Aku sangat bersyukur mempunyai Putri seperti Ziva. Semua lelahku akan terbayar dengan kebahagiaan hanya dengan melihat anakku yang sedang tertidur lelap. Kuciumi seluruh wajahnya. Aku berhenti karena Ziva mengerang kecil karena merasa terganggu dengan perbuatanku.
'Ah anakku, kamu alasan terbesar yang membuat Mama bertahan menjalani hidup ini!' suaraku pelan, agar Ziva tidak terganggu.
Aku melihat jam di dinding, ternyata sudah jam sepuluh, sudah satu jam Mas Angga keluar rumah entah kemana. Aku sudah berusaha meneleponnya beberapa kali tapi tidak diangkat, aku juga mengirimkan pesan via WA tapi pesannya hanya dibaca dan tidak dibalas.
Tanpa sadar aku mulai tertidur. Mengantuk dan capek. Memang biasanya aku sudah tidur jam segini, karena setiap hari aku bangun jam 4 pagi.
Jam 12 malam lewat 5 menit Mas Angga baru pulang, aku terbangun karena suara mobil yang masuk halaman rumah. Aku tahu Mas Angga yang datang. Siapa lagi yang datang selarut ini kalau bukan Mas Angga. Ayah, Ibu Mertua dan Fani sudah tidur di kamar mereka masing masing.
Kreek!
Suara pintu kamar dibuka. Aku berpura pura tidur dan menutup mataku. Mas Angga menepuk nepuk pelan lenganku "Na...Reyna Kamu sudah tidur? Aku Mau bicara sama kamu."
Aku membuka mataku "Ya Mas?" Aku berusaha bangun dan duduk diatas tempat tidur.
"Aku ingin mengatakan sesuatu" jawab Mas Angga dengan pelan.
Kulihat wajahnya sangat tegang, sambil terus menyisir rambutnya dengan tangan ke belakang.
"Iya Mas, Mau bicara apa?" Jawabku dengan lembut dan dengan sedikit senyum yang kupaksakan, karena masih mengingat kejadian tadi.
"Sebelumnya aku mau minta maaf karena menamparmu tadi." Jawab mas Angga sambil menunduk. Kulihat ada penyesalan di wajahnya.
Ya, selama berpacaran dan menikah Mas Angga tidak pernah berkata kasar padaku, apalagi berbuat kasar. Aku tahu Mas Angga pria yang baik. Itulah yang membuat aku jatuh cinta padanya, selain karena ketampanannya.
"Aku juga minta maaf, karena sudah menuduh kamu selingkuh Mas." Jawabku.
Mas Angg tidak menjawab, Dia hanya menghembuskan nafas panjang dengan kasar.
Sesaat kami hanya terdiam sambil saling menatap.
"Kamu tidak salah Reyna." Kata mas Angga sambil melihat kesembarang tempat. Berusaha menghindari tatapanku. Dia seakan takut menatap mataku.
"Aku memang berselingkuh!"
Deeeghh!
Rasanya jantung ini benar benar berhenti berdetak mendengar pengakuan Mas Angga.
Aku langsung berdiri sambil menatap suamiku. Aku menggelengkan kepala, tidak percaya.
Tidak. Ini hanya mimpi. Tidak mungkin suami yang aku cintai tega mengkhianatiku. Aku berharap ini tidak benar, hanya prank dari suamiku agar aku memperbaiki diri, dan menguruskan badanku seperti masih gadis dulu.
'Ya aku akan melakukannya, menguruskan badanku seperti gadis dulu asalkan semua ini tidak benar!' batinku coba berontak.
"Dan sekarang Raya sedang mengandung." Sambung Mas Angga, sambil menunduk.
Hatiku semakin perih seperti tercabik cabik.
Sakit!
Sakit sekali mendengar langsung pengakuan dari suamiku. 'Oh Tuhan, inikah rasanya dikhianati?!' Batinku. 'Jadi kontak di WA mas Angga yang bernama 'Rayhan' itu Raya?'
Tapi Raya? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu. Sontak aku bertanya pada Mas Angga.
"Raya? Raya siapa mas?" Mataku mulai panas, sepanas hatiku.
"I, iya Raya." jawab mas Angga dengan terbata bata.
"Ka, kamu mengenalnya. Dia teman sekolah Fani yang sering datang ke rumah ini." ucap mas Angga dengan pelan dan hati hati.
Degh! Ternyata benar dugaanku Raya yang dimaksud mas Angga adalah teman Fani yang sering datang kemari.
Aku tahu Raya. Dia teman sekolah Fani yang sering datang ke rumah ini. Dia dan Fani sering membuat rumah berantakan, bungkusan plastik bekas cemilan yang mereka makan selalu hanya ditaruh asal diatas meja ruang televisi sehabis nonton Drama Korea. Padahal disudut ruangan sudah disediakan tempat sampah. Mereka akan kembali ke kamar tanpa membereskan sampah yang mereka buat.
Baru baru ini, kira kira tiga hari yang lalu mereka bermain masak masakan ala ala Chef. Katanya mereka mau membuat Tteokbokki, makanan khas korea. Tapi alhasil mereka hanya memporak porandakan dapur. Dapur seperti tempat habis perang, atau habis genjatan senjata. Tepung disana sini belum lagi plastik plastik dan kulit telur yang berserakan. Pinggangku sampai sakit membersihkan noda saos tomat yang tepental ke dinding dapur. Ya, namanya juga anak sekolahan, mereka masih labil dan mencari jati diri. Mungkin karena masih muda dan terlalu di manja oleh orangtuanya, sehingga mereka sering berbuat seenaknya.
Teman Fani memang cantik. Masih muda. Rambutnya panjang, kulitnya putih bersih dan tubuhnya yang langsing membuat Raya disukai banyak laki laki di sekolahnya. 'Ya, laki-laki di sekolahnya atau dimana saja. Asal bukan suamiku! Kenapa harus suamiku?' air mata ini tak kuasa jatuh.
"Na..Reyna..." suara Mas Angga membuatku tersadar dari lamunanku tentang Raya. Aku menatap wajah mas Angga.
"Benar Mas kamu berselingkuh dengan Raya teman Fani!?" Dengan air mata yang jatuh dipipiku, Aku menatap Mas Angga dengan pandangan mengiba. Berharap bahwa semua ini tidak benar.
"Itu tidak benar kan Mas?!"
"Kamu hanya mengujiku kan?"
"Kamu mau aku kurus,hhmm?? Ya, aku akan diet supaya bisa langsing seperti Raya" Kataku dengan antusias penuh harap.
"Maafkan aku Reyna." Ucap mas Angga, sekali lagi dia meminta maaf. Hanya itu yang bisa Mas Angga katakan untuk menjawab pertanyaanku.
"Kenapa Mas? Kenapa kamu tega menduakan aku?!" Aku mulai berbicara dan kehilangan kontrol.
"Kenapa kamu berselingkuh? Apa kurangku!?" Aku tersungkur di lantai dan menangis sejadi-jadinya.
"Ssssst... Pelankan suaramu Reyna. Seisi rumah bisa terbangun mendengar suaramu." Ucap mas Angga sambil berjongkok di depanku.
"Maafkan aku Na, tapi aku juga lelaki normal. Aku butuh wanita yang bisa menyenangkanku." Dia memberi alasan atas perbuatan bejatnya.
"Kenapa mas? Kenapa kamu tega padaku?" Kataku dengan pelan sambil terisak, seperti berkata pada diri sendiri.
"Apakah karena aku sudah gemuk? Aku sudah tidak menarik lagi dimatamu?"
"Tapi aku melahirkan anakmu Mas! Aku mengurus keluargamu sampai lupa mengurus tubuhku sendiri! Hiiiks.." kataku sambil terisak.
Sejenak kami berdua terdiam tenggelam dengan pikiran masing masing.
"Tadi aku bertemu dengan orang tuanya..." kata Mas Angga membuka percakapan.
"Aku akan menikahi Raya! poligami tidak dilarang oleh agama." kata mas Angga dengan mantap.
"Tapi pernikahan itu harus atas izin isteri pertama, Mas! Aku tak mengizinkan!" Biar saja mas Angga menganggapku egois.
"Apakah aku sakit, sehingga tidak bisa melayanimu?"
"Apakah aku tidak bisa memberikanmu keturunan? Jawab Mas!" Kataku dengan suara meninggi.
"Aku tetap akan menikahinya secara sirih. Kamu tetap isteri pertamaku!"
"Kamu dan Ziva bisa tinggal di rumah ini dengan nyaman."
Apa Mas Angga sudah gila? Dia pikir aku akan tetap tinggal di rumah ini sebagai pembantu, mengurus keluarganya, sementara dia asik tidur dengan gundiknya?!
Aku kembali menangis sejadi-jadinya.
Aku masih terus menangis sambil tersungkur dan menghadap lantai.
"Kenapa Mas? Kenapa?" Kataku dengan suara lemah.
"Maafkan aku... Aku, hanya tidak mencintaimu lagi." Jawab Mas Angga dengan suara yang pelan sambil menundukkan kepalanya. Ya sangat pelan, tapi masih bisa terdengar dengan jelas ditelingaku.
Degh!
Aku langsung berdiri, mengumpulkan semua kekuatanku. Aku menghapus air mataku, dan menatapnya dengan lekat.
Tak pernah menyangka suami yang aku cintai dan hormati ternyata tidak menginginkan aku lagi! Cintanya yang pernah Dia ucapkan padaku sudah hilang entah kemana.
Tiga tahun lebih Aku bertahan tinggal di rumah ini seperti pembantu, dengan segala hinaan dari ibu mertua dan adik ipar semua karena Mas Angga. Kulakukan semuanya dengan ikhlas karena cintaku dan pengabdianku pada suamiku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Tania Palestina
pergi lah ngapai pake nangis lg...
2023-07-26
0
Alea Wahyudi
cintanya gak tulus hanya sebatas fisik padahal istrimu gendut jg karna sibuk ngurus klrgamu bang Angga...nanti klo selingkuhanya berubah gendut di tinggalin lg dong, mending mundur alon2
2023-02-13
0
Puspa Trimulyani
bangkit rayna,hantam suami dan gundiknya
2023-01-16
0