berbohong.

Adis dan teman teman nya sampai di rumah Rena berbarengan dengan Rey yang juga sampai di rumah itu.

"Kok baru sampai sih yang...."

"ya, soalnya ban nya kempes..."

ucap Adis langsung menghampiri Rey yang turun dari motor.

"nih aku bawain pizza..."

"asyik......"

ucap ketiga sahabat Adis membuat Adis langsung menoleh.

"emang buat siapa...?"

ucap Adis menjulurkan lidahnya meledek teman-teman nya.

"bagi lah dis...!"

ucap Cika mengejar Adis yang masuk ke dalam rumah Rena.

"dasar ya mereka...!" ucap rindu yang terkekeh melihat cika mengejar Adis.

"capek.....!"

ucap Adis duduk di sofa sambil terkekeh melihat Cika yang juga kelelahan.

"Udah sana kalian berdua di belakang, kita minta pizza nya...!"

ucap Rena pada Adis dan Rey.

"yuk....!"

ucap Rey mengajak Adis untuk duduk di belakang rumah Rena menghadap kolam renang.

"renang enggak dis?"

ucap Rena melirik Rey sekilas.

"enggak ah dingin....!"

ucap Adis memainkan ponselnya berpose bersama Rey.

"ayo cik... katanya kamu mau renang!"

"boleh.... Ayo!"

ucap Cika yang sudah mengganti pakaian Dengan pakaian renang.

Rey tersenyum memperhatikan Rena yang tersenyum padanya, Adis sendiri sibuk dengan benda pipih nya.

"yang kamu lagi ngapain sih?"

"enggak.... emang kenapa?"

ucap Adis menyimpan ponselnya.

tak lama ponsel nya berdering terlihat Ibra melakukan panggilan telepon.

"sebentar ya!"

ucap Adis menjauhi Rey.

"kenapa kak?"

"kamu dimana?"

"di rumah Rena kak....!"

"kakak kebetulan lewat situ, pulang sekarang ya?

sudah selesai kan kerjain tugas nya, ini juga sudah sore. kamu tunggu di depan ya!"

ucap Ibra langsung menutup telponnya.

"kenapa Yang?"

ucap rey Meraih tangan Adis.

"kak Ibra mau jemput, aku pulang ya!"

"loh kita kan belum lama di sini?"

"ya, aku tahu itu karena tadi kita kelamaan ganti ban mobil, aku pulang sekarang ya!"

ucap Adis membuat Rey tertegun.

"ren, Cika aku pulang ya!"

ucap Adis melambaikan tangan nya.

"loh mau kemana?"

ucap rindu membawa beberapa makanan.

"pulang, kak Ibra udah jemput!"

ucap Adis keluar lalu Rey beranjak sambil menoleh ke arah Rena yang tersenyum padanya.

"baru juga sampai....!"

udah rindu duduk di kursi.

"udah biarin deh, kayak gitu kalau punya satpam pribadi...!"

ucap Rena membuat Cika dan rindu terkekeh.

Ibra memperhatikan motor sport yang terparkir di halaman rumah Rena dan ibra tahu siapa pemilik motor tersebut.

bergegas Adis masuk ke dalam mobil, Ibra sendiri menahan diri untuk berbicara dengan adiknya itu di mobil.

tak lama mereka sampai di rumah, Ibra masih membiarkan adiknya itu untuk istirahat terlebih dahulu hingga waktu makan malam nanti ia akan bicara dengan adik nya itu.

Adis menghempaskan tubuhnya di ranjang setelah membersihkan diri, memainkan ponselnya.namun tak ada pesan dari kekasihnya itu, apa Rey marah karena ia tidak mendengar panggilan nya tadi saat hendak pulang.

itu karena Ibra sudah menunggu nya di depan.

namun karena ia lelah tak terasa langsung tertidur membiarkan ponselnya tergeletak menyala.

tiba waktu makan malam, Adis beranjak keluar dari kamar Setelah pembantu memanggil nya untuk makan malam.

"kamu sudah tidur jam segini?"

tanya Ibra melihat Adis menguap.

"ya, ngantuk banget....!"

ucap Adis membalikkan piring lalu mengambil nasi dan beberapa sayuran.

Ibra memperhatikan Adis yang santai tanpa beban.

"gimana kerja kelompok nya?"

"udah selesai...!"

"boleh kakak lihat hasilnya?"

ucap Ibra membuat Adis tertegun.

"oh, itu hasilnya di rumah Rena. Adis enggak bawa...!"

ucap Adis sedikit terbata.

"dis, Kakak itu sayang sekali sama kamu dan kak Rahma...!"

Adis kembali tertegun mendengar penuturan Ibra.

"kakak enggak suka kamu bohong, bukan kah kamu anak yang cerdas di sekolah, kamu tahu berbohong itu adalah perbuatan tercela.."

ucap Ibra membuat Adis membeku.

"dis, apa kamu tahu kakak yang bertanggung jawab atas diri kamu saat ini, kita sudah tidak memiliki orang tua. mami meminta kakak untuk menjaga dan mencari kan kamu calon suami. seperti hal nya kakak mu Rahma, dia penurut.

kakak bahkan tak memikirkan hidup kakak Karena kakak masih harus mengurus kamu.

sekarang kamu tanpa beban berbohong dan tetap pada keinginan kamu begitu?"

ucap Ibra langsung menohok hati nya.

"kakak ingin yang terbaik untuk kamu, kamu tahu laki laki tidak meninggalkan bekas, tapi Perempuan meninggalkan bekas, jangan kamu mengikuti cinta. karena cinta yang sesungguhnya hanya ada dalam pernikahan.

kakak harap kamu paham dengan maksud kakak, jadilah perempuan yang memiliki harga diri Tinggi....!

weekend ini kakak akan mengenal kan kamu dengan teman kakak, dan selama itu juga kakak tidak mengizinkan kamu pergi dengan teman teman kamu....!"

"tapi....." ucap Adis menatap wajah Ibra.

"kamu pernah mendengar pribahasa, sekali lancong ke ujian selama nya orang tidak akan percaya, sekali kamu berbohong selama nya kamu tidak akan di percaya... belajar lah!"

ucap Ibra meninggalkan Adis yang mematung sendiri.

***

seperti yang Ibra katakan Adis di antar dan jemput oleh supir, tak ada kesempatan untuk nya bertemu dengan Rey, ia hanya bisa berkomunikasi lewat handphone.

"kamu sabar ya dis..." ucap rindu menilik wajah Adis tak seceria dulu.

"ya udah aku pulang duluan ya, supir udah nunggu"

ucap Adis menghampiri mobil dan melihat dari jauh Rey tengah menatap nya di motor.

namun tak ada yang bisa keduanya lakukan, Adis tak bisa Menolak perjodohan itu, namun ia tak memberi tahu Rey soal itu karena Adis berharap jika nanti sebelum waktunya tiba kakak nya itu berubah pikiran.

namun rey sendiri sudah mengetahui hal itu dari seseorang.

weekend...

"dis siap siap ya, kita pergi setelah isya.."

Adis mengangguk.

Adis masuk ke dalam kamar dan melihat ke arah paper bag yang di berikan oleh Ibra tadi siang, Adis membuka paper Bag itu dan terlihat sebuah dress cantik berwarna merah maroon berlengan pendek.

"harus ya Bu, Adis ngikutin keinginan kak Ibra?"

gumam Adis dalam hati Merebahkan tubuh nya di ranjang lalu terlelap.

Adis keluar dari kamar menghampiri Ibra yang sudah menunggu nya di depan rumah.

gadis itu tampil cantik dengan dress yang ia belikan.rambutnya pendek hingga menampakkan leher nya yang putih.

"kapan potong rambut nya?"

tanya Ibra yang mengetahui jika rambut adiknya itu panjang sepinggang.

"tadi siang kak, kenapa?"

Ibra menggeleng sambil senyum lalu melaju kan mobil nya.

tak lama mereka sampai di sebuah restoran yang sudah dijanjikan oleh Ibra dan Arsan.

pria itu datang bersama seorang wanita yang menatap Tajam ke arah Adis yang duduk bersama Ibra.

"aku ketemu mereka dulu ya,kamu pulang duluan saja!"

perempuan itu mengangguk dengan lesu, rasa sesak menyeruak ke dalam rongga hatinya.

"hai Ar....."

ucap ibra saat melihat Arsan menghampiri.

"hai.....!"

ucap arsan lalu menoleh pada Adis yang langsung membelalakkan matanya melihat Arsan.

"kamu......!"

ucap Adis dan Arsan bersamaan membuat Ibra menaikkan alisnya lalu terkekeh.

"hebat ya, belum apa apa kalian sudah kompak!"

ucap Ibra lalu menyuruh kedua nya untuk duduk.

"ini adik kamu...?"

tanya Arsan Menilik penampilan Adis yang tampak berbeda dengan sedikit make up.

"ya, ini adis adik ku, yang waktu itu aku ceritakan.."

Adis sendiri menganga tak percaya jika Pria yang di jodohkan dengan nya adalah pria yang kemarin berdebat dengan nya di jalan.

bersambung.

terimakasih sudah mampir..😍😍😍

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!