Jeanno & Nayara

“Kau Jeanno Alexander?”

Jeanno mengangkat wajahnya malas. Ia butuh tidur setelah begadang semalaman mabuk di pesta ulangtahun Henry. Jika saja bukan karena paksaan ibundanya untuk masuk kuliah hari ini, ia tidak akan tertidur di kelas.

Dengan ekspresi gusar dan kesadaran yang belum sepenuhnya kembali, Jeanno mengerjapkan matanya. Berusaha memperjelas siapa pelaku yang tengah berani membangunkan tidurnya. Pemuda itu sudah siap marah, namun ketika kerjapan matanya berhasil membuat figur dihadapannya semakin jelas, ia mengurungkan niatnya. Seorang perempuan mungil berambut coklat dan berparas manis. Wajah itu memandang tajam kearahnya, yang menurut Jeanno jauh dari kata mengerikan.

“Ya, aku”

Si manis memberikan—atau lebih tepatnya melempar- beberapa lembar kertas keatas meja Jeanno. Yang direspon dengan ekspresi kebingungan pemuda itu. “Apa ini?”

“Bagianmu. Profesor Wu memberikan tugas kelompok untuk membuat makalah dua minggu yang lalu. Kita satu kelompok. Aku sudah mengerjakan bagianku”

Dahi Jeanno menyernyit. “Lalu?”

“Sekarang giliranmu. Aku sudah menulis apa-apa saja yang harus kau kerjakan untuk melengkapi makalah kita. Oia, datelinenya besok. Jadi kuharap kau sudah bisa menyelesaikannya. Dan jangan lupa dijilid rapi” perempuan itu berbalik, melenggang ringan tanpa mempedulikan pelototan Jeanno. Langkahnya baru berhenti ketika pundaknya dibalik kasar oleh lawan bicaranya tadi.

“Apa kau bilang? Kau pikir aku akan mengerjakan tugas bodoh ini?”

Lawan bicaranya memandang datar. “Jika kau tidak mau, mudah saja. Aku bisa mengatakan pada Profesor Wu kalau kau tidak berkenan, sehingga nilaimu 0 dan kau mengulang”

Bibir Jeanno tertarik sebelah, menampakan seringai sinis yang menurut orang-orang, seksi. “Kau pikir ini semua salahku? Ini tugas dua minggu yang lalu. Dateline besok dan kau baru memberitahuku hari ini?”

Tak dinyana, seringai itu justru dibalas si lelaki manis dengan seringai yang sama. Yang justru terkesan cantik dimata Jeanno. “Salahku? Aku sudah mencarimu sejak hari pertama kelompok terbentuk. Tapi kau tidak pernah menampakkan batang hidungmu di kampus. Ketika aku meminta nomormu kepada mahasiswa lain, aku justru dicemooh dan mengatakan bahwa aku bukan seleramu. Detik itu aku tau bahwa Jeanno Alexander yang satu kelompok denganku adalah seorang casanova yang menjadi incaran para mahasiswi disini. Tapi tenang saja, aku tidak akan terpesona denganmu. Aku hanya ingin tugasku selesai dan aku mendapatkan nilai. Jadi kau, Mr. Alexander yang terkenal. Selesaikan tugasmu dan setelah itu tidak ada yang terluka, okay?”

Ia itu melepas tangan Jeanno dipundaknya. Lalu berbalik, melanjutkan langkahnya tanpa menoleh lagi. Disaat Jeanno berteriak bertanya siapa namanya, si manis berhenti dan menjawab singkat.

“Nayara”

*

Nayara mendesah jengah ketika melihat Jeanno mengambil kursi disampingnya. Sudah satu bulan sejak pertama kali mereka bertemu, sejak itu dengan ajaib Jeanno selalu hadir disetiap mata kuliah yang ia ambil. Dan selalu, selalu mengambil tempat duduk disampingnya.

“Halo, Nayara”

Yang dipanggil melirik datar seraya mengeluarkan alat tulis dari tasnya. “Apa yang kau rencanakan?”

“Apa maksudmu?”

Ia mengedikkan bahu. “Aneh bukan? Mahasiswa yang jarang sekali hadir di kampus, tiba-tiba hadir tepat waktu disetiap mata kuliah. Apa yang membuatmu berubah jadi serajin ini?”

Jeanno mengistirahatkan dagunya ditelapak tangan. Memandang Nayara dengan binar yang luar biasa indahnya. “Kalau kujawab kau, bagaimana?”

Jawaban yang membuat Naya nyaris tersedak ludahnya sendiri. “Aku tidak akan tertipu rayuan murahanmu, Jeano. Dan kuberi tahu, diruangan ini ada banyak kursi kosong. Kau bisa memilih tempat lain. Bukankah barisan belakang adalah kursi favoritmu? Supaya kau bisa tidur?”

Jeanno terkekeh. Nayara dimatanya semakin hari semakin manis. Sekalipun perempuan itu selalu menjawabnya dengan nada ketus dan gestur anti-Jeanno-Alexander andalannya. “Kau menarik, Na”

“Sst. Diamlah, aku ingin memperhatikan apa yang dijelaskan Profesor Jill. Jika kau tak keberatan”

“Aku akan tetap bersuara, asal..”

“Asal?”

“Asal kau mau memberi nomormu padaku”

“Tidak ada untungnya bagiku”

Jenno mengedikkan bahu. “Baiklah, kalau begitu aku akan terus bicara sampai kita berdua ditegur. Aku tidak masalah jika nilaiku dipangkas, tapi kurasa kau sangat masalah dengan itu”

“Jangan mengancamku, Jean”

“Hanya nomormu. Anggaplah ada seorang teman kuliah yang ingin meminta nomormu. Apakah itu melewati batas?”

Nayara memberikan tatapan membunuh kearah Jeanno, terlebih ketika Profesor Jill berdehem keras sembari memandang kearah mereka. Jeanno memberikan cengiran kuda, melihat Naya merobek kasar kertas pada bukunya untuk dituliskan nomor ponselnya.

“Puas?” ujarnya setelah memberikan kertas itu kepada Jeanno.

Jeanno mendekatkan kepalanya ke telinga perempuan itu ketika dosen mereka kembali fokus pada buku tebalnya. “Puas. Dan omong-omong..”

Pemuda tampan itu mendekatkan kepalanya, menyesap aroma manis yang menguar dari sosok perempuan disampingnya. “Kau harum sekali, Nana”

Nayara tidak tau apa yang harus ia lakukan terlebih dahulu. Menonjok wajah tampan Jeanno, atau menenangkan hatinya yang entah mengapa, berdegup begitu kencang.

*

Nayara mendengus sebal ketika layar ponselnya terus berkedip, menampilkan nomor Jeanno yang laki-laki itu simpan setelah merebut ponselnya paksa. Sudah sejak setengah jam lalu si tuan muda berusaha menelponnya, yang tentu saja tidak ia angkat dengan beberapa alasan.

Pertama, telpon dari Jeanno pasti hanya berisi kata-kata tidak penting. Kedua, mengangkat telpon sama saja mengganggu belajarnya. Ia sudah memasuki semester akhir dan belajar adalah prioritas utamanya. Ketiga, ia tidak boleh membiarkan dirinya melemah. Sejujurnya, sejak Jeanno terus duduk disampingnya, ada perasaan aneh yang melingkupi dada Nayara. Dirinya tau jika dibiarkan terus menerus maka akhirnya akan buruk. Ia akan jatuh cinta kepada lelaki tampan itu. Dan Nayara tidak mau sampai hal tersebut terjadi.

Gadis itu tersenyum penuh kemenangan ketika ponselnya padam. Mungkin Jeanno sudah menyerah menelpon, batinnya. Detik berikutnya pintu kamarnya diketuk.

“Naya, kau sibuk?” tanpa perlu menunggu, pintu kamar asramanya terbuka. Menampilkan kepala Bu Ira, penjaga asramanya.

Naya menggeleng. “Tidak, aku hanya sedang belajar. Ada apa, bu?”

“Oh, ada temanmu diruang tamu”

Dahi Nayara mengerut. “Teman? Seingatku tidak ada teman yang mau menemuiku sore ini”

“Dia bilang sudah ada janji denganmu. Temui saja, Nak”

Nayara menutup bukunya, memutuskan untuk menuruti perkataan bu Ira walaupun dalam hatinya masih bingung sekaligus penasaran siapa ‘teman’ yang dimaksud karena selama ini dirinya paling jarang kedatangan tamu dibanding mahasiswi lain.

Sepanjang perjalanan dari kamarnya di lantai 3 menuju ruang tamu di lantai 1, ia beberapa kali berpapasan dengan mahasiswi lain. Biasanya mereka hanya bertegur sapa, atau sekedar menganggukkan kepala sembari tersenyum. Namun kali ini mereka yang berpapasan dengannya justru meliriknya aneh. Ada yang memandangnya dengan penuh kekaguman, ada yang memantaunya dari ujung kaki hingga ujung rambut, ada yang memandangnya sinis. Terakhir telinga Nayara menangkap bisikan dua mahasiswi yang melewatinya.

“Tidak menyangka dia punya kekasih”

“Kekasihnya setampan itu pula”

Bisikan itu semakin membuatnya heran, kekasih? Apa mereka membicarakannya? Jika memang ucapan itu ditunjukkan kepadanya, maka itu artinya teman yang dimaksud bu Ira adalah……

“Selamat sore, Nayara”

Disanalah Jeanno Alexander, berdiri dengan jeans abu-abu dan kaos putih polos yang dibalut dengan jaket biru navy. Tengah duduk disofa ruang tamu asramanya. Melempar senyuman paling mempesona yang membuat matanya melengkung membentuk bulan sabit.

Senyuman yang sedikit menggoyahkan pendirian Nayara.

*

Episodes
1 Chapter 1. Kami merindukanmu, Nana
2 Jeanno & Nayara
3 Chapter 2. Tiga Sahabat
4 Chapter 3. Victoire Night Club
5 Chapter 4. First 'Meet'
6 Chapter 5. Vacation
7 Jeanno & Nayara
8 Chapter 6. Second Lead
9 Chapter 7. Aera Hilang!
10 Chapter 8. One Step Forward
11 Chapter 9. Into Your Arms
12 Chapter 10. Won't Let You Go
13 Jeanno & Nayara
14 Chapter 11. Sang Penari
15 Jeanno & Nayara
16 Chapter 12. Her
17 Jeanno & Nayara
18 Chapter 13. Kesepakatan
19 Jeanno & Nayara
20 Chapter 14. Ibu Pengganti
21 Jeanno & Nayara
22 Chapter 15. Make Over
23 Chapter 16. I Ain't Worried
24 Chapter 17. Aera
25 Jeanno & Nayara
26 Chapter 18. Dongeng
27 Jeanno & Nayara
28 Chapter 19. Count on Me
29 Chapter 20. Pasta
30 Jeanno & Nayara
31 Chapter 21. Untuk Aera
32 Chapter 22. Into You
33 Chapter 23. Ren, are you okay?
34 Chapter 24. Gettin Closer
35 Chapter 25. It'll Be Okay
36 Chapter 26. Asam & Garam
37 Chapter 27. Reckless
38 Chapter 28. Seperti Kisah
39 Chapter 29. Senyap
40 Chapter 30. Sapa Pagi
41 Chapter 31. Tabu
42 Chapter 32. Let Her Know
43 Chapter 33. Meet Tyona
44 Chapter 34. A minute With You
45 Chapter 35. We ‘Talk’
46 Chapter 36. Midnight
47 Chapter 37. Kekhawatiran
48 Chapter 38. Sour
49 Chapter 39. Pinky Promise
50 Chapter 40. Curiosity
51 Chapter 41. Something Gray
52 Chapter 42. May & Lou
53 Chapter 43. Konfrontasi
54 Chapter 44. VIP
55 Chapter 45. Confess
56 Chapter 46. Cerita Pagi
57 Chapter 47. Bertaut
58 Chapter 48. Semu
59 Chapter 49. Three of Us
60 Chapter 50. Trust her
61 Chapter 51. He’s Back
62 Chapter 52. Betrayer
63 Chapter 53. An Old Friend
64 Chapter 54. Warm Hug
65 Chapter 55. Blank Space
66 Chapter 56. Untold
67 Chapter 57. Tutur Batin
68 Chapter 58. Intentions
69 Chapter 59. Rumor
70 Chapter 60. Chaos
71 Chapter 61. Night Changes
72 Chapter 62. It Has to be You
73 Chapter 63. Hutang
74 Chapter 64. Stolen Moment
75 Chapter 65. Kalut
76 Chapter 66. Friday Night
77 Chapter 67. Unexpected Meeting
78 Chapter 68. Lakon Lama
79 Chapter 69. The Truth
80 Chapter 70. Burn The Bed
81 Chapter 71. Rumah
82 Chapter 72. Leave The Door Open
83 Chapter 73. About Damn Time
84 Chapter 74. Benang Merah
85 Chapter 75. Pembuktian
86 Chapter 76. Cinta Tak Bersyarat
87 Chapter 77. Close Call
88 Chapter 78. Lean On
89 Chapter 79. Runtuh
90 Chapter 80. An Incident
91 Chapter 81. All Fell Down
92 Chapter 82. Asa
93 Chapter 83. There Will Be Tomorrow
94 Chapter 84. I Don’t Wanna Cry
95 Chapter 85. Hold You Once Again
96 Chapter 86. Unrevealed
97 Chapter 87. Prisoner
98 Chapter 88. Fades Away
99 Chapter 89. Restu
100 Chapter 90. Where Are ‘You’?
101 Chapter 91. Forgive, not Forget
102 Chapter 92. You Are Not Sorry
103 Chapter 93. Bargaining
104 Chapter 94. Good News
105 Chapter 95. A New Day Has Come
106 Chapter 96. The Values of Honesty
107 Chapter 97. New ‘friend’
108 Chapter 98. Her Rival
109 Chapter 99. Pleasure
110 Chapter 100. Make Up Our Minds
111 Chapter 101. Right Time
112 Chapter 102. What Friends Are For?
113 Chapter 103. Can’t See Clear No More
114 Chapter 104. Grow Old With You
115 Chapter 105. Tell Me It’s Real
116 Chapter 106. Someone From The Past
117 Chapter 107. Bright Future
118 Chapter 108. Teman Bahagia
119 Chapter 109. The One That Got Away
120 Chapter 110. Jealous
121 Chapter 111. Don’t Trust Them
122 Chapter 112. Stay
123 Chapter 13. Still Counting
124 Chapter 114. Truth or Dare
125 Chapter 115. I’am the Problem
126 Chapter 116. Invisible String
127 Chapter 117. Truly, Madly, Deeply
128 Chapter 118. When You Believe
129 Chapter 119. Right In Front of You
130 Chapter 120. Saddest Truth
131 Chapter 121. D-Day
132 Chapter 122. Family Reunion
133 Chapter 123. When Things Get Complicated
134 Chapter 124. ‘Good’ News
135 Chapter 125. Let The Show Begin
136 Chapter 126. The Mighty Alexander
137 Chapter 127. You Belong To Me
138 Chapter 128. Jeanno, The Businessman
139 Chapter 129. Fall Apart
140 Chapter 130. Aleta
141 Chapter 131. Unfaithful
142 Chapter 132. Kesepakatan
143 Chapter 133. Lost
144 Chapter 134. I am Sorry
145 Chapter 135. Bad News
146 Chapter 136. The Cut That Alwayas Bleeds
147 Chapter 137. Risk It All
148 Chapter 138. The Story Never Ends
149 Chapter 139. The Good Side
150 Chapter 140. Support System
151 Chapter 141. Reunion
152 Chapter 142. Second Chance
153 Chapter 143. Kilas Balik
154 Chapter 144. Hell Hole
155 Chapter 145. Bad Dream
156 Chapter 146. Rumah Maria
157 Chapter 147. She’s Broken
158 Chapter 148. Tentang Aleta
159 Chapter 149. One Last Hope
160 Chapter 150. Alana
161 Chapter 151. Let Her Go
162 Chapter 152. She Choose To Leave
163 Chapter 153. Page 01
164 Chapter 154. He Never Left
165 Chapter 155. Run To You
166 Chapter 156. Hide & Seek
167 Chapter 157. Nasehat Dari Kawan
168 Chapter 158. Gravity
169 Chapter 159. Jarak
170 Chapter 170. Uneasy
171 Chapter 161. Dying Inside
172 Chapter 162. Still The One
173 Chapter 163. Man Who Can’t Be Moved
174 Chapter 164. Guardian
175 Chapter 165. Dua Alexander
176 Chapter 166. Countdown
177 Chapter 167. Life is Still Going On
178 Chapter 168. One Step Forward
179 Chapter 169. Never Goodbye
180 Chapter 170. You Belong With Me
181 Chapter 171. Fight Back
182 Chapter 172. ‘Ours’
183 Chapter 173. Don’t Cry Anymore
184 Chapter 174. Beautiful Day
185 Chapter 175. Consideration
186 Chapter 176. He Knows
187 Chapter 177. Not That Easy
188 Pengumuman
189 Chapter 179. Bimbang
190 Chapter 180. Time Will Heal
191 Chapter 181. The Downfall
192 Chapter 182. Meant To Be
193 Chapter 183. D-Day
194 Chapter 184. Uninvited Guest
195 Chapter 185. Reunion
196 Chapter 186. Feels Like Home
197 187. Farewell
198 Chapter 188. When the Times Come
199 Chapter 190. Torn Apart
200 Chapter 191. Bitter Truth
201 Chapter 192. I’ll Stay
202 Chapter 193. One Step Closer
Episodes

Updated 202 Episodes

1
Chapter 1. Kami merindukanmu, Nana
2
Jeanno & Nayara
3
Chapter 2. Tiga Sahabat
4
Chapter 3. Victoire Night Club
5
Chapter 4. First 'Meet'
6
Chapter 5. Vacation
7
Jeanno & Nayara
8
Chapter 6. Second Lead
9
Chapter 7. Aera Hilang!
10
Chapter 8. One Step Forward
11
Chapter 9. Into Your Arms
12
Chapter 10. Won't Let You Go
13
Jeanno & Nayara
14
Chapter 11. Sang Penari
15
Jeanno & Nayara
16
Chapter 12. Her
17
Jeanno & Nayara
18
Chapter 13. Kesepakatan
19
Jeanno & Nayara
20
Chapter 14. Ibu Pengganti
21
Jeanno & Nayara
22
Chapter 15. Make Over
23
Chapter 16. I Ain't Worried
24
Chapter 17. Aera
25
Jeanno & Nayara
26
Chapter 18. Dongeng
27
Jeanno & Nayara
28
Chapter 19. Count on Me
29
Chapter 20. Pasta
30
Jeanno & Nayara
31
Chapter 21. Untuk Aera
32
Chapter 22. Into You
33
Chapter 23. Ren, are you okay?
34
Chapter 24. Gettin Closer
35
Chapter 25. It'll Be Okay
36
Chapter 26. Asam & Garam
37
Chapter 27. Reckless
38
Chapter 28. Seperti Kisah
39
Chapter 29. Senyap
40
Chapter 30. Sapa Pagi
41
Chapter 31. Tabu
42
Chapter 32. Let Her Know
43
Chapter 33. Meet Tyona
44
Chapter 34. A minute With You
45
Chapter 35. We ‘Talk’
46
Chapter 36. Midnight
47
Chapter 37. Kekhawatiran
48
Chapter 38. Sour
49
Chapter 39. Pinky Promise
50
Chapter 40. Curiosity
51
Chapter 41. Something Gray
52
Chapter 42. May & Lou
53
Chapter 43. Konfrontasi
54
Chapter 44. VIP
55
Chapter 45. Confess
56
Chapter 46. Cerita Pagi
57
Chapter 47. Bertaut
58
Chapter 48. Semu
59
Chapter 49. Three of Us
60
Chapter 50. Trust her
61
Chapter 51. He’s Back
62
Chapter 52. Betrayer
63
Chapter 53. An Old Friend
64
Chapter 54. Warm Hug
65
Chapter 55. Blank Space
66
Chapter 56. Untold
67
Chapter 57. Tutur Batin
68
Chapter 58. Intentions
69
Chapter 59. Rumor
70
Chapter 60. Chaos
71
Chapter 61. Night Changes
72
Chapter 62. It Has to be You
73
Chapter 63. Hutang
74
Chapter 64. Stolen Moment
75
Chapter 65. Kalut
76
Chapter 66. Friday Night
77
Chapter 67. Unexpected Meeting
78
Chapter 68. Lakon Lama
79
Chapter 69. The Truth
80
Chapter 70. Burn The Bed
81
Chapter 71. Rumah
82
Chapter 72. Leave The Door Open
83
Chapter 73. About Damn Time
84
Chapter 74. Benang Merah
85
Chapter 75. Pembuktian
86
Chapter 76. Cinta Tak Bersyarat
87
Chapter 77. Close Call
88
Chapter 78. Lean On
89
Chapter 79. Runtuh
90
Chapter 80. An Incident
91
Chapter 81. All Fell Down
92
Chapter 82. Asa
93
Chapter 83. There Will Be Tomorrow
94
Chapter 84. I Don’t Wanna Cry
95
Chapter 85. Hold You Once Again
96
Chapter 86. Unrevealed
97
Chapter 87. Prisoner
98
Chapter 88. Fades Away
99
Chapter 89. Restu
100
Chapter 90. Where Are ‘You’?
101
Chapter 91. Forgive, not Forget
102
Chapter 92. You Are Not Sorry
103
Chapter 93. Bargaining
104
Chapter 94. Good News
105
Chapter 95. A New Day Has Come
106
Chapter 96. The Values of Honesty
107
Chapter 97. New ‘friend’
108
Chapter 98. Her Rival
109
Chapter 99. Pleasure
110
Chapter 100. Make Up Our Minds
111
Chapter 101. Right Time
112
Chapter 102. What Friends Are For?
113
Chapter 103. Can’t See Clear No More
114
Chapter 104. Grow Old With You
115
Chapter 105. Tell Me It’s Real
116
Chapter 106. Someone From The Past
117
Chapter 107. Bright Future
118
Chapter 108. Teman Bahagia
119
Chapter 109. The One That Got Away
120
Chapter 110. Jealous
121
Chapter 111. Don’t Trust Them
122
Chapter 112. Stay
123
Chapter 13. Still Counting
124
Chapter 114. Truth or Dare
125
Chapter 115. I’am the Problem
126
Chapter 116. Invisible String
127
Chapter 117. Truly, Madly, Deeply
128
Chapter 118. When You Believe
129
Chapter 119. Right In Front of You
130
Chapter 120. Saddest Truth
131
Chapter 121. D-Day
132
Chapter 122. Family Reunion
133
Chapter 123. When Things Get Complicated
134
Chapter 124. ‘Good’ News
135
Chapter 125. Let The Show Begin
136
Chapter 126. The Mighty Alexander
137
Chapter 127. You Belong To Me
138
Chapter 128. Jeanno, The Businessman
139
Chapter 129. Fall Apart
140
Chapter 130. Aleta
141
Chapter 131. Unfaithful
142
Chapter 132. Kesepakatan
143
Chapter 133. Lost
144
Chapter 134. I am Sorry
145
Chapter 135. Bad News
146
Chapter 136. The Cut That Alwayas Bleeds
147
Chapter 137. Risk It All
148
Chapter 138. The Story Never Ends
149
Chapter 139. The Good Side
150
Chapter 140. Support System
151
Chapter 141. Reunion
152
Chapter 142. Second Chance
153
Chapter 143. Kilas Balik
154
Chapter 144. Hell Hole
155
Chapter 145. Bad Dream
156
Chapter 146. Rumah Maria
157
Chapter 147. She’s Broken
158
Chapter 148. Tentang Aleta
159
Chapter 149. One Last Hope
160
Chapter 150. Alana
161
Chapter 151. Let Her Go
162
Chapter 152. She Choose To Leave
163
Chapter 153. Page 01
164
Chapter 154. He Never Left
165
Chapter 155. Run To You
166
Chapter 156. Hide & Seek
167
Chapter 157. Nasehat Dari Kawan
168
Chapter 158. Gravity
169
Chapter 159. Jarak
170
Chapter 170. Uneasy
171
Chapter 161. Dying Inside
172
Chapter 162. Still The One
173
Chapter 163. Man Who Can’t Be Moved
174
Chapter 164. Guardian
175
Chapter 165. Dua Alexander
176
Chapter 166. Countdown
177
Chapter 167. Life is Still Going On
178
Chapter 168. One Step Forward
179
Chapter 169. Never Goodbye
180
Chapter 170. You Belong With Me
181
Chapter 171. Fight Back
182
Chapter 172. ‘Ours’
183
Chapter 173. Don’t Cry Anymore
184
Chapter 174. Beautiful Day
185
Chapter 175. Consideration
186
Chapter 176. He Knows
187
Chapter 177. Not That Easy
188
Pengumuman
189
Chapter 179. Bimbang
190
Chapter 180. Time Will Heal
191
Chapter 181. The Downfall
192
Chapter 182. Meant To Be
193
Chapter 183. D-Day
194
Chapter 184. Uninvited Guest
195
Chapter 185. Reunion
196
Chapter 186. Feels Like Home
197
187. Farewell
198
Chapter 188. When the Times Come
199
Chapter 190. Torn Apart
200
Chapter 191. Bitter Truth
201
Chapter 192. I’ll Stay
202
Chapter 193. One Step Closer

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!