Ujian telah selesai dilaksanakan.Miranda mendapat peringkat 3 besar di fakultasnya,sedangkan Petra menempati urutan teratas di fakultasnya.Mereka merealisasikan janji mereka untuk saling bersaing nilai.Miranda mendapatkan ucapan selamat dari Brian dan sahabat-sahabatnya serta Petra adiknya begitu pula dengan Petra mendapatkan ucapan selamat dari kakak dan sahabat kakaknya serta teman satu kelasnya termasuk Brian.Brian berada 1 tingkat di bawah Petra.Mereka cukup senang dengan hasil yang di capai dalam ujian semester awal ini.Mereka mengadakan perayaan kecil-kecilan di suatu tempat bersama-sama.Brian naik motornya,Petra dan Miranda naik motor milik Petra.Putri,Sasi dan David naik mobil milik David sedangkan Ferdi dan Verlan naik mobil Verlan.
Kali ini Miranda mengajak mereka untuk makan di sebuah rumah makan pinggir jalan.Beberapa dari sahabatnya sempat saling melempar pandangan dengan tempat makan yang dipilih Miranda tetapi Brian tanpa pikir panjang melenggang masuk ke dalamnya.Miranda sengaja memilih tempat tersebut karena suasananya tidak begitu ramai sehingga bisa puas mengobrol disana.Dulu sewaktu Petra dan Miranda masih kecil ayah dan ibunya sering mengajak mereka berkunjung ke tempat tersebut.Disamping makanannya lezat,kebersihan dan keramahan pelayanannya menjadi daya tarik sendiri bagi keluarganya.Harganya pun terjangkau untuk anak kuliahan seperti mereka.Memang Miranda dan Petra termasuk keluarga yang lebih dari cukup tetapi melihat kerja keras sang ayah saat ini dengan mengorbankan waktunya untuk keluarga,sedikit banyak membuat mereka mengerti lelahnya mencari uang.Awalnya beberapa temannya seperti risih untuk makan,tetapi melihat Petra,Miranda,dan Brian makan dengan lahapnya,akhirnya mereka pun ikut menyantap hidangan yang disajikan.Benar saja,rasanya tidak kalah dengan restoran bintang 5.Dalam sekejap makanan dihadapan mereka ludes sudah.
Hari itu Miranda berterus terang mengenai Petra.
"Hari ini aku traktir kalian semua di samping untuk merayakan nilai yang aku dan Petra peroleh juga untuk meminta maaf pada kalian.Dari awal aku menyembunyikan kenyataan kalau Petra adalah adikku.Dan mengapa kami bisa dalam tingkatan yang sama itu dikarenakan adikku ini mempunyai otak yang jenius hingga ia bisa naik tingkatan dengan jalur akselerasi dari sekolah.Jadi kalian tidak perlu bertanya lagi dia pacarku atau bukan yang jelas kami adalah saudara.Sekali lagi aku minta maaf pada kalian."terang Miranda.
"Wah,bagus dong!"jawab Sasi riang.
"Mau cari kesempatan nih!"ledek David.
"Jangan ganggu adikku ya,dia lagi konsen kuliah lho!"ucap Miranda.
"Ya ampun sedih amat tak diijinin kakak ipar."goda Putri.
"Idih harapannya terlalu tinggi teman!"ejek Ferdi.
"Oya,aku permisi sebentar ya mau ke toilet!"ijin Miranda.
Mendengar Miranda akan ke toilet,Verlan berniat mengikutinya.
"Aku juga permisi sebentar ya!"ucap Verlan.
Yang lain hanya memandangnya singkat kemudian kembali mengobrol.Sekembalinya Miranda dari toilet,ternyata Verlan telah menunggu Miranda di luar toilet.
"Mir,boleh aku bicara sebentar?"pinta Verlan.
"Ada apa Ver?"tanya Miranda.
"Apa benar Petra itu adikmu?"ucapnya.
"Iya,memangnya kenapa?"tanya Miranda lagi.
"Tidak,hanya kenapa kamu menyembunyikan ini dari kami?"imbuhnya.
"Karena aku asal menjawab saja pertanyaan kalian,lagi pula kalau aku jelaskan yang sebenarnya kalian belum tentu percaya khan!"jelas Miranda.
"Sebenarnya selama ini aku suka sama kamu Mir!"ungkap Verlan lemah.
"Ehmmm...bukankah kita sahabat?"tanya Miranda.
"Tapi aku ingin lebih dari sahabat Mir!"ungkapnya.
"Sudahlah Ver,kita temui mereka dulu nanti mereka khawatir kalau kita semakin lama di sini!"ucap Miranda mengalihkan pembicaraan.
Wajah Verlan kembali murung karena percakapannya dengan Miranda belum mendapatkan jawaban atas perasaannya.Sesekali ia mengamati Miranda cukup dekat dengan Brian membuat Verlan cemburu dibuatnya.Petra yang peka dengan keadaan itu,kemudian mengajak Brian untuk duduk di tempat lain dengan alasan berdiskusi mengenai masalah materi kuliah.Seakan tahu maksud Petra,Brian mengikuti ajakan Petra untuk pindah tempat.
"Brian,sebenarnya bagaimana sih perasaanmu pada kakakku?"tanya Petra tiba-tiba.
"Perasaan seperti apa maksudmu?"tanyanya balik.
"Kamu suka atau cinta tidak sama Kak Miranda?"ucapnya tegas.
"Aku belum bisa memastikannya.Lagi pula aku dan Miranda baru saja kenal Petra!"ungkap Brian.
"Kamu perlu tahu kalau Kakakku memiliki harapan lebih padamu,aku harap jika kamu memang tidak memiliki perasaan apa-apa lebih baik kamu katakan saja."ucap Petra.
Kemudian Petra dan Brian kembali ke meja tempat Miranda dan teman-temannya berkumpul.
"Sudah selesai bahas materinya?"tanya Miranda polos.
"Sudah!"jawab Petra singkat.
Kini Petra duduk diantara Miranda dan Brian untuk memberi jarak pada mereka berdua.
Tanpa terasa mereka menghabiskan waktu dua jam berada di sana.Mereka pun akhirnya pamit pulang ke rumah masing-masing.Setahun kemudian Verlan masih berusaha mendapatkan hati Miranda.Tetapi karena Miranda tidak mempunyai perasaan apa pun pada Verlan selain menganggapnya sebagai sahabat jadi Miranda selalu mengelak untuk memberi jawaban pasti.Hingga pada akhirnya karena Miranda lelah dengan sikap Verlan yang terus memaksanya membuatnya saat itu harus memberikan jawaban tegasnya.
"Ver,aku harap kamu mengerti kalau aku menganggapmu hanya sebagai sahabat tidak lebih!"ungkap Miranda.
"Sama seperti aku menganggap David dan Ferdi.Kalian bertiga adalah sahabat terbaikku.Aku tak mau hubungan kita merenggang hanya karena masalah ini!"pungkasnya.
"Tapi Mir,aku benar-benar cinta kamu!"ucap Verlan.
"Maaf,tapi aku tak bisa membalas perasaanmu terlebih aku masih fokus untuk menyelesaikan studiku,jadi jangan membuatku patah arah!"seru Miranda.
"Aku tak akan mengganggu konsentrasimu saat kuliah,aku janji!"desak Verlan.
"Sudahlah Ver,jangan memaksakan semua seperti apa yang kau mau.Aku punya hati yang tak bisa dipaksakan!"ucap Miranda sambil berlalu dari hadapan Verlan.
Namun Verlan tak begitu saja menyerah dengan keputusan Miranda,Ia masih tetap mencari cara agar Miranda bisa jatuh kepelukannya.Ia begitu terobsesi untuk menaklukan Miranda tanpa bisa lagi memandang persahabatan yang telah lama mereka bina.Miranda mulai sedikit menjauh dari Verlan setelah kejadian tersebut dan sahabatnya yang lain mulai merasakan jarak diantar Verlan dan Miranda.Tetapi setiap mereka menanyakan kepada Miranda atau Verlan tak ada satu jawaban keluar dari mulut mereka berdua.
Akhirnya mereka dalam situasi membingungkan karena Miranda dan Verlan adalah sama-sama sahabat mereka sejak awal masuk kuliah.Pada akhirnya David dan Ferdi menemani Verlan sedangkan Sasi dan Putri menemani Miranda.Mereka berempat berharap agar Miranda dan Verlan bisa kembali seperti dulu lagi tanpa harus menghindar satu sama lain.Brian yang mengetahui kerenggangan hubungan persahabatan mereka mencoba memberi saran pada Miranda.
"Lagi marahan sama Verlan?"tanya Brian.
"Hmm...habis buat kesal sih!"ungkap Miranda.
"Ada apa sih?Boleh aku tahu masalahnya?"seru Brian.
"Kita sejak awal kuliah sudah jadi sahabat tiba-tiba dia bilang cinta sama aku.Aku menganggap dia seperti David dan Ferdi tidak lebih!" terangnya.
"Coba saja kasih penjelasan sama dia!"saran Brian.
"Sudah,tapi dia memaksa terus.Akhirnya aku putuskan menjaga jarak dengan dia."jelasnya.
"Tapi tak mengubah perasaannya padamu khan?menurutku sebaiknya kalian berbaikan dan mulai bersahabat lagi.Kasih pemahaman bahwa kamu memang benar-benar ingin bersahabat dengannya.Aku kira lambat laun dia akan mengerti."saran Brian.
"Iya,nanti aku coba."jawab Miranda.
Dengan menceritakan masalahnya pada Brian sedikit meringankan beban pikirannya.Hari itu Petra ditugaskan menjadi asisten dosen karena salah satu dosen tidak dapat masuk untuk memberi materi sehingga Petra harus menggantikannya.Miranda pun di antar Brian pulang karena Petra meminta bantuan pada Brian untuk mengantar kakaknya.Dengan senang hati Brian mengantar Miranda sampai depan rumah.Awalnya mereka di terpa rasa canggung karena belum pernah berboncengan sebelumnya.Sepanjang perjalanan mereka hanya membisu.
Sesampainya didepan rumah, Miranda mengucapkan terima kasih kepada Brian kemudian masuk ke dalam rumah.Tanpa mereka sadari,Verlan mengikuti sampai ke rumah Miranda.Ia melihat Miranda turun dari motor Brian dan membuatnya cemburu.Ia hanya bisa memukul kemudi mobilnya untuk melampiaskan kekesalannya.Segala cara ia pikirkan untuk merebut hati Miranda,tapi sepertinya Miranda akan tetap menolaknya.Salah satu cara yang ia dapatkan adalah merebut hati kedua orang tua Miranda.Karena telah dibutakan oleh cinta,Verlan melakukan segala cara untuk mendapatkan Miranda.Verlan menghubungi seseorang di ujung sana menggunakan ponselnya.
"Tolong bantu aku mencari latar belakang keluarga Revan begnito."titahnya.
Kemudian ia menutup sambungan teleponnya setelah mendengar jawaban dari orang suruhannya.Baginya memang tidak sulit memerintah orang untuk mengikuti kemauannya karena orang tuanya juga memiliki peran besar di dunia bisnis.Sebagai keluarga orang terpandang ia sudah terbiasa semua keinginannya bisa didapatkan tak terkecuali dengan Miranda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments