#5. Rani dan Freddy menikah

Menurut Rani Freddy mau bertanggung jawab, dan sedang mengusahakan untuk membujuk orang tua nya, bahwasanya Freddy akan menikahi seorang perempuan pilihan hatinya. Itu yang sedang dijanjikan Freddy kepada Rani, sehingga Rani sedikit berkurang bebannya, dan merasa mantap muntuk menceritakan sejujurnya kepada orang tuanya apa yang sedang terjadi kepada dirinya. Rani siap dimarahi seperti kata Freddy yang telah menyemangati Rani, "itu wajar kalau orang tua marah setelah mendengar penjelasan kita".

Terkadang Rani ragu untuk menceritakan sekarang harus mencari moment yang tepat, tetapi tidak boleh lagi menunggu lama lama, nanti keburu perut Rani semakin membesar.

*****

" Kulihat seperti nya kamu bertambah gemuk, tetapi beda, kamu kok kelihatan pucat, seperti tidak bersemangat atau kurang bergairah, kenapa?, apa kamu ada masalah? tanya Linda kepada Rani penuh kecurigaan.

Sebenarnya nya Linda merasa ada yang janggal terhadap perubahan bentuk tubuh Rani, tetapi Linda menepis prasangka itu, karena tidak rela dan tidak habis pikir kalau Rani melakukan hubungan suami istri tanpa ikatan pernikahan.

Dibalik pertanyaan ibunya yang menanyakan perubahan bentuk fisik tubuh Rani, jantung Rani berdebar kencang, keringat dingin bercucuran di wajah dan tubuhnya. Dia bingung apa sekarang waktu yang tepat, untuk berterus terang kepada ibunya.

Linda merasa keheranan melihat keringat Rani bercucuran diwajah dan tubuhnya yang begitu banyak "Mengapa keringat mu bercucuran, apa kamu sakit, sepertinya kamu ketakutan"

Jantung Rani semakin berdegup kencang, dia merasa tubuhnya lemas tak berdaya. Dia tidak sanggup lagi membendung semuanya, sesak rasanya dadanya tangisnya jatuh.

"uuu...uuu ibu.....uuuu, maaf kan aku Bu....."

Linda keheranan dan bingung sesungguhnya apa yang terjadi terhadap anaknya, lantas ia pun memeluk Rani erat erat. " Ada apa Rani, cerita kepada ibu" tanya nya memohon kepada anaknya.

" Ibu...uuuu.. Aku hamil!.. " ucap Rani sambil menangis dengan kencang sambil memeluk Linda.

"Apa" sambil melepaskan pelukannya terhadap Rani.

"Iya Bu , aku sudah hamil!" ucap Rani dalam keadaan tertunduk dan menangis.

Linda lantas menampar Pipi Rani kiri dan kanan sekuat kuatnya, terkadang menjambak Jambak rambut Rani, hampir saja Rani terjatuh. " Siapa yang menghamili mu, sudah berapa bulan?"

"Freddy bu, anak kos kosan yang tinggal di gang sehati" ucap Rani masih posisi tertunduk, dia tidak berani menatap tatapan mata ibunya.

Linda lemas mendengar kata kata ibunya, dia pikir laki laki yang mapan dan punya pekerjaan tetap dan punya pekerjaan bagus, yang akan mengawini Rani, sehingga dia sanggup mengorbankan mahkota nya, malah sebaliknya yang terjadi laki laki yang menghamili Rani adalah laki laki yang tidak mapan, belum punya pekerjaan yang bagus, setahunya Freddy hanya sebagai administrasi di bagian koperasi simpan pinjam, yang penghasilan nya bergantung terhadap banyaknya nasabah. belum tentu koperasi simpan pinjam tersebut berjalan lama. pasti suatu saat akan gulung tikar.

Nasi sudah menjadi bubur, tidak ada artinya lagi memarahi Rani anak nya. sekarang yang harus dilakukan bagaimana penyelesaian nya. " Bagaimana Freddy, apa kamu sudah memberi tahu Freddy mengenai kondisi mu yang sedang hamil?". tanya Linda kepada Rani.

"Sudah kuberitahu Freddy bu, Sekarang dia lagi pulang kampung, sedang berbicara dan membujuk ibunya untuk segera menemui keluarga kita" ucap Rani menjelaskan kepada Linda.

" Satu harapan ku kepadamu Rani, kau harus menyelesaikan sekolah mu, itu sangat berarti untuk mu dan anak anak mu nanti, aku tidak bisa berharap banyak kepada Freddy yang bakalan calon suamimu, sebenarnya aku tidak menyukai nya, apa yang bisa kuperbuat, itu sudah menjadi pilihanmu." Linda berucap kepada Rani atas keinginan hati nya.

" Iya Bu, aku janji akan menyelesaikan sekolah ku" janji Rani kepada ibunya sambil memeluknya dengan erat.

"Berapa bulan sudah kandungan mu, dan kapan katanya Freddy menemui keluarga kita". tanya Linda ingin tahu.

" Sudah 2.5 bulan Bu, aku tidak tahu kapan Freddy datang, Freddy mengatakan sedang membujuk orang tuanya" ucap Rani kepada ibunya.

Semakin lemas kondisi Linda, sudah selama itu anaknya telah membohongi nya, dan dia merasa telah gagal menjadi seorang ibu yang baik.

" Kamu yakin Freddy akan bertanggung jawab?" Linda penuh keraguan terhadap Freddy.

" Pasti Freddy bertanggung jawab Bu" ucap Rani hampir meragukan Freddy, karena Freddy sudah seminggu di kampung dan belum mengabari nya, apakah ibu Freddy setuju atas hubungan mereka menjadi suami istri.

******

"Mak, aku telah menghamili anak perempuan orang, tolong restui aku Bu" bujuk Freddy kepada ibunya yang sudah seminggu di kampung baru hari ini dia berani mengungkap kannya, setelah di telepon telepon Rani, takut Freddy melarikan diri dan pergi jauh.

"Apa, kamu serius?, Siapa perempuan itu? tanya ibu Freddy ingin tahu.

"Iya Mak, aku serius, perempuan itu adalah anak yang tinggal di dekat kos kosan aku" jawab Freddy

"Apakah dia bekerja atau kuliah?", tanya ibu Freddy terus kepada Freddy anaknya.

"Dia masih kuliah Bu, belum tamat, dia mengambil keperawatan" jelas Freddy

Mau tidak mau, ibu Freddy terpaksa menyanggupi keinginan anaknya, tadinya ibu Freddy akan menjodohkan Freddy kepada pariban nya yang seorang bidan desa. orang tua si pariban sudah pernah membahas kemauan dan rencana mereka.

Orang tua Freddy datang menemui orang tua Rani, Orang tua Rani tidak banyak menuntut apa apa lagi, berapa uang mahar yang diberikan pihak laki laki segera di Maui pihak perempuan, terlalu banyak meminta dan menuntut takut perkawinan akan batal, padahal perut Rani sudah terlihat semakin besar.

Rani senang akhirnya Freddy menepati janjinya untuk mau bertanggung jawab terhadap kandungan nya. Walaupun pestanya tidak terlalu mewah, terbilang sederhana, hanya mengundang sedikit tamu undangan dari pihak laki laki maupun pihak perempuan.

Mereka di berkati secara adat dan secara agama, sekarang Rani dan Freddy sudah sah menjadi suami istri. Mereka tinggal disebuah kontrakan sederhana, kontrakan itu di biayai ibu Freddy, kontrakan dibayar pertahun, perabotan alat alat dapur di lengkapi ibu Freddy, dan sebuah tempat tidur.

****

"Ini saja yang bisa mak perlengkapi, selanjutnya nanti kalianlah yang mencicil atau membelinya sedikit demi sedikit. Baik baiklah kalian membina rumah tangga, kalian tidak anak anak lagi. kalian sudah memilih untuk menjadi suami istri, kelak anak anak kalian adalah tanggung jawab kalian sendiri" ucap ibu Freddy menasihati anaknya panjang lebar.

"Iya Mak" secara serentak Rani dan Freddy mengucapkan nya.

Ibu Freddy pamit pulang ke kampung, karena sudah seminggu tinggal di rumah kontrakan anaknya Freddy. Rani dan Freddy lantas mengantar ibunya Freddy ke loket tempat keberangkatan mobil sewa ke kampung Freddy.

Setelah melihat mobil yang di tumpangi ibunya berangkat. Rani dan Freddy lantas kembali pulang ke rumah kontrakan mereka. Hari ini hari Minggu makanya Freddy tidak masuk kerja.

Di kontrakan hanya ada Rani dan Freddy. Mereka pun lantas menggunakan kesempatan itu untuk bermesraan. Mereka melakukannya di kamar mandi, nafsu mereka menggebu gebu, seperti saat melakukan hubungan suami istri pertama kali sebelum menikah, kemarin mereka melakukannya dengan rasa malu malu, tetapi sekarang mereka melakukannya dengan nafsu seperti tidak pernah ketemu dengan rasa rindu yang sangat berat. Hanya terdengar suara ******* nafas dan bisikan bisikan mesra dari keduanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!