Pagi menjelang sekitar pukul lima, aku sudah bangun segera kubangunkan suamiku.
"Mas Rendy ayo bangun kita pulang yuk,"ucapku membangunkan mas rendy
"Hmmmm masih ngantuk. jam berapa sekarang?" tanya mas Rendy
"Hampir setengah enam mas ayo mas." jawabku lagi.
Diperjalanan cuaca begitu dingin, jarak dari rumah mertua kekontrakanku memakan waktu sekitar lima belas menit. sampe dikontrakan aku gegas mandi dan bersiap-siap pergi kerja, sebelum berangkat aku membuatkan kopi mas rendy terlebih dahulu.
"Mas aku gak sempat masak. nanti sarapan beli aja yaa," ucapku pada mas Rendy
"Iyaa sayang," jawab mas Rendy sambil tiduran memejamkan mata
Aku kembali melanjutkan aktivitas siap-siapku, tak lama kulihat mas Rendy beranjak kekamar mandi, hanya sebentar mungkin sekedar cuci muka karna pagi ini memang cuaca begitu dingin, jam sudah menunjukan pukul setengah tujuh tapi hari masih diselimuti embun.
"Sayang jangan berangkat dulu aku masih kedinginan." mas Rendy merajuk sambil memeluku mengajak kembali kekamar.
"Mas nanti aku kesiangan," ucapku memelas
"Ini masih dingin yang. sebentar lagi yaa," ucap mas Rendy lagi.
"Iya tapi cuman sebentar ya mas." jawabku dan di jawab anggukan oleh mas Rendy. lalu aku dan mas rendy masuk ke kamar, sesaat kemudian hanya suara ******* yang terdengar dari kamar. bertanda kami sedang meneguk manisnya madu percintaan.
...ΩΩΩ...
Aku sampe kantor sekitar pukul delalan pagi, suasana dijalanan masih begitu sepi karna pagi ini embun turun dengan tebal. sampe dikantor juga ternyata masih sepi hanya ada Rara yang juga baru saja tiba.
"Haii Ra." sapaku pada Rara.
"Hmmm yang abis keramas pagi-pagi," sahut si Rara lengkap dengan cengiranya.
"Biasalah namanya juga masih bau-bau pengantin baru,"jawabku dengan terkekeh.
"Mana yang lainya ya Ros?"tanya Rara
"Mungkin blm datang Ra.karna masih gelap jadi berpikir masih pagi."aku terkekeh sendri dengan jawabanku.
"Benar juga kau Ros ayo kita masuk saja," ajak Rara dan kujawab dengan anggukan, lalu kami segera masuk kedalam ruang masing-masing bersiap untuk bersiap kerja kembali.
Tak berpa lama kemudian, anak-anak yang lainya sudah mulai berdatangan. ada dari antara mereka yang bernama Arga dia masih umuran dibawahku, namun dia itu sangat sok akrab dan menjengkelkan sekali menurutku.
"Hai Ross pagi-pagi udah keramas aja, sampe berapa ronde?" tanya Arga disertai kekehan mengejek.
"Bisa diam tidak si Ga,? aku mulai kesal hampir setiap hari Arga selalu tanya begitu.
"Hahahha pengantin baru ko marah-marah si," kelakar Arga sambil berlalu pergi meninggalkan mejaku. lalu sesaat kemudian suasana berubah sunyi, semua sudah dsibukan dengan kerjaan masing-masing.
...ΩΩΩ...
Pukul dua belas siang gawaiku berdering kulirik nama mas Rendy tertera dilayar ku geser segera tombo hijau lalu terdengar suara mas Rendy menyapaku.
"Halo sayang," ucap mas Rendy di seberang sana.
"Iya mas. ada apa sudah makan siang belum mas?" aku bertanya pas mas Rendy.
"Belum sayang makanya aku telpon kamu, ayo kita makan bareng nanti aku jemput di kantormu ya," jawab mas Rendy.
"Iya mas tunggu sekitar sepuluh menit lagi yaa mas ," jawabku kembali.
" Oke sayang dahh ." mas Rendy menutup telpon kami. aku segera mematikan komputer dan mengambil tas lalu memasukan ponsel, dan aku keluar menuju meja Rara.
"Hai Ra aku mau makan siang sama mas Rendy, kamu mau ikut kami atau gimna?" tanyaku pada Rara.
"Hmmm aku makan dikantin kantor aja Ros. aku juga masih ada kerjaan yang belum kelar jadi tidak bisa dtinggal." jawab Rara panjang lebar.
"Okedeh Ra aku jalan dulu,"pamitku pada Rara diajawab anggukan oleh rara. keluar dari kantor kulihat mas Rendy sudah menunggu diparkiran.
"Hai mass, sudah lama sampenya?" tanyaku pada mas Rendy.
"Belum sayang barusan juga, ayo segera berangkat aku sudah lapar sayang." jawab mas Rendy.
"Ayo mas.
Lalu kami menuju tempat makan yang sudah menjadi langganan kami, menu nya gak ada yang istimewa hanya ikan patin dibakar lalu disantan dengan kuah kental, dan sedikit pedas lalu ditemani lalapan, itu menurutku sungguh nikmat. aku dan mas Rendy sangat menyukai makanan disitu sehingga sangat sering kami makan siang ataupun sekedar beli lauk untuk dibawa pulang.
Setelah selsei makan siang mas Rendy mengantarku kembali kekantor, dan dia kembali kekantornya.
"Ra sudah makan belum, kayaknya kamu gak keluar ruangan ya dari tadi?" tanyaku pada Rara.
"Ehmm sebernya aku bawa bekal Ros. jadi aku gak perlu keluar," jawab Rara, yang membuat aku kaget karna seingatku Rara paling anti bawa bekal.
"Ohyasudah aku kembali kerja dulu Ra,"jawabku.
Aku mulai menghidupkan kembali komputerku, layar yang pertama terlihat olehku tgl lima april, aku baru ingat besok adalah hari ulang tahun mas Rendy, gegas aku mengambil gawaiku untuk menghubungi Nita, adik dari mas Rendy.
"Hai nit kamu sibuk tidak, boleh aku meminta tolong,"ucapku mengirim pesan pada Nita.
"Iya mb minta tolong apa?"balas Nita kepadaku.
"Nit besok mas Rendy ulang tahun, bisa tidak kamu beli kue dan atur makan malam bersama keluarga saja?" tanyaku pada Nita lagi.
"Bisa mba mau kue yang seperti apa lalu malan malamnya menu apa?" jawab Nita lagi.
"Emm kue yang menurut kamu bagu dan pas aja deh Nit. oiya untuk menu makan malamnya kita bakar ikan sama ayam saja ya Nit, nanti uang nya aku kasih ke kamu." jawabku lagi.
"Oke mba uangnya mau ku ambil atau gimana mba?"tanya Nita lagi, dia memang enak kalo disruh tapi masalah uang dia kurang karna dia hanya sebagai guru honorer biasa.
"Ambil aja Nit. jangan sampai mas Rendy tau yaa bikin suprise dikit buat dia," jawabku melalui pesan singkat.
"Oke lima belas menit lagi aku otewe kesana mb," balas Nita lagi.
"Ya Nit. nanti kalo sudah sampe dikantor hubungin aku Nit." jawabku dan Nita hanya membalas dengan emot oke.
Beberapa menit kemudian aku mendapat pesan dari Nita kalo dia sudah dibawah, aku segera kebawa tak lupa membawa dompet lalu kuambil uang seratus ribuan empat lembar. setelah selesei aku segera kembali keruanganku untuk menyelesaikan pekerjaanku. kulihat jam di ponselku ternyata sudah pukul lima belas tiga puluh pertanda sebentar lagi aku pulang, segera kumatikan komputer lalu memberekan barang-barangku setelah selesei aku gegas menghubungi mas Rendy untuk menjemput, sambil menunggu mas Rendy aku menyapa Rara sebentar.
"Hai Ra kamu serius sekali kerjanyaa?" tanyaku sambil terkekeh
"Hmmm nanggung Ros. tadi iparmu kesini Ros?" tanya Rara lagi.
"Iya Ra besok mas Rendy ulang tahun aku minta tolong belikan kue."jawabku lagi
"Ros bukanya aku gak suka dengan iparmu cuman aku mau ngasih tau kamu, jangan terlalu dekat, maksutku selayaknya ipar saja Ros,"jawab Rara lagi.
"Iya Ra cuman seksedar minta tolong." jawabku lagi
"Bukanya aku mengajarimu tidak baik, tapi kamu paham maksutku Ros," jawab Rara lagi, dia sudah sering menasehatiku perihal itu.
"Iyaa Ra aku paham maksutmu oiya mas Rendy udah sampe ra aku jalan duluan yaa,," pamitku pada rara.
"Hati-hati." pesan Rara kubalas dengan anggukan kepala saja. lalu gegas kutemui mas Rendy dan langsung pulang menuju rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Nurul Hidayah
semangat kakak😊
2022-07-06
0