Anta turun dari pohon mangga. Membantu Salva memasukan mangga di kantong-kantong plastik dan membawanya ke dapur.
Anta dan Salva mencuci mangga dibantu Bik Mirna lalu menatanya di kulkas sebagian, sedangkan yang lain di kupas serta dipotong kecil-kecil kemudian ditaruh di piring. Setelah itu, Anta membuat jus mangga.
Dantai berada di kamarnya melanjutkan lukisannya. Anta pun masuk membawa pesanan Dantai yang terus fokus dengan kesibukannya, sesekali ia melirik Anta yang sedang duduk di sofa.
"An, Ambilkan kursi bundar itu dong! Sekalian kau bawah piring berisi potongan mangga kesini yaa!" pinta Dantai.
Anta membawa kursi bundar dan piring potongan mangga ke dekat kursi Dantai, lalu kembali ke sofa, ia menghentikan langkahnya terdengar suara Dantai yang memintanya duduk di kursi bundar itu.
"Duduk, An!
Anta kembali duduk di kursi dengan membawa piring di tangannya, menatap tajam ke Arah Dantai dan Pria itu hanya tersenyum.
"Suapi dong, An! aku 'kan sibuk, kalau ambil sendiri lukisanku bisa kotor."
"Ok!" jawab Anta sambil menghembuskan nafasnya, tangannya mulai menyuapi Dantai dengan hati kesal.
"An, jangan cemberut dong! jelek tau. Jadi gak enak di pandang. Ikhlas enggak sih, Ann?" kata Dantai lagi.
"Ikhlas Fif, Kamu bawel amat sih!" sahut Anta.
"Tuh, 'kan ... kamu gak ikhlas. Senyum dong, Ann. Biar aku semangat!" kata Dantai lagi tanpa menoleh ke Anta.
"Ngapain senyum? Kamu 'kan gak lihat aku, Fif" kata Anta.
"Ooo jadi kamu ingin aku melihat wajahmu begitu, An?" kata Dantai sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Anta hingga tak berjarak.
Anta yang terkejut spontan mendorong dada Dantai. "Apaan sih, Fif!" gerutu Anta dengan wajahnya yang memerah menahan malu. Dantai pun terkekeh dan melanjutkan lukisannya kembali.
"Ann, ambilkan minum dong! Aku haus," pintanya lagi.
"Hem," jawab Anta lalu mengambil satu gelas jus mangga serta di berikan ke Dantai. Pria itu pun langsung meminumnya hingga tandas kemudian memberikan gelas kosong pada Anta yang berdiri di dekatnya. Gadis itu pun berjalan kembali ke sofa dengan membawa piring dan gelas kotor lalu di letakan atas meja.
"Ann, duduk sini ...! Gimana caranya kamu ngasih semangat aku, kalau kau duduk di situ," katanya lagi. Anta bejalan kembali ke arah Dantai dan duduk sambil menghentak pantatnya dengan sangat keras. Dantai tersenyum menyeringai puas.
Beberapa menit kemudian.
"An, buatkan kopi dong! biar aku ngak ngantuk," pinta Dantai lagi. Anta beranjak pergi ke dapur. Belum sampai keluar kamar, suara Dantai kembali terdengar lagi.
"An, harus buatan mu loh yah! jangan bibi, karena aku pasti tau, kalau itu bikinan bibik."
"Iya ... iya ... iya Fif! kamu itu resek amat sih!" gerutu Anta lagi.
"Eee?... Kamu lebih resek lo, Ann. Ingat yang buat aku mengulang ini, siapa? Kamu, 'kan, Ann?" jawab Dantai santai, yang membuat Anta segera berjalan ke dapur sambil mengumpat dalam hati.
'Dasar cowok resek! Bikin susah aja, sebel aku di buatnya!'
Sesampainya di dapur, Anta pun mencari Bik Mirna. "Bik, kopinya di mana ya?"
"Oh! ini Non, mau buat kopi yah? Saya buatkan saja yah, Non?" tawar bik Mirna.
"Eh! gak usah bik, biar aku saja!" jawabnya.
"Oh ya udah ... kalau mau coklat ada di atas laci ya, Non," kata Bik Mirna sebelum ia menyelesaikan tugasnya yang lain dalam rumah itu.
Tak berselang lama, kopi dan coklat sudah di buat. Anta segera kembali ke kamar Dantai lalu meletakkan nya di atas meja.
"Fif, ini kopinya sudah jadi. Kemarilah sebentar!" ajak Anta. Dantai melirik sebentar ke arah meja di sana lalu tersenyum.
"An, aku berubah pikiran, aku mau coklat saja." kata Dantai tanpa merasa bersalah.
"Loh, Fif. Itu punyaku, tadi kau minta kopi, 'kan? Kenapa sekarang jadi coklat!?" Debat Anta.
"Itu juga salahmu, An. Kau kusuruh buat kopi tapi kau juga buat coklat ... Bukan salahku, 'kan kalau, aku menginginkan coklat buatan mu," jawab Dantai masih dengan senyumnya yang terulas.
"Aah!? Kau ini bikin aku pusing saja Fif!" jawab final Anta dengan jengkel, sambil merebahkan tubuhnya di sofa.
"Ann, kau marah?" Tanya Dantai
"Enggak, Fif. Aku sedang tertawa, ha ... ha ... ha." jawabnya ketus. Alhasil Dantai pun dibuat terkekeh mendengar jawaban Anta.
"Ann, apa kau tidur?" tanya Dantai lagi.
"Iya aku tidur, puas kau!" Jawab Anta asal.
"An, aku belum puas. Jangan tidur!" jawab Dantai.
"Apaan sih Fif, mulutmu itu loh," jawab Anta kesal.
"Emang mulut ku kenapa, An? aku kan cuman jawab kamu. jadi salahnya di mana?" tanya Dantai.
"Kau itu mancing-mancing kalimat tahu," Jawab Anta malas.
Dantai mengerutkan dahinya sambil berkata,
"Wah-wah Otak kamu itu perlu di bersihin, An. Sini aku bersihin pakai cotton but."
"Itu buat bersihin telinga kamu, Fif! Aduh ... aku makin sebal aja sama kamu!" jawab Anta marah.
Dantai terbahak "An, jangan sebal nanti kangen, berat loh," jawab Dantai semakin menggodanya.
"Tau ah," jawab Anta datar.
"An, Aku mau coklat," pinta Dantai.
Anta bangkit dari sofa mendekat ke arah Dantai dan diberikannya coklat hangatnya. Melihat Dantai meminumnya membuatnya menelan ludah sendiri. Dantai melihat expresi wajah Anta jadi tak tega. disisakan setengah lalu di berikannya kepada Anta.
"Nih minumlah, aku gak suka terlalu manis," katanya cuek.
"Hah ... kau yang benar aja, Fif! Gak suka tapi tinggal separoh," gerutu Anta sambil menghabiskan sisa coklatnya. Anta duduk di kursi bundar dekat Dantai sambil menatap Dantai yang serius dengan lukisannya.
"Fif."
"Hem."
" Kau sudah tidak ingin apa-apa lagi, 'kan?" tanya Anta dengan tatapan memelas.
"Aku lapar, An. Maukah kau membuatkan aku mie instan? hehehe," mohon Dantai.
"Fif, ahh kau ini!" Teriak Anta sebal sambil mengacak-acak rambutnya dengan kasar.
Dantai bengong sesaat melihat Anta marah lalu tersenyum samar. Anta menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan. Berusaha meredakan kemarahannya.
"Baiklah mau yang kuah apa yang goreng?" tanya Anta menyerah.
"Yang goreng An, kamu cantik deh," Goda Dantai sambil mengerling matanya, Anta memutar bola matanya jengah.
Tak lama kemudian Anta kembali dengan sepiring mie goreng instan dan telur mata sapi.
lalu menyodorkan ke arah Dantai. Mata Dantai menyorot ke Anta. Dia menunjukan tangannya yang masih kotor kena cat minyak. Tanpa bicara Anta duduk di kursi dekat kursi Dantai duduk, menyuapinya kembali hingga habis. Lalu mengambil segelas air putih dan di berikan pada Dantai. Dantai meneguknya dan memberikan gelas kosongnya ke Anta. Anta meletakan piring dan gelas di meja, mulai membaringkan tubuhnya di sofa. Karena sangat lelahnya diapun terlelap.
Dantai masih berkutat dengan lukisannya. Merasa penat dan lelah, dia ingin segera mengistirahatkan tubuhnya. Dilihatnya sudah jam 12.00 malam. Dia menoleh kearah sofa, tampak Anta telah tertidur pulas.
Dantai menutup lukisannya dengan kain penutup berwarna putih, membereskan peralatan lukisnya, berjalan ke kamar mandi mencuci tangannya dan menggosok giginya terlebih dulu, lalu berjalan kemeja dekat sofa. Dibersihkan meja dari piring dan gelas yang kotor, lalu meletakkannya di dapur.
Dantai kembali ke kamar, menghampiri Anta yang terlelap di sofa. di pandangi wajah cantik Anta sesat. "Biyo-biyo Ayu tenan cah iki."
(Aduh cantik sekali anak ini)
Lalu menggelengkan kepalanya, mengusir pikiran buruknya. Di angkatnya tubuh Anta Di pindahkannya ke ranjangnya, lalu menyelimutinya dengan selimutnya hingga sebatas dada Anta.
Dantai kembali ke sofa membaringkan tubuhnya di sana, lalu memiringkan ke kiri ke arah Anta. Dantai tersenyum, dia tak habis pikir kenapa bisa mengerjai Anta sedemikian rupa. Melihat Anta marah karena ulahnya merupakan keasikan tersendiri buatnya. Entah kenapa sejak pertemuan pertama dengan Anta, dia tak ingin jauh dari Anta.
"Wis..wis gendeng pol aku iki, gowo wong wadon neng kamar, ketemon makku di ulek dadi sambel, ketemon Pak Rt digrebek, dirabekno sak durunge lulus. piye yo lek teros di rabekno? Enak paling yo?" Dantai terkekeh bergumam hati.
(Sudah gila benar aku ini, bawa wanita di kamar, ketahuan ibuku di giling jadi sambal, ketahuan pak RT di grebek, di nikahkan sebelum lulus. gimana ya kalau di nikahkan? Enak mungkin ya)
Dantai memejamkan matanya. Karena terasa lelah iapun terlelap dalam mimpinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
😍syg lon 😍
mampir kx can.. semangat ya. yuk mmpir blik
2023-01-11
0
Namira
itu mah modusnya Dantai biar dekat sama Anta.
2022-12-11
1