Jangan Menangis

30 menit kemudian.

Daniel segera melapor polisi. Ketiga orang tadi di bekuk polisi. Dan bik Ndari sebagai saksi perampokan.

"Ceritakan kronologinya bik. Bagaimana bisa rumah ini kedatangan perampok 2 kelompok dalam satu malam." tanya Daniel

"Saya tidak tau persis tuan.. Tapi saya ingat wajah salah satu pria tadi." jawabnya

"Pria yang mana bik. Perampok yang pertama atau yang kedua?" tanya Daniel lagi.

"Perampok yang kedua tuan." jawabnya

"Bibik mengenal salah satu dari perampok tadi? Kok bisa bik?" Daniel bertanya lagi

"Tadi pagi.. Saat kami berangkat sekolah naik angkutan umum. Non Yeza melihat seorang pria yang berusaha mencopet sesuatu kedalam tas wanita paruh baya. Dan non Yeza berhasil menggagalkan nya." bik Ndari mulai dengan ceritanya.

Dan bik Ndari masih ingat wajah pria itu. Kemungkinan yang memperkosa Yeza adalah bos mereka.

Daniel kembali bersedih.. "Sejak kapan kalian selalu naik kendaraan umum saat berangkat sekolah." tanya Daniel lagi

"Sejak Non Yeza kelas 5 SD tuan.. Nyonya tidak mau mengantar lagi semenjak Non Anggi masuk sekolah." jawabnya.

Daniel mengepalkan kedua tanganya. "Keterlaluan kamu Desi.. Kau selalu bilang mengantar Yeza dan Anggi sekolah." Batin Daniel

Daniel sangat kecewa pada Desi. Dirinya sudah di bohongi olehnya, selama ini Daniel sangat mempercayakan putrinya  pada istri keduanya. Namun  Desi tidak bisa di percaya.

"Terimakasih bik.. Terimakasih bibik sudah setia menemani Yeza." ucap Daniel.

Bik Ndari mengangguk. Sebenarnya banyak sekali uang ingin bik Ndari ceritakan. Namun bik Ndari tidak ingin melihat tuan nya yang baik hati ini marah marah.

Rasanya tidak tega melihat kesedihan tuannya. Apalagi dengan kejadian Nona muda yang sudah seperti ini.

"Pa.." panggil Desi.

Desi mendengar semua obrolan bik Ndari dengan suaminya.

Desi segera masuk saat bik Ndari sudah keluar dari ruang kerja suaminya.

"Yang di bilang bik Ndari itu emang benar. Maafin mama.. Bukan maksud mama ingin membohongi papa. Tapi Yeza yang selalu menolak saat mama mau mengantarnya." ujar Desi menjelaskan.

"Untuk saat ini.. Papa ingin sendiri ma.. Tolong tinggalkan papa sendiri di ruangan papa." jawabnya

"Pa.. Mama Minta maaf.. Mama memang salah.. Tapi tolong jangan hukum mama untuk menjauhi papa. Apalagi meninggalkan papa." ujarnya lagi

"Apa mama tidak mendengar. Papa ingin sendiri, jadi tolong tinggalkan ruangan papa sekarang." titah Daniel

Dengan langkah lemas Desi meninggalkan ruangan kerja suaminya. Desi segera menuju kamar bik Ndari.

"Seharusnya bibik tidak perlu cerita tentang aku yang tak mau mengantar sekolah." ujarnya saat sudah berada di dapur 

"Maaf Nyonya.. Saya tidak bisa berbohong terus pada tuan. Tuan sudah terlalu baik pada keluarga saya. Dan saya sudah mengenal tuan sejak tuan masih sekolah SMA. Saya tau saat tuan bahagia. Saya tau saat tuan akan besedih." Jawab bik Ndari

"Tapi tidak harus kan menceritakan semuanya." ujar Desi lagi semakin kesal.

"Saya belum cerita semua Nyonya. Saya belum cerita tentang perlakuan Nyonya terhadap non Yeza. Saya masih diam. Karena saya tidak tega melihat tuan muda saya semakin bersedih." jawabnya

"Asal Nyonya tau.. Saya sangat menyanyi non Yeza dan tuan Daniel. Mereka berdua sudah seperti keluarga saya sendiri." jawabnya

* Bik Ndari adalah orang kepercayaan Daniel. Dulu sebelum Daniel mendapat restu dari orang tuanya untuk menikahi Ghina, bik Ndari lah yang selalu memberi ide agar orang tuanya mau menerima Ghina.

Setiap ada masalah dengan orang tuanya. Daniel selalu cerita pada bik Ndari. Minta rencana agar semuanya baik baik saja.

Semenjak itulah Daniel selalu membawa bik Ndari. Di saat Daniel pindah rumah, Daniel membawa serta bik Ndari sebagai teman ngobrol Ghina di rumah barunya. *

Daniel bangkit dari duduknya. Dan segera pergi kekamar putrinya. Daniel memandang haru wajah Yeza.

Daniel segera duduk di samping Yeza tidur. Mengelus pipi putihnya. "Maafin papa nak.. Jika saja papa tau akan seperti ini. Papa lebih memilih hidup hanya denganmu di rumah ini. Papa akan lebih sering ada untukmu." gumamnya. Lalu mengecup keningnya.

Hatinya begitu sakit saat teringat kejadian tadi. Saat mendapati putrinya dalam keadaan hancur. Bukan hanya putrinya yang hancur. Namun juga dirinya ikut hancur.

...**...

Daniel terbangun saat matanya terkena sinar matahari langsung.

Daniel segera mendongak dan melihat sekelilingnya. Tidak menyadari jika dirinya tidur di samping putri tercintanya.

"Uenghhh.." lenguh Yeza dan melihat papanya ada di samping Yeza.

Daniel menyuguhkan senyum terindahnya untuk putri tercintanya 

Yeza membalas senyuman papanya. "Sambutlah pagi ini dengan harapan yang indah sayang.. Lupakan semua kejadian yang sudah menerpa keluarga kita." ucap Daniel.

Yeza teringat kembali kejadian malam tadi. Berharap semua itu hanya mimpi buruk. Mimpi yang tak akan pernah terjadi.

Yeza menunduk. Matanya kembali basah karena semuanya adalah nyata. Tubuh bawahnya masih merasakan nyeri.

"Jangan menangis nak.. Papa akan selalu ada untuk Yeza." gumamnya

"Pa.. Mama sudah menunggu di ruang makan." ucap Anggi.

"Iya sayang.. Sebentar yaa.." jawabnya

"Yeza segera mandi yaa.. Kita segera sarapan bersama" ucap Daniel. Dan langsung berdiri. Meninggalkan Yeza sendiri di kamar.

Yeza kembali menangis. "Maa.. Lebih baik Yeza nyusul mama saja.. Yeza tak ingin seperti ini." teriak Yeza dalam hatinya.

Menangis.. Yang bisa di lakukan Yeza hanyalah menangis. Hanya menangislah ungkapan yang mewakili atas kehancuran hidupnya.

"Non.. Non Yeza sudah.. Ayok Non kita sarapan dulu. " ucap bik Ndari

Siapa sihh yang bisa menikmati sarapan paginya. Jika dirinya baru saja mengalami hal buruk. Bahkan sangat buruk. Tentu tidak ada yang bisa.

Bik Ndari mengelus bahu Yeza. "Sabar non.. Ini adalah ujian yang harus non lewati." ucap bik Ndaei

"Ini bukan ujian bik.. Ini adalah suatu musibah buat Yeza. Ini adalah keburukan buat hidup Yeza." bantah Yeza dalam hati. Sembari menggelengkan kepalanya.

"Kita sarapan dulu yaa.." ajak bik Ndari.Yeza tetap menggeleng.

"Apa bibik bawa kesini saja sarapan non Yeza?" tanyanya. Yeza tidak memberi jawaban apapun.

Bik Ndari segera keluar dari kamar Yeza. "Bibik tau perasaan non saat ini. Bibik bisa apa.. Selain hanya ikut merasakan kesedihan yang non rasakan." batinnya

"Yeza mana bik?" tanya Desi

"Non Yeza tidak mau turun Nyonya." jawabnya

"Ya sudah.. Biar saya yang bujuk." ucapnya

Tok... Tok.. Tok..

"Yeza sayang.. Mama masuk yaa." izin Desi

Desi membuka pintu dan mendapati Yeza tengah duduk di depan jendela.

"Sayang.. Maafin mama yaa.. Seandainya mama ada di rumah. Mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi." ucap Desi. Yeza tetap diam. Tidak menoleh saat Desi mengajak bicara

"Sayang.. Mama sayang sama Yeza. Mama boleh kan peluk Yeza. Sekali saja." ucap Desi

Yeza menoleh dan memandang mama tirinya. Rasanya tidak percaya jika Desi bisa berubah sikapnya hanya dalam semalam.

Terpopuler

Comments

Linang💛

Linang💛

kata yg tepat bukan “haru”. haru itu kependekan dari kata “terharu”. dan kata terharu itu di gunakan ketika melihat kebaikan/ketulusan seseorang terhadapat orng. atau ketika seseorang berbuat baik kepda kita. jdi kata yng tepat di gunakan pada kalimat ini iyalah “Seduh”

2024-07-10

0

Nurdianah Rakib Atong

Nurdianah Rakib Atong

mafia kok nyopet si kak.. tidak berkelas banget 😳

2023-12-16

1

Cherry🍒

Cherry🍒

memang siyalan begini nih mamak tiri yang membuat gaduh bikin kesel

2022-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 14 TAHUN YANG LALU
2 TETAP ANAK PAPA
3 Di Rasa Percuma
4 Jeritan Hati Yeza
5 Jangan Menangis
6 Tak Punya Hati
7 Membungkukkan badan
8 Cinta Pertama Yeza
9 Salah Membandingkan
10 Harus Menerima
11 Menyukai Kesunyian
12 Rencana Desi
13 Mengendap endap
14 Nama Yang Lain
15 Di Rendahkan
16 Menjadi Istri
17 Mengangkat Tubuh Yeza
18 Sok Imut
19 Kehangatan
20 Berhutang Banyak
21 Mencari Yeza
22 Meninggalkan Dirga
23 Halusinasi
24 Saya Suaminya
25 Menangis Haru
26 Mulai Menyukainya
27 Keluarga Kanibal
28 Panggil Nama
29 Siapa Wanita itu?
30 Apa Kau Cemburu?
31 Sesenggukan
32 Bersikap Lembut
33 Pria Arrogant
34 Apa Yang Kau Ingini?
35 Dari Pintu ke Pintu
36 Ruang Penyekapam
37 Apa ada istri lain?
38 Merampas Harta Warisan
39 Prasangka Buruk
40 pesan Notifikasi
41 Firasat Buruk
42 Saya Beri 10 juta
43 Dia Anakku
44 Kau Mau Kemana?
45 Apa Kau Sedang Jatuh Cinta?
46 ILOVE YOU
47 Jangan lari lari
48 Cerita Blak Blakan
49 Papa Boleh Tanya?
50 Kau adalah sumber kekuatanku
51 Kau Menangis
52 Yeza Di Culik
53 Dia Yang Membunuh Mamaku
54 Geram Dirga
55 Anak Yang Kuat
56 Mendekam di Penjara
57 Papa bukan pria Bodoh
58 Waktu Itu
59 Bereskan Lalat satu ini
60 Adegan Ranjang
61 DVD
62 KENYATAAN
63 Lelah Dengan Taqdir
64 Wanita Di Klub
65 Jangan Fitnah
66 Mode Silent
67 Aku Juga Bisa Marah
68 Tidak ada sambutan hangat
69 Membenci warna pink
70 Wanita Penggoda Dirgantara
71 Anggi bukan putriku?
72 Teriak Anggi Frustasi
73 Kegelapan
74 Dari Mana Kau Dapat Video itu?
75 Wanita Itu Sedang Hamil AnakMu
76 Putri papa pasti kuat
77 DNA palsu
78 Masih di pembukaan 9
79 Papa Udah Nikah Lagi
80 Ikatan Batin
81 Kecelakaan dan masuk jurang
82 kesepian
83 Sudah cukup menyiksaku selama 4 tahun
84 Kenapa Kamu bisa membuat luka pada tubuh Tania
85 Kau Harus Minta Maaf pada Sam
86 Kau yang akan menjaga mama dan adik adikmu
87 Berendam di Jacuzzi
88 Barang berharga
89 Happy birthday & End
Episodes

Updated 89 Episodes

1
14 TAHUN YANG LALU
2
TETAP ANAK PAPA
3
Di Rasa Percuma
4
Jeritan Hati Yeza
5
Jangan Menangis
6
Tak Punya Hati
7
Membungkukkan badan
8
Cinta Pertama Yeza
9
Salah Membandingkan
10
Harus Menerima
11
Menyukai Kesunyian
12
Rencana Desi
13
Mengendap endap
14
Nama Yang Lain
15
Di Rendahkan
16
Menjadi Istri
17
Mengangkat Tubuh Yeza
18
Sok Imut
19
Kehangatan
20
Berhutang Banyak
21
Mencari Yeza
22
Meninggalkan Dirga
23
Halusinasi
24
Saya Suaminya
25
Menangis Haru
26
Mulai Menyukainya
27
Keluarga Kanibal
28
Panggil Nama
29
Siapa Wanita itu?
30
Apa Kau Cemburu?
31
Sesenggukan
32
Bersikap Lembut
33
Pria Arrogant
34
Apa Yang Kau Ingini?
35
Dari Pintu ke Pintu
36
Ruang Penyekapam
37
Apa ada istri lain?
38
Merampas Harta Warisan
39
Prasangka Buruk
40
pesan Notifikasi
41
Firasat Buruk
42
Saya Beri 10 juta
43
Dia Anakku
44
Kau Mau Kemana?
45
Apa Kau Sedang Jatuh Cinta?
46
ILOVE YOU
47
Jangan lari lari
48
Cerita Blak Blakan
49
Papa Boleh Tanya?
50
Kau adalah sumber kekuatanku
51
Kau Menangis
52
Yeza Di Culik
53
Dia Yang Membunuh Mamaku
54
Geram Dirga
55
Anak Yang Kuat
56
Mendekam di Penjara
57
Papa bukan pria Bodoh
58
Waktu Itu
59
Bereskan Lalat satu ini
60
Adegan Ranjang
61
DVD
62
KENYATAAN
63
Lelah Dengan Taqdir
64
Wanita Di Klub
65
Jangan Fitnah
66
Mode Silent
67
Aku Juga Bisa Marah
68
Tidak ada sambutan hangat
69
Membenci warna pink
70
Wanita Penggoda Dirgantara
71
Anggi bukan putriku?
72
Teriak Anggi Frustasi
73
Kegelapan
74
Dari Mana Kau Dapat Video itu?
75
Wanita Itu Sedang Hamil AnakMu
76
Putri papa pasti kuat
77
DNA palsu
78
Masih di pembukaan 9
79
Papa Udah Nikah Lagi
80
Ikatan Batin
81
Kecelakaan dan masuk jurang
82
kesepian
83
Sudah cukup menyiksaku selama 4 tahun
84
Kenapa Kamu bisa membuat luka pada tubuh Tania
85
Kau Harus Minta Maaf pada Sam
86
Kau yang akan menjaga mama dan adik adikmu
87
Berendam di Jacuzzi
88
Barang berharga
89
Happy birthday & End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!