Step 2: Malam suram

Ranti benar-benar kaget karena melihat reaksi Atlas yang diluar dugaannya. Ia mengira laki-laki itu akan bersikap hangat juga lembut kepada nya setelah mereka menikah namun apa yang ia dapati? Ia bahkan tidak dilihat oleh laki-laki itu dimalam pertama mereka menjadi pasangan sah suami istri.

"Apa karena mas Atlas sedang kelelahan yah? Mungkin seperti itu." Ranti mencoba untuk tetap berpikir positif dan tenang walaupun sebenarnya ia sedikit ragu dengan pendapat nya itu.

Dengan pelan Ranti mencoba untuk tetap tersenyum dan menggeleng menghilangkan kecurigaan tidak mendasar itu. Biar bagaimanapun ia seharusnya merasa senang malam ini dan tidak seharusnya ia melewati malam ini dengan suasana hati yang suram.

Ranti pun perlahan mencari keberadaan bajunya namun ia tidak menemukan baju yang merupakan miliknya disana.

"Bagaimana ini? Kenapa tidak ada bajuku disini? Akhh pasti ketinggalan dikamar ku."

Ranti terdiam sejenak berpikir harus bagaimana setelah ini? Mau ganti baju ia tidak memiliki baju apapun disana.

"Apa aku pakai baju mas Atlas saja? Daripada tidak memakai baju sama sekali,"gumamnya sejak tadi berbicara sendiri.

Atlas sendiri yang awalnya sedang mencoba untuk berpura-pura tertidur malah tertidur pulas diatas ranjang dengan tubuh memenuhi ranjang karena ia tepat berada dipusat seolah ia benar-benar tidak ingin berbagi ranjang dengan Ranti.

Setelah selesai mengambil sebuah sweater dan celana Ranti buru-buru memasuki kamar mandi dengan perlahan ia menutup pintu takut akan membangunkan Atlas yang benar'tertidur sangat pulas itu.

"Baiklah Ranti,malam ini kita hanya perlu istirahat saja. Bukankah kamu juga sedang kelelahan? Nahh mas Atlas hanya mencoba untuk memberikan mu kesempatan untuk beristirahat. Bersyukur lah,"gumam Ranti mencoba untuk tetap berpikir positif.

Walaupun sebenarnya Kenyataan yang ada sudah sangat jelas bahwa Atlas sama sekali tidak akan pernah bisa menerima kehadiran Ranti sebagai istrinya. Ia sebenarnya tidak membenci gadis itu namun karena sikap gilanya yang benar-benar menerima pernikahan bodoh itu membuat Atlas membencinya.

Ranti keluar dari kamar mandi dengan sebuah sweater ditubuhnya hingga ke pahanya karena ukuran tubuh Atlas yang sangat jauh lebih besar dan tinggi dibandingkan dirinya membuat sweater itu benar-benar bisa menjadi sebuah mini dress di tubuhnya.

Ia sempat mencoba memakai celana milik Atlas namun malah melorot karena pinggang nya yang sangat kecil belum lagi begitu panjang hingga Ranti kesulitan dalam beraktivitas.

"Tidak apa begini hanya satu malam saja, besok aku akan mengambil barangku ke kamar."

Ranti meletakkan handuk ke tempat nya dan mendekat kearah Atlas yang masih tertidur pulas itu. Wajahnya benar-benar sangat tampan bahkan saat tertidur.

"Wahh bagaimana ini? Aku benar-benar sah menjadi istrinya? Akhh kenapa aku begitu beruntung?" Girang Ranti dengan seksama memandang kearah Atlas yang masih terlelap itu.

Dia bangkit dan menggeleng dengan cepat "Tidak bisa begini, aku tidak mungkin membiarkan mas Atlas tertidur dengan jas serta penampilan seperti itu."

Ranti kemudian berjalan kearah kamar mandi mengambil air ke dalam baskom dan membawa handuk kecil.

Dengan perlahan ia menaiki tempat tidur untuk membuka baju Atlas karena ia takut laki-laki itu akan merasa tidak nyaman saat tidur dengan baju bekas keringat nya seharian.

Saat tangan nya hendak terulur membuka kancing kemeja milik Atlas ia langsung mengurung kan niatnya lalu tersenyum pelan. Ia benar-benar malu tanpa sebab karena memikirkan bagaimana bisa ia melakukan itu saat Atlas tengah tertidur pulas.

"Ada apa ini? Kenapa kamu terlihat seperti gadis nakal saja hmm? Akhh aku benar-benar malu."

Ranti menarik nafas panjang mencoba untuk menyelesaikan semua ini dengan cepat dan dengan pelan ia sudah menyentuh kancing kemeja putih milik Atlas.

Jantung nya berdegup sangat kencang bahkan sebelum ia membuka kancing itu seolah ia tengah melakukan marathon dengan sang juara. Bagaimana bisa ia akan hidup dengan Atlas saat belum melakukan apapun jantung nya benar-benar akan copot karena gugup.

"Tenangkan dirimu Ranti, Kenapa sih dengan mu? Seharusnya kamu berani karena mas Atlas sudah menjadi suami mu."

"Su,,suamiku?" Dia benar-benar memerah karena mendengar kata itu dari bibirnya sendiri.

Dengan penuh keberanian yang sudah ia kumpulkan Ranti mulai membuka kancing kemeja milik Atlas dan kini dada bidang milik laki-laki itu sudah terpampang nyata dihadapan nya.

Pipinya semakin merona dan jantung nya Benar-benar semakin berdegup kencang karena melihat itu. Tubuh atletis milik Atlas benar-benar sangat bugar belum lagi ditambah dengan wajah tampan nya yang terlihat sangat pulas itu.

"Apa aku benar-benar istrinya? Kenapa aku benar-benar sangat beruntung?"

Ranti kembali menggeleng karena tidak ingin memandangi tubuh Atlas terlalu lama. Ia takut akan hilang akal dan malah membuat Atlas semakin kesal kepada nya sebab laki-laki benar-benar terlihat sangat kelelahan malam ini.

Dengan pelan Ranti memeras handuk yang sudah ia rendam dengan air lalu ia mengusap perlahan tubuh Atlas agar laki-laki itu merasa lebih sejuk saat sedang tidur.

Mungkin karena tiba-tiba merasakan sesuatu mengusap tubuhnya kini perlahan mata Atlas terbuka dan memergoki aktivitas Ranti yang berusaha untuk melakukan baktinya sebagai istri dengan memberikan kenyamanan bagi Atlas.

Ranti yang masih sibuk mengusap tubuh Atlas langsung terdiam mematung karena melihat mata Atlas yang menatap sinis kearahnya.

"Apa yang sedang kamu lakukan?" Bentak Atlas dengan keras hingga Ranti benar-benar kaget karena suara keras Atlas.

"A,,aku. Aku hanya mencoba untuk membersikan tubuh mas agar mas bisa tertidur dengan tenang nanti,"ucap Ranti dengan nada pelan.

Atlas langsung menepis tangan Ranti dengan sangat kasar hingga handuk ditangan gadis itu jatuh ke lantai.

Tidak hanya sampai disana, Atlas bangkit dan terduduk kemudian mendorong Ranti dari ranjangnya hingga terjatuh keatas lantai seolah Ranti adalah benda mati yang tidak bisa merasakan sakit.

"Sudah kubilang jangan berani menaiki ranjang ku! Mengerti bahasa manusia?" Kesal Atlas kemudian bangkit dari tempat tidur kemudian meraih sebuah baju kaos di dalam lemari.

Ranti masih terdiam ditempat ia terjatuh tadi, bagaikan mimpi ia mendapatkan perlakuan tidak wajar itu dari Atlas. Laki-laki yang ia kenal sejak 6 tahun terakhir itu benar-benar bersikap seperti orang lain dihadapan nya kini.

Atlas memakai baju kaosnya dengan kesal lalu kembali menaiki tempat tidur.

"Kamu jangan memancing emosiku! Aku benar-benar sudah muak melihat wajahmu," ucap Atlas seolah itu adalah kata-kata yang tidak bisa melukai perasaan orang lain.

Ranti masih belum bisa beradaptasi dengan apa ia dengar itu hingga hatinya benar-benar terasa sakit. Laki-laki impiannya itu benar-benar sangat berbeda dengan laki-laki yang ia kenal selama ini.

"Kamu benar-benar sangat lancang dan tidak sadar diri, lihatlah bagaimana kamu begitu lancang memakai barang orang lain."

Sindir Atlas melirik kearah sweater nya yang dikenakan oleh Ranti. Ranti melihat kearah sweater itu dan ia benar-benar tidak habis pikir dengan sikap Atlas.

Bukannya ia lancang,namun ia sama sekali tidak memiliki apapun untuk dipakai malam ini. Pintu kamar dikunci dari luar dan ia hendak meminta izin kepada Atlas namun laki-laki itu sudah tertidur sangat pulas.

"Ma,, maafkan aku mas. Aaku tidak bermaksud begitu,"ucap Ranti dengan pelan.

Namun tidak ada reaksi dari Atlas seolah-olah laki-laki itu tidak perduli dengan pendapat nya.

Malam ini sungguh seolah awal bagi Ranti untuk hidup dengan penuh kesengsaraan dengan Atlas laki-laki yang ia impikan selama ini.

Ekspektasi dan juga harapan yang ia pupuk selama ini ternyata terlalu tinggi hingga saat melihat dan menghadapi kenyataan ia benar-benar sangat terpuruk dan terperangah.

...🤎 Bersambung🤎...

Aduhh masih baru aja udah sarkas banget sikap si atlas nih. Padahal kan Ranti gak salah.

Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.

See you guys 🧀

Terpopuler

Comments

Juan Sastra

Juan Sastra

ranti siapa thorr,, apa temanan anaknya peta atau pengasuh gitu..

2023-04-06

0

Lisa Aulia

Lisa Aulia

klw aku JD Ranti biarin ajalah atlas tidur...nggak usah di usik2...

2023-02-06

0

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Kenal 6 tahun dimana ya... Sementara atlas ditinggal pergi bininya 5 tahun... Apa iya si bocah ranti ini udah suka om2 dari dia masih piyik..

2022-06-10

1

lihat semua
Episodes
1 Step 1: Kamar tidur.
2 Step 2: Malam suram
3 Step 3: Kalian hmmm
4 Step 4: dia bukan mamah mu!
5 Step 5: Menyebalkan.
6 Step 6: Jadikan dia office girl
7 Step 7: Bekal yang berserak.
8 Step 8: gadis gak bener.
9 Step 9: Aku sudah menikah.
10 Step 10: Boncengan bareng Abi.
11 Step 11: Aska dan permintaan nya
12 Step 12:Kita impas
13 Step 13: lihat sajaaa
14 Step 14: Sadar dirilah.
15 Step 15: Apa aku benar bukan istri mu?
16 Step 16: Kamu menyakiti ku.
17 Step 17: Aku sakit hati.
18 Step 18: Aku tidak mau.
19 Step 19: Biarkan saja lukaku.
20 gimana mana.
21 Step 20: Jangan nakal sama mamah yah!
22 Step 21: Maafkan aku.
23 Step 22: Tidak usah bekerja.
24 Step 23: Memakai kemejanya.
25 Step 24: Baru pertama kalinya yah?
26 up to down
27 Step 25: Aku sudah hilang akal!
28 Step 26: Kenapa aku bersembunyi?
29 Steo 27: Jangan berduaan.
30 Step 28: Mas apa-apaan sih?
31 Step 29: Rasaku kian hadir.
32 Step 30:Mas kenapa?
33 Step 31: Rasaku masih sama.
34 Step 32: Semua terbalik.
35 Step 33: Jangan tertawa
36 Step 34: Tanda itu
37 Step 35: Bolos yuk!
38 Step 36: Kencan di Swalayan?
39 Step 37: Piknik dadakan.
40 Step 38: Aku tidak ingin melihat mu.
41 Step 39: Kamu berpikir begitu?
42 Step 40: Kenapa mas lama sekali?
43 Step 41: Mas jahat.
44 Step 42: Aku masih lapar.
45 Step 43: Kamu cemburu kan?
46 Step 44: Aku gagal!
47 Step 45: Aska mau Adek
48 Step 46: Kamu Istri ku.
49 Step 47: mas ihh
50 Step 48: Gadak akhlak.
51 Step 49: Keterlaluan
52 Step 50: Maafkan aku mas.
53 Step 51: ham Hem ham Hem.
54 Step 52: Mas tidak cemburu.
55 Step 53: Ranti adalah mamahnya Aska.
56 Step 54: Jangan Hiraukan
57 Step 55: Inisiatif Ranti
58 Step 56: Istriku sudah pro.
59 Step 57: Pagi yang erat
60 Step 58: Aku istrinya bukan kamu!
61 Step 59: Aku butuh pelukan.
62 Step 60: Pusing
63 Step 61: Aska Ikut
64 Step 62: Mamah juga ikut.
65 Step 63: Nita datang lagi.
66 Step 64: Mas nakal.
67 Skuyy mampir
68 Step 65: Tidak ada habisnya
69 Step 66: Aska siapa yang jemput?
70 mampir yukk
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Step 1: Kamar tidur.
2
Step 2: Malam suram
3
Step 3: Kalian hmmm
4
Step 4: dia bukan mamah mu!
5
Step 5: Menyebalkan.
6
Step 6: Jadikan dia office girl
7
Step 7: Bekal yang berserak.
8
Step 8: gadis gak bener.
9
Step 9: Aku sudah menikah.
10
Step 10: Boncengan bareng Abi.
11
Step 11: Aska dan permintaan nya
12
Step 12:Kita impas
13
Step 13: lihat sajaaa
14
Step 14: Sadar dirilah.
15
Step 15: Apa aku benar bukan istri mu?
16
Step 16: Kamu menyakiti ku.
17
Step 17: Aku sakit hati.
18
Step 18: Aku tidak mau.
19
Step 19: Biarkan saja lukaku.
20
gimana mana.
21
Step 20: Jangan nakal sama mamah yah!
22
Step 21: Maafkan aku.
23
Step 22: Tidak usah bekerja.
24
Step 23: Memakai kemejanya.
25
Step 24: Baru pertama kalinya yah?
26
up to down
27
Step 25: Aku sudah hilang akal!
28
Step 26: Kenapa aku bersembunyi?
29
Steo 27: Jangan berduaan.
30
Step 28: Mas apa-apaan sih?
31
Step 29: Rasaku kian hadir.
32
Step 30:Mas kenapa?
33
Step 31: Rasaku masih sama.
34
Step 32: Semua terbalik.
35
Step 33: Jangan tertawa
36
Step 34: Tanda itu
37
Step 35: Bolos yuk!
38
Step 36: Kencan di Swalayan?
39
Step 37: Piknik dadakan.
40
Step 38: Aku tidak ingin melihat mu.
41
Step 39: Kamu berpikir begitu?
42
Step 40: Kenapa mas lama sekali?
43
Step 41: Mas jahat.
44
Step 42: Aku masih lapar.
45
Step 43: Kamu cemburu kan?
46
Step 44: Aku gagal!
47
Step 45: Aska mau Adek
48
Step 46: Kamu Istri ku.
49
Step 47: mas ihh
50
Step 48: Gadak akhlak.
51
Step 49: Keterlaluan
52
Step 50: Maafkan aku mas.
53
Step 51: ham Hem ham Hem.
54
Step 52: Mas tidak cemburu.
55
Step 53: Ranti adalah mamahnya Aska.
56
Step 54: Jangan Hiraukan
57
Step 55: Inisiatif Ranti
58
Step 56: Istriku sudah pro.
59
Step 57: Pagi yang erat
60
Step 58: Aku istrinya bukan kamu!
61
Step 59: Aku butuh pelukan.
62
Step 60: Pusing
63
Step 61: Aska Ikut
64
Step 62: Mamah juga ikut.
65
Step 63: Nita datang lagi.
66
Step 64: Mas nakal.
67
Skuyy mampir
68
Step 65: Tidak ada habisnya
69
Step 66: Aska siapa yang jemput?
70
mampir yukk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!