• Dua •

Matteo Kyeri yang menyebalkan itu dulu bisa menjadi teman paling dekat ku dan dia juga satu-satunya teman di hidupku. Apa kamu memang tidak mempunyai teman Nadt?

Iya, sudah ku bilang dari awal, aku tidak memiliki teman, sama sekali aku tidak memilikinya. Bahkan sampai di SMP pun hanya Kyeri yang menjadi sahabat ku.

Sedangkan yang lain hanya menjadi teman jika ada maunya saja. Karena aku murid yang cukup di akui kepintarannya di sekolah, akhirnya aku bisa masuk SMP terkenal tanpa membayar.

Saat itulah semua teman sekolah mendekatiku karena mereka mereka hanya memanfaatkan kepintaranku.

Aku tidak suka di bilang pintar, hebat ataupun anak jenius. Aku ingin ingin hidup biasa seperti anak-anak pada umumnya dan disini lah peran Kyeri sangat membantuku.

"Nat, laper," ucap Kyeri yang baru saja datang setelah selesai bermain basket di lapangan.

"Ya terus?" tanyaku dengan tegas. Walaupun aku sudah tau apa yang dia ingin kan tetapi aku tetap saja ingin menanyakannya.

Jika dilihat, Kyeri memiliki banyak penggemar di sekolah ini. Bahkan di kelas ku ini pun Kyeri memiliki banyak fans. Mereka rela membawakan bekal untuk Kyeri tapi Kyeri tidak memperdulikannya dan lebih memilih meminta bekal milikku.

"Ini," aku mengeluarkan dua wadah bekal yang sengaja aku buat sendiri.

"Kok beda?" tanya Kyeri.

"Isinya sama, coba liat. Aku sengaja buat dua supaya kamu kenyang dan bisa fokus saat belajar nanti."

"Wah, Lo baik banget sih Nat jadi seneng kan gua punya sahabat kayak lo."

Aku dan Kyeri pun makan bersama. Terlihat jelas sekali teman-teman sekelas ku kesal karena Kyeri lebih memilih untuk makan bersamaku.

Bekal yang mereka bawakan pun menjadi sia-sia, Tidak. Bekal mereka tidak sia-sia karena teman-teman yang akrab dengan Kyeri banyak di kelas.

Akhirnya mereka yang mengambil bekal tersebut, "Dari pada di buang mending buat gua."

"Ih lo ini!" geram siswi yang lain.

Aku dan Kyeri selalu di gosipi oleh teman-teman sekolah karena kami pulang pergi selalu bersama. Bahkan Kyeri pun tidak segan-segan merangkul pundak ku.

"Nat, kita ke tanah lapang dulu yuk," ajak Kyeri.

"Kenapa?"

"Jenuh gua di rumah, ada sepupu gua dateng."

"Siapa?"

"Anton, lagi males gua maen sama dia."

"Oalah yaudah ayok kita ke rumah pohon."

...~▪︎< Rumah Pohon >▪︎~...

Sesampainya disana, Kyeri dan aku bernyanyi bersama, membawakan sebuah lagu Kemersaan - Iwan Fals. Walau bukan berlatar belakang laut tetapi pedesaan, suasananya masih tetap sama.

Kemersaan ini janganlah cepat berlalu....

Kemersaan ini ingin ku kenang selalu...

Hati ku damai, jiwaku tenteram disampingmu...

Hati ku damai jiwaku tenteram bersamamu...

Prok.. prok.. prok..

"Huuu, ahahahaha gak nyangka aku Ke, kalau kamu pintar main gitar."

"Gua itu udah lama belajar, tapi gua gak mau tampilan di depan orang karena gua mau lo yang pertama denger nyanyian diiringi gitaran gua," jelas Kyeri.

"Wah, makasih ya Kyeri. Aku suka kok, gitaran kamu udah smooth banget sesuai sama nadanya."

"Ahahaha makasih ya atas pujiannya Nadta," ucap Kyeri sembari mengacak-acak rambutku.

"Gua punya sesuatu untuk kita dan harus kita pakai sampai kapanpun itu," lanjut Kyeri lagi.

"Apa itu?"

"Tutuplah matamu dulu,"

"Oke siap,"

"Dalam hitungan ke tiga buka matamu, satu, dua, tiga."

"Bukalah," lanjutnya lagi.

"Apa ini?"

"Ini pin liontin yang sengaja gua buat untuk kita dan sengaja juga gua buat dua. Satu untuk lo dan satu lagi untuk gua, gimana? Lo suka?"

"Suka suka."

Aku menerima hadiah yang Kyeri berikan untukku dan langsung aku pasangkan di tas, agar aku tidak lupa.

Jika dilihat sikap dan gayanya Kyeri seperti layaknya bad boy sekolah, tetapi nyatanya Kyeri memiliki pribadi yang sangat tertutup. Dia bisa menyambut siapa saja yang ingin menjadi temannya.

Tetapi dia selalu membatasi pertemanannya agar persahabatan antara aku dan Kyeri tidak di rusak oleh pergaulan anak-anak seusia kami.

Aku tidak mempermasalahkan jika Kyeri memiliki banyak teman dan mempunyai teman-teman yang lebih akrab dariku karena itu kehidupannya.

Tetapi Kyeri tidak suka seperti itu, katanya hidup yang ia jalani tidak akan damai seperti biasa dan dia lebih memilih untuk selalu bersamaku dalam kondisi apapun.

Bisa di bilang Kyeri semakin hari semakin tampan, wajar saja kalau dia di idolakan para siswi - siswi sekolah. Tak jarang juga Kyeri di ikuti oleh siswi famous, entah itu di kantin ataupun saat dia sedang berolahraga di lapangan.

Aku dan Kyeri memang selalu duduk berdampingan dari SD sampai SMP dan setiap harinya meja Kyeri selalu di penuhi kotak kado dari siswi-siswi yang menyukainya.

Aku tidak memperdulikannya dan aku hanya bisa melihat kotak-kotak yang menumpuk di mejanya sampai Kyeri datang untuk merapihkan sendiri.

"Dari siapa sih ini?" tegasnya.

Aku hanya bisa menaikkan pundak saja dan tidak menghiraukannya. Raut wajah kesal pun nampak jelas sekali, Kyeri pun menyingkirkan semua kotak kado itu ke teman-temannya.

"Ko, Bal, ambil nih kotak-kotak ini!" perintah Kyeri.

"Eh untuk kita? Serius?"

"Iya ambil aja semua, bawa pergi jauh dari gua."

"Wah, makasih ya Mat, lo baik banget hahaha."

Setelah Iqbal, Riko dan teman-teman yang lain mengambil semua kado itu, Kyeri baru bisa bernafas lega. Duduk dengan tenang dan pasti mengangguku.

"Apa itu? Wah gak nyangka gua Nadt lo pintar gambar."

"Ahahaha cuma gambaran boring aja ini Ke," jelasku tetap fokus ke gambaran.

"Soknya boring, coba gua liat. Wah ini kan pemandangan yang sering kita liat di tanah lapang kan. Gila lo ternyata berbakat juga ya Nadta, bangga gua hahaha."

"Apasih lo ini lebay,"

"Sini gua tambahan lagi biar lebih bagus."

Kyeri mengambil buku tulis yang sedang aku gambar. Kyeri juga mengambil pensil yang ada di tangan ku dan ia pun mulai mengukirkan pensil itu ke buku.

Cukup lama Kyeri menggambar dan aku tidak boleh lihat sampai hasilnya selesai. Setelah selesai, aku melihat gambaran yang aku gambar tadi menjadi sempurna.

Gambar pemandangan desa dari balik rumah pohon dan juga ada pesawat kertas yang sering kami mainkan serta ada aku dan Kyeri di gambaran itu.

Gambaran itu tidak pernah aku buang malahan aku sengaja mengcopy gambaran tersebut dan ku pasangkan bingkai di dua gambar tersebut.

Gambaran asli ada di aku dan aku pasang di dinding kamar untuk mempercantik kamarku, sedangkan gambaran satunya aku berikan ke Kyeri untuk kenangan jika suatu saat nanti kami berpisah.

Tidak, tidak boleh. Kami tidak boleh berpisah dalam keadaan apapun. kami harus bersama selamanya karena Kyeri sudah berjanji padaku.

Bersambung...

..."Sebuah perpisahan itu menyakitkan, untuk ke dua belah pihak yang sudah bersama belasan tahun."...

...-Aku...

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

kutukan cinta hadir maaf baru sempat mampir

2022-06-20

1

Elina zivana

Elina zivana

mantap Kak, aku bacanya sampai sini dulu ya.. nanti dilanjut lagi.

2022-06-14

4

Nauradc 1505

Nauradc 1505

baca nya sambil dgr lagu Shela on7 yg DAN kena bgt kak

2022-06-10

4

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 • Satu ︎ ︎•
3 • Dua •
4 • Tiga •
5 • Empat •
6 • Lima •
7 • Enam •
8 • Tujuh •
9 • Delapan •
10 • Sembilan •
11 • Sepuluh •
12 • Sebelas •
13 • Dua Belas •
14 • Tiga Belas •
15 • Empat Belas •
16 • Lima Belas •
17 • Enam Belas •
18 • Tujuh Belas •
19 • Delapan Belas •
20 • Sembilan Belas •
21 • Dua Puluh •
22 • Horologium •
23 • Circinus •
24 • Canes Venatici •
25 • Corvus •
26 • Cassiopeia •
27 • Eridanus •
28 • Hydra •
29 • Musca •
30 • Hydrus •
31 • Equuleus •
32 • Bootes •
33 • Orion •
34 • Zeta Ophiuchi •
35 • Crater •
36 • Ophiucus •
37 • Draco •
38 • Arae •
39 • Visualisasi Tokoh •
40 • Mensa •
41 • Grus •
42 • Lacerta •
43 • Chamaeleon •
44 • Dorado •
45 • Andromeda •
46 • Arunika •
47 • Cemburu •
48 • Kimitsu 1 •
49 • Kimitsu 2 •
50 • Lyra •
51 • Story Life •
52 • Rencana •
53 • Kado •
54 • Suprise •
55 • Troublesome •
56 • Root Shoots •
57 • POV Teo •
58 • a secret •
59 • Rumah Pohon •
60 • Hilang •
61 • Awan Hitam •
62 • Ketemu •
63 • Bincang •
64 • Moment •
65 • Perjalanan •
66 • Agenda Esok •
67 • Perjalan ke Panti •
68 Bukit Menjadi Bukti
69 Hal Manis Akan Datang
70 End.
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Prolog
2
• Satu ︎ ︎•
3
• Dua •
4
• Tiga •
5
• Empat •
6
• Lima •
7
• Enam •
8
• Tujuh •
9
• Delapan •
10
• Sembilan •
11
• Sepuluh •
12
• Sebelas •
13
• Dua Belas •
14
• Tiga Belas •
15
• Empat Belas •
16
• Lima Belas •
17
• Enam Belas •
18
• Tujuh Belas •
19
• Delapan Belas •
20
• Sembilan Belas •
21
• Dua Puluh •
22
• Horologium •
23
• Circinus •
24
• Canes Venatici •
25
• Corvus •
26
• Cassiopeia •
27
• Eridanus •
28
• Hydra •
29
• Musca •
30
• Hydrus •
31
• Equuleus •
32
• Bootes •
33
• Orion •
34
• Zeta Ophiuchi •
35
• Crater •
36
• Ophiucus •
37
• Draco •
38
• Arae •
39
• Visualisasi Tokoh •
40
• Mensa •
41
• Grus •
42
• Lacerta •
43
• Chamaeleon •
44
• Dorado •
45
• Andromeda •
46
• Arunika •
47
• Cemburu •
48
• Kimitsu 1 •
49
• Kimitsu 2 •
50
• Lyra •
51
• Story Life •
52
• Rencana •
53
• Kado •
54
• Suprise •
55
• Troublesome •
56
• Root Shoots •
57
• POV Teo •
58
• a secret •
59
• Rumah Pohon •
60
• Hilang •
61
• Awan Hitam •
62
• Ketemu •
63
• Bincang •
64
• Moment •
65
• Perjalanan •
66
• Agenda Esok •
67
• Perjalan ke Panti •
68
Bukit Menjadi Bukti
69
Hal Manis Akan Datang
70
End.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!