Bab 2 Bian Nayra

"hallo kaka, boleh nay gabung?" tanya nya dengan tersenyum cerah.

bian menoleh kearah nayra. "CANTIK" ucapnya pelan, tidak fokus menerima lemparan bola dari lian sehingga bola itu mendarat dikepala bian

nay cekikikan melihat kejadian itu.

"wah, kaka hebat" serunya memuji lian

lian tersenyum mendapat pujian dari nayra

bian Menoleh kearah lian, melihat lian tersenyum senang mendapat pujian dari nayra hatinya merasa meradang.

"heh, anak kecil. ngapain lo disitu. mau ngintip kita mandi?" tanyanya tidak senang.

nayra geleng kepala.

"lalu ngapain lo disitu?" tanya nya denga mata tajam.

nayra takut melihat ekspresi bian.

"nay mau ikut main kak" jawabnya takut.

lian yang kasihan pada Nayra langsung berenang ketepian kolam. lian mengajak nayra ngobrol dengan tersenyum.

"hai cantik, kau pasti nayra kan?" tanyanya ramah.

nayra meneguk.

"mau ikut berenang?" tawar lian.

bian memperhatikan lian dan nayra berbincang akrab tidak suka akan hal itu.

"tapi nay tidak bisa belenang kak" sahutnya pelan malu malu.

"Cih, dasar genit lo. masih kecil udah genit, gimana besarnya kelak" batin bian.

"dasar anak kecil, bicara saja belum becus. cadel" ejek bian.

hiks, hiks.

nayra menangis mendengar ejekan bian.

lian menoleh ke belakang.

"bian. nayra ini adik kita, harus kita jaga dan sayangi. ingat apa pesan orang tua kita, hari ini kita ketemu adik perempuan kita, nayra harus kita sayangi, bukan dibuat menangis bian" tegur lian pada bian.

"terserah" ucap bian dengan cuek

bian melempar bola yang mengenai kepalanya tadi. bian keluar dari kolam renang duduk dikursi dengan santai sambil meminum jus yang sudah disediakan maid.

lian juga ikut menyudahi berenangnya keluar dari kolam renang itu.

"nayra, kamu kesana ya, bareng bian, aku mau keluar dari arah situ"

tunjuk nya kearah tangga kolam renang.

nayra berjalan menghampiri bian, duduk dekat bian.

"kenalin kak, nama aku nyala" sambil menjulurkan tanganya.

"udah tau" jawab bian cepat. dengan wajah dingin versi bian.

"kakak, sudah kenal nayla" tanyanya dengan wajah bingung.

"nama mu itu nayra, bukan nayla CADELLL"

sahut bian dengan wajah garang. menekankan kata cadel

lian yang baru tiba duduk dekat nayra.

"nayra, kita sudah tau kamu. cuman belum pernah ketemu. tapi kalau sama om pandi dan tante cindi kita sudah sering ketemu, orang tua kami sering bercerita tentang dirimu, om pandi dan tante cindi juga sering cerita tentang nayra kalau ketemu. kamu sih tidak pernah ikut ke acara"

lian menjelaskan seakan tau kebingungan nayra.

"kenalin nay, namaku lian, kalau yang seram ini namanya bian" jelasnya pada nayra.

nayra cekikikan sebab bian dikatakan seram oleh lian.

bian menoleh, melihat nayra yang cekikikan merasa tak senang.

"kenapa? ada yang lucu?" tanya nya pada nayra. nay menggeleng.

"kau ini masih kecil suka mengejek, oceh bian.

"nay sudah becal kak bian" jawab nay tak terima dikatakan anak kecil.

"kalau cadel berarti masih kecil" ejek bian lagi.

"tapi nay su".. belum selesai nay bicara sudah disanggah oleh bian.

"tidak usah porotes. diam. suaramu jelek. seperti wajahmu jelek"

hiks,hiks aaaaaaaaa.

nayra menangis kencang, dikatakan jelek hatinya tersakiti.

"sssttty. sudah jangan menangis, nayra cantik kok" hibur lian.

"cih, cantik apanya. cadel itu jelek" sambar bian pula.

makin kencanglah suara tangis nayra.

maid yang mengamati mereka sudah pergi setelah bian dan lian selesai berenang.

ditempat lain tetapi masih tetap dimansion baskoro, jarak 10 meter dari bian, lian dan nayra. mereka menoleh kearah anaknya mendengar suara tangis nayra.

mereka semua beranjal menghampiri anaknya.

"kenapa sayang, kok nangis hemm?" tanya cindi

"kak bian jahat ma, kata kak bian nay jelek"

"nay anak mama cantik kok. ia kan bian?" santi mengedipkan mata nya menatap bian memneri kode.

"ia tante" jawab bian pasrah.

mereka geleng kepala melihat keisengan anak mereka.

"ya, sudah.. bian, lian ganti baju gih. sudah semakin sore" lanjut santi.

mereka semua bergegas masuk mansion baskoro.

menunggu jam makan malam mereka berbincang diruang tamu. mulai dari hal serius hingga hal konyol.

sedang anak mereka bermain dikamar bian.

ketiga keluarga itu merasa bahagia saling menceritakan pengalam rumah tangga masing masing.

diawali pertemuan mereka disekolah menengah berlanjut hingga saat ini. persahabatan yang kuat bagaikan keluarga, tidak ada rasa sungkan, saling mendukung, saling memberi saran, saling menolong.

sahabat sejati memang serasa keluarga.

dikamar bian.

"kak lian, nay bosan main parzel kak" sungutnya dengan manja.

"nay biasanya main boneka sama mama, papa, bibi"

"lalu nay adikku ini mau nya apa. hemm?" tanya lian sambil mencubit pipi nayra.

"sakit kak" sahut nayra sambil memegang pipi nayra.

"nayra mau nyanyi kak"

"nyanyi?"

nany mengangguk.

"nayra bisa nyanyi?" lian memastikan.

nayra mengangguk sekali lagi dengan percaya diri.

cih, cadel belagu. mana enak suara cadel mu bernyanyi. bian membatin.

sedari tadi lian dan nay berbicara. bian duduk bersandar dikasur membaca buku, akan tetapi sebenarnya fokusnya ke lian dan nayra.

ku buka album bilu

penuh debu dan usang

ku pandangi semua gambal dili

kecil belsih belum telnoda

dst....

tak, tak, tak. lian tepuk tangan merasa terharu mendengat lagu yang dinyanyikan oleh nayra.

"heemmm, adikku yang cantik gemes banget sih. siapa yang ngajarin. hemmm?" tanya nya.

"mama kakak" sahut nayra.

bian kagum pada nayra.

walau cadel ternyata suaranya enak didengar batin bian.

suasana makan malam.

"nayra cantik ,makan yang banyak ya princess biar cepat besar" baskoro buka suara.

"ia om, biar sepelti kak lian dan kak bian besal" jawabnya sambil mengunyah makanan dimulutnya.

"Pan, anakmu kok menggemaskan sekali sih? pengen aku bawa pulang saja" sambung abi.

"enak saja asal bawa anak orang, tutur baskoro"

pandi hanya geleng kepala melihat kedua sahabatnya itu.

"belalti kalau nay besal sepelti kak lian dan kak bian, nay sudah bisa SD dong" tutur nay.

"tentu dong sayang" jawab santi.

"papa, mama nay mau sekolah ditempat kak lian. boleh ya pa" pinta nay dengan imutnya.

"boleh sayang, 3 bulan lagi ya sayang"

bujuk pandi pada putrinya.

"asikkkkkk" nayra kegirangan..

"belalti nay ketemu tiap hali dong sama kak lian" ucap nya dengan wajah berbinar.

"bukan cuman lian nay sayang, bian juga.

mereka berdua itu satu sekolah loh" ucap santi.

"benlkah?" tanya nayra.

"hemmm" santi mengangguk.

namun ekspresi nayra biasa saja, tidak berbinar saat dengan lian tadi.

"bian dan lian bakalan jagain nayra nanti disekolah"

sambung baskoro menegaskan bahwa bian harus menjaga nayra. baskoro melirik bian seraya mengucapkan bahwa bian wajib menjaga nayra.

bian kesal dengan situasi saat ini.

"dasar daddy giliran jagain tugasku" batin bian.

bian kesal pada nayra, sedari tadi nayra lebih suka bicara pada lian dibanding dirinya. bian kesal jila berbicara dengan lian wajah nayra berbinar berbinar bahagia sementara denganya biasa saja. bian juga kesal karena selalu lebih dulu menyebut nama lian bukan dirinya.

bian ingin dinomor satu kan oleh nayra. tapi nyatanya nayra lebih menempatkan lian sebagai urutan pertama dibanding dirinya.

menyebalkan, umpat bian dalam hati.

"awas kau anak kecil.

pengen kucium saja mulutmu, agar berhenti membicarakan lian" batin bian.

Bersambung!!

hai, raders kisah cinta nayra hadir setiap hari

ikuti terus kelanjutan ceritanya ya.

mohon dukunganya..

Terpopuler

Comments

Fida

Fida

lanjutt

2022-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Persahabatan
2 Bab 2 Bian Nayra
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5 Kematian pandi dan cindi
6 Bab 6 Tangisan Nayra
7 Bab 7 Nayra menghilang
8 Bab 8 Tidak bisa melupakan
9 Bab 9 Saling merindukan
10 Bab 10 Kembali ke Ibu kota
11 Bab 11 Nayra putriku
12 Bab 12 Kemarahan baskoro
13 Bab 13 Pernikahan
14 Bab 14 Tak berharga
15 Bab 15 Apa salahku
16 Bab 16 Bintaro Grub
17 Bab 17 Kembali kemansion
18 Bab 18 Siapa brahma?
19 Bab 19 Tak akan memaafkanmu
20 Bab 20 Terlalu Sadis caramu
21 Bab 21 Restoran jepang
22 Bab 22
23 Bab 23 Jangan Pukul aku
24 Bab 24 Mami Ratna
25 Bab 25 Mulai curiga
26 Bab 26 Mencari tau
27 Bab 27 Menemukan sedikit titik terang
28 Bab 28 Selalu ditindas
29 Bab 29 Terasa sesak
30 Bab 30
31 Bab 31 Menjadi Pelayan dirumah suami
32 Bab 32 Sesuatu yang menyakitkan
33 Bab 33 Tak kuat menahan siksaan
34 Bab 34 Obat Penggugur Kandungan
35 Bab 35 Tidak dapat bertemu
36 Bab 36 Mendekati Perceraian
37 Bab 37 Hati yang hancur
38 Bab 38 Perceraian
39 Bab 39 Keegoisan Bian
40 Bab. 40 Pencarian
41 Bab 41 Penyesalan menyayat hati
42 Bab 42 Kecau nya hati Bian
43 Bab 43 Dimana kamu sayang?
44 Bab 44 Yang sebenarnya.
45 Bab 45 Bian VS Brahma
46 Bab 46 Melarikan diri
47 Bab 47 Bertemu
48 Bab 48 Fakta menyatah hati
49 Bab 49 Hancur hatiku Nayra
50 Bab 50 Kenyataan yang menyakitkan
51 Bab 51 Penyesalan
52 Bab 52 Monster
53 Bab 53 Suami Jahat
54 Bab 54 Air mata penyesalan
55 Bab 55 Aksi Ratna
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61 Kakak tampan sudah menikaj
62 Bab 62 Operasi
63 Bab 63 Proses pemulihan
64 Bab 64 Brahma Dilema
65 Bab 65 Nayra pulang
66 Bab 66 Misi gagal
67 Bab 67 Misi Gagal
68 Bab 68 Penguntit
69 Bab 69 Bagai orang asing
70 Menunggu sampai seribu Tahun
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1 Persahabatan
2
Bab 2 Bian Nayra
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5 Kematian pandi dan cindi
6
Bab 6 Tangisan Nayra
7
Bab 7 Nayra menghilang
8
Bab 8 Tidak bisa melupakan
9
Bab 9 Saling merindukan
10
Bab 10 Kembali ke Ibu kota
11
Bab 11 Nayra putriku
12
Bab 12 Kemarahan baskoro
13
Bab 13 Pernikahan
14
Bab 14 Tak berharga
15
Bab 15 Apa salahku
16
Bab 16 Bintaro Grub
17
Bab 17 Kembali kemansion
18
Bab 18 Siapa brahma?
19
Bab 19 Tak akan memaafkanmu
20
Bab 20 Terlalu Sadis caramu
21
Bab 21 Restoran jepang
22
Bab 22
23
Bab 23 Jangan Pukul aku
24
Bab 24 Mami Ratna
25
Bab 25 Mulai curiga
26
Bab 26 Mencari tau
27
Bab 27 Menemukan sedikit titik terang
28
Bab 28 Selalu ditindas
29
Bab 29 Terasa sesak
30
Bab 30
31
Bab 31 Menjadi Pelayan dirumah suami
32
Bab 32 Sesuatu yang menyakitkan
33
Bab 33 Tak kuat menahan siksaan
34
Bab 34 Obat Penggugur Kandungan
35
Bab 35 Tidak dapat bertemu
36
Bab 36 Mendekati Perceraian
37
Bab 37 Hati yang hancur
38
Bab 38 Perceraian
39
Bab 39 Keegoisan Bian
40
Bab. 40 Pencarian
41
Bab 41 Penyesalan menyayat hati
42
Bab 42 Kecau nya hati Bian
43
Bab 43 Dimana kamu sayang?
44
Bab 44 Yang sebenarnya.
45
Bab 45 Bian VS Brahma
46
Bab 46 Melarikan diri
47
Bab 47 Bertemu
48
Bab 48 Fakta menyatah hati
49
Bab 49 Hancur hatiku Nayra
50
Bab 50 Kenyataan yang menyakitkan
51
Bab 51 Penyesalan
52
Bab 52 Monster
53
Bab 53 Suami Jahat
54
Bab 54 Air mata penyesalan
55
Bab 55 Aksi Ratna
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61 Kakak tampan sudah menikaj
62
Bab 62 Operasi
63
Bab 63 Proses pemulihan
64
Bab 64 Brahma Dilema
65
Bab 65 Nayra pulang
66
Bab 66 Misi gagal
67
Bab 67 Misi Gagal
68
Bab 68 Penguntit
69
Bab 69 Bagai orang asing
70
Menunggu sampai seribu Tahun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!