Malaikat?

"Da, nanti keluarga Pak Amar kemari." ucap Sang Om sembari mengambar pola untuk proyek barunya. "Untuk apa?" tanya Aida, yang tengah membaca buku kesukaannya.

Aida adalah seorang gadis yang ceria. Ia seorang lulusan kebidanan, tapi Ia sedang tak bekerja saat ini. Di daerahnya, masih begitu kental dengan permainan orang dalam dalam setiap lamaran kerja. Jika tidak ada orang dalam, maka akan ada permainan uang untuk memperoleh posisi untuk sekedar pegawai kontrak.

"Kalau kamu mau menikah sama Amrul, kamu bisa jadi pegawai. Pak Amar bersedia, membiayai kamu menjadi PNS, Da. Kan lumayan."

"Aida ngga mau. Aida ngga cinta sama Amrul. Apa? Pria manja yang hanya bergantung dengan harta Ayahnya. Males." Aida mengatupnya bibirnya. Ia pun menutup buku, lalu beranjak pergi dari tempat Ia dan neneknya.

"Mau kemana? Jangan kepantai, air sedang pasang." Sang Om memperingatkan. "Pasang ya biarin. Kali aja ketemu pangeran tampan kaya raya, nanti."

"Omongan kok ngawur, Da, Da." sang Om menggelengkan kepalanya, menatap tingkah laku yang masih saja seperti anak kecil itu. Ambekan, dan tak pernah mau diatur demi kebaikan dirinya sendiri. Tapi itulah Aida, selalu memiliki prinsip dalam hidupnya.

*

"Udah dibilang, ngga mau dijodohin. Apalagi sama Amrul. Astaga, mau jadi apa aku nanti. Bukannya dinafkahi, malah aku yang akan pontang panting menafkahi dia." gerutu Aida, yang duduk di bebatuan pinggir pantai.

Pak Amar adalah salah satu juragan kaya di kota kecil itu. Anaknya Amrul, adalah anak kesayangannya. Anak semata wayang, bisa dibilang. Hingga apapun maunya, pasti akan selalu dituruti sang Ayah.

"Da! Ngapain ngelamun?" Mei, seorang sahabat Aida yang paling dekat disana. Ia yang paling mengerti keadaan Aida saat ini.

"Aku kabur. Masa katanya, Amrul mau lamar aku. Males banget." keluhnya.

"Katanya mau jadi PNS. Ya itu, jalan tercepat. Minimal, kamu jadi honorer setelah ini." ucap Mei, yang duduk di sebelahnya.

"Omonganmu, persis seperti omongan Om Edo. Apa-apa, harus PNS. Kayak, ngga ada kerjaan lain aja." sergah Aida.

"Sekarang, jamannya memang begitu. Ya mau gimana lagi? Kalau ngga begitu, apa yang mau kita andalkan. Belajar dari pengalaman kita, yang nekat melamar kerja tanpa orang dalam. Map coklat kita berakhir di tong sampah. Bahkan mungkin tanpa di lirik sama sekali." Mei menceritakan semua pengalaman nya  selama ini.

Aida mendengarkan, tapi tatapannya terganggu dengan sesuatu. Seperti se sosok manusia, yang tengah terdampar lemah di bibir pantai. Dekat dengan tempatnya duduk.

" Mei, Mei lihat itu, Mei." Aida menepuk-nepuk bahu Mei dengan kuat, sembari menunjuk ke arah pria itu.

"Apa sih, Ai. Nabokin gitu, kenapa deh? Aneh......." ucap Mei, sembari menoleh ke arah yang Aida tunjuk. "Aaaaaarrrrrghhh! Mayaaaat!" pekik Mei, yang telah melihat sosok itu. Aida seketika membekap mulut Mei, agar diam dan tak menjerit lagi.

"Dieeem! Ayo lihat dulu, masih hidup apa engga. Abis itu, kita tolongin." ajak Aida padanya.

"Atuuut," Mei menggenggam erat tangan Aida, dan tak mau lepas dari gengamannya.

Aida bergeming Ia terus mendekat, dengan Mei yang tak mau lepas darinya. "Cowok, Mei. Luka, dan dingin." Aida mulai mengecek semuanya, memastikan apakah pria itu masih hidup, atau sudah tewas karena hipotermia.

"Masih hidup. Tapi, denyut nadinya lemah. Di tubuhnya, banyak memar." Aida memberanikan diri, membuka kemeja putih yang pria itu pakai.

"Mei, bawa dia ke Rumah sakit, yuk. Dia, harus mendapat pertolongan segera. Panggil angkot."

"I-iya, Ai." Mei langsung berlari, menuruti semua yang Aida mau.

"Hartono? Siapa nama awalnya? Tanda pengenalnya memudar, dan tak ada identitas lain. Hanya, kertas basah yang mulai hancur. Berapa lama Ia di dalam air?" Aida menatap pria itu dengan seksama. Dan tampak, pria itu perlahan membuka matanya.

"Malaikat?" ucapnya, lalu kembali pingsan.

Terpopuler

Comments

Malaikat pencabut singkong kah thooorr 😂

2022-11-14

0

Dewi Chusnual

Dewi Chusnual

😆😆😆malaikat penolong...
asal jangan malaikat pencabut nyawa🤣🤣🤣

2022-08-22

2

Riyas Warman

Riyas Warman

kesampaian ntar da

2022-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 Tragedi malam itu
2 Malaikat?
3 Terlalu baik?
4 Tak mau di jodohkan!
5 Membawamu pulang kerumah nenek
6 Kamu mirip anakku,
7 Penebar fitnah!
8 Tak tahu terimakasih
9 Nikahkan kami berdua!
10 Impianku seorang pangeran
11 Kirain, Nenek bakal syok
12 Jahatnya Arum
13 Pernikahan, ngga sebercanda itu.
14 Harusnya malam pertama
15 Pencarian Rayan
16 Siapa aku, Nur?
17 Rasanya begitu trauma
18 Laut itu begitu luas
19 Aida di serang Amrul
20 Tanda itu milikku.
21 Kalau ngga enak, cepet sembuh.
22 Motor tua peninggalan ayah
23 Spontanitas Tono
24 Berantemnya Aida dan Mei
25 Salah faham
26 Maafin Aida, Mas.
27 Hari pertama bekerja
28 Warisan dari Ayah
29 Tolong belikan aku sesuatu ya, Nur?
30 Ancaman Mami Bianca
31 Nur makin lama makin aneh
32 Jangan suka meremehkan orang,
33 Sikap Om Edo
34 Daftar korban di pantai
35 Saya saja tak kenal diri saya sendiri
36 Masa lalu Aida
37 Amrul makin semprul
38 Permohonan Tono
39 Cahaya terindahku.
40 Kemesraan ini, jangan lah cepat berlalu.
41 Cincin maskawin
42 Entah kenapa
43 Bekal dari Istri
44 Gara-gara Tante Rum
45 Perginya Nek Mis
46 Semua menangis
47 Dimakamkan tanpa sang putra
48 Kalau di sinetron
49 Berhutang nyawa
50 Apakah ini rindu?
51 Tabungan Amrul
52 Mengembalikan cincin Tante Arum
53 Makin di bahas, makin terngiang
54 Bagaimana dan bagaimana
55 Tak pantas miskin
56 Kencan pertama
57 Yuk, pacaran?
58 Selalu saja berulah
59 Ngga malu, sama Aida?
60 Apalagi ulahmu, Rum?
61 Di kira bantal guling?
62 Gila, kamu Rul!
63 Tak akan pernah sanggup, kehilanganmu
64 Mas lucu,
65 Sebuah penawaran manis
66 I Love You, Mas Tono.
67 Perkara rendang sapi
68 Teros aja, terooos!
69 Rayan masih hidup
70 Jaga diri, Mas.
71 Aku lemah, Nur
72 Suara itu memanggil nama Rayan
73 Ngga usah kepo
74 Kau Rayan kami
75 Silsilah keluarga
76 Lalu, Aida gimana Mas?
77 Mencintaimu, tak harus menahanmu.
78 Cinta termanis
79 Kau lebay, Ray
80 Mami tiri Over protektif
81 Takdir memang jahat
82 Kamu harus perawatan
83 Rayan berubah.
84 Amnesia Retrograde
85 Kau mencintai gadis itu?
86 Apa aku berkuasa?
87 Tono atau Rayan?
88 Semua familiar
89 Hanya bisa bilang sabar
90 Naluriku bilang, jika dia baik
91 Tagihan hutnang Tante Rum
92 Mimpi buruk itu
93 Petunjuk itu berjalan mundur
94 Aida kemana?
95 Tolongin Aida, Mas.
96 Tak akan pernah rela
97 Helikopter!
98 Hukum tabur tuai
99 Ku bawa istriku prrgi
100 Apa fungsi asoi itu?
101 Mami Bianca Syok
102 Kamu siapa?
103 Kenapa harus kamu?
104 Aku menyukainya
105 Suamiku yan manja
106 Orang kampung
107 Gaun jadul dari Mami
108 Modifikasi gaun cantik
109 Maaf, aku menundanya
110 Jangan panggil dia TONO!
111 Mas Tono!
112 Aku ingat semuanya, Nur.
113 Memaafkan, atau meninggalkan?
114 Aarrrkh, menyebalkan!
115 Terkadang, diam itu lebih baik.
116 Aida rindu Mas Tono
117 Dunia begitu sempit
118 Aida disini, Bu.
119 Hanya permainan
120 Itu kau, Sam!
121 Cinta segitiga
122 Kau cari apa, sam?
123 Album foto penuh kenangan
124 Dibalik semua musibah
125 Pertanggung jawabkan kesalahanmu, Sam
126 Kak Sam mau apa?
127 Jangan egois, bisa ngga sih?
128 Sam melamar Mei
129 Aku menyerah
130 Kau adalah Ratu disana
131 Perpisahan Mei dan Sam
132 Kenapa kalau kampungan?
133 Kembalikan adik ku
134 Aku harus apa?
135 Biar Aida yang ikut!
136 Lakukan perintah Aida, demi kita
137 Tatap aku ketika bicara!
138 Isi hati Mami Bianca
139 Peluk aku, sebentar saja.
140 Promo karya Kak Haru Mini.:My Sugar Baby
141 Mencintai anak tiri, membuang anak kandung
142 Jangan hina istriku!
143 Hilangnya rasa hormat.
144 Tak ada yang dapat menggantikan Fany, Dev.
145 Akulah, Dia.
146 Kau masih perduli, rupanya?
147 Promo karya teh Defri :Suamiku Autis
148 Datangnya orang tua Mei.
149 Aku lah korbannya.
150 Welcome Home, Baby...
151 Mana Nur ku?
152 Kau adalah adik ku.
153 Kakak Ipar, nih!
154 Aku sakit, dengan bahagianya kalian.
155 Honey moon. "End"
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Tragedi malam itu
2
Malaikat?
3
Terlalu baik?
4
Tak mau di jodohkan!
5
Membawamu pulang kerumah nenek
6
Kamu mirip anakku,
7
Penebar fitnah!
8
Tak tahu terimakasih
9
Nikahkan kami berdua!
10
Impianku seorang pangeran
11
Kirain, Nenek bakal syok
12
Jahatnya Arum
13
Pernikahan, ngga sebercanda itu.
14
Harusnya malam pertama
15
Pencarian Rayan
16
Siapa aku, Nur?
17
Rasanya begitu trauma
18
Laut itu begitu luas
19
Aida di serang Amrul
20
Tanda itu milikku.
21
Kalau ngga enak, cepet sembuh.
22
Motor tua peninggalan ayah
23
Spontanitas Tono
24
Berantemnya Aida dan Mei
25
Salah faham
26
Maafin Aida, Mas.
27
Hari pertama bekerja
28
Warisan dari Ayah
29
Tolong belikan aku sesuatu ya, Nur?
30
Ancaman Mami Bianca
31
Nur makin lama makin aneh
32
Jangan suka meremehkan orang,
33
Sikap Om Edo
34
Daftar korban di pantai
35
Saya saja tak kenal diri saya sendiri
36
Masa lalu Aida
37
Amrul makin semprul
38
Permohonan Tono
39
Cahaya terindahku.
40
Kemesraan ini, jangan lah cepat berlalu.
41
Cincin maskawin
42
Entah kenapa
43
Bekal dari Istri
44
Gara-gara Tante Rum
45
Perginya Nek Mis
46
Semua menangis
47
Dimakamkan tanpa sang putra
48
Kalau di sinetron
49
Berhutang nyawa
50
Apakah ini rindu?
51
Tabungan Amrul
52
Mengembalikan cincin Tante Arum
53
Makin di bahas, makin terngiang
54
Bagaimana dan bagaimana
55
Tak pantas miskin
56
Kencan pertama
57
Yuk, pacaran?
58
Selalu saja berulah
59
Ngga malu, sama Aida?
60
Apalagi ulahmu, Rum?
61
Di kira bantal guling?
62
Gila, kamu Rul!
63
Tak akan pernah sanggup, kehilanganmu
64
Mas lucu,
65
Sebuah penawaran manis
66
I Love You, Mas Tono.
67
Perkara rendang sapi
68
Teros aja, terooos!
69
Rayan masih hidup
70
Jaga diri, Mas.
71
Aku lemah, Nur
72
Suara itu memanggil nama Rayan
73
Ngga usah kepo
74
Kau Rayan kami
75
Silsilah keluarga
76
Lalu, Aida gimana Mas?
77
Mencintaimu, tak harus menahanmu.
78
Cinta termanis
79
Kau lebay, Ray
80
Mami tiri Over protektif
81
Takdir memang jahat
82
Kamu harus perawatan
83
Rayan berubah.
84
Amnesia Retrograde
85
Kau mencintai gadis itu?
86
Apa aku berkuasa?
87
Tono atau Rayan?
88
Semua familiar
89
Hanya bisa bilang sabar
90
Naluriku bilang, jika dia baik
91
Tagihan hutnang Tante Rum
92
Mimpi buruk itu
93
Petunjuk itu berjalan mundur
94
Aida kemana?
95
Tolongin Aida, Mas.
96
Tak akan pernah rela
97
Helikopter!
98
Hukum tabur tuai
99
Ku bawa istriku prrgi
100
Apa fungsi asoi itu?
101
Mami Bianca Syok
102
Kamu siapa?
103
Kenapa harus kamu?
104
Aku menyukainya
105
Suamiku yan manja
106
Orang kampung
107
Gaun jadul dari Mami
108
Modifikasi gaun cantik
109
Maaf, aku menundanya
110
Jangan panggil dia TONO!
111
Mas Tono!
112
Aku ingat semuanya, Nur.
113
Memaafkan, atau meninggalkan?
114
Aarrrkh, menyebalkan!
115
Terkadang, diam itu lebih baik.
116
Aida rindu Mas Tono
117
Dunia begitu sempit
118
Aida disini, Bu.
119
Hanya permainan
120
Itu kau, Sam!
121
Cinta segitiga
122
Kau cari apa, sam?
123
Album foto penuh kenangan
124
Dibalik semua musibah
125
Pertanggung jawabkan kesalahanmu, Sam
126
Kak Sam mau apa?
127
Jangan egois, bisa ngga sih?
128
Sam melamar Mei
129
Aku menyerah
130
Kau adalah Ratu disana
131
Perpisahan Mei dan Sam
132
Kenapa kalau kampungan?
133
Kembalikan adik ku
134
Aku harus apa?
135
Biar Aida yang ikut!
136
Lakukan perintah Aida, demi kita
137
Tatap aku ketika bicara!
138
Isi hati Mami Bianca
139
Peluk aku, sebentar saja.
140
Promo karya Kak Haru Mini.:My Sugar Baby
141
Mencintai anak tiri, membuang anak kandung
142
Jangan hina istriku!
143
Hilangnya rasa hormat.
144
Tak ada yang dapat menggantikan Fany, Dev.
145
Akulah, Dia.
146
Kau masih perduli, rupanya?
147
Promo karya teh Defri :Suamiku Autis
148
Datangnya orang tua Mei.
149
Aku lah korbannya.
150
Welcome Home, Baby...
151
Mana Nur ku?
152
Kau adalah adik ku.
153
Kakak Ipar, nih!
154
Aku sakit, dengan bahagianya kalian.
155
Honey moon. "End"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!