Ep.1 Riz Cloudy

Di sebuah distrik tempat tinggal bagi para orang orang miskin. Lahir seorang bocah dari keluarga miskin, ayah seorang pemabuk berat dan ibu yang pekerja keras demi menghidupi keluarga.

Anak yang lahir itu di beri mana Riz Cloudy. Riz selalu di ajari untuk berlaku baik pada setiap orang dan harus memiliki sifat lembut. Riz sangat mencintai ibunya karena ibunya sangat baik, dan bahkan menyempatkan waktu untuk mengajari Riz berbagai hal. Di saat umur enam tahun, Riz belajar di ajari ibunya yang sedang libur.

"Ibu, kenapa ibu tidak meninggalkan ayah......?" ucap Riz. "Riz..... dengarkan kata ibu, meski apapun yang di lakukan ayahmu itu, dia tetap ayahmu" ucap ibunya Riz. "Baik Bu....." ucap Riz. Dan tak lama ayahnya pun datang sambil membawa botol bir. "Hey..... para bajingan..... eh......?! kau tidak bekerja......? terus bagaimana cara aku agar bisa minum lagi...... hah......!!!" ucap ayah Riz yang marah.

"buuuuaaakkk......!!" ayah Riz memukul ibunya dengan sangat keras hingga ibunya terjatuh. "i- ibu.......!! ibu baik baik saja kan......?" ucap Riz yang sambil mendekat ke ibunya. "Tenang saja Riz, ibu baik baik saja kok....." ucap ibunya. "Hey.... kenapa kau mengkhawatirkan ****** sialan itu, hah.....!! dasar anak yang tak berguna.....!!" ucap ayahnya Riz.

"Tap......Tiiiiaaarrr......." ayah Riz mengambil sebuah botol bir kosong yang ada di sana dan memukulkan botol bir itu ke arah kepala bagian atas mata kiri. "Ugh......" Riz pun terpental beberapa meter dengan luka yang cukup parah dan darah mengalir dari luka tersebut.

"Riz......!! apakah kau baik baik saja.......!! bertahanlah Riz, kumohon bertahanlah Riz......!!" ucap ibunya panik. "Cih..... sialan, mood ku langsung hilang kalau berada di sini" ucap ayah Riz yang kemudian keluar rumah dan pergi untuk minum minum. "Dasar bajingan sialan......!!" ucap ibunya Riz.

"Ibu..... Ibu jangan marah, ibu lebih cocok ketika tersenyum" ucap Riz. "Ya Riz..... untuk sekarang aku akan mengobati mu" ucap ibunya. Dan beberapa saat kemudian Riz pun di obati oleh ibunya, untuk beberapa saat Riz tidak bisa membuka mata kirinya akan tetapi itu tidak membuatnya buta. "Riz.... bagaimana.....? apakah kamu tidak apa apa dengan begitu......?" ucap ibunya.

"Tidak apa apa Bu, karena aku anak ibu jadi tidak apa apa" ucap Riz dengan senyum lebar. Karena pukulan itu, Riz pun sedikit memiliki rasa amarah kepada ayahnya. "Besok harinya, saat ibunya bekerja dan ayahnya keluar untuk minum minum seperti biasa, Riz pun keluar rumah dan ia bekerja mulung.

"Aku harus bekerja dan menghasilkan uang untuk membeli rumah dan hidup berdua dengan ibu, agar ayah tidak memukul ibu setiap malam hari, aku tidak tahan melihat dan mendengar ibu yang menangus setiap malam karena ayah" ucap Riz. Dan Riz pun bekerja untuk mendapatkan uang, setelah memulung hingga waktu sudah mencapai pukul dua belas ia beristirahat.

Riz beristirahat berada dengan orang yang cukup tua yang juga bekerja sebagai pemulung. "Hey nak, kenapa kau memulung.....? apakah kau anak yatim-piatu.....?" ucap seorang yang cukup tua sekitar berumur 60 tahunan. "Tidak, aku tidak Yatim-piatu, tapi aku melakukan ini karena suatu keadaan, kalau paman karena apa.....?" ucap Riz.

"Oh..... hahaha.... kau cukup menarik, masih kecil pemikiran mu sudah cukup dewasa, dan aku bekerja sebagai pemulung karena aku dulunya aku seorang anggota gangster, karena itu aku tidak bisa mendapatkan pekerjaan seperti orang biasa, karena hal itu aku bekerja sebagai pemulung meski pendapatannya tidak terlalu banyak tapi ya lumayan untuk bertahan hidup" ucap pak tua itu.

"Oh.... begitukah, apakah semua orang di sini sama seperti anda" ucap Riz. "Tidak, ada yang matan pesulap, pencopet, pemulung dan masih banyak macam lainnya" ucap pak tua itu. "Oh..... omong omong kenapa anda keluar dari gangster......?" ucap Riz. "Ya.... karena aku yang memilih keluar, dan juga matamu itu kenapa......?" ucap pak tua.

"Oh.... ini, kemarin terkena botol beling dan luka, tapi tidak apa apa" ucap Riz. "Oh.... begitukah, hati hati lain kali, keberuntungan tidak datang untuk kedua kalinya, oh ya, apakah kau mau......?" ucap pak tua itu yang menawarkan sebotol air mineral. "Eh.....? apakah tidak apa apa.....?" ucap Riz.

"Tidak apa, kalau kau mau ambillah ini" ucap pak tua itu yang memberikan air mineral itu kepada Riz. "Terima kasih banyak ya, pak......? siapa nama anda.....?" ucap Riz. "Oh.... nama ku Cardi Stoneley, dan kau.....?" ucap pak tua itu yang bernama Cardi Stoneley. "Oh.... namaku Riz Cloudy, pak Cardi" ucap Riz.

"Oh.... namamu Riz kah, kalau begitu jangan bekerja terlalu keras karena kau masih kecil dab juga istirahat yang cukup" ucap pak Cardi. "Iya, terima kasih atas perhatiannya pak Cardi" ucap Riz. Dan tak lama kemudian, mereka pun kembali bekerja sebagai pemulung.

Riz bekerja sehabis istirahat dari jam 1 samapi 4 sore saja, karena jam 6 sore lebih lima belas menit ibunya Riz sudah pulang ke rumah dan ayahnya baru pulang ke rumah jam 7 malam. Jam empat sore, Riz sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya, perjalanan dari rumahnya ke tempat kerja membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit kalau berjalan kaki.

Tak lama Riz pun sampai di rumahnya, ia masuk ke dalam rumahnya dan ia melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu dan mencuci piring. Setelah melakukan itu, Riz pun mandi dan setelah mandi ia duduk di kamarnya sambil membaca buku. Beberapa jam kemudian ibunya pulang.

"Riz.... ibu pulang....." ucap ibunya Riz yang pulang ke rumah, akan tetapi tidak ada jawaban dari Riz yang ada di dalam rumah. "Riz.....? apakah kamu ada di dalam......? Riz....." ucap ibunya Riz yang masuk ke dalam rumah sambil mencari keberadaan Riz. Saat ibunya melihat ke dalam kamar Riz, ia melihat Riz yang tertidur sambil memegang sebuah buku.

"Oh..... karena belajar, Riz sampai tertidur, kalau begitu lebih baik aku tidak membangunkannya" ucap ibunya yang kemudian berganti pakaian. Setelah berganti pakaian, ibunya pergi ke dapur untuk memasak makan malam. Di saat memasak makan malam, Riz pun terbangun karena mencium bau lezat dari makanan buatan ibunya.

Riz yang terbangun pun pergi ke dapur. "Ibu.... ibu sudah pulang, apakah pekerjaan ibu lancar.....?" ucap Riz. "Ya... . syukurlah lancar, dan juga kamu juga sudah bangun" ucap ibunya. "Ya..... karena mencium bau lezat dari masakan ibu, aku jadi terbangun" ucap Riz. "Hahahaha..... bisa saja, masakan ibu cukup biasa saja" ucap ibunya. "Tidak, masakan ibu adalah masakan terenak di dunia, nomor satu" ucap Riz dengan senyum lebar.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

mampir ng👍like ae..

2022-08-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!