Orang Pikir Aku Bahagia Karena Menikahi Orang Kaya

Orang Pikir Aku Bahagia Karena Menikahi Orang Kaya

#1. Kondisi Keluarga Frista

Frista merupakan anak perempuan dari tiga bersaudara, ia adalah anak satu satunya perempuan di keluarga nya, sebagai anak perempuan satu satunya frista sangat di manja ayahnya.

Kala itu Frista masih berusia remaja ibunya merupakan tulang punggung keluarga, bekerja sebagai perawat bersatus PNS golongan 2A, ayahnya merupakan tamatan sarjana jurusan teknik yang pada masa itu bergelar Insinyur. Keberuntungan belum berpihak padanya, selain karena pilih pilih kerja ayahnya Frista yang bernama Freddy sangat gengsi untuk bekerja sebagai tukang becak atau kuli bangunan, selain karena gengsi, Freddy juga sudah berumur jadi untuk melamar sebagai karyawan pabrik tidak diterima karena minimal berusia 19 atau 20 tahun, melamar sebagai manager Freddy tidak punya pengalaman bekerja.

Freddy hanya banyak nongkrong di warung kopi bersama teman temannya, sambil minum kopi dan merokok santai hingga larut malam.

***

Sebagai tulang punggung keluarga ibu frista yang bernama Rani sering marah marah kepada Freddy, bagaimana tidak marah marah mengandalkan gaji PNS yang hanya golongan 2A sangat tidak cukup untuk menutupi kebutuhan keluarga apalagi harus memberikan Freddy uang saku untuk modal beli kopi dan rokok saat nongkrong di warung kopi.

"Rani, bagi uang dong" pinta Freddy kepada Rani sambil menyodorkan tangan nya.

"Aku tidak ada uang, aku baru beli sembako bumbu dapur, ikan asin, ikan basah untuk stok 7 hari kedepan dan beras untuk stok 1 bulan, kita mengharapkan dari mana lagi nanti" jawab Rani sambil merinci segala pengeluaran nya.

"Berilah aku uang Rani, aku suntuk di rumah terus" mohon Freddy masih nada rendah.

"Makanya cari kerja sana, sebagai kepala rumah tangga tetapi tidak bisa di harapkan" Rani langsung marah dan nada tinggi karena pusing memikirkan gaji yang didapat dengan pengeluaran satu bulan merasa tidak cukup, padahal harus memberi uang saku Freddy untuk beli rokok dan kopi yang tidak ada faedahnya sama sekali.

Rani merasa sial daripada beli rokok mending untuk menutupi kebutuhan yang lain, kalau untuk beli kopi, ngopinya di rumah saja ya tidak apa-apa. Kenapa suami harus nongkrong diluar, kalau mencari informasi untuk mencari pekerjaan masih mending gumam Rani dalam hati.

Prang....Freddy langsung naik pitam mendengar ucapan Rani dengan nada tinggi, tanpa pikir panjang. Freddy langsung menampar Rani dan menendang Rani, hampir saja Rani terjatuh karena ada meja di sampingnya Rani kokoh tidak terjatuh, tetapi ia langsung teriak dengan sekeras kerasnya.

"Kurang ajar, suami tidak tahu diri, sudah tidak memberi nafkah, malah mukul istri lagi, numpang hidup nya kau sama aku ya. dasar tidak tahu diri"

teriak Rani sejadi jadinya, dia pikir dengan teriakan dan omongan sekencang itu Freddy lantas melunak dan minta maaf.

Ternyata Freddy makin marah sejadi jadinya karena merasa dilecehkan dan tidak dihargai istrinya. Dia lantas semakin membabi buta memukul Rani.

Kejadian itu di saksikan Frista dan adik adiknya, mereka lantas menangis dan segera masuk ke kamar.

Rani mencoba lari dari Freddy ketika Freddy hendak mengambil alat untuk di jadikan pukulan terhadap tubuh Rani, Rani lantas tidak menyia nyiakan kesempatan ini, dia lari keluar rumah dengan sekencang kencangnya kebetulan rumah orang tua Rani hanya beberapa meter dari rumah kediaman Rani, Rani sembunyi ke rumah orang tuanya.

***

Emosi Freddy masih memuncak dia merasa tidak dihargai istrinya Rani, di rumah pun Freddy masih melampiaskan kemarahannya dengan melemparkan barang barang dan membolak balikkan kursi kursi yang berada di ruang tamu semua berantakan seperti kapal pecah.

Frista dan adik adiknya obel dan iman masih mengurung diri dikamar mereka menangis ketakutan.

Hingga sore frista, obel dan iman takut keluar kamar, sebenarnya mereka sangat kelaparan, karena dari tadi siang mereka belum makan perkelahian orangtuanya terjadi pada pukul 10 pagi setelah sarapan pagi.

Freddy pun begitu sedari tadi hanya tiduran di lantai di bagian ruang keluarga. dia juga tidak berselera untuk makan, sesungguhnya Rani tadi masih sempat masak, nasi, ikan, dan sayur masih ada tersaji di meja makan.

Freddy merenung di gelapnya ruangan tanpa lampu yang menyala karena hari sudah berganti malam, kenapa nasibku seperti ini, sangat tidak berguna, pekerjaan tidak ada, disepelekan istri, apa yang harus aku lakukan ? gumamnya dalam hati.

***

Freddy sadar, bahwa anak anak masih mengurung diri di kamar, mereka tidak berani keluar, Freddy juga sadar bahwa anak anak belum makan sedari siang tadi. Lantas dia pun memanggil anak anak untuk makan.

"Frista, Obel, Iman, Frista, obel, Iman, Mari sini, keluar kalian dari kamar itu, ayo makan." berulang kali Freddy memanggil anak anak untuk segera keluar dari kamar supaya makan bersama.

"Iya pak" Frista, Obel dan Iman dengan penuh ketakutan keluar dari kamar.

"Tidak usah takut, Bapak tidak akan memukul kalian, ayo ambil piring supaya kita makan" Ucap Freddy dengan nada rendah kepada Frista, Obel dan Iman.

Setelah selesai makan, semua anak anak sigap dan cepat tanpa dikomandoi, semua bergerak seolah mereka sudah tahu apa yang harus di kerjakan, ada yang menyimpan piring ke wastafel, ada yang menyapu, mencuci piring dan mengelap meja.

Frista Obel dan Iman langsung menuju kamar mereka tidak berani menanyakan Rani dimana, kapan pulang kepada Freddy.

***

Rani tidak berani pulang kerumahnya takut Freddy akan memukulnya kembali.

Tiga hari sudah lamanya Rani tidak pulang ke rumah. Freddy pun tidak menjemputnya, sebagai perempuan suku Batak kalau istri sudah keluar dari rumah, malah pergi ke rumah orang tua nya maka dia tidak boleh kembali ke rumah suaminya, seharusnya nya kalau istri keluar dari rumah suaminya, harus pergi ke rumah mertuanya atau yang semarga dengan suaminya. Begitulah hukumnya, makanya sebelum bertindak harus bisa berpikir dulu jangan gegabah. Kalau suami masih ingin rumah tangga berlanjut, suami harus datang bersama orang tuanya dan para ahli adat dan membawa makanan untuk minta maaf agar istri bisa balik lagi ke rumah.

Makanya Freddy bingung, selain masalah rumah tangga nya harus diketahui orang tua dan orang lain, Freddy harus membawakan makanan seperti seserahan untuk membujuk orang tua keluarga perempuan. Tetapi kalau pihak laki laki tidak mau datang ke pihak perempuan. Maka mereka dianggap bercerai secara adat.

***

Satu bulan berlalu Rani masih di rumah orang tuanya. Freddy dan orang tuanya tidak datang memohon maaf ke pihak Rani.

Freddy gengsi datang ke rumah Orang tua Rani karena dia merasa bahwa Ranilah yang bersalah.

untuk biaya hidup Freddy dan anak anak Frista Obel dan Iman harus di sokong oleh orang tua Freddy yang ayah ibunya pensiunan PNS dengan golongan 3B.

Sebagai keluarga Batak yang tahu akan adat istiadat, seorang suami istri tidak diperbolehkan untuk bercerai, bercerai nya suami istri itu adalah sebuah gunjingan orang nantinya.

Orang tua Freddy menginginkan supaya Freddy mau minta maaf, mau datang untuk menjemput Rani. Agar mereka rujuk kembali. Dengan berat hati Freddy menyanggupi keinginan orang tuanya demi anak anak gumamnya dalam hati.

Terpopuler

Comments

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

mampir thor....
penasaran sama jln ceritanya..🤔

2022-07-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!