Segera setelah hari itu karena terlalu syok Kamila tidak tahu kapan dia sudah pingsan dan ketika dia bangun di pagi harinya dia menemukan bahwa dirinya terbaring di ranjang apartemen.
Dia segera terbangun terkejut sambil meraba-raba pakainya sendiri, setelah menemukan bahwa pakaiannya masih utuh dia bisa menghela nafas lega.
"Syukurlah, Kamila gak jadi kan.. Kamila gak jadi nikah sama-
Saat Kamila ingin berkata seseorang sudah lebih dulu memotong ucapannya. "Gak jadi apanya?"
Kamila melirik seseorang yang tidak jauh berdiri di dekatnya, sosok Joy yang menghadap punggung ke arahnya yang sepertinya sibuk memakai setelan kemeja dan dasi. Jika di lihat sedikit lebih lama, Joy Mallory memiliki tubuh yang proporsional dan ramping, karena usianya sudah dewasa sosok Joy terlihat sangat tampan, tegas dan mendalam dan rambutnya yang hitam yang baru saja selesai di sisir terlihat sangat maskulin.
Joy meringkas lengan kemejanya sampai memperlihatkan otot-otot tangannya yang kuat sebelum dia berkata dingin dan acuh pada Kamila. "Kau gak ingat kemarin kita jadi nikah siri."
Kamila mulai menunduk dan dia sekarang mau tidak mau kembali mengingatnya.
Dia melihat ke arah Joy yang masih sibuk memakai dasi dan dengan takut Kamila memberanikan dirinya berkata pada laki-laki pemilik saham Mallor terbesar itu. "Kamila ingin kita segera bercerai secepatnya.."
Joy berdehem sedikit tanpa ekspreksi namun tekanan yang di pancarkan olehnya sama sekali tidak tertahankan. "Terserah."
"Tapi kamu sama akj bisa bercerai setelah dua tahun." Joy berkata singkat.
"Setelah dua tahun, hubungan kita yang terpaksa ini harus berakhir."
Kamila bertanya. "Kenapa harus nunggu dua tahun, gak bisa ya kita langsung cerai di detik ini sekarang juga? Kamila juga masih punya pacar, gak bisalah Kamila duain perasaan pacar Kamila."
Joy menarik sebelah ujung alisnya. "Jangan sampai orang lain tahu bahwa istri siri Joy Mallory ada desas-desus ternyata selingkuh diam-diam di belakang.. dan kalian mau putus atau gak, gak ada hubungannya dengan ku sama sekali."
"Tunggu, berarti Kamila harus pacaran sama Elang diam-diam dong.." Kamila langsung saja meruntuk.
Joy berdehem sedikit sebagai jawaban.
Meskipun Kamila Yasmin sudah menikah siri dengan Joy, saat tahu bahwa pria itu tidak akan membatasinya Kamila bisa mendesah lega, lagian mereka menikah juga karena situasi yang tidak kondusif, dengan terpaksa dan sama sekali tidak ada cinta di antara mereka.
Entah Joy menyukai orang lain, atau Kamila masih berpacaran dengan orang lain saat keduanya memiliki hubungan pernikahan, karena tidak saling menyukai, mereka tidak terikat satu sama lain.
Karena mereka tidak menikah secara resmi, Kamila menerimanya karena dengan begini Elang tidak akan tahu bahwa sebenarnya dia sudah menikah.
"Mana koper Kamila yang Kamila tinggalin.." Kamila baru saja bangun tidur, jadi dia harus segera mandi dan ganti baju.
"Mau cari pakaian ganti?"
Kamila mengangguk.
"Koper mu sudah ku buang, beli semua yang baru, minta saja ke pengawal nanti mereka yang akan beli semuanya." Joy sepertinya sedang terburu-buru, bahkan kancing di kemejanya terlihat kurang rapi jadi Kamila segera bangkit dan berdiri di depannya.
Perawakan Kamila pendek, saat dia berbiaca dengan Joy Mallory dia harus mencondongkan kepalanya dan mendongak, saat dia sudah ada tepat selangkah di depan Joy, Kamila berinisiatif untuk memperbaiki kancing di kemeja pria itu yang kurang rapi. "Kancing bajumu ketinggalan satu.. tuh."
Mungkin karena jarak umur mereka selebar langit dan bumi, gadis itu sangat pendek hanya cuma setinggi pundaknya Joy, dia tidak mempermasalahkan jarak tinggi badan mereka akan sejauh apa, karena hubungan keduanya juga di mulai karena situasi, terpaksa dan terdesak, awal-awal yang hambar karena bagaimanapun mereka juga akan bercerai dalam dua tahun.
Dan lagi, dia juga tidak menyukai istrinya itu yang dulu menjadi calon istri oleh adiknya sendiri, Manuel.
Joy juga terlihat tidak berminat mengakrabkan diri dengan Kamila, dia segera melepaskan tangan Kamila yang sudah ada di T-shirt lehernya. "Lepas, aku juga bisa sendiri."
Kamila menurunkan pundaknya dan segera melepaskan tangannya sendiri dia juga tidak lupa berdesis ke arah orang itu. "Kan Kamila hanya mencoba bersikap baik, hubungan silaturahmi juga bisa meningkatkan umur. Jika kamu dingin dan judes seperti itu, kamu.. bisa cepat mati."
Joy, "...."
Joy langsung melayangkan tatapan tajam sebagai jawaban sebelum mengambil jas dan keluar dari apartemen.
Saat dia baru saja membuka pintu, Kamila di belakangnya langsung berbicara. "Joy.. dimana koper Kamila?"
Karena kali ini pertama kalinya gadis itu memanggil namanya langsung, Joy seketika di buat berhenti. "Sudah aku bilang, aku membuangnya."
Kamila masih berbicara pada Joy yang hari ini berpenampilan sangat maskulin, pria berumur matang di depannya terlihat luar biasa di banding malam kemarin, dan parfum yang di pakai Joy.. secara tidak terduga juga sejenis parfum yang di sukai Kamila.
Yaitu.. parfum bunga kamelia.
"Joy, di dunia ini ada juga barang yang tidak bisa di beli dengan uang.." Kamila bergumam pelan saat tahu barang-barangnya yang ada di dalam koper sudah di buang oleh Joy.
Joy acuh tak acuh dan dia langsung pergi keluar dari apartemen.
Salah, semuanya di dunia ini membutuhkan uang dan uang adalah segalanya, karena dengan uang dia bisa mendapatkan apa yang dia mau, seperti.. mendapatkan kembali cinta Zea.
Zea adalah mantan pacarnya dan sekaligus wanita yang di rebut oleh Manuel dan sekarang di sisi baiknya, secara tidak sengaja dia merebut calon istri Manuel Mallory.
Joy seketika tersenyum sarkasme, karena dari dulu hubungan kakak beradik itu saling merebut dan di rebut satu sama lain.
Saling memperebutkan, sekarang mereka impas yang satu mendapatkan Kamila dan yang lain mendapatkan Zea.
Saat dia keluar dari apartemen, ponsel di saku kemejanya tiba-tiba berdering. Joy langsung menyalakan layar ponselnya yang seketika memperlihatkan nomer yang tidak bisa dia blokir, meskipun pemilik nomor itu pernah sekali menghianatinya.
Meskipun dia pernah sakit hati dan kecewa oleh Zea, tapi seorang Joy Mallory ketika di campakkan, daripada meruntuk dia lebih suka membuang lebih dulu daripada di buang.
Jadi ketika hubungannya dengan Zea putus, dia adalah pihak yang lebih dulu mencampakkan, itulah dia, lebih suka menggigit daripada di sakiti.
"Joy.." Suara dari sebrang sana terdengar, suara seorang perempuan yang berkisaran umur dua puluh lima tahun yang sekaligus suara yang paling akrab dan tidak bisa di lupakan itulah suara Zea saat memanggil namanya, terdengar sangat merdu.
"Joy, kapan kau akan sampai? Sudah lebih dari setengah jam kau terlambat, Joy.. hari ini kau tidak seperti biasanya." Zea terdengar sedikit mengeluh di sebrang sana dan menurut dari suaranya, rencananya mereka hari ini mengadakan janji pertemuan dan perempuan itu di sana sudah menunggunya selama setengah jam.
Zea bertanya lagi. "Joy, aku menunggu mu di restoran yang biasanya. Kamu pasti datang kan?"
Joy menjawab yang sebenarnya. "Oh, aku ada urusan yang penting tadi. Sorry ya kau jadi nunggu lama persen aja makanan dulu nanti aku sampai ke sana lima belas menit lagi."
Zea di sebrang sana di buat penasaran karena tidak seperti biasanya Joy lebih mendahulukan urusannya daripada janji dengannya. "Urusan penting apa Joy.. kenapa bisa ngebuat kamu terlambat datang gak seperti kamu yang biasanya?"
Sebelum mematikan obrolan mereka dan mengemudikan mobil, Joy menjawabnya secara singkat.
"Nanti aku ceritain semuanya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Firan
syukurlah, dia masih murni 😂
2022-07-11
0
Brilian
kn Kamila pingsan spt kayu bambu 🙄
2022-06-27
0
Brilian
jadi toh😂🤣🤣
2022-06-27
0