Step 3: Kalian hmmm

    Ranti tidak sengaja menendang kaki ranjang milik Atlas hingga tidur nya terganggu karena merasakan sedikit perih di ibu jarinya.

"Akhhh,"pekik Ranti pelan.

Dengan enggan Ranti bangkit dari tidurnya. Ia sama sekali tidak bisa tidur dengan nyenyak karena kedinginan meskipun sudah dibalut dengan selimut yang tebal ia masih saja merasa kedinginan karena berada diatas lantai yang ia balut dengan sebuah kain panjang.

"Rasanya tubuh ku remuk semua,"gumam Ranti dengan sedikit peregangan.

Ia bangkit dengan perlaha dan melihat kearah Atlas yang masih terlelap itu. Wajahnya masih saja sama tampan nya bahkan setelah pagi menyapa.

"Sangat tampan tapi juga menyebalkan!" Rutuk Ranti kemudian berjalan kearah pintu melihat apakah pintu masih terkunci.

"Akhh syukurlah," gumam Ranti dengan senang karena pintu sudah tidak terkunci lagi. Ia jadi penasaran mamah membuka kuncinya jam berapa tadi?.

Ranti pun membuka pintu dengan perlahan namun ia malah dikagetkan oleh mamah yang berdiri di depan pintu sembari menempelkan telinganya di dekat pintu.

"Mamah?" Kaget Ranti karena melihat kehadiran mamah disana sembari tersenyum cengengesan kepada nya.

"Pagi menantu cantik mamah,"sapa mamah dengan ramah.

Ranti tersenyum kikuk kearah mamah sembari melihat dengan penuh kebingungan karena masih pagi buta begini mamah sudah ada disana seperti sedang menguping saja.

"Pa,,pagi mah!"

Mamah melihat kearah Ranti dengan pelan,ia tersenyum licik saat melihat penampilan Ranti yang hanya ditutupi sebuah sweater sampai ke pahanya seolah baru saja memakai nya setelah melalui malam pertama nya dengan Atlas. Begitu lah kira-kira isi pikiran mamah.

"Ke,, kenapa mamah tersenyum seperti itu?" Bingung Ranti karena benar-benar tidak mengerti dengan sikap mertuanya itu.

Karena mereka sudah lama tinggal bersama Ranti benar-benar sangat dekat dengan mamah sebab mamah sempat menjadi mamahnya sendiri sebelum menikah dengan Atlas.

"Tidak ada, Kenapa wajahmu terlihat sangat pucat begitu?" Tanya mamah dengan pelan.

"Aah tidak apa mah, hanya pegal-pegal sedikit kok."

Mamah seketika tersenyum lagi mendengar Jawaban Ranti seolah mengatakan kalau ia sangat kelelahan karena kegiatan nya dengan Atlas semalaman.

"Pegal-pegal yah? Mamah bisa mengerti itu hmmm. Kalau begitu lanjut istirahat saja sayang."

Ranti buru-buru menggeleng Kate ia benar-benar tidak memiliki waktu untuk itu.

"Sebentar lagi Aska masuk kelas mah,aku mau mandiin Aska dulu."

Mamah menggeleng dengan cepat dan menahan langkah Ranti "Masalah Aska biar mamah aja sayang,kamu kembali saja ke kamar dan hari ini kalian seharusnya beristirahat bukan? Biar ada energi untuk nanti malam hehehe."

Ranti sedikit ngeleg mendengar itu namun ia sadar kemana arah pembicaraan mamahnya mertuanya.

"Ihh mamah apaan sih? Aku benar-benar ingin memandikan Aska mah."

"Yasudah kamu ke kamar dulu bangunin Aska, dia juga pasti senang dimandiin sama mamahnya."

"Ma,,mamah?" Tanya Ranti dengan pelan dan melihat kearah mamah.

"Iya mamah! Bukankah sekarang kamu adalah ibu bagi Aska? Dia pasti sangat senang karena memiliki mamah sebaik kamu nak."

Ranti tersenyum senang mendengar itu, walaupun Aska bukanlah darah dagingnya namun karena sejak kecil ia sudah lama menjaga serta merawat Aska ia benar-benar sudah seperti seorang ibu bagi Aska.

"Sejak ia kecil kamu sudah menjadi seorang ibu untuk nya, ibunya begitu tega meninggalkan nya saat ia masih sangat kecil dan sekarang ia sudah masuk TK kamu lah yang menjadi seorang ibu untuk nya. Dia benar-benar akan senang karena sejak dahulu hingga sekarang kamu selalu berada di sisi nya."

Ranti hampir saja menangis mendengar itu karena ia benar-benar sangat menyayangi Aska tanpa alasan apapun itu. Ia bahkan sempat bolos sekolah beberapa kali untuk menjaga Aska.

"Kalau begitu kamu cepat mandikan Aska. Mamah mau siapin sarapan dulu," ucap mamah dengan cepat.

"Biar aku aja mah, aku gak bakal lama kok mandiin sama bajuin Aska."

Mamah menggeleng dengan cepat karena ia benar-benar tidak ingin Ranti melakukan segala hal yang ia bahkan masih sanggup untuk melakukan nya.

"Biar mamah aja, Aska kayaknya udah bangun tuh."

Mau tidak mau Ranti akhirnya menurut dan berjalan kearah kamar mamah untuk melihat Aska yang benar saja sudah terbangun dan melihat kearah Ranti yang baru saja datang.

"Aska sayang udah bangun yah? Mandi yuk bang?" Ajak Ranti dengan lembut hingga Aska tersenyum dan mengangguk.

"Aska dah bangun mah hehehe," ucap anak itu dengan suara kecilnya.

Ranti langsung terhenti saat mendengar laki-laki cilik yang selama ini memanggilnya kakak kini beralih memanggil nya dengan sebutan mamah.

Jantung nya berdetak sangat kencang dan ia benar-benar sampai meneteskan air mata karena mendengar kata mengharukan itu dari Aska.

Rasanya segala ketakutan dan juga pikirannya yang kacau tiba-tiba buyar karena mendengar kata itu dari Aska dan belum lagi saat melihat senyuman itu ia benar-benar merasa dunia sangat merestui hubungan mereka.

"Iya sayang, mandi bareng mamah yuk?".

"Eughh."

Aska melompat kedalam gendongan Ranti dengan sangat kegirangan. Ia benar-benar sangat senang berada di dekat Ranti karena sikap lembut dan kehangatan yang selama ini ia dapatkan sudah pasti dari sosok Ranti.

"Nanti masuk kelas jangan nakal yah bang, pulang nanti mamah jemput yah."

"Iya mah, nanti Abang gak nakal dan harus menurut kepada guru hehehe.".

"Pintar banget anak mamah," ucap Ranti dengan senang.

Aska juga tersenyum sangat senang karena selalu saja mendapatkan kehangatan dari Ranti. Walaupun sejak ia masih bayi ditinggalkan oleh mamah kandungnya ia sama sekali tidak pernah sekalipun kekurangan kasih sayang sebab ada Ranti yang selalu ada untuk nya.

"Siapa yang ngajarin Abang buat manggil mamah?" Tanya Ranti dengan pelan.

"Nenek bilang kalau Abang harus manggil mamah hehehe,"ucap Aska dengan pelan.

Anak itu sangat cerdas dan juga penurut dan memang semua itu sepadan dengan semua sikap Ranti hingga Aska dengan sangat mudah memanggil nya dengan sebutan mamah bahkan dihari pertama ia menjadi ibu bagi Aska. Aska bahkan tidak perlu dipaksa dan ia dengan sangat bersedia untuk memanggil Ranti dengan sebutan mamah.

"Abang sayang gak sama mamah?" Tanya Ranti dengan pelan.

"Emmbb, Abang sayang sama mamah." Ucap Aska dengan pelan sembari merentangkan tangannya kearah Ranti.

Ranti benar-benar terharu dan menghambur kedalam pelukan kecil itu. Benar-benar sebuah kejutan dan juga hadiah terbesar baginya mendapatkan Aska yang begitu menyayangi nya dan begitu juga dengan Aska pasti sangat bersyukur karena mendapatkan mamah sebaik Ranti.

Mamah yang baru saja datang dari dapur hendak memanggil Ranti dan Aska seketika tersenyum dari luar mendengar percakapan antara Ranti dan Aska yang begitu melegakan itu. Ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana mengucapkan rasa syukur karena mendapatkan Ranti untuk menjadi menantu nya.

"Mandinya udah nih bang, sekarang kita ngapain nih?" Tanya Ranti dengan pelan mencoba untuk memancing akal Aska.

"Pakai baju sekolah mah heheh."

"Pintar nih anak mamah, sekarang kita pakai baju sekolah yah."

Mamah langsung keluar dari kamar karena tidak ingin menganggu kemesraan antara Ranti dan Aska.

"Kalau sampai saat itu Atlas tidak jadi menikah dengan Ranti mungkin ia akan menyesal seumur hidup karena melepaskan gadis sebaik Ranti." Gumam mamah dengan penuh rasa syukur.

"Entah kenapa rasanya segala beban dan kesulitan hidupku menghilang hanya karena melihat kedekatan mereka."

...🤎 Bersambung🤎...

Aaaa terharu banget sama Aska,masih kecil aja udah sayang banget sama Ranti. Atlas nih ahh malah kek bocah kelakuan nya.

Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.

See you guys 🧀

Terpopuler

Comments

Saya Manda

Saya Manda

sabar ya Ranti entar atlas bucim dia kan sudah 5 tahun duda ya kan besty.

2023-08-27

0

Amanda

Amanda

baguss cerita nya

2023-03-12

0

Rice Btamban

Rice Btamban

lanjutkan Thor

2022-06-13

1

lihat semua
Episodes
1 Step 1: Kamar tidur.
2 Step 2: Malam suram
3 Step 3: Kalian hmmm
4 Step 4: dia bukan mamah mu!
5 Step 5: Menyebalkan.
6 Step 6: Jadikan dia office girl
7 Step 7: Bekal yang berserak.
8 Step 8: gadis gak bener.
9 Step 9: Aku sudah menikah.
10 Step 10: Boncengan bareng Abi.
11 Step 11: Aska dan permintaan nya
12 Step 12:Kita impas
13 Step 13: lihat sajaaa
14 Step 14: Sadar dirilah.
15 Step 15: Apa aku benar bukan istri mu?
16 Step 16: Kamu menyakiti ku.
17 Step 17: Aku sakit hati.
18 Step 18: Aku tidak mau.
19 Step 19: Biarkan saja lukaku.
20 gimana mana.
21 Step 20: Jangan nakal sama mamah yah!
22 Step 21: Maafkan aku.
23 Step 22: Tidak usah bekerja.
24 Step 23: Memakai kemejanya.
25 Step 24: Baru pertama kalinya yah?
26 up to down
27 Step 25: Aku sudah hilang akal!
28 Step 26: Kenapa aku bersembunyi?
29 Steo 27: Jangan berduaan.
30 Step 28: Mas apa-apaan sih?
31 Step 29: Rasaku kian hadir.
32 Step 30:Mas kenapa?
33 Step 31: Rasaku masih sama.
34 Step 32: Semua terbalik.
35 Step 33: Jangan tertawa
36 Step 34: Tanda itu
37 Step 35: Bolos yuk!
38 Step 36: Kencan di Swalayan?
39 Step 37: Piknik dadakan.
40 Step 38: Aku tidak ingin melihat mu.
41 Step 39: Kamu berpikir begitu?
42 Step 40: Kenapa mas lama sekali?
43 Step 41: Mas jahat.
44 Step 42: Aku masih lapar.
45 Step 43: Kamu cemburu kan?
46 Step 44: Aku gagal!
47 Step 45: Aska mau Adek
48 Step 46: Kamu Istri ku.
49 Step 47: mas ihh
50 Step 48: Gadak akhlak.
51 Step 49: Keterlaluan
52 Step 50: Maafkan aku mas.
53 Step 51: ham Hem ham Hem.
54 Step 52: Mas tidak cemburu.
55 Step 53: Ranti adalah mamahnya Aska.
56 Step 54: Jangan Hiraukan
57 Step 55: Inisiatif Ranti
58 Step 56: Istriku sudah pro.
59 Step 57: Pagi yang erat
60 Step 58: Aku istrinya bukan kamu!
61 Step 59: Aku butuh pelukan.
62 Step 60: Pusing
63 Step 61: Aska Ikut
64 Step 62: Mamah juga ikut.
65 Step 63: Nita datang lagi.
66 Step 64: Mas nakal.
67 Skuyy mampir
68 Step 65: Tidak ada habisnya
69 Step 66: Aska siapa yang jemput?
70 mampir yukk
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Step 1: Kamar tidur.
2
Step 2: Malam suram
3
Step 3: Kalian hmmm
4
Step 4: dia bukan mamah mu!
5
Step 5: Menyebalkan.
6
Step 6: Jadikan dia office girl
7
Step 7: Bekal yang berserak.
8
Step 8: gadis gak bener.
9
Step 9: Aku sudah menikah.
10
Step 10: Boncengan bareng Abi.
11
Step 11: Aska dan permintaan nya
12
Step 12:Kita impas
13
Step 13: lihat sajaaa
14
Step 14: Sadar dirilah.
15
Step 15: Apa aku benar bukan istri mu?
16
Step 16: Kamu menyakiti ku.
17
Step 17: Aku sakit hati.
18
Step 18: Aku tidak mau.
19
Step 19: Biarkan saja lukaku.
20
gimana mana.
21
Step 20: Jangan nakal sama mamah yah!
22
Step 21: Maafkan aku.
23
Step 22: Tidak usah bekerja.
24
Step 23: Memakai kemejanya.
25
Step 24: Baru pertama kalinya yah?
26
up to down
27
Step 25: Aku sudah hilang akal!
28
Step 26: Kenapa aku bersembunyi?
29
Steo 27: Jangan berduaan.
30
Step 28: Mas apa-apaan sih?
31
Step 29: Rasaku kian hadir.
32
Step 30:Mas kenapa?
33
Step 31: Rasaku masih sama.
34
Step 32: Semua terbalik.
35
Step 33: Jangan tertawa
36
Step 34: Tanda itu
37
Step 35: Bolos yuk!
38
Step 36: Kencan di Swalayan?
39
Step 37: Piknik dadakan.
40
Step 38: Aku tidak ingin melihat mu.
41
Step 39: Kamu berpikir begitu?
42
Step 40: Kenapa mas lama sekali?
43
Step 41: Mas jahat.
44
Step 42: Aku masih lapar.
45
Step 43: Kamu cemburu kan?
46
Step 44: Aku gagal!
47
Step 45: Aska mau Adek
48
Step 46: Kamu Istri ku.
49
Step 47: mas ihh
50
Step 48: Gadak akhlak.
51
Step 49: Keterlaluan
52
Step 50: Maafkan aku mas.
53
Step 51: ham Hem ham Hem.
54
Step 52: Mas tidak cemburu.
55
Step 53: Ranti adalah mamahnya Aska.
56
Step 54: Jangan Hiraukan
57
Step 55: Inisiatif Ranti
58
Step 56: Istriku sudah pro.
59
Step 57: Pagi yang erat
60
Step 58: Aku istrinya bukan kamu!
61
Step 59: Aku butuh pelukan.
62
Step 60: Pusing
63
Step 61: Aska Ikut
64
Step 62: Mamah juga ikut.
65
Step 63: Nita datang lagi.
66
Step 64: Mas nakal.
67
Skuyy mampir
68
Step 65: Tidak ada habisnya
69
Step 66: Aska siapa yang jemput?
70
mampir yukk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!