Miles Omkara

Hanya dengan menyebut namanya saja sudah membuat Trisha kesal. Memang dia menikmati pendapatannya yang telah di naikkan oleh sang atasan, tapi dia harus bekerja di bawah atasannya langsung!

"Sha, kok dapat bunga? Dari siapa ini?" tanya Miles suatu pagi, karena melihat ada sebuket bunga mawar putih di atas meja kerja Trisha.

"Aldo, divisi sebelah." Trisha menjawab dengan enggan. Karena ini tidak hanya sekali terjadi, Trisha sudah terbiasa seperti itu, tapi tidak dengan Miles. Miles tidak suka ada bunga, cokelat, atau boneka besar di atas meja asisten pribadinya itu.

"Sainganku banyak juga ternyata. Padahal kamu biasa aja, kenapa banyak yang suka sama kamu?" tanya Miles sambil memperhatikan Trisha yang daritadi tidak peduli dengan ocehannya.

Trisha menarik nafas, "Apa yang mendasari keputusanmu untuk menyukaiku?" tanya Trisha tanpa mengalihkan pandangan dari laptopnya.

"Entahlah, mungkin kamu memakai susuk atau pelet. Aku tidak tau." jawab Miles santai.

Trisha menatapnya sebentar, dan melotot ke arahnya, setelah itu dia membenamkan dirinya kembali ke kesibukannya. Tak lama, pintu di ketuk, seorang kurir datang, membawa sebuah kotak cokelat besar berbentuk hati, "Trisha Vioreen?" tanya kurir tersebut.

Trisha mengangkat tangannya, "Ya, saya pak. Masuk saja." sahut Trisha.

Kurir tersebut bergerak mengikuti perintah Trisha, dan meletakkan paket yang di bawanya sesuai arahan Trisha. Miles menatapnya tidak percaya, "Kali ini dari siapa?"

Trisha melihat name tag yang disematkan di kotak cokelat itu, "Revan, mengajakku makan siang bersama hari ini." jawab Trisha.

"Dan?" tanya Miles lagi.

"Aku akan menemuinya di jam makan siang nanti tanpa perlu dan." jawab Trisha sekenanya.

Miles mengangguk-angguk, "Aha, jadi begitukah cara mengajakmu keluar atau berkencan. Baiklah." tukas Miles. Miles kemudian keluar ruangannya, dan Trisha tidak peduli akan hal itu.

Selang beberapa menit, bunyi suara pengumuman kantor terdengar, "Saya Miles Omkara, CEO dari perusahaan ini, meminta perhatian kepada semua pria, tidak peduli apa pun jabatannya untuk tidak mengirimkan atau memberikan atau bahkan secara terang-terangan mengajak keluar Trisha Vioreen Bramadja. Karena mulai detik ini yang bersangkutan sudah menjadi kekasih saya. Terimakasih sebelumnya. Kalau ingin mengirimkan buket bunga sebagai ucapan selamat, kami akan menerimanya dengan senang hati. Dan teruntuk Aldo dan Revan yang mengajak kekasih saya makan siang hari ini, sudah jelas kan, dia tidak akan bisa. Terimakasih."

Gwen yang mendengar itu, berlari memasuki ruangan kerja Miles, "Benarkah itu, Sha?!" tanyanya menutup mulutnya.

Trisha hanya bisa terdiam menahan emosi amarahnya, "Tidak Gwen, dia berbohong hanya karena dia tidak suka aku mendapat banyak kado, sedangkan dia tidak!" sahut Trisha, "Aku akan menemuinya." sahut Trisha dan bergegas menemui Miles di ruang siaran.

Sepanjang jalan, semua orang menatap Trisha. Trisha tetap berjalan dan tidak memperdulikannya. Begitu sampai di ruang siaran, Trisha menggebrak meja, dan untungnya Miles masih berada disana.

"Miles Omkara!! Aku tidak peduli kamu CEO atau bukan! Aku tidak suka dengan caramu seperti tadi! Mengapa kamu melakukan itu?!" seru Trisha menyerang Miles. Dia tidak peduli ada beberapa orang dari grup siaran melihatnya. .

"Aku sudah memutuskannya kemarin, dan kamu sudah mendengarnya dengan jelas. Apa perlu aku katakan disini? Saat ini juga?" sahut Miles.

Trisha tidak suka di tantang! "Apa yang akan kamu katakan, Miles?!" tanya Trisha, dia sudah tidak lagi memakai pak saat menyebut Miles.

"Oke, as you wish, Trisha! Trisha, aku menyukaimu, maukah kamu menjadi kekasihku?" tanya Miles dan saat itu Miles berbicara di depan mic yang sedang dalam posisi on.

Trisha memandangnya kesal! "Aku menolakmu, Miles!" sahut Trisha dan pergi meninggalkan ruang siaran. Miles mengejarnya, meraih tangan Trisha dan menariknya, "Ikut aku!" sahut Miles. Trisha memberontak dan berusaha melepaskan cengkraman tangan Miles.

"Lepaskan tanganmu, brengsek!" seru Trisha, tapi Miles tetap berjalan dan mencengkram tangan Trisha.

Sampai akhirnya mereka berhenti di lapangan luas, namun karena ini masih jam kerja, lapangan itu agak sepi, hanya ada beberapa orang yang melintas.

"Kenapa kamu menolakku?" tanya Miles, "Aku tidak pernah mengalami penolakan seumur hidupku, dan kamu, wanita yang pertama kali menolakku. Apa masalahmu,Sha?" tanya Miles lagi.

"Karena kamu seenaknya sendiri! Aku tidak suka. Kalau kamu menyukai wanita, lakukanlah dengan perlahan, bukan dengan gayamu yang seradak seruduk seperti itu!" jawa Trisha.

Miles mengangguk, "Oke, baik akan aku terima tantanganmu. Satu hal yang perlu kamu tau, ketika aku sudah memutuskan untuk menyukai seseorang maka itu akan berlaku seumur hidup. Ingat itu, Sha!" tukas Miles dan berjalan pergi dengan memberikan flying kiss untukku.

Berkat berita Miles itu, suasana kantor menjadi gempar, semua mata memandangku kemana pun aku melangkah, "Bisa gila aku Gwen kalau begini terus, mau ke kamar kecil aja diliatin." sahut Trisha beberapa hari kemudian.

"Ya kan emang kamu udah famous, ketambahan Miles menyatakan cinta dengan cara yang sensasional, jadilah kamu makin famous,Sha." jawab Gwen, "Tapi aku senang berteman denganmu, aku jadi di perhatikan juga...hehehe." tambah Gwen lagi sambil nyengir.

Trisha kemudian berpikir, selama beberapa hari ini memang ada perubahan sikap dari atasannya itu, tidak lagi egois atau seenaknya sendiri, tapi tetap suka memerintah.

"Kalau semisal Miles itu ngga seenaknya sendiri, aku mungkin bisa menerimanya. Dia tampan, sedikit pintar, dan cukup humoris." sahut Trisha.

"Jadi kamu juga cinta niy sama si bos?" tanya Gwen.

"Belum, Gweenny... belum." jawab Trisha. Sedetik setelah Trisha menjawab, satu pesan singkat masuk ke ponselnya, "panjang umur kan niy si Miles!" sahut Trisha kesal.

"Sha, temenin ngopi nanti sore yah. Aku traktir. Aku tunggu di lobi!" tulis Miles di dalam pesannya.

Trisha menunjukkan pesan itu kepada Gwen, "Lihat kan, aku harus selalu mengikuti jadwalnya, tapi dia ngga pernah peduli dengan jadwalku!" sahut Trisha kesal.

"Aku ada latihan paduan suara sore ini. Ngga bisa, sorry. Lain waktu yah." jawab Trisha membalas pesan Miles.

...----------------...

Sore harinya, Trisha datang ke ruangan auditorium untuk berlatih paduan suara. Trisha memang senang menyanyi, dan alasan mengapa dia bertahan di perusahaan ini hanya karena perusahaan ini mempunyai kelompok paduan suara.

Sesampainya disana, Trisha langsung mengambil posisi pada barisan sopran. Dan mereka pun mulai melakukan pemanasan. Latihan berlangsung selama dua jam. Setelah latihan selesai, Trisha berpamitan kepada teman-temannya. Baru saja akan keluar, teman-teman kelompok paduan suara Trisha menghampirinya, "Sha, pacarmu nungguin tuh sampai ketiduran di tangga." katanya.

"Baru kali ini lihat CEO nungguin pacarnya, how lucky kamu, Sha." sahut yang lain.

Trisha bergegas keluar, dan benar saja, Miles tertidur menelungkup di salah satu anak tangga. Trisha segera menghampirinya, dan membangunkannya, "Pak, pak, bangun pak." sahut Trisha dengan lembut. Namun tidak ada pergerakan dari Miles. Trisha mencoba membangunkannya lagi, "Pak, ayo pulang. Saya sudah selesai." sahut Trisha lagi.

Miles hanya bergerak sedikit lalu tertidur lagi. Trisha mulai kesal, dia melihat ke sekeliling, dan ternyata sudah sepi, Trisha mendekatkan diri ke telinga Miles, dan berbisik, "Miles jelek, bangun aku mau pulang, kalau kamu tidak bangun, aku akan meninggalkamu sendirian disini!" ancam Trisha dalam bisikan.

Miles membuka matanya dan tersenyum, "Gitu dong, kalau bangunin pacarnya, dan sejak kapan kamu memanggilku pak? Panggil namaku saja, semua sudah tau kok kita pacaran." sahut Miles tersenyum.

Deg

Kondisi jantung Trisha tidak dalam kondisi aman, hanya karena melihat senyum Miles, jantungnya berdegup kencang.

Miles memperhatikan itu, "Kenapa, Sha? Baru sadar yah kalau aku ganteng?" tanya Miles bangga.

"Ngga kok, aku hanya mau memberitahukanmu, di sebelah kanan mulutmu ada bekas iler." tukas Trisha kemudian meninggalkan Miles mengejarnya.

"Sha, tolong seka dong iler aku." rengek Miles manja, Trisha tetap berjalan tanpa mempedulikan rengekan Miles. Tidak hilang akal Miles menggandeng tangan Trisha dan berjalan bersamanya.

Trisha tidak menolaknya, sampai akhirnya Miles memberanikan diri untuk menyampaikan cintanya kembali kepada Trisha, "Sha, pacaran yuk. Aku orangnya asik kok, yuk mau yuk." tanya Miles dengan santai.

Trisha memberhentikan langkahnya, dan di pandangnya atasannya itu, "Baiklah, ayo kita berpacaran." jawab Trisha. Miles tersenyum dan memeluk Trisha erat.

"Yeiiyy...akhirnya Trisha mau pacaran sama aku!!" teriaknya. Trisha menutup Miles dan dengan wajah memerah, dia menggandeng tangan Miles untuk segera menjauh dari sana.

......................

Terpopuler

Comments

tintakering

tintakering

like dan sekuntum bunga ...😁

2022-09-01

0

Dehan

Dehan

so sweet

2022-08-06

0

Rini Antika

Rini Antika

Aku mampir lg kak, semangat terus ya, nanti bacanya nyicil..💪💪

2022-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 Introduction
2 Miles Omkara
3 Should We Break?
4 Just Call Me, Maybe...
5 Changed
6 Mahardika
7 Beautiful Sin
8 Dated
9 Busted!!
10 Hurted
11 Meet the Mahardika's
12 Mistake
13 I'll Marry You
14 Broken Vow
15 Honeymoon
16 Scandal
17 Too Cruel To Be True
18 Cella's Heart
19 Fight with My Heart!
20 Suddenly
21 Gege, I Love You
22 Rock a Bye Baby
23 Promise
24 Addicted To You
25 Remedy
26 Don't Say that Words!
27 Give Up
28 Don't Let This Feeling End
29 New Chapter
30 Marry Me!
31 She's/He's the One That I Hate
32 WTF!!
33 Oh No!
34 Crowded
35 You in My Mind
36 Stick On You
37 Miles Warning
38 CruelCella Devil
39 Trick To Get You
40 Miracle For Me
41 It Happen
42 Officially Divorced
43 Flip
44 Fixing You
45 Spent Time
46 The Divorce and The Wedding
47 Trisha, I Love You
48 Sweet Revenge
49 She's My Girl
50 Runaway Bride
51 Suddenly Merried
52 I'm With You
53 Suspicious
54 I Found You
55 Explanation
56 Punch a Bunch
57 Calm Down, Sha!
58 Tempest
59 Little Wish
60 Confession
61 Mission Completed
62 Marco Great Plans
63 The Reason
64 What Cella want's, Cella Gets
65 I Won't Give Up
66 All I Ask
67 Hold On
68 Battle
69 Marco's Story
70 Evidence
71 Bad Decision
72 Cella's Life
73 History
74 About His Heart
75 The Three Of Us
76 Back To Your Heart
77 Ending
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Introduction
2
Miles Omkara
3
Should We Break?
4
Just Call Me, Maybe...
5
Changed
6
Mahardika
7
Beautiful Sin
8
Dated
9
Busted!!
10
Hurted
11
Meet the Mahardika's
12
Mistake
13
I'll Marry You
14
Broken Vow
15
Honeymoon
16
Scandal
17
Too Cruel To Be True
18
Cella's Heart
19
Fight with My Heart!
20
Suddenly
21
Gege, I Love You
22
Rock a Bye Baby
23
Promise
24
Addicted To You
25
Remedy
26
Don't Say that Words!
27
Give Up
28
Don't Let This Feeling End
29
New Chapter
30
Marry Me!
31
She's/He's the One That I Hate
32
WTF!!
33
Oh No!
34
Crowded
35
You in My Mind
36
Stick On You
37
Miles Warning
38
CruelCella Devil
39
Trick To Get You
40
Miracle For Me
41
It Happen
42
Officially Divorced
43
Flip
44
Fixing You
45
Spent Time
46
The Divorce and The Wedding
47
Trisha, I Love You
48
Sweet Revenge
49
She's My Girl
50
Runaway Bride
51
Suddenly Merried
52
I'm With You
53
Suspicious
54
I Found You
55
Explanation
56
Punch a Bunch
57
Calm Down, Sha!
58
Tempest
59
Little Wish
60
Confession
61
Mission Completed
62
Marco Great Plans
63
The Reason
64
What Cella want's, Cella Gets
65
I Won't Give Up
66
All I Ask
67
Hold On
68
Battle
69
Marco's Story
70
Evidence
71
Bad Decision
72
Cella's Life
73
History
74
About His Heart
75
The Three Of Us
76
Back To Your Heart
77
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!