Chapter 3. Victoire Night Club

“Lahap sekali makannya, apa paman boleh minta?” Mark mengulurkan tangannya, berpura-pura hendak mencuri es krim Aera. Sontak saja gadis kecil itu menyembunyikan gelas es krimnya. “Tidak boleh, ini punya Aera”

Mark melepas tawa. Keponakannya memberikan tatapan sinis yang menurutnya sama sekali tidak mengerikan. Dengan jahil, Mark berusaha meraih gelas es krim milik keponakannya.

“Jangan menggodanya, Mark. Kalau sampai ia menangis, kau harus bertanggungjawab untuk membuatnya tersenyum lagi” ancam Jeanno yang duduk diseberang meja Aera. Putri kecilnya melanjutkan kegiatannya menandaskan es krim yang tinggal setengah, dengan satu tangan melindungi gelasnya seolah-olah Mark bisa merebut kapan saja.

“Aera sangat menggemaskan. Bagaimana bisa aku tahan untuk tidak menggodanya”

Jeanno tidak begitu memperhatikan ucapan Mark. Ia terlalu sibuk menyeka bekas es krim yang belepotan kemana-mana diwajah Aera. Bahkan sampai mengotori seragam sekolahnya. Alih-alih marah, ia justru menggeram gemas.

“Aku akan sangat kasihan kepada pria-pria yang menyukai Aera nanti. Mereka pasti harus memutar otak bagaimana caranya meluluhkan hati papanya yang begitu protektif” timpal Mark seraya mengulurkan lembaran tissue baru kepada sepupunya.

“Tentu saja. Aku akan menyeleksi pria-pria itu sampai menemukan pria yang sempurna untuk malaikat kecilku” Jeanno berhasil membersihkan noda terakhir diujung bibir Aera. “Cantiknya anak papa..”

“Papa, tadi Aera melihat Mama”

Gerakan tangan Jeanno terhenti. Pemuda itu bertukar pandang dengan Mark. Keduanya paham siapa yang dimaksud. Hanya satu perempuan yang Aera kenali sebagai mamanya dan melihat ‘mama’ tentu hal tidak mungkin karena orang yang dimaksud sudah meninggal dunia.

“Dimana sayang?”

“Didepan sekolah. Mama tersenyum, Aera ingin sekali mendekat tapi Mrs Sarah memanggil Aera. Waktu Aera menoleh, Mama sudah pergi” bibir gadis kecil itu melengkung kebawah.

“Aera rindu Mama. Aera ingin memeluk Mama..”

Jeanno menarik putrinya kedalam pelukan. Dikecupnya puncak kepala Aera lembut. “Papa juga rindu Mama”

“Papa, kapan Aera bisa bertemu dengan Mama? Akhir tahun akan ada pentas seni hari Ibu, semua teman Aera datang dengan Papa dan Mama. Aera juga ingin Papa dan Mama datang…”

Mark menghela nafas dalam ketika Jeno dengan ringannya justru berkata ‘Ya, Papa dan Mama akan datang’. Benaknya bagaimana mungkin sepupunya akan menepati janji itu jika orang yang dimaksud Aera sudah meninggal? Jeanno bodoh, mengapa ia tidak menjelaskan semua dari awal. Alih-alih jujur jika ibunya sudah tiada, Jeanno justru selalu mengatakan kalau Nayara sedang pergi ke suatu tempat. Hanya sementara yang mana akan kembali pulang dan berkumpul lagi dengan keluarga kecilnya.

*

“Menurutku satu kejujuran menyakitkan jauh lebih baik dibanding seribu kebohongan manis, Jean” tutur Mark sekembalinya Jeanno dari kamar Aera. Gadis kecil itu terlelap usai makan malam mereka.

“Aera akan mengingat janjimu. Apa yang akan kau lakukan jika sampai akhir tahun hanya dirimu yang datang ke pentas akhir tahun itu. Kau seharusnya berpikir matang sebelum menjanjikan hal mustahil pada Aera. Dia bisa saja masih kecil, tapi dia mengingat semuanya dan kau lihat tadi bagaimana perubahan ekspresinya dari sedih ke senang begitu kau bilang Nayara akan datang. Kau akan menyakitinya lebih jauh..”

Jeanno mengusap wajahnya kasar. “Jika saja aku bisa menghidupkan Nana, apapun itu, akan kulakukan”

“Kau sudah gila”

“Aku tidak bisa mengatakan padanya kalau Nana sudah tiada. Aku.. tidak tau bagaimana cara mengatakannya. Kau dengar sendiri tadi. Bagaimana Aera mengatakan dia melihat Nana. Dan itu bukan satu-dua kali. Nyaris setiap waktu aku mendengarnya berkata seperti itu. Oh Tuhan, dia merindukan ibunya..”

Mark memijit pangkal hidungnya. Melihat sepupu sekaligus keponakannya harus hidup seperti itu mau tak mau turut membuat kepalanya pusing. “Dengar, kau harus mengatakan hal yang sebenarnya kepada Aera. Ia pasti akan menangis, gadis itu pasti akan bersedih. Tapi hal itu akan berlalu seiring berjalannya waktu, Jean. Kau harus membiasakannya hidup dalam kenyataan. Sebelum terlambat…”

*

Mark memasukkan ID card kedalam dompetnya usai menunjukkan kepada petugas keamanan. Persoalan pelik Jeanno membuat kepalanya berdenyut sehingga ia merasa butuh hiburan. Dan disinilah dirinya, Victoire Night Club. Yang kata orang merupakan club termewah di kota ini—bahkan mungkin di negeri ini. Mark sudah mendengar kasak-kusuk dari kawan-kawannya bahwa club ini bukan main-main mewahnya. Salah satu yang menonjol dan menjadi pemikat adalah para penarinya. Butuh nominal yang tidak sedikit bagi siapapun yang ingin private dance dengan salah satu dari mereka.

Sebelum ini Mark tidak pernah tertarik untuk masuk kemari. Hidupnya terlalu membosankan untuk masuk ke tempat hiburan malam se-vulgar Victoire. Ketika Lucas mengajaknya datang, ia tanpa basa-basi menyetujui. Sepanjang jalan, sahabatnya tak berhenti berceloteh bagaimana epiknya club malam itu. Dari segi minuman, musik, hingga penarinya. Mark sebetulnya ingin mengajak Jeanno, namun ia tau pemuda itu pasti akan menolak bahkan sebelum Mark mengatakan tempat tujuannya. Terlebih besok adalah hari libur. Jeanno pasti akan menemani Aera begadang menonton serial kartun favorit putrinya.

“Wow..”

Kata pertama yang meluncur dari bibir Mark. Ungkapan yang pas untuk menggambarkan bagian dalam club itu. Victoire berada di lantas teratas gedung pencakar langit. Club itu sendiri mempunyai empat tingkat lantai. Lantai dasar untuk lantai DJ sekaligus tempat dimana orang-orang bebas menari mengikuti hentakan musik. Lantai kedua kata Lucas merupakan tempat para penari itu pentas sekaligus beberapa ruangan tertutup jika pengunjung meminta private dance. Kemudian lantai ketiga ada tempat untuk berjudi, sementara lantai paling atas adalah kantor.

“Ayo, kukenalkan pada Johnny. Manager disini..” Lucas menarik tangan Mark berlalu. Leher panjangnya terjulur kesana-kemari mencari sosok yang dimaksud. Pria itu tersenyum sumringah kepada sosok tinggi yang tengah berjalan kearah mereka.

“Selamat malam, selamat datang di Victoire” sambut pria itu sembari menjabat tangan Lucas, yang ditepis lawannya dengan jahil. “Aish, aku bukan orang asing. Tidak perlu seformal itu setiap kali aku datang”

Johnny terkekeh. Ia melirik Mark yang tengah tersenyum tipis. “Anggaplah sapaanku tadi untuk temanmu”

“Iya, aku membawa teman kemari. Kenalkan, Mark Sebastian. Mark, ini Johnny . Orang yang mengelola tempat hebat ini”

Keduanya berjabat tangan.

“Baiklah, karena ini adalah kali pertama kau datang kemari, maka aku akan memberikan tempat duduk paling strategis untuk melihat pertunjukkan penariku”

Tawaran itu disambut ‘Yes’ dari Lucas yang begitu bersemangat. Sementara Mark masih tersenyum canggung. Tak tau apakah itu penawaran yang bagus atau tidak. Maksudnya, ia tak pernah melihat penari erotis sepanjang hidupnya. Ini pengalaman pertama dan langsung ditempatkan di kursi VIP?

Agaknya Johnny membaca gestur aneh dari tamu barunya, ia lantas menepuk pundak Mark ringan. “Tenang saja, penariku berbeda dari yang lain. Mereka tidak akan menyentuh para tamu semaunya. Kujamin kau akan menikmatinya, jika tidak, aku akan membayar minumanmu”

“Kenapa hanya minuman Mark?” protes Lucas. Johnny melirik datar. “Karena kau pasti akan puas dengan pertunjukkan penariku”

“Ah sepertinya kita terlalu lama membuang waktu disini. Mari kuantar kalian keatas”

*

Jeanno bersenandung pelan sembari menepuk-nepuk kaki Aera lembut. Gadis kecil itu memaksanya untuk ditemani menonton serial kartun, namun justru ia yang berakhir terlelap pada tiga episode pertama. Yang tentu saja membuat papanya tidak keberatan karena itu artinya ia tak perlu capek-capek meninabobokan si kecil.

“Selamat tidur, cantik. Mimpi indahlah. Jika kau bertemu dengan Mama dimimpimu, katakan padanya.. Papa merindukannya”

Jeanno mengakhiri tepukan dan memberikan kecupan selamat tidur. Pria itu lantas bangkit menuju ruang kerjanya. Ada beberapa pekerjaan yang sempat tertunda yang harus ia selesaikan.

Ding!

Layar ponsel itu menyala. Pesan dari Mark rupanya, bukan berisi apa-apa. Hanya foto yang menampilkan panggung berdesain simpel dengan beberapa pole disana. Jeanno tau Mark tengah berada di club malam. Pria itu juga tau seperti apa club yang didatangi sepupunya. Club mewah yang terkenal dengan pertunjukkan tari eksotis para perempuan cantik. Ia pernah kesana beberapa ketika masih kuliah. Ketika dirinya masih menjadi Jeanno yang belum bertemu Nayara. Sudah beberapa tahun berlalu, tempat itu berkembang pesat. Namun Jeanno tak ada niatan untuk mengunjunginya. Menjaga Aera lebih penting daripada harus membuang uang kesana.

Diabaikannya pesan Mark. Kemudian lelaki itu fokus pada layar komputer.

*

“Kau hapal penari disini?”

Lucas menampilkan cengiran khasnya. “Bisa dibilang iya, bisa dibilang tidak. Penari disini ada puluhan, Mark. Bagaimana bisa aku hapal semuanya?”

“Bukankah kau sering kemari? Seharusnya kau hapal”

“Ya, aku memang sering kemari. Mereka semua sangat cantik. Namun tetap ada yang terbaik dari yang terbaik”

Dahi Mark mengerut. Tak paham apa maksudnya. Ia pikir semua penari sama saja.

“Mereka punya tiga penari terbaik disini” Lucas menujukkan ketiga jemarinya didepan wajah Mark. “Yang pertama, Renatta. Dia penari paling mungil disini. Wajahnya cantik dan anggun-walaupun menurutku sedikit ketus. Tapi dia terkenal galak, dia pernah menampar seorang pengunjung pria yang memegang tubuhnya ketika ia sedang menari” Lucas tertawa disela-sela ceritanya. “Tapi belakangan ini Rena jarang tampil. Sekalipun tampil juga tidak seterbuka yang lain”

“Yang kedua, Hannah. Kau harus melihat kulitnya, Mark. Dia memiliki warna kulit terbaik disini. Kulitnya yang kecoklatan diterpa cahaya keemasan dari lampu, ck. Kau tidak akan berkedip jika melihatnya. Aku jamin. Oia wajahnya juga manis”

Mark mengangguk-angguk seperti anak kecil yang sedang diajari ibunya belajar. “Lalu yang terakhir?”

“Nah yang terakhir ini yang paling spesial. Wajahnya inosen dan manis sekali, seperti kelinci. Kesan lugu anak itu seperti tidak pernah mengenal apa itu dunia malam. Tapi tariannya, sangat erotis. Dia penari termahal disini. Untuk bisa melihatnya private dance, kau harus membayarnya dengan nominal yang menurutku cukup untuk membeli satu vespa. Belum lagi jika kau mau membawanya untuk.. yah kau tau”

“Sebegitu spesial itukah?”

Lucas mengangguk, menyesap gelas champaigne-nya. “Seharusnya ia tampil malam ini. Tapi Johnny bilang ia ijin karena tidak enak badan. Jadi digantikan oleh Hannah sebagai penari utama”

“Siapa nama penari yang sakit itu?”

Lucas menoleh kearah Mark. Melempar senyum jahil. “Kau penasaran kan? Namanya Judith. Mungkin lain waktu aku akan mengajakmu untuk melihatnya”

*

Episodes
1 Chapter 1. Kami merindukanmu, Nana
2 Jeanno & Nayara
3 Chapter 2. Tiga Sahabat
4 Chapter 3. Victoire Night Club
5 Chapter 4. First 'Meet'
6 Chapter 5. Vacation
7 Jeanno & Nayara
8 Chapter 6. Second Lead
9 Chapter 7. Aera Hilang!
10 Chapter 8. One Step Forward
11 Chapter 9. Into Your Arms
12 Chapter 10. Won't Let You Go
13 Jeanno & Nayara
14 Chapter 11. Sang Penari
15 Jeanno & Nayara
16 Chapter 12. Her
17 Jeanno & Nayara
18 Chapter 13. Kesepakatan
19 Jeanno & Nayara
20 Chapter 14. Ibu Pengganti
21 Jeanno & Nayara
22 Chapter 15. Make Over
23 Chapter 16. I Ain't Worried
24 Chapter 17. Aera
25 Jeanno & Nayara
26 Chapter 18. Dongeng
27 Jeanno & Nayara
28 Chapter 19. Count on Me
29 Chapter 20. Pasta
30 Jeanno & Nayara
31 Chapter 21. Untuk Aera
32 Chapter 22. Into You
33 Chapter 23. Ren, are you okay?
34 Chapter 24. Gettin Closer
35 Chapter 25. It'll Be Okay
36 Chapter 26. Asam & Garam
37 Chapter 27. Reckless
38 Chapter 28. Seperti Kisah
39 Chapter 29. Senyap
40 Chapter 30. Sapa Pagi
41 Chapter 31. Tabu
42 Chapter 32. Let Her Know
43 Chapter 33. Meet Tyona
44 Chapter 34. A minute With You
45 Chapter 35. We ‘Talk’
46 Chapter 36. Midnight
47 Chapter 37. Kekhawatiran
48 Chapter 38. Sour
49 Chapter 39. Pinky Promise
50 Chapter 40. Curiosity
51 Chapter 41. Something Gray
52 Chapter 42. May & Lou
53 Chapter 43. Konfrontasi
54 Chapter 44. VIP
55 Chapter 45. Confess
56 Chapter 46. Cerita Pagi
57 Chapter 47. Bertaut
58 Chapter 48. Semu
59 Chapter 49. Three of Us
60 Chapter 50. Trust her
61 Chapter 51. He’s Back
62 Chapter 52. Betrayer
63 Chapter 53. An Old Friend
64 Chapter 54. Warm Hug
65 Chapter 55. Blank Space
66 Chapter 56. Untold
67 Chapter 57. Tutur Batin
68 Chapter 58. Intentions
69 Chapter 59. Rumor
70 Chapter 60. Chaos
71 Chapter 61. Night Changes
72 Chapter 62. It Has to be You
73 Chapter 63. Hutang
74 Chapter 64. Stolen Moment
75 Chapter 65. Kalut
76 Chapter 66. Friday Night
77 Chapter 67. Unexpected Meeting
78 Chapter 68. Lakon Lama
79 Chapter 69. The Truth
80 Chapter 70. Burn The Bed
81 Chapter 71. Rumah
82 Chapter 72. Leave The Door Open
83 Chapter 73. About Damn Time
84 Chapter 74. Benang Merah
85 Chapter 75. Pembuktian
86 Chapter 76. Cinta Tak Bersyarat
87 Chapter 77. Close Call
88 Chapter 78. Lean On
89 Chapter 79. Runtuh
90 Chapter 80. An Incident
91 Chapter 81. All Fell Down
92 Chapter 82. Asa
93 Chapter 83. There Will Be Tomorrow
94 Chapter 84. I Don’t Wanna Cry
95 Chapter 85. Hold You Once Again
96 Chapter 86. Unrevealed
97 Chapter 87. Prisoner
98 Chapter 88. Fades Away
99 Chapter 89. Restu
100 Chapter 90. Where Are ‘You’?
101 Chapter 91. Forgive, not Forget
102 Chapter 92. You Are Not Sorry
103 Chapter 93. Bargaining
104 Chapter 94. Good News
105 Chapter 95. A New Day Has Come
106 Chapter 96. The Values of Honesty
107 Chapter 97. New ‘friend’
108 Chapter 98. Her Rival
109 Chapter 99. Pleasure
110 Chapter 100. Make Up Our Minds
111 Chapter 101. Right Time
112 Chapter 102. What Friends Are For?
113 Chapter 103. Can’t See Clear No More
114 Chapter 104. Grow Old With You
115 Chapter 105. Tell Me It’s Real
116 Chapter 106. Someone From The Past
117 Chapter 107. Bright Future
118 Chapter 108. Teman Bahagia
119 Chapter 109. The One That Got Away
120 Chapter 110. Jealous
121 Chapter 111. Don’t Trust Them
122 Chapter 112. Stay
123 Chapter 13. Still Counting
124 Chapter 114. Truth or Dare
125 Chapter 115. I’am the Problem
126 Chapter 116. Invisible String
127 Chapter 117. Truly, Madly, Deeply
128 Chapter 118. When You Believe
129 Chapter 119. Right In Front of You
130 Chapter 120. Saddest Truth
131 Chapter 121. D-Day
132 Chapter 122. Family Reunion
133 Chapter 123. When Things Get Complicated
134 Chapter 124. ‘Good’ News
135 Chapter 125. Let The Show Begin
136 Chapter 126. The Mighty Alexander
137 Chapter 127. You Belong To Me
138 Chapter 128. Jeanno, The Businessman
139 Chapter 129. Fall Apart
140 Chapter 130. Aleta
141 Chapter 131. Unfaithful
142 Chapter 132. Kesepakatan
143 Chapter 133. Lost
144 Chapter 134. I am Sorry
145 Chapter 135. Bad News
146 Chapter 136. The Cut That Alwayas Bleeds
147 Chapter 137. Risk It All
148 Chapter 138. The Story Never Ends
149 Chapter 139. The Good Side
150 Chapter 140. Support System
151 Chapter 141. Reunion
152 Chapter 142. Second Chance
153 Chapter 143. Kilas Balik
154 Chapter 144. Hell Hole
155 Chapter 145. Bad Dream
156 Chapter 146. Rumah Maria
157 Chapter 147. She’s Broken
158 Chapter 148. Tentang Aleta
159 Chapter 149. One Last Hope
160 Chapter 150. Alana
161 Chapter 151. Let Her Go
162 Chapter 152. She Choose To Leave
163 Chapter 153. Page 01
164 Chapter 154. He Never Left
165 Chapter 155. Run To You
166 Chapter 156. Hide & Seek
167 Chapter 157. Nasehat Dari Kawan
168 Chapter 158. Gravity
169 Chapter 159. Jarak
170 Chapter 170. Uneasy
171 Chapter 161. Dying Inside
172 Chapter 162. Still The One
173 Chapter 163. Man Who Can’t Be Moved
174 Chapter 164. Guardian
175 Chapter 165. Dua Alexander
176 Chapter 166. Countdown
177 Chapter 167. Life is Still Going On
178 Chapter 168. One Step Forward
179 Chapter 169. Never Goodbye
180 Chapter 170. You Belong With Me
181 Chapter 171. Fight Back
182 Chapter 172. ‘Ours’
183 Chapter 173. Don’t Cry Anymore
184 Chapter 174. Beautiful Day
185 Chapter 175. Consideration
186 Chapter 176. He Knows
187 Chapter 177. Not That Easy
188 Pengumuman
189 Chapter 179. Bimbang
190 Chapter 180. Time Will Heal
191 Chapter 181. The Downfall
192 Chapter 182. Meant To Be
193 Chapter 183. D-Day
194 Chapter 184. Uninvited Guest
195 Chapter 185. Reunion
196 Chapter 186. Feels Like Home
197 187. Farewell
198 Chapter 188. When the Times Come
199 Chapter 190. Torn Apart
200 Chapter 191. Bitter Truth
201 Chapter 192. I’ll Stay
202 Chapter 193. One Step Closer
Episodes

Updated 202 Episodes

1
Chapter 1. Kami merindukanmu, Nana
2
Jeanno & Nayara
3
Chapter 2. Tiga Sahabat
4
Chapter 3. Victoire Night Club
5
Chapter 4. First 'Meet'
6
Chapter 5. Vacation
7
Jeanno & Nayara
8
Chapter 6. Second Lead
9
Chapter 7. Aera Hilang!
10
Chapter 8. One Step Forward
11
Chapter 9. Into Your Arms
12
Chapter 10. Won't Let You Go
13
Jeanno & Nayara
14
Chapter 11. Sang Penari
15
Jeanno & Nayara
16
Chapter 12. Her
17
Jeanno & Nayara
18
Chapter 13. Kesepakatan
19
Jeanno & Nayara
20
Chapter 14. Ibu Pengganti
21
Jeanno & Nayara
22
Chapter 15. Make Over
23
Chapter 16. I Ain't Worried
24
Chapter 17. Aera
25
Jeanno & Nayara
26
Chapter 18. Dongeng
27
Jeanno & Nayara
28
Chapter 19. Count on Me
29
Chapter 20. Pasta
30
Jeanno & Nayara
31
Chapter 21. Untuk Aera
32
Chapter 22. Into You
33
Chapter 23. Ren, are you okay?
34
Chapter 24. Gettin Closer
35
Chapter 25. It'll Be Okay
36
Chapter 26. Asam & Garam
37
Chapter 27. Reckless
38
Chapter 28. Seperti Kisah
39
Chapter 29. Senyap
40
Chapter 30. Sapa Pagi
41
Chapter 31. Tabu
42
Chapter 32. Let Her Know
43
Chapter 33. Meet Tyona
44
Chapter 34. A minute With You
45
Chapter 35. We ‘Talk’
46
Chapter 36. Midnight
47
Chapter 37. Kekhawatiran
48
Chapter 38. Sour
49
Chapter 39. Pinky Promise
50
Chapter 40. Curiosity
51
Chapter 41. Something Gray
52
Chapter 42. May & Lou
53
Chapter 43. Konfrontasi
54
Chapter 44. VIP
55
Chapter 45. Confess
56
Chapter 46. Cerita Pagi
57
Chapter 47. Bertaut
58
Chapter 48. Semu
59
Chapter 49. Three of Us
60
Chapter 50. Trust her
61
Chapter 51. He’s Back
62
Chapter 52. Betrayer
63
Chapter 53. An Old Friend
64
Chapter 54. Warm Hug
65
Chapter 55. Blank Space
66
Chapter 56. Untold
67
Chapter 57. Tutur Batin
68
Chapter 58. Intentions
69
Chapter 59. Rumor
70
Chapter 60. Chaos
71
Chapter 61. Night Changes
72
Chapter 62. It Has to be You
73
Chapter 63. Hutang
74
Chapter 64. Stolen Moment
75
Chapter 65. Kalut
76
Chapter 66. Friday Night
77
Chapter 67. Unexpected Meeting
78
Chapter 68. Lakon Lama
79
Chapter 69. The Truth
80
Chapter 70. Burn The Bed
81
Chapter 71. Rumah
82
Chapter 72. Leave The Door Open
83
Chapter 73. About Damn Time
84
Chapter 74. Benang Merah
85
Chapter 75. Pembuktian
86
Chapter 76. Cinta Tak Bersyarat
87
Chapter 77. Close Call
88
Chapter 78. Lean On
89
Chapter 79. Runtuh
90
Chapter 80. An Incident
91
Chapter 81. All Fell Down
92
Chapter 82. Asa
93
Chapter 83. There Will Be Tomorrow
94
Chapter 84. I Don’t Wanna Cry
95
Chapter 85. Hold You Once Again
96
Chapter 86. Unrevealed
97
Chapter 87. Prisoner
98
Chapter 88. Fades Away
99
Chapter 89. Restu
100
Chapter 90. Where Are ‘You’?
101
Chapter 91. Forgive, not Forget
102
Chapter 92. You Are Not Sorry
103
Chapter 93. Bargaining
104
Chapter 94. Good News
105
Chapter 95. A New Day Has Come
106
Chapter 96. The Values of Honesty
107
Chapter 97. New ‘friend’
108
Chapter 98. Her Rival
109
Chapter 99. Pleasure
110
Chapter 100. Make Up Our Minds
111
Chapter 101. Right Time
112
Chapter 102. What Friends Are For?
113
Chapter 103. Can’t See Clear No More
114
Chapter 104. Grow Old With You
115
Chapter 105. Tell Me It’s Real
116
Chapter 106. Someone From The Past
117
Chapter 107. Bright Future
118
Chapter 108. Teman Bahagia
119
Chapter 109. The One That Got Away
120
Chapter 110. Jealous
121
Chapter 111. Don’t Trust Them
122
Chapter 112. Stay
123
Chapter 13. Still Counting
124
Chapter 114. Truth or Dare
125
Chapter 115. I’am the Problem
126
Chapter 116. Invisible String
127
Chapter 117. Truly, Madly, Deeply
128
Chapter 118. When You Believe
129
Chapter 119. Right In Front of You
130
Chapter 120. Saddest Truth
131
Chapter 121. D-Day
132
Chapter 122. Family Reunion
133
Chapter 123. When Things Get Complicated
134
Chapter 124. ‘Good’ News
135
Chapter 125. Let The Show Begin
136
Chapter 126. The Mighty Alexander
137
Chapter 127. You Belong To Me
138
Chapter 128. Jeanno, The Businessman
139
Chapter 129. Fall Apart
140
Chapter 130. Aleta
141
Chapter 131. Unfaithful
142
Chapter 132. Kesepakatan
143
Chapter 133. Lost
144
Chapter 134. I am Sorry
145
Chapter 135. Bad News
146
Chapter 136. The Cut That Alwayas Bleeds
147
Chapter 137. Risk It All
148
Chapter 138. The Story Never Ends
149
Chapter 139. The Good Side
150
Chapter 140. Support System
151
Chapter 141. Reunion
152
Chapter 142. Second Chance
153
Chapter 143. Kilas Balik
154
Chapter 144. Hell Hole
155
Chapter 145. Bad Dream
156
Chapter 146. Rumah Maria
157
Chapter 147. She’s Broken
158
Chapter 148. Tentang Aleta
159
Chapter 149. One Last Hope
160
Chapter 150. Alana
161
Chapter 151. Let Her Go
162
Chapter 152. She Choose To Leave
163
Chapter 153. Page 01
164
Chapter 154. He Never Left
165
Chapter 155. Run To You
166
Chapter 156. Hide & Seek
167
Chapter 157. Nasehat Dari Kawan
168
Chapter 158. Gravity
169
Chapter 159. Jarak
170
Chapter 170. Uneasy
171
Chapter 161. Dying Inside
172
Chapter 162. Still The One
173
Chapter 163. Man Who Can’t Be Moved
174
Chapter 164. Guardian
175
Chapter 165. Dua Alexander
176
Chapter 166. Countdown
177
Chapter 167. Life is Still Going On
178
Chapter 168. One Step Forward
179
Chapter 169. Never Goodbye
180
Chapter 170. You Belong With Me
181
Chapter 171. Fight Back
182
Chapter 172. ‘Ours’
183
Chapter 173. Don’t Cry Anymore
184
Chapter 174. Beautiful Day
185
Chapter 175. Consideration
186
Chapter 176. He Knows
187
Chapter 177. Not That Easy
188
Pengumuman
189
Chapter 179. Bimbang
190
Chapter 180. Time Will Heal
191
Chapter 181. The Downfall
192
Chapter 182. Meant To Be
193
Chapter 183. D-Day
194
Chapter 184. Uninvited Guest
195
Chapter 185. Reunion
196
Chapter 186. Feels Like Home
197
187. Farewell
198
Chapter 188. When the Times Come
199
Chapter 190. Torn Apart
200
Chapter 191. Bitter Truth
201
Chapter 192. I’ll Stay
202
Chapter 193. One Step Closer

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!