Pagi ini seperti biasa aku bangun pagi dan memasak untuk sarapan, hari ini tepat tgl 6 ulang tahun mas Rendy. aku memang sengaja enggak ngucapin ulang tahun, lagian aku yakin mas Rendy juga pasti gak ingat kalo lagi ulang tahun. setelah selesei memasak dan beres-beres aku segera mandi dan bersiap-siap pergi kerja seperti biasa. didalam kamar sambil ganti baju aku ngobtrol dengan mas Rendy kebetulan dia sudah bangun.
"Mas aku masak mie sama telor ceplok buat saparan mas." ucapku pada mas Rendy
"Iya sayang, kamu gak sarapan dulu?"tanya mas Rendy.
"Emm gk mas, oiya mas nanti aku lembur mungkin pulang habis magrib,"ucapku kembali.
"Ya mau pulang jam berapa kira-kira?" tanya mas Rendy.
"Belum tau. nanti malam kita maen kerumah ibu yuk mas, makan disana aja kalo gak?"tanyaku pada mas Rendy.
"Boleh aku mau mandi dulu yaa, kita berangkat bareng pagi ini ada rapat dikantor."jawab mas Rendy.
"Oke mas."jawabku lagi.
Gegas mas Rendy segera bangun untuk mandi, dan ku siapkan baju kerja untuknya. setelah selesei aku segera menyiapkan sarapan untuk mas Rendy, setelah selesei mandi mas Rendy segera ganti baju.
"Mas segera sarapan,"panggilku pada mas Rendy.
"Iya sayang."mas Rendy kluar dari kamar sudah siap dengan seragam kerja dan tas ditanganya. mas rendy selesei sarapan dan mas Rendy berangkat ke kantorku untuk mengantar.
"Hati-hati dijalan mas,"ucapku pada mas Rendy, sambil mengambil tangan mas Rendy dan menciumnya.
"Iya sayang. nanti telpon kalo sudah mau pulang yaa,"pesan mas Rendy padaku.
"Oke."ucapku dengan mengacungkan dua jempol ke arahnya.
Begitu mas Rendy keluar dari kantorku aku segera masuk, kulihat belum ada mobil Rara tumben pikirku dia belum datang, biasanya dia selalu datang lebih dulu dariku. kuayunkan langkah kakiku menuju ruanganku dan aku kaget ternyata Rara sudah duduk didepan komputer.
"Ra kamu berangkat diantar mas Iwan?"tanyaku pada Rara, mas Iwan adalah suaminya. setauku mas Iwan sangat sibuk gak sempat mengantar, bahkan selama rara kerja disini baru beberapa kali saja diantar.
"Enggk ros."jawab Rara singkat tanpa menoleh kearahku.
"Lalu kmu naik apa Ra?" tanyaku semakin penasaran
"Naik taksi Ros,"jawab Rara. semakin penasaran pasalnya Rara sangat dialarang menaiki kendaraan umum.
"Yang benar Ra, sebenarnya ada apa Ra dari kemaren kamu aneh gak seperti biasanya?" tanyaku lagi.
Rara menghadap kearahku, aku benar-benar kaget melihat keadaanya, Rara yang biasanya tampil cantik modis tapi hari ini dia beda tidak memakai make-up, bibirnya pucat dan matanya bengkak merah.
"Kamu kenapa Ra?" tanyaku reflek setengah teriak, kupegang bahunya yang sudah mulai terguncang bertanda Rara mulai menangis.
"Ada apa?"Rara masih menagis disertai gegelangan kepala, untuk beberapa saat kubiarkan dia menangis tesedu-sedu, setelah tenang dia mulai bicara.
"Mas Iwan Ros. ternyata dia sudah menikah lagi."ucapnya dengan suara bergetar. aku bgitu kaget mendengar penuturan Rara, dari cerita yang kudengar mas Iwan sepertinya sangat mencintai Rara.
"Apaaaa. kamu jangan bercanda Ra, ini masih pagi belum saatnya bersenda gurau," ucapku menyangkal ucapan Rara.
"Aku serius Ros bahkan smalm ****** itu ikut pulang kerumah bersama mas Iwan," ucap Rara lagi sambil tergugu.
"Aku gak nyangka dengan mas Iwan Ra, kenapa dia begitu tega kepadamu Ra?" ucapku mulai menitikan air mata sedih.
"Aku gak tau apa salahku Ros, pantesan mas Iwan selalu sibuk keluar kota. tenyata dia sedang bersenang-senang dengan gundiknya Ros."ratap Rara dengan tersedu.
"Sudahlah Ra jangan menangis lagi, kamu harus kuat Ra. buktikan kamu baik-baik saja tanpa mas Iwan!"bujukku menenangkan Rara.
"Yasudah aku kemeja dulu ya Ra, gak enak diliat bos nanti istirahat kita ngobrol lagi ,"ucapku pada Rara, dan Rara hanya menganguk.
Aku bergegas kembali kemejaku lalu menghidupkan komputer, kulihat Arga sudah datang pagi ini dia gak mengejeku seperti biasanya. ada Rio dan Mutia juga yang sudah focus pada komputer masing-masing.
...ΩΩΩ...
Jam menunjukan pukul dua belas lebih empat belas menit tandanya waktu makan siang sudah tiba, kulihat gawaiku ada pesan dari Nita mungkin dia menanyakan perihal ulang tahun mas Rendy.
"Mba aku lagi di bakery ini, mb pilih kueanya ya nanti aku kirim fotonya." bunyi pesan dari Nita.
"Oke Nit kirim aja,"balasku lagi.
Tak lama beberapa foto kue ulang tahun masuk kegawaiku, kulihat-lihat sedikit lama. karna mas Rendy tidak suka yang aneh-aneh cukup simpel saja, ahirnya pilihanku jatuh pada kue berwarna gold yang manis cukup besar dan lumayan simpel tapi tetap terlihat bagus.
"Nit yang gold itu saja," balasku pada Nita.
"Oke mba. menurutku itu juga bagus pasti mas Rendy suka,"balas Nita kembali.
"Yaudah fix. ohya Nit kamu sudah bilang pada ibu dan yang lainya mengenai acara nanti malam?"balasku lagi.
"Sudah mba. ibu juga sudah nyiapin mkanan untuk acara nanti malam mb terima beres saja." ucap Nita disertai emot tertawa, hubunganku dengan keluarga mas Rendy sangat akrab, seperti keluarga kandungku sendiri.
"Oke makasih yaNit kamu sudah mau repot bantuin aku." balasku lagi
"Sama-sama mba. oiya aku mau jalan pulang dulu ya mba udah selesei ini urusanya," balasnya lagi.
"Hati-hati Nit." balasku lagi, dan hdibalas lagi emot oke oleh Nita.
Setelahnya segera kumatikan komputer dan aku mulai membereskan barangku, selanjutnya aku bertukar pesan denagan mas Rendy mengatakan kalau aku makan siang diakantin saja sama Rara, setelah mendapat jawaban dari mas Rendy aku segera menghapiri Rara.
"Ayo Ra kita makan dikantin,"ajaku pada Rara.
"Ayo aku juga udah lapar nih, udah kangen dengan bakso kantin,"jawab Rara. kulihat dia sudah sedikit memoleskan makeup kewajahnya, lipstik pink menambah aura segar pada wajah Rara.
"Nah gitu dong Ra kamu terlihat segar dan cantik, "ucapku sambil mengulum senyum.
"Yukk."ajak Rara.
Sampai dikantin suasana sudah ramai, kulihat meja hampir semua penuh. lalu kulihat meja Rio dan Arga masih tersisa dua kursi kosong.
"Hai Ga. boleh kami gabung?"tanya Rara meminta izin
"Dengan senang hati Rara dan Rosa cantik." jawab Arga disertai ekspresi tengil, yang membuatku kesal, namun karna kursi sudah terisi semua ahirnya aku dan Rara mendudukna diri didepan Arga dan Rio.
"Makasih Ga."ucap Rara basa basi.
"Kalian sudah pesan makan?"tanya Rio, Rio berbeda dari Arga, Rio terlihat lebih dewasa dan tenang pembawaanya.
"Emmm sudah. kami pesan bakso, kalo kalian pesan apa?"tanyaku kembali.
"Kami tidak makan, hanya pesan kopi saja."jawab Rio. setelah beberapa obrolan kecil dan sedikit senda gurau. tak lama kopi yang dipesan Arga dan Rio datang, selang beberapa menit bakso dan es jeruk manis pesananku dan Rara juga tiba, lalu kamu makan siang dengan tenang tanpa adanya obrolan diantara kami. hanya terdengar sesekali Rio dan Arga yang sedikit mengobrol.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments