** satu bulan berlalu.
selama sebulan penuh ketiga keluarga tersebut melakukan aktivitas seperti biasa. saling bertukar kabar walau waktu untuk bertemu belum tepat dikarenakan kesibukan masing masing. Begitu juga dengan Pandi yang tak luput dari kata sibuk hingga pandi diharuskan keluar kota untuk membuka cabang perusahaanya. pandi harus berangkat ke kota J untuk mengembangkan cabang perusahaanya dalam beberapa bulan kedepan.
pandi cukup bingung dengan situasi ini, bagaimana harus berangkat ke kota J tanpa istri dan anaknya. siapa yang akan mengurus keperluanya selama dikota J. mau tidak mau harus mengikut sertakan sang istri, lalu bagaimana dengan nayra? jika harus dibawa bagaimana dengan pendidikanya yang hanya dua bulan lagi tamat TK sebelum beranjak SD.
Pandi akhirnya merundingkan hal tersebut dengan istrinya.
Sepulang kantor pandi langsung menemui istrinya menbicarakan hal yang bersangkutan dengan keberangkatanya kekota J. akhirnya mereka memutuskan menitipkan nayra ke sahabatnya baskoro. karena saat ini abi serta istrinya sedang berada diluar kota.
"Pa, kenapa nay tidak dilumah om abi saja sih?"
nay protes karena kedua orang tuanya menitipkan nayra pada baskoro.
"sayang, om abi dan tante ratna sedang diluar kota. om abi saja menitipkan lian dirumah om baskoro, nanti nay bisa main sama kak lian disana sayang"
bujuknya pada putri semata wayangnya itu.
"ma, bilangin papa dong nay dititip sama om abi saja!" pintanya pada cindi.
"nayra sayang dirumah om abi atau om baskoro kan sama saja, sama - sama teman papa" ucap cindi.
"tapi kak bian nakal ma, nay takut sama kak bian mama. kak bian tidak pelnah telsenyum apa lagi teltawa, nay sukanya sama kak lian ma"
nay menjelaskan keresahan hatinya. membayangkan bagaimana setiap hari bertemu dengan bian akan merusak hari cerianya.
"ayolah papa, mama titip nay dilumah om abi saja ya" pintanya penuh harap.
pandi beranjak dari duduknya menghampiri anaknya itu digendongnya nayra lalu diciumnya lalu duduk dipangkuanya.
"sayang dengarin papa, sekarang om abi sama tante rantna diluar kota. bagaimana caranya papa sama mama mitip anak kesayangan papa ini ke om abi, om abi nya saja tidak ada.
nanti papa akan minta kak lian sering main kerumah om baskoro supaya putri papa yang cantik ini ada teman mainya. bagaimana setuju tidak?"
tanyanya pada anaknya sambil mencubit hidung mancung anaknya.
"benal ya pah!" nay memastikan akan ucapan papanya itu.
"ia sayang" sahut pandi.
setelah cukup lama membujuk nayra akhirnya nayra setuju tinggal untuk sementara dirumah baskoro.
"ya sudah sekarang kita istirahat sudah malam.
mau papa gendong kekamar?" nay mengangguk.
pandi beranjak membawa putrinya kekamar nayra. diletakkanya nayra dikasur empuknya itu.
"selamat tidur putri cantiknya papa"
cup cup. pandi mengecup kening dan pipi putrinya.
pandi memasuki kamar tidurnya memperhatikan istrinya yang duduk sambil melamun. pandi memeluk cindi mengecup pucuk kepala istrinya.
"ada apa sayang. hemm?
apa yang kau pikirkan?"
tanya pandi melihat raut wajah istrinya penuh dengan khawatir.
"pa, mama gak tenang nitipin nay pada mas baskoro dan mbak santi.
bagaimana kalau kita bawa nay saja pa"
pinta cindi yang merasa bersalah terhadap putri semata wayangnya itu.
"ma, kita sudah bahas tadi loh. bisa saja kita bawa nayra ma, lalu bagaimana dengan pendidikan nayra? 2 bulan lagi anak kita sudah wisuda semoga saja kita bisa hadir diacara wisuda putri kita ma"
"baiklah pa, mama ikut papa" akhirnya cindi pasrah berjauhan dengan anaknya.
2 hari kemudian.
pandi serta keluarga kecilnya pergi menuju kediaman baskoro.
sepanjang perjalanan nayra cemberut karena harus dititipkan pada baskoro yang notabenya rumah bian siwajah seram.
pandi serta keluarganya tiba dimansion baskoro, mereka disambut dengan hangat.
"eh nayra cantik sudah sampai ya, sini sama tante"
santi langsung meraih nayra dari rangkulan pandi.
"bas, san. seperi yang sudah saya bicarakan lewat ponsel kemarin, kita mau kekota J dalam waktu 3 bulan. akan aku usahaani 2 bulan sudah rampung semuanya.
titip nayra anak kami semua keperluanya sudah ada dikoper"
pandi membuka pembicaraan serius mereka.
"sebenarnya berat hati kami meninggalkan nayra di ibu kota, tapi kalau kami membawa nayra bagaimana dengan pendidikanya 2 bulan lagi sekolah TK nayra sudah selesai"
lanjut cindi menjelaskan keresahan hatinya.
"itu sudah keputusan yang tepat Pan. kita tidak hanya memikirkan kesuksesan bisnis kita, tapi masa depan anak juga harus diperhatikan bro. kita sekeluarga menerima nayra dirumah ini dengan suka cita, kami akan menjaga nayra seperti putri kandung kami. fokuslah pada cabang perusahaanmu disana Pan, agar cepat terselesaikan"
upana baskoro membuat pandi dan cindi lega.
"ia pan, cin. disini nayra punya teman bian dan lian. setidaknya sampai minggu depan lian masih bisa bermain dengan dengan nayra sebelum abi dan ratna pulang" sahut santi.
"baiklah kalau begitu terima kasih mas baskoro, mbak santi" ucap cindi dengan tulus.
"nayra anak mama yang cantik, nay baik - baik disini ya nak. mama sama papa akan secepatnya pulang. kita bakalan vc setiap hari"
nayra mengangguk saja, karena yang ada dipikiranya saat ini adalah bian.
bagaimana bian akan memperlakukanya ditempat itu.
"bas, santi sekali lagi titip nayra ya. kami pamit"
pandi dan cindi mencium dan memeluk nayra untuk yang terakhir kali sebelum pergi.
baskoro mengendong nayra bersama santi mereka beranjak mengantar pandi dan cindi ke mobil.
setelah kepergian pandi dan cindi, baskoro serta santi mengantar nayra kekamarnya.
"Nah, nay. sekarang ini kamar kamu sayang bersebelahan dengan kamar bian.
pakaian nayra dan yang lainya akan dirapikan bibi ditempat itu" ucap santi menunjuk kearah lemari.
nayra mengangguk.
"sekarang nayra putri mommy istirahat ya nak, pasti nayra lelah kan?"
nayra mengangguk lagi.
baskoro membaringkan nayra dikasur empuk itu lalu menyelimutinya.
"mimpi yang indah sayang"
baskoro dan santi mengecup kening nayra bergantian lalu pergi meninggalkan kamar nayra.
**
esok harinya dimansion baskoro.
bian masuk kekamar nayra dilihatnya nayra masih pulas.
bian menggoyang punggung kecil nayra hingga bangun.
"heh anak kecil bangun, ditunggu mommy sama deddy sarapan. kau tidak sekolah?"
tanya bian kesal karena ditugasi mommy santi membangunkan nayra.
nayra membuka mata nayra bingung kenapa ada bian dikamarnya.
seketika dia sadar ternyata dirinya sedang numpang dirumah bian.
"heh anak kecil malah melamun lagi, ayo cepat bersiap bibi sudah menunggu mu dari tadi untuk memandikanmu tapi kau malah tidur.
kau ngompol ya?"
nay geleng kepala.
"kau kan anak kecil, biasanya anak kecil tidur masih ngompol"
hiks hiks. nayra menangis mendengar hinaan bian.
bian panik melihat nayra menangis.
"eh, jangan menangis nanti aku dihukum sama mommy. ayo dong anak kecil jangan nangis. pleessss!!
nanti aku kasi coklat. mau?" tawar bian.
nayra mengangguk.
bian pergi meninggalkan nayra, sementara nayra mandi dibantu oleh maid.
nayra dituntun oleh maid kemeja makan.
mata nayra berbinar melihat ada lian juga ditempat itu.
"kan lian"
teriak nya berlari menghampiri lian langsung memeluk lian yang sudah duduk anteng dikursi.
bian kesal akan hal itu.
"pagi nay anak mommy bagaimana tidurnya tadi malam nyenyak tidak?"
goda santi dengan senyum ramah.
"baik tante" jawab nayra
"nay jangan panggil tante dong.
panggil "MOMMY" mommy santi ya nak"
nayra menggangguk.
mereka makan dengan santai.
setelah selesai sarapan nayra, lian serta bian berangkat kesekolah diantar oleh para sopir.
Bersambung!!
hai teman kisah cinta nayra akan tayang setiap hari. mohon dukunganya ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Nur Suci Aeni
penasaran bgt nanti besar nayra nikahnya sama siapa🤔🤔🤔🤔
2022-07-02
0
Fida
lanjuttt
2022-06-26
0