serigala berbulu domba" ujar Sean tajam pada Kakek dan Neneknya.
plakkk
"Jaga ucapan Kakak, Kakek dan Nenek tidak seperti itu" Sheana menampar kakaknya begitu keras. Dia tidak terima jika Sean berprasangka buruk pada Nenek dan Kakeknya.
………………
"Lapor Bripka Zidan, anda disuruh ke lapas oleh kepala" ujar Pandu memberi laporan pada Zidan.
Zidan yang tadinya sedang duduk di meja kerjanya kini harus berjalan menuju lapas yang memang ada di Mabes polri.
Zidan terus berjalan di lorong kantor itu menuju ke lapas menemui kepala lapas.
Saat melewati ruang tunggu di lapas yang memang ada televisinya Zidan tidak sengaja melihat berita di sana. Diberita itu diberitakan
tentang keluarga Ravero.
Zidan saat mendengar nama Ravero disebut tentu saja langsung berhenti mendengarkannya. Karena nama itu tidak asing di telinganya.
"Ravero?" gumamnya pelan sambil terus memperhatikan televisi.
"Johan Ravero, akhirnya kembali ke Indonesia setelah 24 tahun tinggal di Sydney. Tidak sendiri dia kembali bersama istri dan ketiga anaknya. Apakah keluarga Ravero akan kembali berkumpul secara utuh seperti dulu"
Kira-kira begitulah cuplikan berita yang didengar oleh Zidan, lalu ia segera berlalu. Tetapi dia sambil berjalan terus memikirkan nama Ravero tersebut,
"Berarti benar pria kemarin itu keluarga Ravero dan perempuan itu adik pria tersebut. Aku sudah salah sangka pada pria itu" Zidan berujar pada dirinya sendiri.
°°°°°
Sheana berjalan dengan cepat dia kesal dengan Sean karena terus-terusan menyalahkan kakek mereka. Sementara Sean berlari mengejarnya dibelakang, Sheana semakin cepat berjalan agar tidak terkejar oleh Sean.
"SHEANA, SHEANA MAU KEMANA KAMU,." teriak Sean dari belakang Sheana.
"Bukan urusan mu," jawab Sheana dengan masih berjalan menjauh.
"Kakak tadi hanya melindungi mu dari mereka mengerti"
"Melindungi apa?kakek sama nenek baik padaku. Tidak seperti dirimu Daddy mu, Mommy mu yang jahat padaku" Sheana berbicara sambil terus berjalan membuka pintu dan berlari kecil menuju mobil yang terparkir diluar.
"Yaa..Sheana" teriak Sean saat Sheana sudah masuk kedalam mobil dan melajukan mobil itu cepat pergi dari rumahnya.
Sheana tidak perduli dengan Sean yang terus berteriak, dia terus menjalankan mobil ferrari atap terbukanya.
Didalam mobil atap terbuka itu Sheana bersenandung kecil mengenakan kacamata miliknya, dan mengurai rambutnya yang sedikit panjang. Menikmati hembusan angin yang menerpa.
Menjalankan mobil miliknya dengan santai. Tapi tiba-tiba saja sebuah mobil keluar dari gang dan menabrak mobil Sheana.
Otomatis Sheana langsung berhenti gara-gara tabrakan kecil itu. Ia keluar melihat mobilnya yang lecet, seorang Pria bertato juga keluar dari mobilnya.
Pria itu tampak kesal, menatap jengkel kearah Sheana.
"Hey nona, anda punya mata atau tidak"
"Whatt, anda menyalahkan saya. Justru saya yang bertanya begitu pada anda, anda punya mata atau tidak" Sheana tidak takut ia malah membalikan omongan pria itu.
"Waah, nona manis berani sama saya"
"Sama anda, ya tentu beranilah anda manusia kan" ujar Sheana konyol.
Pria bertato itu merasa geram dan berjalan semakin dekat kearah Sheana.
Sheana malah tersenyum sinis, dengan reflek Sheana langsung melayangkan pukulan pada pria itu. Tentu saja pria itu tidak terima, dia hendak balik menampar Sheana. Namu sebelum itu..
"TOLONG, TOLONG. .." teriak Sheana, pria bertato itu tampak terkejut dan langsung membungkam mulut Sheana. Namun Sheana tidak berhenti disitu, dia mengigit tangan pria tersebut dan kembali menjerit minta tolong.
Orang-orang yang berlalu lalang disitu langsung berdatangan mendekat kearah mereka berdua.
"Ada apa nona ada apa" ujar mereka semua yang mulai datang mendekat.
"Orang ini, tiba-tiba saja menabrak ku dan mencoba memperkosaku" Sheana tampak mendramatisir kan suasana.
Pria bertato itu mlotot syok, tak percaya perempuan didepannya saat ini memfitnah dirinya.
Orang-orang langsung menatap pria bertato itu dengan tajam dan mengintimidasi
"Nona ini berbohong, aku tidak mau memperkosanya" Pria bertato membela diri.
"Bohong, dia bohong. Tadi dia mau memperkosaku, kalau tidak mana mungkin aku meninjunya. Itu kalian bisa lihat wajahnya memar karena tinjuan ku"
Semua orang langsung memperhatikan area yang ditunjuk oleh Sheana.
"Ayo bawa pria ini kekantor polisi" ujar salah satu orang dan langsung memegang tangan pria itu.
"Aku tidak melakukannya" masih berusaha membela diri
"Bohong, ayo kita bawa dia kekantor polisi" ujar Sheana. Ikut membawa pria bertato itu kekantor polisi.
Mereka naik mobil si Pria itu dan yang menyopir salah satu orang yang ada disitu yang lainya memegangi pria tersebut.
Sheana duduk didepan, sesekali melihat kebelakang. Memasang muka mengejek dan misterius pada pria tersebut yang langsung menggeram kesal.
°°°
T.B.C
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Nesa Satria
bener bener nackal kamu sheana🤭🤦🏻♀️
2022-07-27
0
Rice Btamban
lanjutkan Thor
2022-07-20
0
Berdo'a saja
wadduhhhhh jangan bandel Sheana 🤦🤦
2022-07-15
0