Episode 3 Benih Cinta

" Bagaimana ya mas, nanti merepotkan mas Toni ?" jawab Lia pada Toni.

" Aku senang sekali jika kamu mau menerima ajakanku. Seharian dikantor cukup membuat otak ku ini berpikir keras. Kalau kamu mau menemaniku makan malam bersama, itu akan merefresh otakku kembali" bujuk Toni.

" Baiklah mas, kalau begitu" ucap Lia menyetujui ajakan Toni.

" Nanti malam aku jemput disini. Jam 8 aku datang" ucap Toni.

Setelah percakapan mereka usai Toni meninggalkan rumah Lia menuju rumahnya sendiri untuk bersih bersih badan serta mengganti pakaiannya yang sudah bau keringat.

Ketika akan keluar rumah, Asti datang dengan mobilnya.

" Mau kemana lagi mas, sudah malam ini. Seharusnya mas siapkan aku makanan untuk makan malam?" gertak Asti pada Toni tanpa merasa bersalah sedikitpun.Setahuku

" Ada urusan meeting dengan clien di luar. Untuk makan malam kamu kan bisa suruh pelayan untuk masak. Kalau proyek ini gagal yang rugi juga siapa?" jawab Toni berbohong.

Tanpa menunggu jawaban dari Asti, Toni meninggalkannya begitu saja.

" Dasar suami tidak tahu terima kasih. Kalau bukan orang tua aku, kamu tidak akan jadi seperti sekarang ini mas," ucap Asti sambil masuk ke rumah.

Tak butuh waktu lama Toni sudah sampai di rumah kontrakan Lia, dibawanya seikat tangkai bunga mawar warna merah sebagai hadiah untuk Lia.

Diperlakukan romantis seperti itu membuat Lia jadi gimana githu. Ada rasa suka yang mulai muncul dari dirinya.

" Terima kasih mas bunganya. Sangat cantik dan harum" ucap Lia.

" Seperti orangnya Li, bunga itu cocok untuk mu. Orangnya pun cantik dan wangi seperti mawar itu " ucap Toni merayu Lia.

Lia hanya tersenyum malu menanggapi ucapan Toni.

Mereka berangkat menuju tempat makan yang telah mereka rencanakan. Disana suasananya sangat tenang dan damai. Lampu lampu yang bersinar turut menghiasi tempat makan tersebut. Sinar bulan serta bintang turut menambah keromantisan yang ada.

" Wah tempatnya bagus sekali mas?" puji Lia.

" Kamu suka?" tanya Toni

" Tentu saja. Baru kali ini aku menikmati pemandangan yang seindah ini" ucap Lia pada Toni.

" Kalau begitu aku akan sering mengajakmu kemari" ucap Toni.

Mendengar itu Lia jadi tersipu malu sendiri.

" Kenapa kau begitu romantis mas, membuatku terpesona olehmu" ucap Lia dalam hati.

" Kamu kenapa Li, benggong saja dari tadi" tanya Toni.

" Gak ada mas" ucap Lia tersadar dari lamunannya.

Setelah makanan yang dipesan datang, mereka menikmati makan malam mereka. Sikap Toni yang perhatian pada Lia, semakin membuat Lia diatas awan. Apalagi Toni yang suka memuji Lia membuat Lia merasa jadi wanita yang istimewa.

Hari hari mereka berlanjut lebih dekat. Hampir setiap pulang kerja, Toni menyempatkan diri mengantar Lia pulang menuju kontrakannya sepulang kerja. Tak lupa pula Toni mampir ke rumah walaupun hanya sekedar minum minuman yang Lia buat. Teh lemon dingin, itu selalu yang Lia suguhkan pada Toni. Kalau ada cemilan kadang ditambah dengan cemilan.

Kebiasaan itu membuat Toni semakin ingin mendekati Lia. Dia sudah menaruh hati pada wanita itu. Dia lupa dengan statusnya yang sudah mempunyai istri. Dan selama ini, Toni juga tidak pernah dianggap suami oleh istrinya. Hal itulah yang membuat Toni berani mendekati Lia lebih jauh tanpa terpikirkan perasaan Lia, jika tahu kalau dia sudah mempunyai istri.

Hubungan yang mereka jalin sudah semakin dekat saja dari hari ke hari. Bahkan mereka sudah berani jalan berdua ke mall yang ada di daerah sekitar.

" Bukannya itu Toni, lalu siapa wanita yang ada disebelahnya itu. Seperti nya bukan istrinya" gumam Rendi dalam hati.

Rendi terus saja mengikuti Toni dari belakang. Dia ingin memastikan siapa wanita yang bersama Toni tersebut.

Kalau dilihat dari postur tubuh, Rendi yakin itu bukanlah istri Toni. Karena Rendi mengenal betul siapa istri Toni tersebut.

Setelah mereka dalam jarak yang dekat Toni mengetahui bahwa wanita yang bersama Toni itu adalah Lia, karyawati yang bekerja ditempatnya.

Lia adalah sosok yang baik dan ramah dimata teman temannya kerja. Namun mendekati pria yang sudah beristri apa iya, itu yang jadi dalam pemikiran Rendi. Dia tidak ingin dua wanita itu akan sakit hati jika mereka mengetahui ada wanita lain dihati Toni.

" Ada hubungan apa diantara mereka. Setahuku Toni tidak memiliki seorang adik. Atau jangan jangan mereka main belakang. Tapi mana mungkin Lia berani melakukan itu. Setahuku dia wanita baik baik. Atau jangan jangan Lia belum mengetahui status Toni yang sudah mempunyai istri." pikiran Rendi memperkirakan kemungkinan yang ada dari hubungan mereka.

" Atau aku samperin aja mereka berdua" pikir Rendi.

Namun dia urungkan niatnya itu. Dia mengambil foto Lia dan Toni secara diam diam. Ada suatu bukti yang akan menguatkannya ketika bukti itu dibutuhkan, pikirnya.

Sedangkan Toni dan Lia tidak sadar jika sedari tadi ada sepasang mata yang terus memperhatikan keduanya. Mereka terlihat sangat akrab, bahkan seperti sepasang kekasih.

Setelah puas jalan jalan Toni mengantar pulang Lia ke kontrakannya. Toni membawakan belanjaan Lia dari mall tadi.

Setelah itu mereka berbincang bincang diruang tamu.

Ketika Lia hendak mengambil cemilan yang ada didapur, tiba tiba kaki Lia tersandung oleh kaki Toni, sehingga tanpa sengaja Lia memeluk Toni sebagai pegangan untuknya agar tidak jatuh ke lantai. Karena Toni tidak siap akhirnya dia terjatuh menimpa Lia. Tubuh Toni berada diatas tubuh Lia. Lama mereka beradu pandang, ada getaran dalam dada keduanya. Tidak ingin terlalu lama dalam posisi itu Lia mendorong tubuh Toni dari atas tubuhnya.

" Maaf Li, aku tidak sengaja" ucap Toni.

" Tidak apa apa mas, lagian aku yang salah yang sudah menarik mas sampai terjatuh" balas Lia.

Toni pulang kerumahnya karena hari sudah malam. Sampai dirumah Asti sedang menunggunya di sofa ruang tengah.

" Dari mana saja mas, jam segini baru pulang" tanya Asti dengan nada tinggi.

" Ketemu clien" jawab Toni datar tanpa menoleh ke hadapan Asti.

" Jangan bohong. Tadi aku sudah telp ke kantor. Dan kata sekretaris mas, mas sudah pulang dari tadi" jawab Asti sengit.

" Bukannya kamu selama ini tidak mau tahu urusan pribadi ku" ucap Toni tak kalah sengit dari Asti.

" Aku sudah capek kamu perlakukan semena mena As, aku mau kita akhiri saja hubungan kita" ucap Toni, kemudian dia melangkahkan kakinya menuju kamar pribadinya.

Terdengar pintu dibanting dengan keras oleh Toni, sehingga karyawan yang ada dirumahpun sempat ketakutan. Baru kali ini Toni berani marah di rumahnya.

Melihat Toni bersikap kasar seperti itu membuat Asti merasa agak sedikit takut pada Toni, dia berpikir dengan kekayaan orang tuanya yang telah dia miliki Toni akan selalu patuh dan tunduk terhadap apapun yang Asti mau.

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

mantap toni, akhiri aja pernikahan gak sehat itu

2023-02-15

0

auliasiamatir

auliasiamatir

toni kalau suka sama lia jujur status mu, dan selesaikan dl kisah mu sama bini mu

2023-02-15

0

sutrisno

sutrisno

kenapa ya kok selalu cowok yang merayu wanita 😉

2022-08-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!