BAB 2. SEKOLAH

Sudah menjadi kebiasaan bagi Hana, setelah shalat subuh Hana langsung bersiap. Seperti memiliki semangat baru saat bertemu dengan peri-peri kecil yang mampu membuat Hana tertawa dan tersenyum dengan bebas tanpa beban.

Setelah beberes dan menyiapkan semuannya

masih setengah jam lagi untuk berangkat. Hana memilih duduk di meja makan dan sarapan.

"Tumben sudah bersiap," sapaan sang Kakak sembari mengusik kepala Hana.

"Ih ... Kakak, lihat rambutku jadi kusut lagi," ucap Hana sembari cemberut.

Menghabiskan makannya dengan segera dan buru-buru berjalan kembali ke arah kamar, mematut diri kembali di depan cermin. Tak butuh waktu lama bagi Hana untuk menyisir rambutnya kembali, sembari melihat jam.

"Pas," ucapnya sembari tersenyum.

Mengambil tas dan satu tas lagi untuk acara nanti, berjalan sedikit ke belakang.

"Bu ... panggilnya tergesa."

Namun, Ibunya tak terlihat di belakang, kini beralih ke kamar sang Ibu. "Bu, Hana berangkat," pamit Hana tanpa membuka pintu saat berpamitan.

Berjalan bergegas menuju teras, nampak sang Kakak sedang mengontrol motornya.

Melihat Hana keluar. "Ayo, Kakak antar pasti sudah terlambat," ucap sang Kakak sembari tersenyum.

Melihat kembali jam tangannya, kini dengan diam Hana menurut.

"Buruan Kak," ucap Hana sembari naik di belakang motor sang Kakak.

Hanya butuh waktu sepuluh menit untuk sampai di Sekolah dengan di bantu sang Kakak untuk melepas helm yang di pakainya sejenak.

"Terima kasih Kak," ucap Hana sembari melangkah ke gerbang Sekolah. Belum sampai lima langkah berjalan.

"Bu guru .... teriak anak-anak berhambur berlari mendekat,

kemudian berlomba untuk meraih tangan Bu Guru.

Terlihat semangat di wajah-wajah kecil mereka, terlihat senyum lucu dan unik.

Seketika senyum Hana terkembang.

"Hayo ... jangan berebut, baris yang rapi baru beri sapaan salam terhangat kalian," ucap Hana lagi.

Tanpa di minta untuk kedua kalinya, mereka langsung berbaris rapi, dengan senyum mereka seakan tak sabar, ingin segera memulai. Senyum Hana langsung merekah.

"Baik, karena anak-anak sudah pintar dan bersikap baik, untuk itu Ibu memberi anak-anak jempol dua," ucap Hana sembari menatap satu persatu wajah.

"Aini, ayo ... beri salam terhangat nya," tutur Hana lagi. Merasa namanya di sebut Aini langsung maju dengan tersenyum.

"Pagi Bu Guru, hari ini Aini mau peluk saja," ucapnya sembari merangkul.

"Terima kasih Aini," jawab Hana pelan.

"Zahin, mau salam hangat?" tanya Hana karena terlihat Zahin sedang lesu.

"Pasti Bu Guru," ucapnya. Kini sudah mendekat.

"Zahin mau tos saja," ucapnya sembari tersenyum.

Satu persatu mereka sudah melakukan salam hangat di pagi hari, terlihat Lolita masih berdiri dan tak mau maju ke depan.

"Lolita, sayang tidak ingin mengucap salam hangat?" tanya Hana sembari mendekat, Hana kemudian mensejajarkan tubuh dengan Lolita.

Melihat Hana datang mendekat dengan senyum, Lolita langsung memeluk dan mencium seluruh wajah Hana.

"Ini senyum hangat Lolita, Lolita sayang Bu Guru," ucap Lolita sembari tersenyum.

"Ayo ... sebentar lagi bel berbunyi," ajak Hana pada Lolita. Benar baru saja Hana berdiri terdengar bel berbunyi. Tanpa di komando anak-anak sudah berbaris rapi, sesuai kelasnya masing-masing. Nampak di kelas B masih melakukan persiapan karena acara wisuda akan di laksanakan pukul sepuluh nanti.

Setelah anak-anak berbaris dan mulai masuk, kelas kini di mulai seperti aktifitas seperti biasanya, suara ramai anak-anak yang masih ingin di perhatikan satu persatu. Hana masih tersenyum menatap mereka hingga di menit ke sepuluh.

"Selamat pagi, anak-anak," sapa Hana pada mereka.

"Hayo siapa yang mau belajar untuk memimpin doa," tawar Hana pada mereka.

Mendengar ucapan Hana seketika mereka terdiam, mendengarkan Hana berbicara.

"Oke ... jika semua tidak ada yang bersedia, bisa kita mulai belajarnya?" tanya Hana penuh semangat.

"Oke ... sebelumnya kita berdoa dulu," kembali terdengar suara Hana menggema di ruangan kelas yang tiba-tiba sepi. Tak butuh waktu lama untuk mengajak mereka berdoa, kegiatan belajar pun segera di mulai, bernyanyi, bermain dan yang lainnya. Hingga pukul sepuluh pagi akhirnya berakhir juga kegiatan belajar mengajarnya, semua langsung berkumpul di aula sekolah.

Aku sedikit terkejut saat Lolita bergelayut manja.

"Eh ... cantik, kenapa nggak ikut gabung dengan yang lainnya?" tanya Hana pelan.

Hanya gelengan kepala yang Hana lihat.

"Ya, sudah. Lolita ikut duduk sama Bu Guru, mau? tawar Hana pada Lolita. Kembali Lolita mengangguk tanda setuju.

Lolita masih duduk dengan tenang di samping Hana hingga acara wisuda kelas B usai. Masih saja memegang tangan Hana dengan manja.

Tak berapa lama, terlihat ayah Lolita menjemput, terlihat saat keluar dari mobil.

"Lolita, itu ayah Lolita sudah datang, cepat hampiri," ujar Hana sembari memakaikan tas punggungnya. Masih saja enggan untuk melepas tangannya."

"Bu, Guru. Boleh Lolita cium Bu guru?" tanya Lolita pelan. Tanpa di minta dua kali Hana langsung membungkukkan tubuhnya.

"Cup, cup di cium pipi kanan dan kiri Hana."

Setelahnya Lolita pun langsung beranjak pergi menghampiri ayahnya.

Hana hanya tersenyum melihat tingkah muridnya ini, sembari menggelengkan kepala Hana melangkah masuk, guna membantu guru-guru yang lain beberes. Sampai toelan sesama Guru mengejutkannya.

"Tuh ... anaknya saja sudah lengket, bentar pasti ayahnya juga ikut lengket," ledek yang lainnya.

"Jangan asal ngomong dan ngaco," ucap Hana sembari tangannya mengerjakan ini dan itu dan selanjutnya memilih untuk diam.

Tak terasa waktu sudah hampir sore.

"Sudah pukul lima sore," ucap Hana sembari memasukkan barang terakhir yang di pegangnya.

Kemudian membereskan barang bawaanya. "Saya pamit duluan, selamat sore," ucapnya sembari melangkah keluar.

Sampai di pintu gerbang Hana berhenti sesaat melihat ke kanan dan ke kiri, kemudian memindai ke seluruh area pintu gerbang. Wajahnya nampak sedikit kecewa karena yang di carinya tak nampak berdecak dengan kesal.

"Cek, kenapa tadi berjanji untuk jemput," ucap Hana pelan.

Melangkahkan kaki, menuju halte. Sedikit lama menunggu hingga ada satu angkot yang mau membawa Hana juga. Duduk dengan pandangan kosong.

"Mbak mau turun di mana?" tanya sopir angkot. "Di jalan xx Pak," jawab Hana pelan.

Sedikit heran sopir angkot menatapku.

"Mbak, mbaknya sudah kelewat," ucap sopir angkot lagi. Seketika aku menoleh ke luar jendela.

"Nggak apa-apa Pak," ucap Hana sembari menyerahkan uang pada sopir angkot.

Turun dari angkot.

"Huuff ... terlewat tiga gang," ucap Hana pelan sembari berjalan menyusuri trotoar jalan.

Sudah hampir Isya saat Hana tiba di depan rumahnya.

"Masih harus menyeberang juga," kembali Hana berucap. Sedikit tersenyum saat menatap rumahnya, menunggu beberapa menit hingga jalanan benar-benar sepi.

Sedikit berlari untuk menyeberang, hingga tiba di depan halaman rumahnya.

"Ah ... kenapa ibu dan bapak punya halaman rumah yang luas begini," ucap Hana sembari membuka pagar. Cahaya yang sedikit redup karena lampu hanya di fokuskan pada teras rumah. Terlihat sepi, kembali Hana melihat jam tangannya.

"Masih pukul tujuh tiga puluh," ucap Hana pelan.

Kakinya melangkah juga, melewati halaman, belum juga naik di teras, terdengar suara motor masuk halaman.

"Pasti kak Suga," ucap Hana sembari naik ke teras. Hingga hampir depan pintu saat Ka Suga berdiri di belakang tubuh Hana.

"Han ... panggil Kak Suga."

"Pasti kakak pacaran sampai lupa menjemput Hana," ucap Hana lagi. Merasa jadi tersangka Kak Suga hanya tersenyum sembari menggaruk kepala.

"Biar Hana adukan pada Ibu," ucap Hana sembari membuka pintu.

Masuk dalam rumah, nampak rumah sepi.

"Assalammualaiku," ucap Hana sedikit keras.

Terpopuler

Comments

MARI SALING LIKE DAN BERBAGI

MARI SALING LIKE DAN BERBAGI

kerennn

2022-11-01

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. HANA
2 BAB 2. SEKOLAH
3 BAB 3. DEBAT
4 BAB 4. HARI INI
5 BAB 5. LIBUR
6 BAB 6. Amarah Bapak
7 Bab 7. Cerita Ibu
8 Bab 8. Pasrah dan menerima
9 BAB 9. Jangan tinggal Lolita
10 Bab 10. Kedatangan Nenek.
11 Bab 11. Kabar Buruk
12 Bab 12. Satu minggu sebelum hari H
13 Bab 13. Tiga hari menuju pernikahan.
14 Bab 14. Malam yang aneh
15 Bab 15. Terbangun
16 Bab 16. perjalanan pulang
17 Bab 17. Kembali ke rumah
18 Bab 18. Kedatangan Ziga
19 Bab 19. Hana yang aneh
20 Bab 20. Apa ini
21 Bab 21. Siapa Ziga
22 Bab 22. Guru
23 Bab 23. Kau akan tahu siapa ziga
24 Bab 24. Masih tentang ziga
25 Bab 25. Hana Cantik
26 Bab 26. Mencoba bunuh diri
27 Bab 27. Setelah kejadian malam itu
28 Bab 28. Penolakan Hana
29 Bab 29. Perlahan Berubah
30 Bab 30. Kemajuan pesat Hana
31 Bab 31. Perjalanan
32 Bab 32. Kenyataan
33 Bab 33. Cerita Bapak Tua
34 Bab 34. Satu Tahun Kemudian
35 Bab 35. Satu tahun berlalu.
36 Bsb 36. Keinginan Hana
37 Bab 37. Dilema
38 Bab 38. Usaha yang tak sia-sia
39 Bab 39. Berita bahagia untuk Hana
40 Bab 40. Bertemu dengan Lolita
41 Bab 41. Berikan saja pada yang lainnya
42 Bab 42. perjodohan yang tertunda
43 Bab 43. Buah dari kesabaran
44 Bab 44. Beri aku waktu
45 Bab 45. perbincangan Suga dan Hana
46 Bab 46. Keputusan Hana
47 Bab 47. Tak Percaya
48 Bab 48. Ini Jodoh tertunda Hana
49 Bab 49. Sah
50 Bab 50. Malam pertama.
51 Bab 51. Bangun kesiangan
52 Bab 52. Satu Tahun Pernikahan
53 Bab 53. Paket Misterius
54 Bab 54. Paket Berdarah.
55 Bab 55. Semakin Menjadi
56 Bab 56. Tekad Hana
57 Bab 57. Kenapa Hana
58 Bab 58. Tak baik-baik saja
59 Bab 59. Bukan suatu kebetulan
60 Bab 60. Debat
61 Bab 61. Kemarahan Andika
62 Bab 62. Cerita Andika
63 Bab 63. Pertemuan Andika dan Randy
64 Bab 64. Nggak Mungkin
65 Bab 65. Nggak Mungkin
66 Bab 66. Cerita Guru
67 Bab 67. Berubah
68 Bab 68. Maaf
69 Bab 69. Keluhan Lolita
70 Bab 70. Luluh Juga
71 Bab 71. Ternyata kau
72 Bab 72. Ke Dokter
73 Bab 73. Tak baik- baik saja
74 Bab 74. Hana dan Suga
75 Bab 75. Hana menghilang
76 Bab 76. Tentang Randy
77 Bab 77. Ini Dunia nyata Ziga
78 Bab 78. Ini semua aneh
79 Bab 79. Menanti
80 Bab 80. Kabar gembira dan menyedihkan
81 Bab 81. Bangkit
82 Bab 82. Mungkin ini yang terbaik
83 Bab 83. Pupus
84 Bab 84. Selamat jalan Hana
85 Bab 85. Merelakan
86 Bab 86. Diary Hana
87 Bab 87. Lembar kedua diary Hana
88 Bab 88. Lembar diary Hana
89 Bab 89. Lolita merajuk
90 Bab 90. Tentang Hati Hana
91 Bab 91. Tentang Hati Hana 2
92 Bab 92. Lolita
93 Bab 93. Adik Kecil
94 Bab 94. Kalut
95 Bab 95. Surat Hana
96 Bab 96. Lolita dan Keisya
97 Bab 97. Memberi pengertian untuk Keisya
98 Bab 98. Rindu Hana
99 Bab 99. Mencari tahu
100 Bab 100. Tak pernah bisa lari
101 Bab 101. percakapan Randy dan Andika
102 Bab 102. Ragu
103 Bab 103. Katakan sejujurnya Randy
104 Bab 104. Bogem mentah untuk Randy
105 Bab 105. Masih menunggu Randy
106 Bab 106. Lolita Tak Percaya
107 Bab 107. Berkenalan untuk kedua kalinya
108 Bab 108. Wajah yang familiar
109 Bab 109. Penasaran Hana
110 Bab 110. Tangis Hana tak percaya
111 Bab 111. Kesadaran Hana
112 Bab 112. Keputusan Andika
113 Bab 113. Jadi nikah juga
114 bab 114. Andika beraksi
115 Bab 115. Bulan madu
Episodes

Updated 115 Episodes

1
BAB 1. HANA
2
BAB 2. SEKOLAH
3
BAB 3. DEBAT
4
BAB 4. HARI INI
5
BAB 5. LIBUR
6
BAB 6. Amarah Bapak
7
Bab 7. Cerita Ibu
8
Bab 8. Pasrah dan menerima
9
BAB 9. Jangan tinggal Lolita
10
Bab 10. Kedatangan Nenek.
11
Bab 11. Kabar Buruk
12
Bab 12. Satu minggu sebelum hari H
13
Bab 13. Tiga hari menuju pernikahan.
14
Bab 14. Malam yang aneh
15
Bab 15. Terbangun
16
Bab 16. perjalanan pulang
17
Bab 17. Kembali ke rumah
18
Bab 18. Kedatangan Ziga
19
Bab 19. Hana yang aneh
20
Bab 20. Apa ini
21
Bab 21. Siapa Ziga
22
Bab 22. Guru
23
Bab 23. Kau akan tahu siapa ziga
24
Bab 24. Masih tentang ziga
25
Bab 25. Hana Cantik
26
Bab 26. Mencoba bunuh diri
27
Bab 27. Setelah kejadian malam itu
28
Bab 28. Penolakan Hana
29
Bab 29. Perlahan Berubah
30
Bab 30. Kemajuan pesat Hana
31
Bab 31. Perjalanan
32
Bab 32. Kenyataan
33
Bab 33. Cerita Bapak Tua
34
Bab 34. Satu Tahun Kemudian
35
Bab 35. Satu tahun berlalu.
36
Bsb 36. Keinginan Hana
37
Bab 37. Dilema
38
Bab 38. Usaha yang tak sia-sia
39
Bab 39. Berita bahagia untuk Hana
40
Bab 40. Bertemu dengan Lolita
41
Bab 41. Berikan saja pada yang lainnya
42
Bab 42. perjodohan yang tertunda
43
Bab 43. Buah dari kesabaran
44
Bab 44. Beri aku waktu
45
Bab 45. perbincangan Suga dan Hana
46
Bab 46. Keputusan Hana
47
Bab 47. Tak Percaya
48
Bab 48. Ini Jodoh tertunda Hana
49
Bab 49. Sah
50
Bab 50. Malam pertama.
51
Bab 51. Bangun kesiangan
52
Bab 52. Satu Tahun Pernikahan
53
Bab 53. Paket Misterius
54
Bab 54. Paket Berdarah.
55
Bab 55. Semakin Menjadi
56
Bab 56. Tekad Hana
57
Bab 57. Kenapa Hana
58
Bab 58. Tak baik-baik saja
59
Bab 59. Bukan suatu kebetulan
60
Bab 60. Debat
61
Bab 61. Kemarahan Andika
62
Bab 62. Cerita Andika
63
Bab 63. Pertemuan Andika dan Randy
64
Bab 64. Nggak Mungkin
65
Bab 65. Nggak Mungkin
66
Bab 66. Cerita Guru
67
Bab 67. Berubah
68
Bab 68. Maaf
69
Bab 69. Keluhan Lolita
70
Bab 70. Luluh Juga
71
Bab 71. Ternyata kau
72
Bab 72. Ke Dokter
73
Bab 73. Tak baik- baik saja
74
Bab 74. Hana dan Suga
75
Bab 75. Hana menghilang
76
Bab 76. Tentang Randy
77
Bab 77. Ini Dunia nyata Ziga
78
Bab 78. Ini semua aneh
79
Bab 79. Menanti
80
Bab 80. Kabar gembira dan menyedihkan
81
Bab 81. Bangkit
82
Bab 82. Mungkin ini yang terbaik
83
Bab 83. Pupus
84
Bab 84. Selamat jalan Hana
85
Bab 85. Merelakan
86
Bab 86. Diary Hana
87
Bab 87. Lembar kedua diary Hana
88
Bab 88. Lembar diary Hana
89
Bab 89. Lolita merajuk
90
Bab 90. Tentang Hati Hana
91
Bab 91. Tentang Hati Hana 2
92
Bab 92. Lolita
93
Bab 93. Adik Kecil
94
Bab 94. Kalut
95
Bab 95. Surat Hana
96
Bab 96. Lolita dan Keisya
97
Bab 97. Memberi pengertian untuk Keisya
98
Bab 98. Rindu Hana
99
Bab 99. Mencari tahu
100
Bab 100. Tak pernah bisa lari
101
Bab 101. percakapan Randy dan Andika
102
Bab 102. Ragu
103
Bab 103. Katakan sejujurnya Randy
104
Bab 104. Bogem mentah untuk Randy
105
Bab 105. Masih menunggu Randy
106
Bab 106. Lolita Tak Percaya
107
Bab 107. Berkenalan untuk kedua kalinya
108
Bab 108. Wajah yang familiar
109
Bab 109. Penasaran Hana
110
Bab 110. Tangis Hana tak percaya
111
Bab 111. Kesadaran Hana
112
Bab 112. Keputusan Andika
113
Bab 113. Jadi nikah juga
114
bab 114. Andika beraksi
115
Bab 115. Bulan madu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!