Pagi harinya.
Karin bangun dari tidurnya ia menggeliat, Karin melihat ke sampingnya ia ternganga saat melihat suaminya yang ternyata masih muda dan tampan.
"Aku gak salah nikah kan? kata Dila suami aku udah tua bangka tapi ini kok masih muda? apa Dila boong ya sama aku? ishh dasar anak itu kalau sampai itu benar aku akan hajar dia habis-habisan" kata Karin pelan.
Karin duduk dari tidurnya.
"Aaauww sakit banget, kenapa bisa sesakit ini sih" rintih Karin, ia melihat ada bercak darah di seprai.
Lelaki yang tidur lelap di samping Karin tiba-tiba terusik, Karin dengan cepat langsung masuk ke dalam selimut lalu memejamkan mata.
Laki-laki itu tersenyum manis ia membelai lembut wajah Karin yang mulus.
"Udah gak usah pura-pura tidur aku tau kok kalau kamu udah bangun" kata laki-laki itu.
"Mati kenapa dia bisa tau? oh tidak kenapa tubuh aku mendadak menjadi panas dingin seperti ini" batin Karin.
Karin perlahan membuka mata.
"Kamu siapa?" tanya Karin.
"Aku Satya suami kamu apa kamu gak dengar saat pak penghulu menyebutkan nama ku?" tanya balik Satya.
Karin tidak memperhatikan itu ia malah cemas tanpa sebab.
"Enggak" jawab Karin.
"Pantesan" kata Satrya.
"Tapi kata Dila suami aku namanya Leo bukan Satya" kata Karin.
"Kamu mau Leo yang tua apa aku yang masih muda?" tanya Satya.
"Ga mau semuanya" jawab Karin.
Satya mencubit hidung Karin.
"Nakal udah kamu ga usah banyak tanya kenapa kok bisa aku yang jadi suami kamu" kata Satya.
Karin mengangguk."Tapi kok bisa kamu sih kan kemarin jelas-jelas Dila bilang kalau suami aku itu Leo bukan Satya" kata Karin.
"Hadeh disuruh diam masih aja gak mau gini-gini Leo itu teman aku jadi kamaren istri-istri Leo gak mau merestui pernikahan ke enam belasnya maka dia nyuruh aku yang menggantikannya begitu" jawab Satya.
"ENAM BELAS?" kaget Karin.
"Iya enam belas kamu ga salah dengar kok Dila sudah bilang kan kalau Leo itu punya banyak istri?" tanya Satya.
"Iya kata Dila pak botak itu punya banyak istri mangkanya tadi malam aku jadi panas dingin" jawab Karin.
Satya tak henti-hentinya memandang Karin.
"Aku sudah transfer biaya operasi ibu mu pada kakak mu sekarang dia sudah di operasi" kata Satya.
"Yang bener dari mana kamu tau no rekening kakak aku?" tanya Karin kaget.
"Dila yang memberikannya pada ku sekarang aku sudah menepati janji ku untuk memberikan uang itu pada mu kini kamu sudah menjadi milikku dan kamu tidak boleh menyebut nama laki-laki lain selain diri ku ingat itu baik-baik" kata Satya.
Karin mengangguk Satya masih belum berhenti memandangi wajah cantik Karin.
"Udah jangan lihatin aku sana kamu mandi aja dulu" kata Karin.
"Enggak mau" jawab Satya semakin mengeratkan pelukannya.
"Ya udah kalau kamu gak mau biar aku aja yang mandi duluan kamu lepasin aku dulu" kata Karin.
"Enggak boleh" jawab Satya menambah erat memeluk tubuh sang istri.
Karin mengembuskan nafas.
"Mau kamu itu apa sih? aku mandi duluan gak boleh aku suruh kamu mandi duluan kamunya gak mau? apa mau kamu?" tanya Karin.
"Aku mau kita mandi berdua" jawab Satya.
Wajah Karin mendadak memucat.
"A-aku bukan anak TK yang mandinya berdua ayo lepasin aku, aku mau mandi duluan" tintah Karin.
"Kamu itu gak akan bisa jalan" kata Satya.
"Bisa kok kata siapa aku gak bisa kamu lepasin aku, aku mau mandi aku bisa jalan" jawab Karin.
"Enggak mau" kata Satya lalu mengendong Karin menuju kamar mandi.
"Aaarrrgghh lepasin aku" teriak Karin.
"Sstt jangan berisik aku tau kamu itu gak akan bisa jalan jadi gak usah memberontak diam aja" jawab Satya santai.
Jantung Karin mendadak tidak aman saat Satya tanpa aba-aba langsung mengendong tubuhnya, Karin menenggelamkan wajahnya ke dalam dada bidang Satya untuk menutupi rasa malu yang saat ini menyerangnya.
Satya meletakkan tubuh Karin di dalam bathtub lalu keduanya mandi bersama pagi ini.
Selesai mandi dan berganti pakaian Karin memasak makanan untuknya dan juga suaminya pagi ini.
Satya memeluk pinggang Karin dari belakang.
"Masak apa?" tanya Satya.
"Nasi goreng kamu suka gak?" tanya Karin.
"Kalau kamu yang buat aku suka kok" jawab Satya.
Karin tersenyum setelah makanan itu siap keduanya makan dengan lahap.
"Sayang kamu setelah ini tinggal di sini bareng aku kamu gak usah kerja lagi masalah biaya rumah sakit ibu mu aku yang akan tanggung semuanya" kata Satya.
Karin mengangguk."Hei kau jangan mengangguk terus jawab apa kek gitu aku ini pengen dengar suara kamu tapi kamu cuman bisa diam aja" kata Satya.
"Aku harus gimana lagi perasaan gak ada yang salah sama apa yang aku lakukan kenapa kamu marah?" tanya Karin.
Satya menangkup pipi Karin.
"Aku gak marah sayang sama kamu aku hanya gak suka kalau kamu diam aja kalau aku nanya kamu harus jawab pakai suara jangan cuman mengangguk-angguk aja" jawab Satya.
"Iya gak lagi kok tapi kok rumah ini sepi banget mana orang tua kamu? kok gak ada?" tanya Karin.
"Kamu mau ketemu sama mama dan papa aku?" tanya balik Satya.
Karin mengangguk."Tuh kan sudah aku bilang gak boleh mengangguk-angguk aja kamu harus jawab pakai suara ini malah ulangin lagi auah aku ngamok" kata Satya merajuk.
Senyum manis terukir di wajah Karin saat melihat Satya yang begitu gemas di matanya.
"Maaf deh gak lagi kok aku janji" kata Karin merayu suaminya agar tidak marah lagi.
Wajah Satya masih sama tak ada perubahan apapun tanpa aba-aba Karin langsung mengecup singkat pipi Satya.
Satya langsung memandang Karin tak percaya.
"Jangan marah aku janji gak akan ngulangin hal tadi kok" kata Karin dengan memegang kedua telinganya.
"Baiklah aku tidak akan marah tapi ada syaratnya" jawab Satya tersenyum.
"Apa itu?" tanya Karin.
"Aku mau kamu harus berikan aku anak secepatnya" jawab Satya.
"Tidak ada anak yang cepat terbuatnya jika aku hamil pun butuh waktu 9 bulan aku mengandungnya baru dia bisa lahir ke dunia ini jadi kalau mau anak ga bisa secepatnya karena itu semua butuh proses yang cukup lama" kata Karin.
"Baiklah aku akan tunggu sampai anak itu lahir apa kamu benar-benar hamil?" tanya Satya.
Mendadak Karin tuli seketika dia baru tadi malam menikah dan pagi ini suaminya bertanya masalah kehamilannya, oh tidak apakah suaminya itu waras tidak mungkin kan Karin hamil secepat itu.
"Enggak aku gak hamil jadi jangan bahas kehamilan dulu ya Satya" jawab Karin.
"Kok Satya?" tanya Satya.
"Loh kan memang nama kamu Satya di mana letak salahnya?" tanya balik Karin.
"Masa kamu bilang Satya sih aku ini kan suami kamu jadi kamu jangan langsung sebut nama aku" jawab Satya.
"Terus aku harus panggil kamu apa?" tanya Karin.
"Mas Satya bisa?" tanya balik Satya.
"Bisa" jawab Karin.
"Oh ya kamu tadi nanya apa?" tanya Satya.
"Orang tua mas kemana kok gak ada di sini? apa mereka gak tinggal sama mas selama ini?" tanya Karin.
"Meraka gak tinggal sama mas nanti kapan-kapan kamu tak bawa deh ketemu sama papa dan mama" jawab Satya.
"Aku maunya sekarang gak mau kapan-kapan" kata Karin.
"Eh kok nakal" jawab Satya mencubit pipi Karin.
"Ayolah mas aku pengen ketemu sama papa dan mama kamu nanti setelah ibu aku sembuh aku akan bawa kamu menemuinya di kampung kalau saat ini kondisi ibu masih lemah kalau aku bawa mas ke sana sekarang aku takut kondisi ibu makin drop saat tau aku sudah menikah tanpa minta restu dulu padanya" kata Karin.
"Jika aku bawa Karin menemui papa dan mama Karin pasti akan tau siapa aku sebenarnya gimana ini aku gak mau Karin pergi meninggalkan aku? apa yang harus aku lakukan?" batin Satya bingung.
"Mas kok diam?" tanya Karin.
"Baiklah kamu siap-siap sana di dalam lemari itu ada banyak pakaian yang sesuai dengan ukuran kamu, kamu pilih aja" jawab Satya.
"Baik mas" kata Karin lalu masuk ke dalam kamar.
Satya memandang punggung Karin.
"Karin cepat atau lambat kamu akan tau siapa aku sebenarnya tapi lebih Karin tau siapa aku dari awal dari pada nanti dia tau setelah lama pernikahan ini berjalan aku yakin dia pasti akan membenci ku dan malah lari dari ku maaf Karin jika nanti kamu tau siapa aku sebenarnya aku mohon kamu jangan pergi tetaplah bersama ku" kata Satya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Morna Simanungkalit
seperti penipuan ya keluarga gak ditunjukkan namajuga diganti.
2024-08-14
0
lady daisy
satya ke leo thorr
2023-06-02
0
azzalea
lah pas ijab kabul nya Leo kok nama cwoknya
2023-03-28
0