"Bagaimana Non.. Di tas itu ada identitas Non loh." ujar bik Ndari lagi.
Yeza bingung. Gimana mau teriak untuk mengejar pria itu. Semuanya di rasa percuma.
"Sudah Non.. Biar nanti bibik telpon papa saja yaa.." ujar bik Nyari. Yeza mengangguk.
"Terimakasih ya Dek. Udah menolong saya. Saya tidak tau jika tas saya tadi jadi di ambil isinya. Karena di dalam sini cuma ada berkas berkas penting." ujar seorang wanita paruh baya yang menyadari jika tadi aksi pencopetan itu berhasil di gagalkan oleh Yeza.
Yeza mengangguk dan tersenyum.
"Kalo boleh tante tau.. Apa yang hilang tadi dek. Nanti biar tante minta anak tante untuk mencarikannya." ujarnya lagi.
Yeza hanya menggeleng dengan tangannya melambai. Sebagai jawabannya "tidak perlu repot repot."
Wanita itu menatap wajah Yeza. Lalu memandang bik Ndari.
"Maaf nyonya.. Putri majikan saya kehilangan suaranya sejak usia 4 tahun." jelas bik Ndari.
Wanita paruh baya itu mengangguk sari memandang wajah Yeza "Kasian sekali.. Cantik cantik tapi tidak bisa bicara." batinnya dalam hati.
Yeza segera kembali ketempat duduknya. Wanita yang sudah di tolong tadi mengambil ponselnya lalu segera mengambil gambar Yeza. Setelah dapat wanita itu segera memasukkan kembali ponselnya.
Tak terasa Yeza sudah sampai di depan sekolahnya ION’s Culinary College
segera turun bersama dengan bik Ndari. Yeza hanya menargetkan 2 tahun untuk bisa menjadi cheff handal, tapi bisa saja Yeza mengambil untuk pendidikan cheff selama 4 tahun. Namun Yeza ingin segera membuka resto sendiri.
"Non.. Bibik pulang dulu yaa.. Nanti bibik jemput." pamitnya. Yeza mengangguk.
Derttt... derrtttt
Ponsel bik Ndari berdering.
"Papa Non.." gumamnya
"ya hallo tuan.." sapa nya
"Bagaimana bik? Apa Yeza sudah berangkat sekolah.?" tanyanya
"Sudah tuan.. Tadi..", ucap bik Ndari terhenti. Karena Yeza melarangnya
Yeza hanya nggak ingin papa menghawatirkan dirinya. Karena dirinya baik baik saja.
Kalo masalah kartu pelajar dan buku komunikasi itu hilang. Tak jadi masalah buat Yeza.
" Tadi apa bik? " tanya papa Yeza
"Tadi Non Yeza menanyakan tuan. Kenapa tuan tidak menunggu dulu Non Yeza bangun? Gitu tuan." ucap bik Ndari
"ohh.. Iya bik.. Bilang sama Yeza.. Nanti malam papa pulang gitu yaa.. Karena disini cuma sebentar." ucapnya
Obrolan pun segera di akhiri karena Bel sekolah sudah berbunyi. Walau sekolah ini tidak berseragam pada seperti pada umunya. Namun di sini juga memiliki aturan untuk peserta calon cheff, Yeza melangkah ke halaman sekolah, lalu segera menuju ke kelasnya.
Di dalam sudah ada beberapa teman teman Yeza lengkap dengan pakaian prakteknya.
...**...
"Bos.. Tadi hampir saja saya dapat emas bos... Tapi sayang ada seorang gadis yang menggagalkan rencana saya." ucap seorang pria yang tadi di tabrak oleh Yeza.
"Bagaimana bisa?" tanya kepala preman. Yang bernama Arya Gusti Dirgantara. Biasa di panggil Dirga.
"Waktu saya mau ambil isi taa itu. Gadis itu menabrak saya. Sudah jelas saya langsung jatuh gagal deh bos misi saya." ujarnya
"Tapi saya berhasil mengambil tas miliknya bos. Cuma tas itu kosong tidak isinya apapun." jawabnya dan langsung menyerahkan tas mini milik Yeza
Dirga segera mengambil tas itu. Dan membukanya. Hanya ada kartu pelajar koky dan buku kecil beserta pena.
Dirga mengambil buku kecil yang mirip seperti buku diary. Dirga membuka tiap lembaran. Tidak mendapati sesuatu yang menarik. Hanya tulisan tulisan seperti ungkapan ungkapan minta tolong.
Dirga mengambil kartu pelajar nya. Dirga memandang foto pelajar yang seperti koki tertempel di sana.
"ya sudah.. Kalian berjaga di markas.. Aku akan pergi sebentar. Karena ada urusan." pamit Dirga pada anak buahnya.
"Siap bos.." ucapnya.
Dirga segera mengambil kunci mobilnya dan segera keluar dari markas.
...**...
"Pa.. Tadi mama hampir saja kecopetan pa.. Untung ada gadis bisu menolong mama." ucapnya
"Memangnya mama tadi naik apa?" tanya Suaminya
"Mama naik bus. Nunggu putramu tidak datang datang. Nungguin taxi juga nggak nongol nongol. Mama hawatir berkas ini tidak sampai di kantor papa tepat waktu." ucapnya. Sembari menyerahkan berkas yang masih di bawa.
"Kenapa tidak bilang papa. Kalo nggak ada mobil. Tau gitu papa tadi nyuruh Yanto untuk mengambil." jawabnya
"Mama kan juga lama tidak naik bus pa.. Mama rindu kenangan itu. Di mana kita dulu bertemu juga di bus." ujar istrinya.
"Ya sudah.. Lain kali kalo nggak ada mobil bilang papa. Biar papa yang ambil." jawabnya
"Pa.. Ma.." ucap seorang pemuda yang baru masuk di ruangan.
"Ar.. Tolong ini di teliti kembali. Adekmu belum datang. Padahal ini tugasnya." ucap pak Boni papa Arka.
"Baik pa.." jawab Arka
"Ar.. Mama bisa minta tolong padamu?" tanya Mama Arka, yang biasa di panggil Cantika
"Keruangan Arka ya ma.." jawabnya
"Ya sudah.. Ayok.." balasnya.
"Sebentar ya pa.." pamitnya
Cantika sudah sampai di ruangan Arka.
"Ada apa ma?" tanya Arka
"Nasihatin adek kamu itu.. Agar mau membantu papa di kantor." ucap Cantika
"Ma.. Arka sudah sering nasihati anak satu itu. Tapi emang dia belum mau bergabung di kantor papa." jawabnya
"Mau sampai kapan tuu anak hidup nggak jelas kayak gitu." gumam Cantika
"Sudahlah ma.. Mama nggak usah memikirkan dia. Biarkan dia bahagia dengan dunianya.' balas Arka.
Dalam hati Arka. Arka sangat senang jika adeknya itu tidak mau bergabung di kantor papanya. Itu artinya Arka yang akan meng-handle semuanya. Termasuk semua aset yang ada di kantor ini.
Tut... Tut.. Tut..
"Mama telpon siapa?" tanyanya
"Adekmu.. Dari tadi nomer tidak aktif." jawabnya
Arka hanya membuang nafas jengah.
"Jika aku tidak bergabung disini. Apa mama juga akan membujukku?" batinnya.
Arka memang selalu merasa sebagai anak yang tidak di butuhkan di keluarganya. Kalo mamanya sakit. Pasti yang di cari adeknya. Tak pernah mamanya itu mencari dirinya.
...**...
Hari sudah siang.
Yeza sudah keluar dari gedung study nya. Yeza, melangkah ke halaman sekolah. Dan melihat jika bik Ndari sudah menunggu di gerbang.
"Non.. Kita jadi ke makam kan? " tanya nya.
yeza segera mengangguk. Mereka pun segera menuju halte bus..
Tak berapa lama bus yang mereka tunggu sudah datang.
Yeza segera masuk dan di ikuti oleh bik Ndari.
Tak butuh waktu lama. Mereka pun sampai di pemakaman. Yeza segera menuju makam mamanya.
"Ma.. Yeza datang lagi. Yeza merindukan mama. Kenapa mama tidak merindukan Yeza." ucapnya dalam hati.
"Apa mama tau.. Jika mama Desi tidak baik sama Yeza. Mama Desi sering ngatain Yeza bisu. Yeza tuli. Padahal Yeza tidak ingin semua itu terjadi pada Yeza." ucapnya dalam hati.
Dan banyak lagi ungkapan Yeza dalam hati untuk mamanya. Dari sekolahnya yang Yeza sangat menyukainya. Papanya yang sampai saat ini masih mencintai mamanya.
"Non.. Sudah mau gelap.. Kita harus segera pulang sebelum Nyonya sampai rumah." ucap bik Ndari mengingatkan.
Yeza segera berdiri. Namun sebelumnya Yeza mencium. Batu nisan mamanya.
...**...
"Yeza sayang.. Apa yang terjadi nak.." tangis Daniel saat mendapati putrinya di kamar dalam keadaan hancur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Lis Tina hrp
saya suka cerita nya gak berbelit 2
2024-06-28
1
wil wil
cerita nya bagus ngk berbelit-belit 👍
2023-09-16
0
🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧
bagus alur ceritanya 👍👍 semangat 💪
2022-07-06
1