"hallo kaka, boleh nay gabung?" tanya nya dengan tersenyum cerah.
bian menoleh kearah nayra. "CANTIK" ucapnya pelan, tidak fokus menerima lemparan bola dari lian sehingga bola itu mendarat dikepala bian
nay cekikikan melihat kejadian itu.
"wah, kaka hebat" serunya memuji lian
lian tersenyum mendapat pujian dari nayra
bian Menoleh kearah lian, melihat lian tersenyum senang mendapat pujian dari nayra hatinya merasa meradang.
"heh, anak kecil. ngapain lo disitu. mau ngintip kita mandi?" tanyanya tidak senang.
nayra geleng kepala.
"lalu ngapain lo disitu?" tanya nya denga mata tajam.
nayra takut melihat ekspresi bian.
"nay mau ikut main kak" jawabnya takut.
lian yang kasihan pada Nayra langsung berenang ketepian kolam. lian mengajak nayra ngobrol dengan tersenyum.
"hai cantik, kau pasti nayra kan?" tanyanya ramah.
nayra meneguk.
"mau ikut berenang?" tawar lian.
bian memperhatikan lian dan nayra berbincang akrab tidak suka akan hal itu.
"tapi nay tidak bisa belenang kak" sahutnya pelan malu malu.
"Cih, dasar genit lo. masih kecil udah genit, gimana besarnya kelak" batin bian.
"dasar anak kecil, bicara saja belum becus. cadel" ejek bian.
hiks, hiks.
nayra menangis mendengar ejekan bian.
lian menoleh ke belakang.
"bian. nayra ini adik kita, harus kita jaga dan sayangi. ingat apa pesan orang tua kita, hari ini kita ketemu adik perempuan kita, nayra harus kita sayangi, bukan dibuat menangis bian" tegur lian pada bian.
"terserah" ucap bian dengan cuek
bian melempar bola yang mengenai kepalanya tadi. bian keluar dari kolam renang duduk dikursi dengan santai sambil meminum jus yang sudah disediakan maid.
lian juga ikut menyudahi berenangnya keluar dari kolam renang itu.
"nayra, kamu kesana ya, bareng bian, aku mau keluar dari arah situ"
tunjuk nya kearah tangga kolam renang.
nayra berjalan menghampiri bian, duduk dekat bian.
"kenalin kak, nama aku nyala" sambil menjulurkan tanganya.
"udah tau" jawab bian cepat. dengan wajah dingin versi bian.
"kakak, sudah kenal nayla" tanyanya dengan wajah bingung.
"nama mu itu nayra, bukan nayla CADELLL"
sahut bian dengan wajah garang. menekankan kata cadel
lian yang baru tiba duduk dekat nayra.
"nayra, kita sudah tau kamu. cuman belum pernah ketemu. tapi kalau sama om pandi dan tante cindi kita sudah sering ketemu, orang tua kami sering bercerita tentang dirimu, om pandi dan tante cindi juga sering cerita tentang nayra kalau ketemu. kamu sih tidak pernah ikut ke acara"
lian menjelaskan seakan tau kebingungan nayra.
"kenalin nay, namaku lian, kalau yang seram ini namanya bian" jelasnya pada nayra.
nayra cekikikan sebab bian dikatakan seram oleh lian.
bian menoleh, melihat nayra yang cekikikan merasa tak senang.
"kenapa? ada yang lucu?" tanya nya pada nayra. nay menggeleng.
"kau ini masih kecil suka mengejek, oceh bian.
"nay sudah becal kak bian" jawab nay tak terima dikatakan anak kecil.
"kalau cadel berarti masih kecil" ejek bian lagi.
"tapi nay su".. belum selesai nay bicara sudah disanggah oleh bian.
"tidak usah porotes. diam. suaramu jelek. seperti wajahmu jelek"
hiks,hiks aaaaaaaaa.
nayra menangis kencang, dikatakan jelek hatinya tersakiti.
"sssttty. sudah jangan menangis, nayra cantik kok" hibur lian.
"cih, cantik apanya. cadel itu jelek" sambar bian pula.
makin kencanglah suara tangis nayra.
maid yang mengamati mereka sudah pergi setelah bian dan lian selesai berenang.
ditempat lain tetapi masih tetap dimansion baskoro, jarak 10 meter dari bian, lian dan nayra. mereka menoleh kearah anaknya mendengar suara tangis nayra.
mereka semua beranjal menghampiri anaknya.
"kenapa sayang, kok nangis hemm?" tanya cindi
"kak bian jahat ma, kata kak bian nay jelek"
"nay anak mama cantik kok. ia kan bian?" santi mengedipkan mata nya menatap bian memneri kode.
"ia tante" jawab bian pasrah.
mereka geleng kepala melihat keisengan anak mereka.
"ya, sudah.. bian, lian ganti baju gih. sudah semakin sore" lanjut santi.
mereka semua bergegas masuk mansion baskoro.
menunggu jam makan malam mereka berbincang diruang tamu. mulai dari hal serius hingga hal konyol.
sedang anak mereka bermain dikamar bian.
ketiga keluarga itu merasa bahagia saling menceritakan pengalam rumah tangga masing masing.
diawali pertemuan mereka disekolah menengah berlanjut hingga saat ini. persahabatan yang kuat bagaikan keluarga, tidak ada rasa sungkan, saling mendukung, saling memberi saran, saling menolong.
sahabat sejati memang serasa keluarga.
dikamar bian.
"kak lian, nay bosan main parzel kak" sungutnya dengan manja.
"nay biasanya main boneka sama mama, papa, bibi"
"lalu nay adikku ini mau nya apa. hemm?" tanya lian sambil mencubit pipi nayra.
"sakit kak" sahut nayra sambil memegang pipi nayra.
"nayra mau nyanyi kak"
"nyanyi?"
nany mengangguk.
"nayra bisa nyanyi?" lian memastikan.
nayra mengangguk sekali lagi dengan percaya diri.
cih, cadel belagu. mana enak suara cadel mu bernyanyi. bian membatin.
sedari tadi lian dan nay berbicara. bian duduk bersandar dikasur membaca buku, akan tetapi sebenarnya fokusnya ke lian dan nayra.
ku buka album bilu
penuh debu dan usang
ku pandangi semua gambal dili
kecil belsih belum telnoda
dst....
tak, tak, tak. lian tepuk tangan merasa terharu mendengat lagu yang dinyanyikan oleh nayra.
"heemmm, adikku yang cantik gemes banget sih. siapa yang ngajarin. hemmm?" tanya nya.
"mama kakak" sahut nayra.
bian kagum pada nayra.
walau cadel ternyata suaranya enak didengar batin bian.
suasana makan malam.
"nayra cantik ,makan yang banyak ya princess biar cepat besar" baskoro buka suara.
"ia om, biar sepelti kak lian dan kak bian besal" jawabnya sambil mengunyah makanan dimulutnya.
"Pan, anakmu kok menggemaskan sekali sih? pengen aku bawa pulang saja" sambung abi.
"enak saja asal bawa anak orang, tutur baskoro"
pandi hanya geleng kepala melihat kedua sahabatnya itu.
"belalti kalau nay besal sepelti kak lian dan kak bian, nay sudah bisa SD dong" tutur nay.
"tentu dong sayang" jawab santi.
"papa, mama nay mau sekolah ditempat kak lian. boleh ya pa" pinta nay dengan imutnya.
"boleh sayang, 3 bulan lagi ya sayang"
bujuk pandi pada putrinya.
"asikkkkkk" nayra kegirangan..
"belalti nay ketemu tiap hali dong sama kak lian" ucap nya dengan wajah berbinar.
"bukan cuman lian nay sayang, bian juga.
mereka berdua itu satu sekolah loh" ucap santi.
"benlkah?" tanya nayra.
"hemmm" santi mengangguk.
namun ekspresi nayra biasa saja, tidak berbinar saat dengan lian tadi.
"bian dan lian bakalan jagain nayra nanti disekolah"
sambung baskoro menegaskan bahwa bian harus menjaga nayra. baskoro melirik bian seraya mengucapkan bahwa bian wajib menjaga nayra.
bian kesal dengan situasi saat ini.
"dasar daddy giliran jagain tugasku" batin bian.
bian kesal pada nayra, sedari tadi nayra lebih suka bicara pada lian dibanding dirinya. bian kesal jila berbicara dengan lian wajah nayra berbinar berbinar bahagia sementara denganya biasa saja. bian juga kesal karena selalu lebih dulu menyebut nama lian bukan dirinya.
bian ingin dinomor satu kan oleh nayra. tapi nyatanya nayra lebih menempatkan lian sebagai urutan pertama dibanding dirinya.
menyebalkan, umpat bian dalam hati.
"awas kau anak kecil.
pengen kucium saja mulutmu, agar berhenti membicarakan lian" batin bian.
Bersambung!!
hai, raders kisah cinta nayra hadir setiap hari
ikuti terus kelanjutan ceritanya ya.
mohon dukunganya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Fida
lanjutt
2022-06-26
0