• Tiga •

Gambaran asli ada di aku dan aku pasang di dinding kamar untuk mempercantik kamarku, sedangkan gambaran satunya aku berikan ke Kyeri untuk kenangan jika suatu saat nanti kami berpisah.

Tidak, tidak boleh. Kami tidak boleh berpisah dalam keadaan apapun. kami harus bersama selamanya karena Kyeri sudah berjanji padaku.

"Bagus kan?" tanya Kyeri.

"Enggak sih biasa aja, malah aneh kalo di tambahan kayak gini," ledek ku.

"Huh... Yaudah sini buat lagi."

"Udah gak usah, gini aja."

Teeet... Teeeet... Teeeet...

Bel masuk pun berbunyi. Semua murid masuk ke kelas masing-masing dan tidak lama kemudian guru sekaligus wali kelas kami datang.

"Pagi anak-anak," ucap bu Mina sembari menaruh buku-buku di meja.

"Pagi bu."

"Hari ini, ada kabar gembira untuk kalian semua. Untuk murid kelas 8 B."

"Berita apa bu?" tanya sekertaris kelas.

"Kabar gembira bukan berita," Rinna membenarkan.

Sekertaris hanya bisa tertawa saja sembari mengusap tekuk lehernya walau tidak terasa gatal.

"Iya, kalian hari ini akan kedatangan murid baru."

"Cowo apa cewe bu?" tanya Iqbal.

"Pindahan dari mana bu?" tanya Koko.

"Pindahan dari SMP bangsa, dan untuk informasi lebih lanjutnya kalian bisa berkenalan langsung ke teman baru kita."

"Silahkan masuk," lanjut Ibu guru memerintahkan murid pindahan itu masuk.

Sebagian besar anak laki-laki di kelasku hanya bisa tertunduk lesu, karena anak pindahan itu adalah siswa dari SMP Bangsa.

"Kecewa," gumam Iqbal yang terdengar oleh ku.

Aku, Kyeri, Koko, dan Iqbal duduk berdekatan. Karena Iqbal tidak bisa jauh dari Kyeri sedangkan Koko mengikuti Iqbal saja.

Aku tidak terlalu peduli dengan anak pindahan atau apalah itu, yang pasti aku hanya fokus pada buku yang sedang aku gambar ini.

Sedangkan Kyeri memperhatikan anak pindahan tersebut dengan tatapan tajam. Tangan Kyeri membuka lebar, merangkul kursi yang aku duduki.

Saat aku tidak sengaja menatap wajah Kyeri, wajah penuh amarah itu pun muncul. Aura dingin dari Kyeri seketika keluar diiringi tatapan sinis.

Aku heran mengapa Kyeri bertingkah seperti itu saat melihat anak pindahan yang sedang berkenalan dengan teman-teman sekelas.

Saat aku mulai memfokuskan pandangan ku kedepan, betapa terkejutnya aku melihat anak pindahan itu.

Bukan, dia bukan buruk rupa ataupun penyandang disabilitas. Hanya saja itu Teo. Teo teman satu sekolah ku dulu saat aku masih duduk di bangku SD kelas 3.

Teo di pindahkan ke sekolah yang jauh dari desa karena dia dan teman-temannya selalu mengangguku. Apa kamu yang mengadukan kelakuan Teo?

Tidak, bukan aku yang melaporkannya. Tetapi Kyeri, Kyeri memberitahu ibu guru di depan kepala sekolah dan Kyeri pun membuat sebuah rencana untuk menjebak Teo agar dia bisa berhenti melakukan hal-hal jahil ke teman-teman yang lain.

Setelah terbukti bahwa ucapan Kyeri benar, akhirnya Teo pun terpaksa di pindahkan ke sekolah lain dan juga teman-teman yang membantu Teo pun di pindahkan ke sekolah yang berbeda.

Hari ini, hari ini aku bertemu lagi dengannya. Jantungku mulai berdegup dan pikiranku mulai terbang kemana-mana.

Aku takut kalau Teo akan melakukan hal yang sama lagi seperti saat masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Tenanglah, aku ada disini. Dia tidak akan bisa menganggumu lagi," gumam Kyeri sembari menepuk pundakku.

Seketika hatiku menjadi tenang dan raut wajah panik yang terukir di wajahku pun menghilang. Sedangkan Kyeri masih menatap tajam ke arah Teo.

Saat Teo memilih bangku sebaris dengan aku, Kyeri, Iqbal dan Koko, Teo pun melewati kami dengan senyum penuh makna.

Aku tidak memperhatiikannya dan aku lebih memilih melanjutkan gambaran yang sedang aku buat. Terasa sekali kalau tangan Kyeri mengapal karena tangannya ada di bahuku.

"Sudahlah biarkan saja," ucapku menenangkan hati Kyeri.

Saat aku berbicara seperti itu, kedua sosok laki-laki di belakang kami lah menggosipi kami berdua dan terdengar juga satu ucapan seperti, "Ehmm, Kyeri cemburu hehehe."

Padahal aku dan Kyeri sama sekali tidak berpacaran dan kami murni hanya berteman. Tetapi tidak ada teman yang mempercayainya.

Pelajaran pun dimulai dan saat pembentukan kelompok belajar, guru membagikan kelompok. Tetapi kali ini pembagian kelompok bukan dari absensi ataupun dari hitungan.

Melainkan dari perbaris tempat duduk dan hitungan satu mulai dari barisan bangku sebelah kiri. Kyeri ingin protes tetapi Kyeri tidak bisa karna keputusan sudah bulat.

"Oh ayolah Mat, apa kau hanya ingin membuat kelompok bersama kekasihmu saja? Ayolah berikan kesempatan kami untuk mendapatkan nilai besar," pinta Koko.

Mau tidak mau Kyeri menerima keputusan gurunya dan mereka pun membentuk kelompok untuk membuat tugas yang di berikan.

Hanya ada 2 orang perempuan di kelompok ku ini, Sedangkan di kelompok lain sedikit imbang.

"Kita hanya perlu mengumpulkan data-data tentang materi ini. Disini ada 5 materi yang harus di cari dan kita harus membagi satu sama lain."

"Aku akan membagikan berdasarkan kemampuan kalian masing-masing," lanjutku lagi.

"Nah ini, Iqbal dan Koko mencari tugas 'macam-macam bentuk puisi.' Sedangkan Lena dan Teo mencari 'contoh-contoh puisi.' Sisanya aku dan Kyeri saja."

Aku menjelaskan pembagian tugas kali ini, Ruat wajah senang pun muncul di wajah Iqbal dan Koko. Sedangkan Kyeri tidak, dia hanya mengeluh aura dingin saja selama aku menjelaskan tugas ini.

Kelompok kami hening tidak ada suara sedikit pun, sedangkan di kelompok lain masih sibuk membagikan tugas antara anggota satu dengan anggota lain.

"Ini di ringkas begini bukan Nadt?" tanya Kyeri mengarahkan bukunya.

"Iya ini di ringkas, terus ini di singkat nah udah dari paragraf ini, kita pindah ke bab yang ini ambil yang penting aja," jelasku ke Kyeri.

Sepasang mata pun melihat kami dengan wajah berseri-seri. Siapa lagi kalau bukan Iqbal dan Koko.

"Hmmm jadi pengen punya cewe deh gua," ucap Koko sembari meremat baju Iqbal hingga terlihat kusut.

"Ih lo ini Ko! bukannya seleain nanti juga," ucap Lena memarahi Koko.

"Tau lo ini Kp, gua juga pengen punya doi tapi ini kesempatan yang bagus untuk memperbaiki nilai kita yang ancur di semester kemarin," sahut Iqbal sembari menulis.

"Iya juga ya, yaudah sekarang tugas gua yang mana?" tanya Koko.

Dan suasana pun menjadi hening kembali, hanya ada suara kertas buku dan juga rautan pena di kertas.

'Apa aku bisa mengucapkan kata maaf ke Nadta? Apa aku bisa? Kyeri begitu menjaganya. Ahahaha aku benar-benar menyesal,' ucap Teo dalam hatinya.

Bersambung...

..."Kau boleh menilai orang dari cara berpakainanya. Tetapi ka tidak tau seperti apa orang tu sebenarnya."...

...-Anonim...

Terpopuler

Comments

Nauradc 1505

Nauradc 1505

awas ada bau" tikung menikung nih

2022-06-11

2

Ryujin⚡

Ryujin⚡

jagain terus bro jangan sampe kesengol sama teo

2022-06-11

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 • Satu ︎ ︎•
3 • Dua •
4 • Tiga •
5 • Empat •
6 • Lima •
7 • Enam •
8 • Tujuh •
9 • Delapan •
10 • Sembilan •
11 • Sepuluh •
12 • Sebelas •
13 • Dua Belas •
14 • Tiga Belas •
15 • Empat Belas •
16 • Lima Belas •
17 • Enam Belas •
18 • Tujuh Belas •
19 • Delapan Belas •
20 • Sembilan Belas •
21 • Dua Puluh •
22 • Horologium •
23 • Circinus •
24 • Canes Venatici •
25 • Corvus •
26 • Cassiopeia •
27 • Eridanus •
28 • Hydra •
29 • Musca •
30 • Hydrus •
31 • Equuleus •
32 • Bootes •
33 • Orion •
34 • Zeta Ophiuchi •
35 • Crater •
36 • Ophiucus •
37 • Draco •
38 • Arae •
39 • Visualisasi Tokoh •
40 • Mensa •
41 • Grus •
42 • Lacerta •
43 • Chamaeleon •
44 • Dorado •
45 • Andromeda •
46 • Arunika •
47 • Cemburu •
48 • Kimitsu 1 •
49 • Kimitsu 2 •
50 • Lyra •
51 • Story Life •
52 • Rencana •
53 • Kado •
54 • Suprise •
55 • Troublesome •
56 • Root Shoots •
57 • POV Teo •
58 • a secret •
59 • Rumah Pohon •
60 • Hilang •
61 • Awan Hitam •
62 • Ketemu •
63 • Bincang •
64 • Moment •
65 • Perjalanan •
66 • Agenda Esok •
67 • Perjalan ke Panti •
68 Bukit Menjadi Bukti
69 Hal Manis Akan Datang
70 End.
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Prolog
2
• Satu ︎ ︎•
3
• Dua •
4
• Tiga •
5
• Empat •
6
• Lima •
7
• Enam •
8
• Tujuh •
9
• Delapan •
10
• Sembilan •
11
• Sepuluh •
12
• Sebelas •
13
• Dua Belas •
14
• Tiga Belas •
15
• Empat Belas •
16
• Lima Belas •
17
• Enam Belas •
18
• Tujuh Belas •
19
• Delapan Belas •
20
• Sembilan Belas •
21
• Dua Puluh •
22
• Horologium •
23
• Circinus •
24
• Canes Venatici •
25
• Corvus •
26
• Cassiopeia •
27
• Eridanus •
28
• Hydra •
29
• Musca •
30
• Hydrus •
31
• Equuleus •
32
• Bootes •
33
• Orion •
34
• Zeta Ophiuchi •
35
• Crater •
36
• Ophiucus •
37
• Draco •
38
• Arae •
39
• Visualisasi Tokoh •
40
• Mensa •
41
• Grus •
42
• Lacerta •
43
• Chamaeleon •
44
• Dorado •
45
• Andromeda •
46
• Arunika •
47
• Cemburu •
48
• Kimitsu 1 •
49
• Kimitsu 2 •
50
• Lyra •
51
• Story Life •
52
• Rencana •
53
• Kado •
54
• Suprise •
55
• Troublesome •
56
• Root Shoots •
57
• POV Teo •
58
• a secret •
59
• Rumah Pohon •
60
• Hilang •
61
• Awan Hitam •
62
• Ketemu •
63
• Bincang •
64
• Moment •
65
• Perjalanan •
66
• Agenda Esok •
67
• Perjalan ke Panti •
68
Bukit Menjadi Bukti
69
Hal Manis Akan Datang
70
End.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!