Dua jam kemudian.
Yeza tengah duduk di ruang televisi. Rasanya begitu tenang dan damai saat berada di rumahnya sendiri tanpa di ganggu oleh suara suara bising Anggi ataupun Desi.
Semenjak kehadiran Desi, di tambah lahirnya Anggi. Yeza tak pernah lagi bisa bersantai di ruangan televisi seperti ini.
Ting tong..
Ting tong..
"Biar bibik yang buka Non." ucap bik Ndari yang lari tergopoh gopoh dari dapur
Yeza mengangguk.
Braakkk...
"Non.. Yeza lari Non.. Masuk kamar Non.. Kunci pintuny" bik Ndari berseru. Menyuruh Yeza agar segera masuk kamarnya dan mengunci.
Bik Ndari segera di ikat oleh beberapa tamu tak di undang. Yeza mengintip dari balik tirai.
"Ya Tuhan.. Ada apa lagi ini.. Kenapa harus terjadi di keluargaku lagi.." ucap Yeza dalam hati. Yeza segera lari masuk kekamar dan mengunci.
Di rumah ini cuma ada bik Ndari dan Yeza.
"Cepat geledah semuanya. Bawa gadis itu kesini.. Kita bunuh dia" ucap seorang lelaki yang wajahnya tertutup oleh kain hitam.
Dua orang anak buah itu segera masuk mencari Yeza. Sesuai perintah dari bosnya, mereka di minta untuk membunuh.
Yeza semakin gemetar ketakutan. Tak bisa berteriak untuk sekedar minta tolong.
"Mereka akan membunuhku? Ya Tuhan.. Tolonglah hambamu ini.." Doa Yeza dalam hati.
Takut, itulah yang di rasakan Yeza saat ini. Hanya ada doa dalam dirinya.
"Ma.. Pa.. Tolongin Yeza.." tangisnya dalam hati.
Yeza mendengar suara itu semakin ricuh.
"Kurung mereka dan ikat." ucap seorang lelaki. Yang beda dengan suara yang tadi.
Yeza kembali mengintip dari lubang kuncinya.
Yeza, sangat terkejut ternyata perampok nya lebih dari 6. Dan itu adalah orang lain lagi.
Entah apa yang akan terjadi di rumah ini. Tubuhnya gemetar keringat dingin bercucuran. Ketakutan semakin menguasai hatinya. Jantung yang begitu berdebar sangat kencang tak mampu untuk memompa oksigen. Yeza mulai panik saat melihat dua orang pria berjalan kearah kamarnya.
Perampok itu mengikat perampok yang lebih awal datang.
Tidak mungkin Yeza keluar untuk menyelamatkan bik Ndari. Mereka memiliki tubuh yang sangat tinggi dan besar.
BRAAKKK.... pintu kamar Yeza di buka paksa.
Yeza terkejut.
Yeza berjalan mundur, bibirnya bergetar ingin mengatakan sesuatu. Namun semuanya terasa masih di kunci.
"Kau.. Kau telah menggagalkan pekerjaan anak buahku. Hemm..!" ucap Lelaki itu.
Yeza menggeleng tak tau apa yang di maksudnya.
"Kau pura pura lupa... Katakan apa motifmu menggagalkan pekerjaan anak buahku.." gertak lelaki itu.
Yeza, tetap menggeleng tak tau apa maksudnya.
Tubuhnya semakin gemetar.
Lelaki itu dengan paksa menarik tubuh Yeza kedalam dadanya
"Cantik.." batinnya, matanya menatap gadis yang ada didepanyanya. Iris coklatnya begitu indah di mata Lelaki itu.
Yeza semakin ketakutan. Kepalanya menggeleng dan berusaha melepaskan dirinya dari dada pria itu.
Pria itu melepas paksa baju daster tidur milik Yeza
Yeza semakin takut saat pakaiannya berhasil di koyak. Yeza menangis berusaha menendang pria itu. Namun karena tubuh mungilnya dan rasa takutnya. Yeza tak memiliki kekuatan lagi.
"Tolong.. Jangan lakukan ini padaku tuan.. Saya mohon.. Saya minta maaf jika sudah membuat Anda murka. Tapi tolong jangan lakukan ini pada saya." jeritan hati Yeza.
"Tuhan.. Tolong lah hamba." doanya dalam hati.
Pria itu segera membawa Yeza ke tempat tidur. Mencium paksa bibirny mencium kelopak mata Yeza yang airmata matanya sudah membanjiri bantal. Yeza masih berusaha menolak.
Yeza sudah tak memiliki lagi kekuatan. Pasrah dengan apa yang akan terjadi. Hatinya menangis.. "Lebih baik bunuh aku tuan. Jangan buat aku kehilangan semuanya." jerit nya lagi dalam hati.
Lelaki itu berhasil merenggut mahkota berharga milik Yeza.
"Ini akibatnya jika kau berani ikut campur urusanku." ucapnya setelah berhasil Yeza tak bisa bergerak.
Yeza menangis mendapati tubuh bawahnya yang ada noda darahnya.
Hiikkzz... "Tak cukupkah kau mengambil mamaku Tuhan. Tak cukupkah kau membuat suaraku hilang.. Kenapa kau juga mengirim orang untuk membuat hidupku juga begitu hancur.. Hiikkzzz... " tangisnya.
Rombongan pria yang sudah menodai itu meninggalkan rumah Yeza. Mereka hanya mengambil harta berharga milik Yeza.
Brumm... Brummm...
Terdengar suara motor yeng begitu riuh meninggalkan komplek yang di huni Yeza
"Bibik.. Yeza.. Maa.. Di mana kaliann." suara Daniel begitu nyaring di telinga Yeza. Namun Yeza tidak punya kekuatan untuk menyambutnya. Saat mendekati rumahnya tadi. Daniel melihat beberapa pemotor keluar dari rumahnya
Daniel segera berlari masuk saat melihat pintu depan terbuka dengan luas.
Yang ada dalam pikiran Daniel adalah putrinya. Daniel segera memasuki kamar Yeza yang tidak terkunci.
"Yeza sayang.. Apa yang terjadi nak.." tangis Daniel saat mendapati putrinya di kamar. Berbaring hanya berbalut selimut.
Daniel langsung memeluk putrinya. Menangis tersedu mendapati tempat tidur putrinya berantakan. Dengan di sertai tangis Yeza.
"apa yang terjadi nak.. Kenapa bisa seperti ini..?" tanyanya.
Hikzz... "Papa.. Yeza udah kotor pa.. Maafin Yeza tidak bisa menjaga diri Yeza." ucapnya dalam hati dalam kepiluan nya
Daniel merasa gagal menjaga putri tercintanya. Daniel tau putrinya sudah di nodai. Daniel juga hancur dengan keadaan ini.
"Maafin papa.. Maafin papa sayang.. Papa tidak bisa menjagamu dengan baik." gumamnya sembari memeluk erat tubuh Yeza.
"Pa.. Ini.. Ini apa yang terjadi?" tanya Desi.
Desi baru saja pulang dari shopping seharian bersama putri tercintanya dan adik kandungnya.
"Kau.. Darimana saja kau ma.. Kenapa kau membiarkan Yeza di rumah sendiri?" tanya Daniel. Ingin rasanya Daniel memaki Desi. Karena tidak becus menjaga putrinya.
"Maafin mama pa.. Mama baru saja pulang. Dari mengantar Anggi les. Mama tidak tau jika akan terjadi hal seperti ini." ucap Desi penuh penyesalan.
"Yeza sayang.. Apa yang terjadi pada mu sayang.. Kenapa keadaan mu seperti ini?" tanya Desi. Seolah peduli dengan putri tirinya.
Daniel tak bisa menceritakan yang terjadi pada putrinya. Walaupun Desi adalah istrinya. Namun Daniel begitu sakitt saat lihat kenyataan putrinya habis di perkosa.
"Pa.. Apa yang terjadi dengan Yeza pa.. Ceritakan pada mama." desak Desi.
"Bik Ndari.. Bik Ndari cari dia ma.." ujar Daniel.
Desi segera berlari keluar mencari bik Ndari. Sedangkan Anggi mengikuti mamanya mencari bik Ndari.
"Bik.. Bik Ndari.. Di mana kamu.." Teriak Desi.
Desi membuka pintu kamar tamu. Dan mendapati bik Ndari terikat dan ada 3 pria yang juga terikat di sana.
"Bibik.. Apa yang terjadi.." teriaknya, lalu segera melepas ikatan bik Ndari.
"Bik apa yang terjadi..? " tanyanya
"Non Yeza.. Non Yeza bagaimana keadaan Non Yeza." tanya bik Ndari
"Bik.. Jawab.. Apa yang terjadi.. Dan ini.. Ini mereka siapa?" tanya Desi
"Nyonya.. Mereka yang awalnya datang akan merampok. Namun datanglah perampok kedua Nyonya. Dan kami di ikat bersamaan disini oleh mereka.", jawabnya
Bik Ndari segera berlari ke kamar Yeza
" Non Yeza.." panggil bik Ndari dan langsung masuk kamarnya Yeza.
"Non.. Hiikkzz.. Apa yang terjadi..?" tangis bik Ndari saat melihat Yeza masih berada di dekapan Daniel.
"Bibik.. Tolong urusin Yeza. Setelah ini bibik temuin saya di ruang kerja." ucap Daniel. Lalu melepas pelukan dari putri nya.
"Non Yeza.. Hiikzz.." bik Ndari segera memeluk Yeza. Nangis sesenggukan. Mereka berdua menangis.
Bik Ndari membawa Yeza kekamar mandi. Dan mencarikan pakaiannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
wil wil
ya ampun kasian sekali 🥺🥺
2023-09-16
0
Vanza Vanza
teganya dirimu thoooor
2022-08-03
1
🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧
athor paling bisa bikin hatiku jungkir balik 😭
2022-07-06
1