Jangan pernah menunjuk istriku

Acara penentuan tanggal nikah Ardi dan Delisa pun sudah selesai, mereka akan menikah 9 hari lagi, pernikahan mereka di percepat karena permintaan tante Siska, yaitu mama Delisa. Karena tante Siska takut jika Ardi akan berubah fikiran tidak jadi menikahi anaknya, bahkan mama Erlin juga setuju pernikahan anaknya akan di lakukan 9 hari lagi.

Semua keluarga Delisa sudah pulang, hanya tinggal Delisa yang masih di rumah Ardi. Delisa tanpa permisi dan ketok pintu sudah membuka pintu kamar Ardi dan Adira begitu saja.

"Baby." panggil Delisa yang sudah membuka pintu kamar.

Adira yang melihat ke hadiran Delisa di kamarnya sedikit terkejut. "Ada apa mbak?." tanya Adira yang melihat Delisa masih di ambang pintu.

"Apa calon suamiku ada di sini?."

"Tentu saja dia ada di sini, secara ini kamarnya." ucap Adira di dalam hati.

"Eh.. lo tuli ya, aku tanya, apa calon suamiku ada di sini?." Delisa yang bertanya kembali.

"Iya mbak, mas Ardi sedang di toilet." jawab Adira.

Delisa pun sudah masuk begitu saja ke dalam kamar Ardi dan juga Adira, sambil mengedarkan pandangannya menatap semua isi ruangan.

"Mbak mau apa?." Adira yang tidak suka Delisa masuk ke dalam kamarnya.

"Eh.. jangan panggil aku mbak, kaya orang desa aja, panggil aku nona Delisa."

"Nona Delisa?." Adira yang sedikit terkejut.

"Iya, kenapa? apa kamu keberatan? kamu harus panggil aku nona Delisa seperti bik Sumi memanggilku di rumah ini."

"Tapi kan bik Sumi adalah ART di rumah ini, sedangkan saya istri mas Ardi yang pertama."

"Terus? gue harus panggil kamu kakak gitu, atau nyonya, atau wanita.. mandul." Delisa yang sudah tertawa begitu saja.

"Astagfirullah.. saya tidak mandul mbak Delisa." Adira yang membela diri.

Tidak lama Ardi pun sudah keluar dari kamar mandi. Ardi yang melihat kehadiran Delisa di kamarnya seketika terkejut. "Delisa? kamu ngapain ke sini?." tanya Ardi di samping Adira.

"Eh, baby, aku dari tadi mencarimu, dan ternyata kamu di sini." Adira yang sudah bermanja di tangan Ardi.

"Jangan seperti itu Delisa, kita belum mukhrim." Ardi yang menjauhkan tubuhnya dari Delisa.

"Tapi kan kita sebentar lagi mau menikah baby." ucap Delisa.

"Itu masih 9 hari lagi mbak Delisa, masih lama, jadi jangan saling bersentuhan dulu tidak baik." ucap Adira yang sudah menggenggam lengan suaminya.

"Yee.. suka-suka gue dong, ih.. minggir jangan pegang-pegang calon suami gue!." Delisa yang sudah berdiri di tengah-tengah antara Ardi dan juga Delisa.

"Keluarlah Delisa, kita mau istirahat." ucap Ardi.

"Tidak.. kamu malam ini harus mengantarkanku pulang dulu, mama Erlin tadi juga memintamu untuk mengantarkanku."

"Kenapa kamu tadi tidak pulang dengan mamamu, suka sekali merepotkan orang lain." Ardi yang malas menatap pada Delisa.

"Kenapa sih Ar, dari dulu kamu tidak pernah berperilaku baik denganku? tidak pernah mencintaiku? apa kurangnya aku? laki-laki di luar sana banyak yang ingin menjadi pacarku dan menikah denganku, tapi kamu malah sebaliknya memilih wanita seperti dia." Delisa yang menunjuk ke arah Adira.

"Jangan pernah menunjuk istriku!." ucap Ardi dengan ketus.

"Kau tau, banyak laki-laki yang aku tolak demi kamu, dan seharusnya kamu paham itu dan memperjuangkan cintaku." Delisa yang semakin kesal.

"Lalu kenapa kamu tidak menikah saja dengan mereka, kenapa mau menikah dengan laki-laki yang sudah beristri."

"Karena aku mencintaimu." Delisa yang tiba-tiba langsung memeluk Ardi.

Ardi yang mendapat pelukan dari Delisa semakin terkejut, begitu pun dengan Adira.

"Mbak.. mbak belum jadi istri mas Ardi, itu tidak boleh." Adira menyentuh tubuh Delisa agar menjauh dari suaminya.

"Minggir..." Delisa semakin mempererat pelukannya.

"Mbak..." Adira yang terus menarik tubuh Delisa.

"Minggirlah! kenapa kamu terus mengganggu ku wanita mandul!." Delisa yang sudah mendorong tubuh Adira hingga jatuh di atas ranjang tempat tidur.

Ardi yang melihat istrinya di dorong seketika menjadi marah."Apa yang kamu lakukan Delisa?." Ardi membantu Adira untuk kembali berdiri.

"Terus saja bela tu wanita mandul, bela saja terus!."

"Aku peringatkan kepada mu yang terakhir kali Delisa! jangan panggil Adira dengan sebutan wanita mandul! kamu paham!." teriak Ardi begitu sangat murka, karena istrinya terus dan terus di bilang wanita mandul.

"Memang di wanita mandul kan? dia itu wanita mandul!." Delisa yang semakin memperjelas ucapannya.

"Keluarlah dari kamar ini sekarang! sebelum aku mencekik lehermu hingga mati!." ucap Ardi yang semakin marah.

Delisa yang di bentak-bentak oleh Ardi seketika langsung keluar dari kamar begitu saja.

"Brakkk!." pintu kamar yang di banting dengan kasar.

"Astaga, apa aku harus menikah dengan wanita gila seperti itu." Ardi yang sudah mengusap wajah dengan telapak tangannya lalu menjatuhkan tubuhnya du ujung ranjang tempat tidur.

"Sabar sayang." Adira yang sudah memeluk suaminya.

"Lama-lama aku bisa gila Adira, ini belum menikah dengannya, bagaimana jika nanti sudah menikah, dan tinggal satu rumah, ada Delisa, ada kamu, di tambah mama, aku tidak bisa membayangkan betapa panasnya rumah ini." Ardi yang merasa lelah dengan keadaan.

"Besuk aku akan mengalah dari Delisa mas, dan jika mas masih takut aku bertengakar dengan Delisa, aku bisa pulang ke rumah ibu di desa."

"No!." Ardi yang sudah melepas pelukannya dari Adira. "Kamu tidak boleh mengalah dari Delisa, kamu harus kuat, kamu harus berani melawan jika dia menginjak-injakmu, jangan diam saja, dan aku juga tidak mengizinkan mu pulang ke rumah ibu di desa, kamu akan tetap di sini, kamu paham itu!."

"Tapi kan mas."

"Sutssss." Ardi yang sudah Menaro jari telunjuknya di bibir Adira. "Jangan membantah."

Adira yang mendengar ucapan suaminya hanya mengangguk pelan.

"Cup.. Cup..." Ardi yang sudah melesatkan bibirnya memagut bibir Adira.

"Aku ingin tenang malam ini sayang." Ardi yang sudah melepaskan pagutannya.

.

.

.

Yuk jangan lupa like, commnet dan votenya.

Author tunggu ya.

Dan jangan di skip, di jamin makin seru.

Happy Reaading, sarang Heo ❤

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

moga Adira cepat hamil....kasian hatus ditindas terus oleh jalang Delisa

2024-03-17

0

angel

angel

Thor sy bingung ..masa sih zaman gini hari msh ada org begonya kelewatan ..aah jgn gt Thor bikin alurnya, zaman dah android msh ada yg pasrah gt wkwkwkwkk bikin ngakak aj, yg logis aj dah

2023-11-12

0

jhon teyeng

jhon teyeng

biarkan aja erlin loncat dari lantai 10, toh iya jg cm bisa ksh anak 1 brarti kan jg mandul

2023-04-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!