Mei pergi terlebih dulu dengan motornya. Sementara Aida dan Tono menyusul dengan berjalan kaki menyusuri pinggiran pantai. Mereka tampak saling mengakrabkan diri, dan Tono menanyakan semuanya tentang Cahayanya itu.
"Nur, terimakasih sudah menolongku. Dan maaf, jika aku sudah merepotkanmu. Bahkan, dengan status yang sama sekali tak kau inginkan saat ini."
"Lalu, aku bisa apa?"
"Kau bisa, membatalkan pernikahan ini, jika kau mau."
"Dan membuat warga semakin marah dengan kita?"
"Entahlah. Aku masih bingung, dengan warga disini. Bagaimana mereka, bagaimana adat disini." jawab Tono, yang terus saja menyusuri setiap jengkal pantai itu.
"Mas, boleh jujur?"
"Apa, Nur? Katakan lah."
"Aida sebenarnya sudah dijodohkan, kemarin. Dengan yang itu, yang pingsan."
"Ya, aku dengar itu. Dia sepertinya mencintaimu.."
"Tapi Aida tidak. Aida minta tolong, ya? Setidaknya, sampai Mas Tono sembuh. Tetaplah menjadi suami Aida. Sebagai balasannya, Aida akan rawat Mas Tono sampai sembuh."
Matanya menatap pria itu dengan sedikit permohonan. Tersenyum dengan begitu manis sembari melipat tangannya dengan tulus. Meski Tono masih belum mengerti, tapi Tono meng'iyakan permintaan Aida padanya.
"Bagaimana jika, aku mencintaimu betulan?"
"Ehm, kita lihat saja nanti." Aida menggandeng tangan Tono, lalu mengajaknya berlari menuju warung nenek Mis. Disana, sang nenek menyambutnya dengan senyum yang semringah. Apalagi mereka datang dengan bergandengan tangan. Meski, Tono tampak tersengal kelelahan.
"Cepat menyesuaikan diri, rupanya." batin sang Nenek yang justru tersipu malu.
Hari memang sangat cerah. Banyak wisatwan baik asing mau pun lokal mendatangi wisata pantai itu. Aida dan Mei, tampak sesekali berdiri di bibir pantai mengawasi mereka yang berenang dan bermain disana. Sesekali, memperingatkan mereka ketika sudah terlalu jauh dari area yang diperbolehkan.
"Aida, pandai berenang, Nek?" tanya Tono, sembari membantu nenek Mis melayani para pembelinya.
"Iya, dari kecil mainan nya di pantai. Kalau sedih pun, larinya ke pantai. Makanya, bisa ketemu kamu. Karena pantailah tempatnya."
"Nek, Tono pengen kerja. Setidaknya, Tono wajib menafkahi Nur. Tono kan, suaminya."
"Kamu, tunggu sembuh aja dulu. Nanti baru mikir kerja. Daripada nanti nekat, malah makin sakit. Repot juga Aidanya."
"Iya, Nek... Maaf," angguknya pada Nenek Mis. Memang ucapan itu benar. Karena jika terjadi sesuatu pada nya, maka Aida lah yang akan kerepotan nantinya.
Tono memilih diam saat ini, membantu Nenek Mis menjaga warungnya yang lumayan ramai. Sembari terus mengasah ingatannya yang hilang, dan mengetahui identitas dirinya yang asli.
"Aaakh, kenapa tak ada ingatan sama sekali. Setidaknya aku tahu, siapa nama asliku. Tono? Tono siapa? Apa kepanjangan dari Tono itu." gerutunya, yang duduk memojok di belakang warung nenek Mis.
"Toloooong! Tolooooong!" sebuah teriakan membangunkan lamunannya.
Tono menatap seluruh hamparan pantai, dan mencari sumber suara yang begitu keras itu.
"Mas! Tolong saya! Anak saya tenggelam disana. Tolooong!" tangis seorang Ibu.
Ya, disana ada seorang anak yang tengah melambaikan tangan di balik terjangan ombak yang begitu besar.
"Mas! Tolong!" pekik sang Ibu, menepuk bahu Tono dengan begitu kuat. "Gila! Orang minta tolong malah ngelamun! Bisa mati anak saya." omelnya.
Sang Ibu pun pergi, mencari bantuan lain yang lebih dapat Ia andalkan. Dan Ia bertemu Aida, dengan Mei disana. Mereka dengan sigap menceburkan diri dan berenang ke pantai, menolong sang anak yang sudah nyaris hanyut ke area terlarang.
Tono, melangkahkan kakinya begitu pelan dan tertatih. Kepalanya sakit, teramat sangat sakit saat itu. Fokusnya hanya Satu, menghampiri Aida yang ada di sana.
"Nur!" pekiknya. Nafasnya tersengal, begitu sesak hingga Ia harus menepuk dadanya beberapa kali. Kakinya pun gemetar, terutama ketika air asin itu datang dan membasahi kakinya.
"Aaaaaarrrrgghhh!" pekiknya histeris, mengalah kan si Ibu yang anaknya tenggelam tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Julio Stevaning
mulai ingat ya
2022-07-27
1
Nur Aini
semoga ingatannya kembali
2022-07-10
0
Kinay naluw
yang penting sembuh dulu baru bisa kerja.
2022-07-09
3