#4 DIA

Pagi itu, kembali kubuka jendela kamar kosku dan mata ini langsung menatap ke kos putri di seberang. Mencari sosok itu, berharap melihat senyum, canda tawa dan cerianya.

Dan tak lama harapan itu terjawab, dia muncul di teras kosnya dengan senyumnya, ya senyum itu, walau bukan untukku. Dengan ceria dia melompat ke boncengan motor pria itu, si tampan nan sombong dari kampus sebelah, kekasihnya. Kutatap sampai mereka menghilang dari pandangan.

Anganku melayang ke beberapa bulan lalu, saat kulihat Ratna, teman satu kampusku yang kos di kos elit khusus putri di seberang kos putra yang kuhuni, sedang kerepotan menurunkan barang dari bak mobil pick-up.

Spontan kubantu dia sambil bertanya barang barang siapakah yang sedang ia bongkar. Dan saat itulah kulihat dia, si empunya senyuman itu, berjalan ke arah Ratna.

"Kenalin, ini Nanta, anak Sipil" kata Ratna. Dengan senyum mautnya dia menjabat tanganku "Diana, temen kecilnya Ratna, panggil aja Di"

"Nanta, anak kos seberang" jawabku terpukau.

"Nggak nanya tuh..." jawab Ratna disahuti tawa Di. Tawa yang membuatku semakin melayang.

Sejak itu Di selalu menghias hari-hariku yang membosankan. Senyum dan tawanya yang mirip Btari Karlinda itu selalu kunanti, biarpun hanya melihatnya dari seberang. Atau jika aku sedang beruntung, Ratna kadang mengajakku mencari makan malam dan Di ikut bersamanya.

Entah karena aku jatuh hati atau apa, bahkan. saat Di sedang mengunyah pecel lele pun tetap terlihat cantik, apalagi jika ia mengajakku ngobrol walaupun ala kadarnya.

"Doorrr...!!! Hayo, lagi ngeliatin siapa?". Tiba-tiba sepasang tangan berbau harum menutup mataku dari belakang. Ternyata Nia, teman tapi mesra, anak Ibu Kos.

"Eh...Nia...kaya setan aja jawabku sambil nyengir. tau-tau nongol"

"Ngeliatin mbak Di yaa? lihh, sebel" ucapnya meledekku.

"Nggak kok. Itu motor pacarnya Di bagus ya..?" jawabku garing. "Dah, mandi sana. Kamu kuliah pagi kan? Ntar ketauan Ibu kamu masuk kamar, diomelin kita sekos-kosan" lanjutku.

Dan dia berlari keluar kamar sambil menjulurkan lidah "Weeee...Ibu udah tau kok kita pacaran.." Nia..niaa...coba sikap kamu dewasa dikit, mungkin kita beneran jadian, sekilas pikirku.

×××××××

Seminggu itu saking disibukkan dengan banyaknya tugas kuliah, pikiranku sempat teralihkan dari Di. Sudah beberapa pagi kulewatkan kesempatan melihatnya.

Malamnya, saat pulang kuliah kulihat Di berdiri sendirian di depan kosnya seperti sedang menunggu seseorang. Kupikir pasti sedang menunggu pacarnya. Kemudian kupikir lagi tidak ada salahnya kusapa dia, mumpung ada kesempatan berdua.

Kutepikan sepeda motorku sambil menyapa

"Hai, Di...lagi nunggu siapa?" Di tersenyum menatapku sambil menggeleng perlahan. "Nunggu kamu.." jawabnya pendek tapi mengguncang duniaku.

Damn..!! Really..?, umpatku girang dalam hati. Dan tanpa banyak kata dia langsung naik ke boncengan motor kemudian melingkarkan lengannya di pinggangku yang hampir pingsan kegirangan. Mimpi apa semalam, bisa boncengan sama Di, seru hatiku berkali-kali.

Dan malam itu kami lewati dengan obrolan dan tawa. Kami keliling Jogja dengan motor butut yang untungnya bekerjasama dengan baik alias tidak mogok.

Sekitar jam dua belas malam kami kembali pulang dan malam itu saat turun dari boncengan dia berkata, "Terima kasih ya, Nanta. Kamu udah temenin aku malam ini. Aku seneng banget bareng kamu. Aku harap kamu maafin aku ya kalau selama ini aku salah sama kamu"

"Iya, sama-sama, Di. Aku juga seneng, sampai hampir pingsan nih bisa pergi berdua kamu" Aku menjawab lirih. Tak kupikirkan kalimat dia yg terakhir.

Kemudian tiba-tiba dia mencium pipiku dan berbalik berjalan masuk ke kosnya. Aku terpana menatapnya sampai sosoknya menghilang tertutup gerbang.

Malam itu aku tidur dengan senyuman termanis selama ini, menurutku.

Esok paginya, aku terbangun saat mentari telah meninggi. Setengah meloncat dari tempat tidur, aku melangkah keluar ke kamar mandi. Sekilas kulihat di kos seberang ada keramaian. "Tumben banyak orang" pikirku.

Setelah mandi dan berpakaian hendak ke kampus, kusiapkan tas dan motor di halaman kos. Di seberang kulihat Ratna sedang menangis di antara teman-temannya dan banyak orang yang belum pernah kulihat sebelumnya.

"Ratna..kamu kenapa?" tanyaku. Ratna menoleh kearahku kemudian berkata lirih di antara isak tangisnya "Di... Di..."

"Di? Kenapa si Di..?" tanyaku.

"Di..kemarin siang kecelakaan di Kaliurang sama si Jon pacarnya.." jawab Ratna sesenggukan.

"Hah...!? Kecelakaan..?! Yang bener, Na..?" tanyaku bingung.

"Iya Nan..kemaren siang motor mereka masuk jurang. Baru ketemu tadi tengah malam tapi sudah meninggal semua."

"Haahhh...???!!". Pandanganku Badanku serasa lunglai, berputar. Dan tiba-tiba semuanya gelap.

××××××××

Selanjutnya Kucoba mengejapkan mata tapi kembali pekat yang terlihat.

Dimana ini..? Dan kucoba melangkah, meraba sekitar dalam gelap, tapi tak ada apapun.

Mimpikah aku..? Apa yang terjadi..? Kembali ku melangkah.

Tiba-tiba badanku serasa melayang, maju ke depan, semula perlahan, semakin cepat dan kemudian melesat.

"Heeii...apa yang terjadi..? Toloong...tolooong..!" teriakku.

Ini pasti mimpi... Tolong seseorang bangunkan aku dari mimpi Serasa badan ini berputar. Berputar semakin cepat. Lalu aku tak merasakan apapun. Kemudian.

"Mmmh...dimana ini?" rintihku.

Perlahan kesadaranku pulih. Samar kulihat meja ruang tamu di depanku. Bagaimana aku bisa ada di sini, terduduk sendirian di ruang tamu..? Kucoba bangkit perlahan. Dan melangkah berpegangan dinding. Sepi. Tak terlihat seorang pun.

Kuketuk pintu kamar Cynthia yang paling dekat dengan posisiku. Kuketuk berkali2 tak ada jawaban dari dalam.

Demikian juga kamar Ratna dan yang lain.

Kulirik jam dinding yang ada di ruang tamu, baru jam tujuh malam. Kuraih kedalam kantong celana mencari handphone AMPS ku, tapi tak ada apapun di situ.

Lalu aku melangkah keluar, kuarahkan pandangan ke rumah sebelah dan kos seberang. Sepi.

Hanya terlihat di kejauhan di pertigaan gang, ada satu dua pengendara sepeda motor melintas. Lalu aku berdiri termangu di depan gerbang kos, masih mencoba mencerna apa yang telah aku alami. Dan sama sekali tak terlintas sedikit pun memori

hari ini. Aku kembali termangu. Yang teringat malah kejadian-kejadian lalu yang aku alami. Hubunganku dengan Jon yang kurang berjalan dengan baik. Kecemburuan, pertengkaran, kekerasan, memaafkan, dan seterusnya silih berganti.

Jauh di lubuk hati, ku sering merindukan dia...ya, dia yang lain.

Yang selalu menatapku dengan lembut, yang selalu sigap menawarkan bantuan apapun di saat kubutuh. Yang tanpa dia tahu aku pun sering memperhatikannya saat dia mencuri pandang dari jauh.

Dan kutahu dari Ratna kalau dia menaruh hati padaku.

Tiba-tiba seberkas sinar menerangi dari arah kiriku. Spontan aku menoleh ke sinar tersebut.

Ternyata dia...dia yang baru saja kupikirkan. Perlahan dia menepikan motornya dan suara lembutnya menyapa " Hai, Di...lagi nunggu siapa?"

Ya Tuhan...entah kenapa hatiku sejuk sekali mendengar suaranya.

Dan gelora ini..rasa ini muncul lagi. Rasa yang timbul tenggelam dan karam saat bersama Jon kekasihku.

Cinta..? Aku tak tahu.

Yang jelas, malam ini aku ingin bersamanya.

Aku menatapnya lalu menjawab "Nunggu kamu.." kusunggingkan senyum termanisku.

Dia tampak tertegun mendengar jawabanku. Lalu entah apa yang mendorongku, aku setengah melompat naik memboncengnya. Kemudian melingkarkan lenganku ke pinggangnya.

"Jalan yuk, Nan.." sambungku.

"Mmm...kamu serius Di..? tanyanya gugup.

"Ya..serius...yuk kita jalan.." jawabku cepat.

Dia tercekat sejenak, seolah ada yang hendak diucapkan tetapi tidak ada kata keluar dari mulutnya.

Dan malam itu kami lewati dengan mengobrol dan tertawa lepas bersama. Kami mengelilingi kota Jogja dengan motornya.

Tidak sebagus motor Jon, tapi aku tak perduli, yang kuinginkan hanya melewati malam bersamanya. ini Sekitar pukul dua belas malam, dia mengantarku kembali pulang. Terasa seperti semua beban berat terlepas dari hatiku. Sudah tak teringat lagi pedih sakit yang kualami selama ini.

Yang ada hanya bahagia, yang lama sekali tak pernah kurasakan lagi. Dan aku yakin dia pun merasakan hal serupa denganku.

"Terima kasih ya Nanta, kamu udah temenin aku malam ini. Aku seneeng banget bareng kamu.. Aku harap kamu maafin aku ya kalau selama ini aku salah sama kamu" ucapku dengan bahagia meluap.

"Iya, sama-sama, Di. Aku juga seneng sampai hampir pingsan nih bisa pergi berdua kamu" jawabnya lirih.

Aku tersenyum geli mendengar jawabannya tapi tiba-tiba kurasakan sedih teramat sangat saat hendak berpisah dengannya. Kucium pipinya dengan cepat dan berbalik berjalan masuk ke kosku.

Sampai jumpa, Nanta....

Saat kubuka pintu depan, mendadak hanya kegelapan yang kembali kuhadapi. Kurasakan badanku kembali melayang dan berputar. Kupejamkan mataku dan kubuka beberapa saat kemudian, berharap terbangun dari mimpi buruk ini.

Tapi saat kubuka mataku, kusadari aku melayang di antara pepohonan, di atas jurang. Saat kulayangkan pandang kebawah, dengan hanya diterangi rembulan kulihat ada beberapa sosok tubuh tergeletak di dasar jurang.

Tergeletak tak bernafas, bersimbah darah di samping dua sepeda motor yang ringsek. Dan kusadari, salah satunya aku... lya, aku.

Sekejap kemudian, adegan terpampang di ingatanku. demi adegan Mulai dari saat aku dan Jon pergi ke Kaliurang bersama dua teman klub motor yang Jon ikuti. Kemudian saat Jon dengan emosi menuduhku selingkuh dengan teman sekampus dan aku menangis membantahnya berkali-kali.

Namun Jon seperti kesetanan, dengan penuh emosi ia mengendarai sepeda motor yang kami tumpangi dengan kecepatan tinggi.

Hingga entah di tikungan keberapa, motor kami bersenggolan dengan motor teman yang menyertai, dan meluncur melewati tikungan. Terjun bebas kedalam jurang.

Kembali hanya gelap yang kulihat di sekitarku. Kini kutahu apa yang telah terjadi.

Dan kini ku melayang kesana.... Ke arah cahaya itu...

***********

Terpopuler

Comments

128 √e980

128 √e980

Serem dah, semangat thor 😘

2022-06-30

3

🇲🇾 🌅ͧ ᷤ ⃫ᷨ⃟⃤Meᷤnͥтᷡคͣrͬi 🎼

🇲🇾 🌅ͧ ᷤ ⃫ᷨ⃟⃤Meᷤnͥтᷡคͣrͬi 🎼

Serem banget😱😱😱 aaahhhhhh

2022-06-20

11

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!