#3. Freddy kembali tidak punya kerja

Rani hanya banyak diam tidak mau bertegur sapa dengan Freddy setelah Freddy menggadaikan mobil yang diberikan ibu mertua di meja judi padahal mobil itu untuk mencari nafkah untuk keluarga, anggapan Rani Freddy berarti tidak peduli keluarga nya, tidak peduli anak dan istrinya. Freddy juga malas untuk mencari nafkah untuk keluarga dia lebih senang duduk santai dan tenang tenang di rumah.

Freddy pun tidak berani untuk menyapa Rani, takut nanti di maki maki oleh Rani.

****

Seperti biasanya Rani melakukan aktivitas paginya memasak sarapan sekalian masak untuk satu harian, setelah masak dan lanjut mengantar anak anak pergi sekolah, untuk pulangnya nanti anak anak bisa naik angkot. Lanjut pergi ke tempat kerja, Rani pergi tanpa pamit kepada Freddy dia meninggalkan Freddy ketika sarapan di meja makan.

****

"Aduh Rani, kamu sekarang jadwalnya menyuntikkan antibiotik kepada pasien di kamar 312A" ucap Feni teman satu shift Rani di rumah sakit.

"Oh iya ya, aku lupa, untung kamu ingatkan, aku pergi dulu ya takut nanti lupa lagi" ucap Rani sambil berlalu meninggalkan Feni setelah mengambil peralatan suntik menuju kamar 312A.

"Kenapa sih kamu Rani?, kok dari tadi kamu kurang fokus, memangnya apa yang sedang kamu pikirkan?" ucap Feni, mencoba mencari tahu apa yang terjadi terhadap sahabatnya Rani.

"Biasa lah Feni, masalah keluarga" ucap Rani kepada Feni sahabatnya.

"Iya, tetapi kamu tidak biasanya begini." ucap Feni

"Freddy suamiku, menjual mobil pemberian ibu mertua, padahal mobil itu maksudnya untuk mencari nafkah suami, sebagai supir travel" Rani menjelaskan masalahnya kepada Feni

Feni diam tidak bisa berkata kata, hanya bisa berucap " sabar ya Rani, mudah mudahan suatu waktu nanti Freddy bisa berubah dan bisa mendapatkan pekerjaan". Hanya memberikan dukungan kepada sahabatnya, agar tidak berputus asa dan tetap semangat.

****

Sore itu ketika Rani pulang dari tempat kerja, di rumah Freddy lagi rebahan di lantai di depan TV di ruang keluarga, Rani masuk kedapur dan segera mengambil piring bersiap untuk makan, karena sedari siang dia belum makan, perutnya terasa sakit karena menahan lapar.

Dia langsung makan tanpa menawari makan Freddy padahal Freddy ada di dekatnya.

"Kenapa tidak mengajak aku untuk makan?" tanya Freddy kepada Rani.

Rani diam saja dan tetap terus melahap nasinya yang sudah hampir habis.

"Aku juga dari tadi siang belum makan, kau senang ya kalau aku cepat mati" ucap Freddy dengan nada setengah meninggi.

"Makan aja kalau mau makan, ada kok nasi di rice cooker" jawab Rani dengan ketus kepada Freddy. Dalam hatinya, mendingan kamu mati, supaya tidak jadi beban ku, toh kamu juga tidak bisa diharapkan.

"Maaf kan aku Mak frista, apa kita mau begini terus, diam diaman?tanya Freddy kepada Rani.

"Mendingan begini, sudah kuanggap matinya kau sekarang." jawab Rani penuh kemarahan.

"Kau mau kita ribut dan perang besar?, kalau sudah terjadi, apa tidak bisa kah diperbaiki?." Freddy mencoba membujuk Rani.

"Bagaimana cara memperbaiki nya, coba katakan, bagaimana cara memperbaikinya" tanya Rani sambil melotot kepada Freddy.

Freddy hanya diam saja. Dia juga tidak tahu bagaimana cara memperbaiki nya, toh sekarang dia adalah pengganguran. Sekarang Freddy merasa menyesal atas kebodohan nya.

"Maaf kan lah aku ya mak frista" ucap Freddy sambil memeluk Rani dengan erat. Awalnya Rani mencoba melepas tangan Freddy, tetapi Freddy memeluknya dengan erat. Akhirnya Rani pun luluh hatinya. Bagaimanapun Freddy adalah tetap suaminya dan ayah dari anak anaknya. Tidak mungkin aku bercerai dengan Freddy sekarang. Gumam Rani dalam hati.

Mereka pun saling bergelut di lantai di ruang keluarga dengan nafsu yang menggebu gebu karena hampir 1 Minggu mereka tidak bertegur sapa dan melakukan hubungan suami istri. Anak anak masih diluar bermain, mereka bebas melampiaskan hasrat nya tidak ada yang mengganggu. Segera mereka membereskan pakaian mereka dan beraktifitas seolah olah tidak ada yang terjadi, takut anak anak langsung datang dan mendapati mereka sedang melakukan hubungan suami istri.

****

Ibu Freddy telepon sekedar menanyakan bagaimana kabar cucu cucunya. Dia juga menanyakan "Bagaimana kerjaan mu Freddy apa lancar lancar saja?tanya ibu Freddy kepada Freddy.

Freddy diam saja antara memberi tahu yang sebenarnya atau merahasiakan nya.

Ibu Freddy terus menanyakan nya" Mengapa kamu diam, mobilnya sudah kamu jual ya?"

"iya Mak, sudah kujual" jawab Freddy dengan penuh penyesalan.

"Apa!, kurang ajar kau, memang tidak ada pikiran mu, beraninya kau menjual nya, itu bukan untuk mu, itu untuk cucu cucu ku". ibu Freddy membentak Freddy dengan penuh kemarahan, sesak dia merasa kan kelakuan anaknya Freddy seperti tidak ada tanggung jawab terhadap istri dan anak anaknya, pikiran nya kok seperti anak anak seperti hanya mementingkan kan kesenangan pribadinya, gumam ibu Freddy tidak habis pikir.

"Maafkan aku Mak" bujuk Freddy kepada ibunya.

"Padahal tadinya aku mau menawarkan pekerjaan kepadamu, ada keluarga si Timor tetangga ibu yang sebelah kanan rumah, pulang dari Singapura mau kau jemput di bandara terus kau antar ke kampung" cerita ibu Freddy kepada Freddy.

Freddy hanya diam tidak menjawab ibunya diujung telepon.

" Jadi sekarang apa pekerjaan mu?" tanya ibu Freddy selanjutnya kepada Freddy.

" Tidak ada Mak" jawab Freddy

"Pulang kampung saja lah kau, di kampung saja lah kau bertani, nanti hasil panenmu kirim ke anak dan istri mu" ibu Freddy memberi solusi.

"Jangan lah Mak"jawab Freddy

Ibu Freddy pun menyudahi pembicaraan mereka. dan langsung menutup telepon, dia sangat marah, bagaimana tidak, uang untuk membeli mobil adalah uang Taspen miliknya dan suaminya, ayah Freddy.

****

Pemberian uang kuliah yang diberikan ibu Freddy untuk biaya kuliah Rani selalu diberikan/semester melalui transfer bank atas nama Rani, setiap mengirim uang kuliah Rani ibu Freddy selalu melebihkannya sedikit untuk membeli kebutuhan pokok, walaupun tidak seberapa lumayan lah bisa membantu pikir Rani dalam hati.

Freddy pagi pagi sudah keluar dari rumah setelah sarapan yang telah disiapkan Rani untuk nya dan anak anak. Rani mencoba mengikuti Freddy dari belakang tanpa sepengetahuan Freddy, ternyata Freddy nongkrong di warung kopi, tetapi tidak meminta uang pada Rani untuk sekedar minum kopi dan uang rokok.

Ya sudahlah, setidaknya dia tidak ada minta duit kepadaku, gumam Rani dalam hati.

Ternyata Freddy kerja sebagai tukang tulis judi judi nomor atau disebut juga togel. Siapa yang mau beli, pesannya kepada freddy, kemudian ia menyerahkan kan uang penjualan nya kepada bos nya, diberi kanlah upah kepada Freddy. Lumayan lah bisa lepas uang ngopi dan uang rokok .

****

Freddy pulang kerumah dengan wajah penuh kegembiraan sambil senyam senyum.

Rani bingung melihat tingkah Freddy, dan segera menanyakan nya" Kamu, kenapa?, kok dari tadi asik senyam senyum?" tanya Rani ingin tahu.

"Kamu mau duit?"tanya freddy kepada Rani sambil senyum

"Maulah, masak tidak mau" langsung dijawab Rani penuh semangat.

"Ini, pergilah belanja" sambil menyodorkan uang kepada Rani

"Hhhhaa, darimana kau dapat uang ini" dengan nada terkejut mencoba bertanya kepada Freddy

" Menang togel, nomor yang kupasang keluar" Freddy menjelaskan kepada Rani

Rani pun lantas menerima nya dengan suka cita.

Terpopuler

Comments

Sui Ika

Sui Ika

hallo, kak Aq mampir nih 😁.
ceritanya bagus, real life banget dengan kehidupan di sumut. Suka sama ceritanya.

2022-06-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!