Danau Shoyu merupakan danau yang berada di dekat rumah mereka dan termasuk danau yang airnya masih jernih seperti di pegunungan. Beberapa orang datang kemari untuk mengambil airnya yang sangat segar ketika sampai ke tenggorokan. Tetapi, mereka tak pernah tahu kalau di dalam danau ini, terdapat sesuatu yang buruk sedang menunggu mereka.
”Lihatlah paman serigala! Banyak sekali ikan-ikan kecil di sana!” seru Shin Yixuan yang terlihat senang setelah ia akhirnya berada di luar rumah bersama dengan Guanyun.
”Berhati-hatilah. Jangan sampai kau terjatuh.” ucap Guanyun sambil menarik tangan Shin Yixuan agar menjauh dari danau di depannya.
”Tapi, Paman! Apa itu yang ada di tengah danau?” tanya Shin Yixuan sambil menunjuk ke arah ribuan rambut hitam panjang yang bermunculan dari dalam danau dan rambut-rambut tersebut mulai membentuk setengah lingkaran dan terus merambat hingga ke bibir danau.
Dengan heran, Guanyun menoleh ke belakang untuk melihatnya. Seketika, ia merasa sangat terkejut karena saat ini, danau Shoyu hampir sepenuhnya ditutupi oleh rambut hitam yang kusut. ”... Ternyata lebih berbahaya dari yang aku duga!” batin Guanyun sambil menarik Shin Yixuan bersamanya.
Akan tetapi, saat itu terjadi, rambut-rambut tersebut berjalan keluar danau dan mengejar keduanya dengan sangat cepat. Beberapa pohon terbelah menjadi dua dan tanah yang menjadi pijakan mereka berdua berubah menjadi lumpur yang lengket.
”Paman serigala! Apa itu? Mengapa dia mengejar?” tanya Shin Yixuan yang terus berlari melarikan diri mengikuti Guanyun yang menariknya.
”Dia adalah Dewi air asin! Jika kau tertangkap olehnya, hidupmu akan berakhir dengan cepat.” jawab Guanyun sebelum akhirnya, ia terlihat terkejut karena ada beberapa helai rambut besar sedang berada di atas kepalanya. Dan dengan cepat, kuku-kukunya yang tajam langsung memotong rambut tersebut dan memutuskan untuk mengangkat tubuh Shin Yixuan bersamanya.
Selama beberapa saat, keduanya berhasil menyelamatkan diri dari kejaran rambut milik Dewi air asin. Namun, mereka berdua tak menduga kalau tanah yang mereka injak mulai bergetar dan perlahan berubah menjadi lumpur.
”Cih! Dia menyerang dari dalam tanah!”
Saat Guanyun memutuskan untuk melompat ke atas pohon, tiba-tiba saja ratusan rambut muncul dari dalam tanah dan langsung mengikat salah satu kakinya. Ia pun terpaksa menggantung di atas pohon karena rambut yang terus menariknya ke bawah.
”Apakah kaki paman tidak terluka? Kakimu mengeluarkan darah!” ucap Shin Yixuan yang terlihat cemas setelah melihat darah menetes keluar dari pergelangan kaki Guanyun yang sedang ditarik oleh rambutnya.
Guanyun berusaha untuk tidak terlihat kesakitan di hadapannya. Karena itu ia berkata, ”Aku baik-baik saja Tuan muda. Ini hanyalah luka kecil saja.” jawabnya. ”Lagipula ini adalah kesalahanku karena sudah membawa Tuan muda ke tempat yang sangat berbahaya.”
Baru saja ia mengatakannya, tiba-tiba keduanya terjatuh karena dahan pohon yang sudah tidak bisa menahan beban yang ada di bawahnya. Saat mereka terjatuh, sebagian kecil dari rambut-rambut itu menarik tubuh Shin Yixuan yang akhirnya terlepas dari pegangan Guanyun.
Guanyun terkejut dan mencoba untuk mengambil Shin Yixuan kembali. Akan tetapi, rambut-rambut itu terlalu kuat sehingga ia pun tenggelam di dalam lumpur yang lengket dan berair. Sementara, dirinya sendiri tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya dan kemana Dewi air asin membawa Shin Yixuan pergi.
Sejurus kemudian, Guanyun merubah dirinya menjadi seekor serigala raksasa dan menghancurkan seluruh rambut yang berada di sekitarnya. Ia menggigit dan mencakar pohon-pohon yang ada di sekitarnya. Bola mata merah menyala dan kaki-kaki nya kokoh terus menghancurkan sekitar. Akan tetapi, setelah ia mengamuk seperti itu, ratusan rambut yang menyerangnya seketika menghilang dengan cepat dan ia juga kehilangan Shin Yixuan di sana.
”Dewi air asin! Kau sudah berani melawan rupanya.”
***
”Yixuan! Kau di sini?!” seru Shin Buyen yang langsung memasuki rumahnya dengan perasaan cemas dan takut akan terjadi sesuatu padanya. Namun, setelah berkali-kali ia memanggilnya, ia juga tidak mendapatkan jawaban darinya. Di sini hanya ada suara angin yang sedang berhembus kencang di luar sana.
Tatapannya terlihat semakin cemas. Ia sudah mencarinya kemana-mana hingga pada akhirnya, langkahnya terhenti di halaman belakang yang terlihat berantakan. Beberapa pisau milik Shin Yixuan bertebaran dimana-mana bahkan sampai merusak pot bunga miliknya dan beberapa tanaman obatnya.
”Kuharap ini bukanlah pertanda buruk.” gumam Shin Buyen yang mulai merasa cemas. Ia kemudian meraih salah satu pisau yang menancap di permukaan tanah. Sangat jelas kalau pisau ini terasa dingin. Itu artinya, Shin Yixuan sudah pergi dari tempat ini sejak tadi.
Shin Buyen menggigit bibirnya dan akhirnya ia pun juga ikut pergi ke dalam hutan. Namun, sebelum ia benar-benar pergi, beberapa ekor serigala muncul dari dalam rumahnya dan menghambat perjalanannya. ”Cih! Rupanya serigala itu yang sudah melakukan semua ini!” Shin Buyen berdecak kesal dan bersiap menyerang dengan pisaunya.
Salah satu serigala mulai bergerak mendekatinya dengan mulut terbuka. Dan saat itu juga, Shin Buyen berlari mendekatinya dengan mata pisau yang menghadap ke depan. Sedetik kemudian, darah pun mulai terciprat dimana-mana dan menodai halaman belakangnya. Tubuh serigala tersebut terbelah menjadi dua!
”Benar-benar menyusahkan!”
***
”Yang Mulia, kau baik-baik saja?” tanya wanita pada laki-laki yang telah berjalan bersamanya sejak tadi mendaki sebuah bukit.
Wanita itu tidak lain adalah siluman ular berwujud manusia bernama Guju sedangkan, laki-laki yang dilayani olehnya adalah Raja Iblis ketujuh, Luo Hein. Mereka sudah berada di alam fana sudah sejak lama semenjak Luo Hein bertemu dengan seorang anak manusia bernama Shin Buyen yang akan menjadi istrinya. Guju tak pernah menyangka, kekuatan yang dimiliki oleh Luo Hein perlahan melemah karena ia tak pernah kembali ke istananya sendiri sejak hari itu.
”Aku hanya sedikit lemah. Sepertinya, sesuatu terjadi pada mereka berdua saat ini. Buktinya, mantra yang aku pasang di sekitar hutan semakin melemah dan bahkan seekor serigala mampu memasukinya.” ucap Luo Hein sambil menyeka darah yang ada di bawah bibirnya.
”Yang Mulia harus kembali ke Istana dan memperbaiki keadaan Anda saat ini.” jawab Guju sambil membantunya berdiri.
”Ku rasa, sekarang bukan waktu yang tepat untuk kembali.” ucap Luo Hein. ”... Mereka berdua sedang tidak baik-baik saja terlebih lagi putraku sendiri. Ada banyak siluman yang menginginkan darahnya dan juga kematiannya. Darahnya sama seperti darahku. Siapapun yang meminumnya meskipun hanya setetes, dia akan mendapatkan keabadian. Dan aku, tidak akan membiarkan hal itu terjadi!”
Guju terdiam selama beberapa saat dan ia pun akhirnya membungkuk di hadapannya dan menjawab, ”Aku mengerti Yang Mulia. Aku juga akan menjaga satu-satunya harta yang dimiliki Yang Mulia saat ini.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments