Setelah kejadian itu Asti lebih hati hati bicara dengan Toni, dia bersikap sewajarnya saja. Tidak marah marah maupun manja terhadap suaminya itu.
Toni yang melihat perubahan sikap Asti tidak peduli sama sekali dengan apa yang dilakukan wanita itu.
Setelah pulang dari kantor seperti biasa, Toni menjemputnya pulang dari tempat kerjanya. Kali ini mereka tidak langsung pulang kerumah kontrakan Lia. Toni mengajak jalan jalan Lia terlebih dahulu.
" Li, jalan jalan dulu yuk. Mumpung cuaca lagi cerah" ajak Toni terhadap Lia.
" Mas Toni emangnya gak capek seharian kerja?" tanya Lia menyelidik.
" Kalau jalan jalannya sama kamu gak capek, malah hilang capeknya, kan ditemeni gadis cantik" goda Toni.
" Masa sih mas" ucap Lia dengan rona merah dipipinya karena malu.
" Kenapa wajahmu jadi merah githu Li, suka ya ucapanku tadi" ucap Toni kepedean.
" Jangan narsis deh mas, ini gara gara kepanasan di mobil mas. Ac nya gak mas nyalain" ucap Lia berbohong pada Toni. Yang kebetulan Ac mobil Toni memang tidak menyala saat ini.
" He he he. Maaf lupa Li. Lagian kamu juga tidak minta dinyalakan Ac nya." ucap Toni tak mau kalah dari Lia.
" Panasnya juga masih barusan kerasa. Tadi tadi belum kerasa" jawab Lia tak mau kalah.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, kini tempat tujuan mereka sudah ada di depan mata. Lia sangat senang hari ini. Tak disangka Toni akan mengajaknya melihat matahari terbenam di pinggir pantai. Pantai merupakan tempat liburan favorit Lia. Dengan memandang Luasnya samudra atau laut yang ada di depannya, Lia merasakan ketenangan dalam jiwanya. Seolah masalah yang ada dalam dirinya hilang dibawa ombak yang datang kepadanya.
" Wah indah banget mas pantainya. Lia gak nyangka mas Toni akan ajak Lia ke pantai sore ini. Tau gini Lia akan ambil pakaian ganti dulu dirumah. Mau cebur ke pantai. pasti asik." ucap Lia kegirangan seperti anak kecil yang sedang diajak liburan.
" Kalau mau cebur ya cebur aja Li. Urusan baju nanti gampang. Kamu kan bisa beli di toko yang ada di sekitar pantai ini." ucap Toni kemudian.
" Lagi gak punya uang mas, uang Lia cukupnya untuk kebutuhan Lia sehari hari" ucap Lia jujur.
" Ya udah nanti mas yang akan beliin kamu baju dan oleh oleh untuk kamu bawa pulang" ucap Toni sambil tersenyum.
" Makasih mas" ucap Lia kegirangan dengan suasana pantai itu yang kemudian tanpa sadar memeluk Toni.
Dia berlari menuju tepi pantai yang indah itu. Langit yang mulai berwarna jingga membuat tambah indah pemandangan yang ada. Lia mengajak Toni untuk bermain air dipantai. Keduannya basah kuyup karena deburan ombak yang menghantam mereka berdua.
Setelah puas bermain air keduanya berjalan menyusuri pinggir pantai. Ketika berlari kaki Lia terkilir. Akibatnya dia susah untuk berjalan. Toni kemudian memutuskan untuk menggendong Lia di punggungnya.
" Cepat naik Lia, apa kamu mau berdiam diri saja disini sampai malam nanti" ucap Toni pada Lia.
" Lia malu mas dilihatin orang orang " ucap Lia mengaduh.
" Gak usah malu Li, lagian ini kan kaki kamu emang lagi sakit. Keburu malam nanti" ucap Toni memaksa.
Dengan malu malu Lia naik ke gedongan Toni di punggung nya, ketika berada dalam gendongan Toni, Lia merasakan sesuatu di dalam dadanya. Ada rasa nyaman dan damai sehingga dia meletakkan kepalanya di punggung laki laki itu.
Begitu juga dengan Toni, menggendong Lia, dia tidak merasakan lelah sama sekali. Seolah tenaganya terisi kembali. Ada rasa senang yang menyelimuti hatinya. Debaran jantungnya pun cukup cepat kali ini. Ingin rasanya memiliki wanita ini dengan segera.
Ketika sampai dipelataran toko, Toni menurunkan Lia dan memijat kakinya yang terkilir. Dicarikannya obat untuk Lia pula. Mengingat baju Lia yang basah Toni membelikan baju untuk Lia lengkap dengan pakaian dalam juga. Hal ini membuat Lia merasa lebih malu lagi.
Setelah itu Lia mandi dan juga mengganti pakaiannya dengan pakaian yang Toni belikan. Ukurannya pas dibadan Lia. Dia juga terlihat anggun dengan pakaian yang Toni pilihkan untuknya. Kaki Lia juga sudah merasa mendingan setelah diobati.
Tak lupa Toni juga mengajak Lia untuk makan malam dipantai itu. Suasana yang sangat indah dan romantis.
" Makasih mas atas semuanya" kata Lia.
" Sama sama Li. Aku juga berterima kasih karena kamu mau menemaniku jalan jalan" ucap Toni.
Mereka berdua memutuskan pulang ke rumah setelah makan malam usai. Toni akan mampir terlebih dahulu ke rumah kontrakan Lia seperti biasa. Kalau biasanya Toni mampir hanya untuk minum teh lemon buatan Lia, kali ini Toni punya tujuan lain.
" Minum mas teh hangatnya" ucap Lia menyodorkan segelas minuman hangat.
" Terima kasih Li" ucap Toni sambil memegang tangan Lia. Debaran jantung keduanya pun mulai berpacu lebih cepat dari biasanya.
Ketika Lia hendak duduk di sofa lain Toni malah menarik tangan Lia, sehingga terduduk di pangkuan Toni. Lia merasakan hawa panas mulai menjalar ditubuhnya. Namun ia juga merasa bahagia. Tak bisa dipungkiri sikap Toni akhir akhir ini membuat Lia ke pede an.
" Mas, turunin Lia mas" ucap Lia merasa hawa panas ditubuhnya semakin naik.
" Mas, masih kangen kamu sayang. Mas cuma ingin waktu berhenti saat ini. Agar kita bisa berdua seperti ini" ucap Toni sambil mencium leher Lia.
Hal itu tentu saja membuat bulu kuduk Lia jadi merinding.
" Sejak kapan mas Toni panggil Lia sayang. Emang Lia siapanya mas Toni" ucap Lia menyelidik.
" Mulai hari ini. Sekarang kamu kekasih mas. Kamu mau kan jadi kekasihku" ucap Toni sambil memeluk tubuh Lia.
Lia tidak menjawab pertanyaan Toni, dia hanya menganggukan kepalanya tanda setuju.
" Terima kasih sayang" ucap Toni lalu mencium kening Lia.
Lia merasa bahagia saat ini. Tak disangka Toni akan jatuh hati padanya. Lia yang mengira Toni masih bujangan tanpa berpikir panjang menerima permintaan Toni untuk jadi kekasihnya.
Rendi yang ada di depan pintu rumah Lia, memilih mundur untuk tidak jadi menemui Lia. Awalnya dia ingin mengajak Lia berdiskusi tentang pekerjaan di rumah makannya, siapa tahu Lia punya ide untuk makanan khas yang akan jadi sorotan di rumah makannya.
" Toni br*ngs*k, sudah punya istri masih saja mencari mangsa. Aku tidak akan membiarkanmu begitu saja Ton. Aku tak akan membiarkanmu mencampakkan kedua wanita sekaligus." ucap Rendi dalam hati.
Kemudian dikeluarkannya handphone dari saku celananya. Kemudian dia mengirim pesan pada Toni yang isinya meminta Toni datang ketempat yang Rendi sebutkan tanpa memberi tahu siapapun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
auliasiamatir
lia kamu yang kuat yah, aku jadi jadi membela pekakor gara gara kamu,
tapi kamu gak tau kan kalau toni dah nikah.m jadi... kamu harus siap mental yah 🤣🤣🤣
2023-02-15
0
sutrisno
jadi pengen pergi ke pantai juga nih
2022-08-23
1
Nadiya Rahman
Haduh Lia mending sama Rendi aja,jangan sama Toni ntar bisa di Jambak loh sama bininya😂🤭
2022-07-22
0