"Mbak maaf kafenya akan segera tutup."
Kamila tertohok karena tanpa terasa dia cuma buang-buang waktu menunggu Elang di sini, dia lalu melirik jam tangannya yang sudah pukul sebelas tiga puluh menit sebelum kemudian dia segera bangkit sambil membawa kopernya karena takut di usir oleh pelayan kafe itu.
Juga lagu yang di putar pelan di kafe itu kembali mengiringi langkah kaki Kamila.
Di malam yang sunyi ini.. aku sendiri.. tiada yang menemani.
Kamila Yasmin gadis berusia delapan belas tahun sudah terlunta-lunta sendirian di jalanan, tidak tahu harus ke mana sampai hampir dini hari dia tiba-tiba di datengin sekawanan manusia mabuk, mereka semua hampir sekitar lima orang menyengat Kamila di depannya.
"Mbak.. sendirian aja, main sama kami yuk ke apartemen." Seseorang yang sepertinya sudah setengah teler dan wajahnya terlihat sangat teler seolah hampir mengetuk pintu maut itu mencengkal pergelangan tangan Kamila.
Kamila sangat takut dan dia langsung menepisnya, melepaskan tangan orang kurang moral itu. "Kamila laporin polisi ya kalau kalian semua berani macam-macam!"
Seorang pemabuk lain bertanya pada Kamila. "Bapakmu seorang polisi ya?"
Kamila mengeryitkan keningnya dan mundur selangkah. "Kok tahu.."
Mereka segera menjawab. "Karena tubuh mu bagus, sangat sexy sampai mencuri perhatian, membuat area bagian bawah kami jadi langsung bir*hi.. bagus, wajahmu juga cantik memborgol mataku!"
Kamila, "...."
Karena sangking takutnya, Kamila sudah berlari kencang meninggal kopernya di pinggir jalan dan dia berlari menggunakan semua tenaga yang dia bisa, Kamila berteriak keras mengunakan seluruh fitalitas di paru-parunya karena terlalu takut jika dia tertangkap.
"Tolong.. tolong, ada orang yang mau melecehkan Kamila!"
"Siapapun, tolong Kamila!!"
"Elang, Elang.. Kamila akan di lecehkan selamatkan Kamila!!!"
Namun sebanyak apapun teriakan yang di kerahkan Kamila, sampai membuatnya ngos-ngosan dan hampir kehilangan nafas.. karena hari sudah dini hari dan suasana jalanan juga sangat sepi, teriakannya seperti suara kecoak yang mencicit, pelan dan tidak ada orang lain yang mau mengubris.
Jangankan orang lain, Elang saja yang sudah pergi dari sana untuk ke alam lain, tidak akan mendengar suara teriakan minta tolong Kamila sama sekali.
Karena terus di kejar, Kamila semakin panik, dia tidak henti-hentinya berteriak minta tolong.
"Lima orang mau menculik Kamila, melecehkan Kamila, siapapun selamatkan Kamilaaaaaaaa!!!"
-grep!
Sebelum pergelangan tangannya di raih oleh tangan orang lain, mulut Kamila tersumpal oleh tangan yang kekar dari bagian belakang punggungnya, sampai punggungnya yang kecil membentur dada bidang yang sepertinya lebih besar dan lebih kokoh.
Karena udara di sekitarnya dingin karena larut malam, punggungnya yang berbenturan dengan orang lain dari balik pakaiannya terasa sedikit lebih hangat dan panas.
Kamila ingin menengok ke belakang tapi kepalanya segera di tahan oleh sesuatu.
Orang itu memelankan suaranya. "Sssttt, jangan berteriak."
Kamila berkedip sebagai tanggapan dan dia mengangguk samar.
Tepat ketika orang itu mau melepaskan tangannya, Kamila langsung berteriak, tapi kali ini dia berteriak lebih kencang seolah teriakannya menggunakan semua nafas terakhirnya yang tersisa.
Suara teriakan bercampur nyawanya langsung melolong. "Tolong! Kamila akan di p*rkosa!!!"
Karena terkejut, orang itu segera menyompel lagi mulut Kamila. "Bawel, sekali lagi kamu teriak, aku taruh racun ke mulutmu sampai mati!"
Kamila langsung menciut dan tidak berani bersuara, sebagai gantinya dia mulai menangis.
Karena suara tangisannya keras, lima orang yang mabuk tadi segera menemukan tempat persembunyian mereka yang kebetulan hanya bersembunyi di samping mobil.
"Oh, jadi perempuan itu sembunyi di sini."
Lima orang pemabuk itu berusaha mengambil tangan Kamila dan sebagian lainnya berusaha untuk melepaskan pakaiannya, sedangkan sisanya berkelahi dengan orang yang tidak di kenal itu.
Kamila sangat panik dan ketakutan, dia mencoba mempertahankan setiap helai pakaiannya, tapi tenaga seorang perempuan masih kalah dengan tenaga seorang pemabuk, apalagi ada sekitar dua orang yang berniat menodainya yang kekuatan mereka sekuat besi yang tidak bisa di halau tangan lemah Kamila.
Di kepung dua orang hidung belang, Kamila meronta, dan dia kembali menangis lagi. "Apa yang ingin kalian lakukan?! Kamila tidak sudi di lecehkan! Kalian semua.. jangan dekat-dekat!"
Kamila lemah, dia tidak bisa bertahan sendiri bahkan sampai orang-orang itu membuat pakainya robek di beberapa tempat dia tidak bisa berbuat apapun, di pundak dan perutnya, juga di bagian atas pahanya mulai di robek sedikit demi sedikit.
Dia masih meronta-ronta dan mengigil hebat.
Kamila menangis, menjerit dan gemetar ketakutan.
Tepat ketika salah seorang pemabuk ingin merobek pakaian di dadanya, tangan pemabuk yang ingin melecehkan Kamila langsung di cengraman kuat oleh orang itu, kemudian sedetik selanjutnya bogem mentah mendarat di wajah para pemabuk.
-Buk!
Satu pemabuk yang menerima bogem mentah itu langsung jatuh tersungkur, tapi beberapa orang tersisa mencoba merusak mobil dan memecahkan kaca, kemudian para pemabuk langsung menggunakan pecahan kaca untuk mengancam mereka.
Karena orang itu melawan dan bertahan dengan tangan kosong, dia segera mengalami luka goresan di pundaknya dan di lengannya yang langsung membuat darah keluar dari pakaian orang itu.
Meskipun gelap karena malam Kamila bisa melihat warna merah kental itu terlihat sangat mencolok dan darah langsung mengalir, mengotori kemeja putih itu sebelum merembes ke mana-mana.
Kamila semakin ketakutan dan dengan panik mengambil batu yang kebetulan ada di bawah mobil, dan dia segera melemparkannya ke kepala seorang pemabuk dengan sekeras mungkin.
-Buk!
Orang itu menoleh dan menyeringai pada Kamila. "Ternyata.. kau hebat juga.."
Sambil menangis, Kamila mencoba berkata yang sebenarnya. "Semua tangan dan kaki Kamila masih gemeteran.. Kamila tidak hebat."
Kamila lebih sudi mendekam di penjara karena kasus pembunuhan jika di bandingkan dengan kehilangan keperawanannya dan kesuciannya, jadi dia segera mengambil batu dan potongan kaca mobil untuk membantu orang itu melawan sekumpulan pemabuk.
Butuh waktu cukup lama sampai keduanya meringkuk tiga pemabuk tersisa, meskipun mereka mengalami lecet di mana-mana setidaknya nyawa dan keperawanan tetap ada di genggaman tangan.
"Apa kau baik-baik saja?" Orang itu melihat Kamila dari atas sampai bawah dan dia melihat pakaian Kamila sudah terkoyak di tempat sensitif, dia segera melepaskan jas hitamnya kemudian menaruhnya dengan hati-hati di pundak Kamila.
Karena kejadian yang membuat jantungnya mengalami syok dan ketakutan hebat, kepala Kamila terasa pening seolah berputar-putar dan dia hampir pingsan ke belakang.
Sebelum dia jatuh ke tanah, tangan orang itu segera membopongnya.
Orang itu langsung mengeryitkan kening terpaksa.
Dia harus membawa gadis itu ke rumah sakit, tapi parkiran mobilnya agak jauh dari sini, jadi dia berjalan kaki ke sana sambil membopong Kamila dengan gaya putri raja.
Orang itu juga mengalami segala jenis luka, terutama di kakinya membuat dia tersungkur dan tepat saat jatuh dia segera melindungi kepala belakang Kamila dari benturan menggunakan punggung tangannya.
Jika di lihat dari jauh seolah dia sedang melakukan tindak pelecehan.
Tapi yang tidak di harapkan salah seorang warga menyoroti mereka menggunakan senter. "Ck, ck kalakuan jaman sekarang berbuat yang tidak senonoh di tempat umum."
"Tidak bisa di biarkan ini, cepat tangkap mereka, terutama yang laki-laki bawa dia dan segera jebloskan ke penjara karena pelecehan terhadap gadis, supaya dia kapok."
Orang itu segera bangkit dari Kamila. "Bapak-bapak ibu-ibu.. tenang dulu, jangan berpikiran yang tidak-tidak."
Dia mencoba menjelaskan. "Aku cuma nyelametin gadis ini, tidak seperti yang kalian semua bayangkan."
Orang itu juga menggoyangkan Kamila agar gadis itu bangun, dia berkata sambil tersenyum pahit. "Hei sadar, bantu aku jelasin ini semua."
Tapi Kamila Yasmin, karena sangking lelahnya..
Dia pingsan seperti cagak kayu.
"B*ngsad bangun kau jangan pura-pura mati!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Meki
awas kalau brani macem macem 😭
2022-07-11
0
Meki
jarak pertahanan diri di aktifkan 💪💪
2022-07-11
0
Firan
ketahuan kan jadinya 😁
2022-07-11
0