Apel Merah Beracun (2)

"Aku hanya wanita tua yang menjual apel merah segar ini. Apa kau mau membelinya nak?" ucap nenek itu.

"Sepertinya aku tidak perlu takut untuk membeli apel merah itu, kasihan wanita tua itu." pikir Putri salju, lalu ia pun membuka pintu dan membeli apel merah itu.

"Betapa cantiknya kau anakku," kata wanita tua sambil memberikan apel merah yang sangat menggiurkan itu pada Putri salju.

Putri salju pun mengulurkan tangannya dan memakan apel itu. Tidak lama setelah memakan apel tersebut, ia pun terjatuh dan sepertinya Putri salju sudah tidak bernyawa lagi. Sang Ratu jahat tertawa keras dan berkata, "Putih seperti salju, merah seperti darah, hitam seperti ebony! Para kurcaci itu takkan bisa menghidupkanmu."

Lindsey yang tengah mengumpulkan kayu bakar merasa khawatir pada Putri salju yang saat ini sedang sendirian di rumah kurcaci. Setelah mengumpulkan cukup banyak kayu bakar, ia pun segera kembali ke rumah kurcaci.

Sampai di rumah kurcaci, Lindsey menemukan Putri salju sudah terbaring di tanah, dan tak ada lagi nafas yang keluar dari hidungnya.

"Aaaa! A-apa yang terjadi pada Putri salju?" Lindsey yang sangat terkejut pun mencari-cari racun yang telah membuat Putri salju meninggal. Ia melihat satu gigitan apel merah yang di pegang oleh Putri salju.

"Apel merah? Aih cepat sekali kejadiannya."

Tidak lama hari pun hampir menjelang malam, para kurcaci pun kembali dari gunung.

"Apa yang terjadi pada Putri salju?" tanya salah satu kurcaci yang terkejut karena makan malam belum disiapkan dan Putri salju berbaring di ranjang mereka.

"Dia telah meninggal," jawab Lindsey.

"Apa!? Bagaimana bisa? Kau tidak menjaganya?"

"Tadi aku disuruh Putri salju untuk mencari kayu bakar. Setelah kembali dari hutan aku sudah menemukan Putri salju dalam keadaan seperti ini."

"Lalu, apa yang harus kita lakukan?"

"Satu-satunya cara untuk menyelamatkan Putri salju adalah Pangeran."

"Dari mana kita bisa mendapatkan Pangeran itu?"

"Aih! Dia itu bukan benda yang bisa dicari seenaknya. Dia itu seorang Pangeran yang akan menyelamatkan Putri salju agar dapat hidup kembali, satu ciuman sang Pangeran akan menghidupkannya."

"Ciuman cinta sejati, maksudmu?"

"Ya, bisa dibilang begitu, aku sih tidak terlalu yakin. Karena menurut dongeng yang kubaca seperti itu."

"Dongeng? Apa itu?"

"B-bukan apa-apa! Jangan dipikirkan."

Para kurcaci semakin bingung dengan penjelasan Lindsey.

"Kalau begitu kita letakkan Putri salju di peti dan meletakkannya di atas gunung." usul salah satu kurcaci.

"Baiklah." ucap semua kurcaci setuju.

Sementara itu, Lindsey pun pergi mengembara ke hutan untuk mencari Pangeran. Tetapi, hasilnya nihil, ia tak menemukan apapun kecuali semak berduri, hewan liar, dan pepohonan besar.

"Aahh! Aku lelah mencari Pangeran itu!" keluh Lindsey yang sedang berisitirahat di antara pohon besar.

"Huh, lebih baik aku ke gunung untuk menemui para kurcaci, dan melihat keadaan Putri salju."

Walaupun sudah meninggal, Putri salju terlihat seolah-olah masih hidup dengan pipinya yang merona. Para kurcaci kemudian berkata.

"Dia seperti masih hidup. Aku tidak tega jika menguburnya di tanah yang gelap."

"Kita tidak akan menguburnya di tanah. Kita tunggu Lindsey yang sedang mencarikan Pangeran untuk Putri salju."

Ketika hari mulai petang, Lindsey kembali dari hutan dengan langkah tergontai. Menandakan kalau ia sangat kelelahan mencari Pangeran itu.

"Lindsey! Kau sudah menemukan Pangerannya? Di mana dia?"

"Aku tidak menemukannya,"

"Lalu, bagaimana nasib Putri salju?"

"Aku juga tidak tau,"

Lindsey dan ketujuh kurcaci pun mengelilingi peti Putri salju. Menunggu ada keajaiban yang datang pada Putri salju.

Ketika itu pula, seorang Pangeran lewat di hutan yang menuju ke rumah kurcaci. Saat ia melihat peti di puncak gunung beserta Putri salju yang cantik di dalamnya, ia menjadi jatuh cinta, dan setelah itu menghampiri peti itu.

"Biarkan aku melihat peti beserta Putri yang terbaring ini." kata Pangeran itu.

"Akhirnya kau datang juga!"

"Eh?"

"Kau harus menyelamatkan Putri salju."

"Memangnya apa yang terjadi pada Putri salju?"

"Cepat cium dia Pangeran!" perintah Lindsey pada Pangeran yang masih terlihat kebingungan.

"Cepat Pangeran! Selamatkan Putri salju."

"Tapi--"

"Cepat!" Lindsey dan ketujuh kurcaci berseru kompak, membuat Pangeran terkejut saat mendengarnya.

"Baiklah, aku akan--"

Tiba-tiba, peti yang berisi Putri salju tergeser akibat salah satu kurcaci melompat-lompat kegirangan. Peti itu pun terguncang dan akhirnya jatuh dari puncak gunung. Saat itulah apel beracun yang ada di kerongkongan Putri salju keluar dari mulutnya, Putri salju membuka matanya dan membuka penutup peti, turun dan berdiri dalam keadaan sehat.

"Aku di mana?" tanyanya.

Para kurcaci, Lindsey, dan Pangeran pun turun dari puncak gunung dengan perasaan was-was. Takut akan terjadi sesuatu pada Putri salju. Tetapi, saat mereka sampai, mereka melihat Putri salju berdiri dalam keadaan baik dan sehat. Mereka pun sangat terkejut.

"Putri salju!"

"Kau baik-baik saja?" tanya Lindsey.

"Iya, aku baik-baik saja. Memangnya aku kenapa?" jawab Putri salju.

Pangeran yang sudah sangat terpesona akan kecantikan Putri salju mendekatinya, dan berkata, "Putri salju, ikutlah denganku ke istana ayahku, dan jadilah pengantinku."

Putri salju yang baik hati ikut bersama Pangeran. Ia juga mengajak para kurcaci dan Lindsey ke istana, dan direncanakanlah pesta pernikahan yang mewah. Ibu tiri Putri salju pun diundang menghadiri pesta tersebut, dan saat ia berhias di cermin ia berkata, "Cermin ajaib, siapa yang tercantik di antara semuanya?"

Cermin menjawab. "Ratu, walaupun kecantikanmu tidak ada bandingannya, tetapi pengantin baru ini jauh lebih cantik darimu."

Sang Ratu menjadi marah dan kecewa, ia hampir saja membatalkan kehadirannya di pesta pernikahan Putri salju, tetapi rasa penasarannya membuat ia ingin tetap pergi. Saat ia melihat pengantin wanita, ia menjadi terkejut karena pengantin wanita tersebut tidak lain adalah Putri salju.

"Hei! Apa yang kau lakukan di sini, Ratu jahat!" ucap Lindsey yang tidak suka dengan kehadiran sang Ratu.

"Aku tidak akan membiarkanmu hidup Putri salju! Aku akan membunuhmu!" ucap sang Ratu dengan suara keras.

Semua orang yang menghadiri pesta tersebut menjadi ketakutan karena kemarahan sang Ratu. Saat itu juga, Lindsey berinisiatif untuk melindungi Putri salju dan Pangeran. "Pergi dari istana ini! Kau tidak pantas ada di sini!" ucap Lindsey dengan suara lantang.

"Diam! Kau, Putri salju, dan para tamu undangan yang ada di sini akan aku bunuh! Hahaha!"

"Tidak akan aku biarkan!" Lindsey masih terus berusaha melindungi Putri salju dari amukan ibu tirinya.

Ting!

Cahaya biru laut yang terpancar di kalung Lindsey kembali bersinar, membuat mata sang Ratu menjadi kesakitan.

"Aaah! Mataku! Apa yang terjadi dengan mataku!" sang Ratu berteriak kesakitan karena melihat cahaya yang dipancarkan dari kalung Lindsey. Ratu pun terjatuh dan akhirnya meninggal.

Putri salju pun menghampiri Lindsey dan berkata, "Kau baik-baik saja? Apa kau terluka?"

"Tidak, aku baik-baik saja, Putri salju." jawab Lindsey.

Ting!

Kalung Lindsey kembali bersinar, kali ini Lindsey punya firasat bahwa dirinya akan segera meninggalkan tempat ini.

"Putri salju, sekarang kau aman, tidak ada lagi Ratu jahat yang akan menyakitimu. Hidup bahagialah bersama Pangeran, dan untuk para kurcaci, jaga Putri salju." kata Lindsey.

"Apa yang kau bicarakan Lindsey? Kau mengatakan itu seakan-akan kau ingin pergi."

"Aku harus pergi Putri salju, tugasku di sini sudah selesai."

Kalung Lindsey pun bersinar sangat terang, dan sekejap Lindsey menghilang dari pesta pernikahan Putri salju.

Lindsey kembali membuka kedua matanya.

Terpopuler

Comments

serasa seperti negeri dongeng

2023-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Sepatu Kaca Ella
3 Sepatu Kaca Ella (2)
4 Apel Merah Beracun
5 Apel Merah Beracun (2)
6 Kutukan Jarum Pintal
7 Kutukan Jarum Pintal (2)
8 Kutukan Jarum Pintal (3)
9 Gadis Merah
10 Keajaiban Kecambah Kacang
11 Rumah Kue Nenek
12 Suara Ariel
13 Suara Ariel (2)
14 Dimensi 'Kebingungan'
15 Bermain di Neverland
16 Tanah Liliput
17 Dorothy dan Toto
18 Mimpi dalam Mimpi
19 Penjahat Baik
20 Neil Scots
21 Misi Terakhir
22 Erobos
23 Melawan Antagonis
24 Akhir Petualangan Perang
25 Kembali
26 Musim Panas Terakhir
27 Tim Berkumpul
28 Elf Torlock – Chapter 1
29 Elf Torlock – Chapter 2
30 Elf Torlock – Chapter 3
31 Fog Forest – Chapter 1
32 Fog Forest – Chapter 2
33 Amber Stone – Chapter 1
34 Amber Stone – Chapter 2
35 Dark Magic Vessel – Chapter 1
36 Dark Magic Vessel – Chapter 2
37 Different Dimension – Chapter 1
38 Different Dimension – Chapter 2
39 Stone Seeker – Chapter 1
40 Stone Seeker – Chapter 2
41 Stone Seeker – Chapter 3
42 Stone Seeker – Chapter 4
43 The Down Kingdom – Chapter 1
44 The Down Kingdom – Chapter 2
45 Eternal Evil – Chapter 1
46 Eternal Evil – Chapter 2
47 Eternal Evil – Chapter 3
48 The End of Seeker – Chapter 1
49 The End of Seeker – Chapter 2
50 The End of Seeker – Chapter 3
51 Queen of Forestopia – Chapter 1
52 Queen of Forestopia – Chapter 2
53 Queen of Forestopia – Chapter 3
54 Forestopia – Chapter 1
55 Forestopia – Last Chapter
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Prologue
2
Sepatu Kaca Ella
3
Sepatu Kaca Ella (2)
4
Apel Merah Beracun
5
Apel Merah Beracun (2)
6
Kutukan Jarum Pintal
7
Kutukan Jarum Pintal (2)
8
Kutukan Jarum Pintal (3)
9
Gadis Merah
10
Keajaiban Kecambah Kacang
11
Rumah Kue Nenek
12
Suara Ariel
13
Suara Ariel (2)
14
Dimensi 'Kebingungan'
15
Bermain di Neverland
16
Tanah Liliput
17
Dorothy dan Toto
18
Mimpi dalam Mimpi
19
Penjahat Baik
20
Neil Scots
21
Misi Terakhir
22
Erobos
23
Melawan Antagonis
24
Akhir Petualangan Perang
25
Kembali
26
Musim Panas Terakhir
27
Tim Berkumpul
28
Elf Torlock – Chapter 1
29
Elf Torlock – Chapter 2
30
Elf Torlock – Chapter 3
31
Fog Forest – Chapter 1
32
Fog Forest – Chapter 2
33
Amber Stone – Chapter 1
34
Amber Stone – Chapter 2
35
Dark Magic Vessel – Chapter 1
36
Dark Magic Vessel – Chapter 2
37
Different Dimension – Chapter 1
38
Different Dimension – Chapter 2
39
Stone Seeker – Chapter 1
40
Stone Seeker – Chapter 2
41
Stone Seeker – Chapter 3
42
Stone Seeker – Chapter 4
43
The Down Kingdom – Chapter 1
44
The Down Kingdom – Chapter 2
45
Eternal Evil – Chapter 1
46
Eternal Evil – Chapter 2
47
Eternal Evil – Chapter 3
48
The End of Seeker – Chapter 1
49
The End of Seeker – Chapter 2
50
The End of Seeker – Chapter 3
51
Queen of Forestopia – Chapter 1
52
Queen of Forestopia – Chapter 2
53
Queen of Forestopia – Chapter 3
54
Forestopia – Chapter 1
55
Forestopia – Last Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!