"Apa kau tahu di mana mereka?" Tanya Bella sekali lagi.
"Maaf aku mengecewakanmu tapi kamu masih belum meninggal jadi kau tidak bisa melihat mereka."
"WHATTT?"
"Bukankah aku sudah meninggal tertabrak mobil tadi, dan kau tahu itu."
"Aku akan menjelaskannya oleh karena itu diam lah." Ucap anak itu dengan dingin. Tubuh Bella langsung terduduk seperti seorang murid yang sedang di nasehati oleh guru lesnya.
Tubuhku dikendalikan, batin Bella.
"Pertama-tama aku akan memperkenalkan diriku, namaku Lou Xi. Dan aku adalah dewa kehidupan, aku memiliki sebuah misi untuk membenarkan semua sistem yang rusak di bumi. Kehidupan manusia yang seharusnya tertata rapi malah tidak sesuai dengan aturan. Aku, memilih dirimu untuk membantuku menyelesaikan misi ini. Jika misi ini gagal, kau akan meninggal dengan sangat tragis."
"Untungnya aku sudah mengalaminya tadi, aku tidak mungkin terkejut lagi." Sela Bella. Luo Xi langsung menatapnya tajam melalui ujung matanya yang super sipit. Bella hanya mampu menutup mulutnya dan meminta maaf dengan pelan.
"Walaupun kau sudah mengalaminya tapi kamu tetap akan merasakan sakit seperti halnya dirimu di bumi."
"Maksudmu ini alam lain?" Tanya Bella menaikkan alisnya.
"Bisa ku jawab, ya."
Bella membulatkan mulutnya hingga berbentuk O besar, kepalanya mengangguk sambil memperhatikan Luo Xi yang kadang-kadang berjalan ke sana kemari layaknya seorang guru yang mengajar di kelas sambil membawa tongkat di belakang pinggulnya.
"Untuk sementara tubuhmu yang asli akan koma sampai misi ini selesai."
"Hm, tidak apa-apa." Ujar Bella mengangguk-angguk sambil tangannya mengusap dagunya kayaknya ilmuan yang sedang berfikir kritis.
"Setelah misi ini selesai, kamu boleh melanjutkan hidupmu seperti biasa."
"Apa kau akan memberiku bonus setelah misi selesai?" Tanya Bella.
"Bonus??"
"Tentu saja, bukankah jika aku koma aku tidak akan menghasilkan uang, di tambah kuliahku akan terpotong dan aku akan miskin setelah keluar dari rumah sakit."
"Bagaimana bisa kau menghitung sampai sejauh itu?" Tanya Lou Xi yang tak habis pikir dengan manusia sejenis ini.
"Karena uang yang utama." Jawab Bella dengan pasti
"Baiklah, anggap saja aku dermawan." Ucap Luo Xi yang terlihat seperti orang berhidung panjang.
"Dewa harus seperti itu!! Jika tidak aku tidak akan mengikuti perintah mu." Sebelas dua belas nya dengan Lou Xi, Bella menggelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang ia alami saat ini.
Aku tidak menyangka jika dewa ternyata anak kecil, batin Bella.
Namun ternyata ucapan hatinya itu dapat di dengar oleh Lou Xi.
"Beraninya kau mengatai dewa anak kecil!" Ucap Lou Xi sedikit terkekeh ingin menunjukkan wujud aslinya.
"Itu fakta, lihatlah dirimu." Bella berkata dengan yakin agar melindungi dirinya dari Lou Xi.
Namun entah dari mana sebuah angin tiba-tiba mengelilingi tubuh kecil Lou Xi dan merubah nya menjadi seorang pria tampan dan tinggi. Bajunya seperti dari sebuah Dinasti, pakaian para raja-raja china terdahulu.
Bella yang menyaksikannya terdiam bak seorang patung dengan bola matanya yang terbuka lebar.
"K-kamu!!" Tunjuk Bella ke arah Lou Xi sambil tubuhnya yang mundur sedikit saking terkejut nya ia.
Pasalnya pria itulah yang ia temui di tempatnya bekerja, pria yang mengamuk karena harga belanjanya yang mahal.
"Kau tahu aku?"
"Tentu saja, mulut dan hidungmu sama persis dengan pria bertopi hitam itu. Permen yang ku tendang tadi juga mirip dengan permen yang dibeli pria gila."
"Pria Gila?!!!" Kini Lou Xi sedikit meninggi mendengar dirinya di sebut gila oleh Bella.
"Orang Gila adalah orang yang tidak mau minta maaf setelah melakukan tuduhan."
"Aku dewa, tidak mungkin aku meminta maaf." Ujar Lou Xi membela diri.
"O jadi you tidak mau minta maaf pada I." Bella sudah berdiri bersiap menghajar Lou Xi dengan tangannya sendiri. Lengan bajunya sudah di gulung ke atas bersiap meninju wajah yang ingin ia tinju.
"Hei hei, apa yang kau lakukan. Diam di sana." Titah Lou Xi yang dihiraukan oleh Bella.
Lou Xi berusaha lari dari kejaran singa betina yang sedang mengamuk. Keduanya berlarian ke sana kemari hingga akhirnya Bella berhasil menangkap tubuhnya dan langsung memukul wajahnya dengan sekali tonjokan di bagian kiri.
Bughhhhh
Lou Xi yang berada di bawah tubuh Bella seketika pingsan hanya sekali tonjokan maut dari Bella. Sedangkan Bella merasa puas setelah nafsunya balas dendam tercapai.
"Hahhh akhirnya lega juga." Ucapnya menghembuskan nafas, ia bangkit dan menepuk-nepuk bajunya yang sempat kotor.
Hingga akhirnya ia sadar jika Lou Xi pingsan di tempat. Bella segera jongkok dan berusaha menyadarkan Lou Xi dengan tepukan di kedua pipi.
"Lou Xi, Xi, Xi sadar Xi. Lou Xi, woy bangun woy. Jangan pingsan lah, obat pingsan gak ada lagi. Masa dewa lembek, sekali tonjok aja pingsan." Saking paniknya, ia melihat ke sana kemari berdoa semoga ada dewa lain yang lewat.
Sampai akhirnya, netra-nya menemukan tanaman yang memiliki bunga berbau busuk namanya Titan Arum.
"Titan arum, yang dijuluki bunga bangkai, memiliki sebutan yang tidak menguntungkan sebagai "bunga berbau paling buruk di dunia." Baunya dijabarkan seperti jasad yang membusuk. Penyerbuk utama titan arum adalah lalat dan kumbang yang lebih suka bertelur di benda mati." ~Biologi
Sebelum Bella menghampiri bunga bangkai itu, ia terlebih dahulu menyobek baju Lou Xi untuk dijadikan penutup hidung dan sarung tangan.
Breeetttttttt
"Ups, maaf."
Setelah kainnya dirasa cukup, ia langsung menutup hidungnya dengan kain dan langsung membuat sarung tangan. Bella melangkah mendekati Bunga Titan tersebut, hingga semakin ia mendekat semakin jelaslah ukuran nya.
"Bagaimana bisa aku mencabutnya jika ukurannya sebesar ini."
Ia pun lalu menggunakan otaknya untuk menyelesaikan masalah tersebut, dengan mencari benda tajam seperti pisau dan sejenisnya ia pun mulai mencari di taman yang luas itu. Karena tidak ada, akhirnya ia menggunakan batu yang tajam di bagian ujungnya dan mulai memotong akarnya. Terlebih dahulu ia menggali tanahnya lalu yang kedua ia memotong akarnya.
Waktu berjalan dengan cepat, akhirnya ia bisa memotong bunga bangkai tersebut. Dengan berusaha semaksimal mungkin ia mengangkat bunga itu dan membawanya pada Lou Xi. Sesampainya di tempat tadi, ternyata Lou Xi masih tidak sadarkan diri.
Bella pun lalu memulai aksinya dengan menempelkan bunga bangkai itu tepat di dada Lou Xi. Dan ujung bunga itu menempel tepat di hidung Lou Xi, Bella akhirnya menunggu hingga semenit kemudian Lou Xi terbangun sambil muntah-muntah setelah mencium aroma bangkai bungan Titan itu.
Lou Xi yang sudah sadar langsung membuang bunga tersebut, ia segera bangkit dan mulai menyadarkan diri sepenuhnya.
"Seketika aku berfikir apa kau itu benar-benar dewa." Ucap Bella menyelidik.
"Dari jutaan umat yang ada hanya kau yang berani lakukan hal seperti itu padaku." Tunjuk Lou Xi pada Bella, ia melangkah pergi meninggalkan Bella di belakang
"Beritahu aku siapa dirimu yang sebenarnya." Ucap Bella dengan nyaring dari arah belakang.
"Lakukan satu misi dulu untukku. Akan kuberi tahu siapa diriku yang sebenernya." Lanjut Lou Xi berjalan ke depan.
Bella berlari kecil mengikuti Lou Xi dari belakang. Hingga akhirnya tibalah mereka di sebuah pantai.
"Aneh, padahal tadi kita ada taman."
"Itu karena aku yang mengubah latarnya." Jelas Lou Xi sambil menatap pemandangan pantai di sore hari.
Mereka berdua kini sudah duduk di pasir menikmati lautan dan matahari terbenam.
"Aku ingin bertanya sesuatu padamu sebelum misi benar-benar di mulai." Ucap Bella membuat Lou Xi menatapnya dengan tatapan matanya yang menghipnotis kaum wanita.
"Kamu akan memberitahuku tentang dirimu setelah misi ini selesai, jadi pertanyaan kali ini aku tidak akan bertanya tentang mu." Jelas Bella.
"Lalu?"
"Kau akan membantuku di semua misi ini kan?" Tanya Bella yang mengharapkan jawaban yang baik dan sesuai dengan apa yang ia pikirkan.
"Tidak."
"APA?"
"Aku bercanda, tentu saja aku akan membantumu." Ucap Lou Xi sambil bangkit dari duduknya.
"Kenapa kau berdiri?"
"Aku akan memberimu bonus, lihat ini." Ucapnya.
Bella melihat apa yang akan di lakukan Lou Xi kali ini, karena pria itu hanya berdiri dan mulai merasakan angin pantai menyerbu tubuhnya.
"Lihat ini baik-baik."
Tek tek tek
Lou Xi melakukan petikan jari beberapa kali lalu tubuhnya tiba-tiba berubah-ubah wujud serta bentuk. Lou Xi menunjukkan dirinya sendiri jika dia bisa menjadi apa pun yang ia inginkan. Seperti pria tampan, anak kecil, wanita, nenek tua, kakek, hewan lucu dan bahkan bentuk hewan ganas lainnya. Serta benda-benda aneh yang tidak bisa dipercaya bisa ia lakukan hanya dengan petikan jari.
Bella melongo melihat pertunjukkan Lou Xi tadi, ia hendak bertepuk tangan tapi ia tidak bisa melakukannya. Tubuh Lou Xi yang tadi tersapu oleh angin kini tidak lagi, seperti angin itu hilang atas perintahnya.
"Biarkan aku berfikir."
Lou Xi terkekeh dan kembali duduk bersama Bella, membiarkan Bella dengan pikirannya sendiri.
Karena bosan ia pun berubah menjadi anak kecil lagi dan kembali membuat Bella terkejut mendadak. Bella hanya mengusap dadanya agar tenang dan tidak berfikiran aneh-aneh.
"Kau pasti benar, setelah semua yang aku lihat dan yang kurasakan semua itu terasa sangat nyata. Kamu bisa mendengar suara hatiku dan kamu bisa berubah wujud. Tapi aku masih heran, jika dewa seperti mu bisa berubah-ubah wujud maka bagaimana wujud aslinya yang sebenarnya?"
"Jika kamu ingin tahu jawabannya maka selesaikan misi dan akan ku beritahu setelah semua selesai."
"Cukup misi pertama saja. Dan juga selain itu ada bonus untukmu jika menyelesaikan misi dengan sempurna." Lanjut Lou Xi.
Bella berdiri sambil berkata "Baiklah, beritahu apa misinya sekarang juga aku akan menyelesaikannya."
"Hei tidak usah terburu-buru, setelah kecelakaan mu tadi tidak mungkin mental mu baik-baik saja bukan?"
"O jadi kau akan membiarkanku beristirahat hari ini. Kalau gitu, baguslah. Dewa memang harus seperti itu."
"Kau...." Sebelum Lou Xi melanjutkan ucapannya, Bella segera memotongnya dengan mengalihkan topik.
"By the way, di mana tendanya?" Tanya Bella.
Lou Xi hanya bisa menghela nafas sambil memutar bola matanya lalu dengan cepat ia menjentikkan jarinya dan di sinilah mereka. Di sebuah kamar hotel dunia akhirat.
"Ck, hotel sebagus ini buat apa jika sepi."
"Seharusnya kamu bersyukur wahai manusia, kamar ini hanya ada satu di tambah ini bukan pantai itu lagi melainkan kita sudah berada di bumi."
"Whaattttt!!!!" Suara nyaring terdengar sampai ke pulau, ke samudra, langit, bumi, alam semesta, dan galaksi.
Keesokan harinya.
Bella terbangun dari tidurnya pagi ini, walaupun ia masih merasa ngantuk karena kemarin tidak sempat tidur nyenyak namun ia berusaha bangkit dari ranjangnya yang empuk. Ia mengerjapkan matanya berulang kali hingga setelah matanya benar-benar terbuka lebar ia terkejut melihat melihat dirinya yang berbeda.
"Pagi."
Bella terjungkal kaget sedikit berteriak setelah Lou Xi mengagetkannya dari belakang. Masih berwujud anak kecil, Lou Xi duduk di kasurnya sambil tertawa terbahak-bahak.
"Berhenti tertawa!"
"Hahaha baiklah-baiklah aku tidak akan tertawa haha ha."
Namun Bella sudah menatapnya dengan tatapan kesal, tangannya seakan sudah bersiap mengeluarkan pedang dari sarungnya.
"Katakan padaku apa yang terjadi?"
"Begini..."
Misi pertama kali ini adalah menjadi superstar. Tubuh yang kau masuki sekarang ini adalah tubuh seorang putri tunggal dari keluarga kaya raya di Korea Selatan. Ayahnya Kim Jo Han adalah seorang Menteri Keuangan di negara ini dan ibunya Kim Ji Hye adalah pemilik Apotek, kakak pertamanya Kim Ryu adalah seorang dokter spesialis kanker yang terkenal dengan wajah tampannya. Lalu kakak keduanya Kim Jae Woo adalah seorang mahasiswa jurusan manajemen yang sedang berkuliah di Jerman.
Dan kini Bella menggantikan tubuh Kim Ha Na yang sudah meninggal karena di racun oleh pelayan tadi malam. Ha Na adalah seorang siswi SMA yang terkenal dengan kebodohannya di semua mata pelajaran. Padahal ayah ibunya sudah berusaha memberikan fasilitas yang terbaik untuk Ha Na namun tetap saja Ha Na tidak bisa naik peringkat. Karena kebodohannya itu sering kali ia di manfaatkan oleh teman-temannya di sekolah, namun ada beberapa teman pria yang hubungannya lumayan dekat dengan Ha Na namun semua itu sebatas hubungan orang-tua mereka. Bagi Ha Na, cukup untuknya bersenang-senang di sekolah dan menikmati hidupnya.
"Oh lalu kenapa ada pelayan yang mau meracuninya."
"Karena pelayan itu ingin menguasai keluarga ini. Di tambah anak dari pembantu itu sering kali berbuat onar dan menyalahkannya pada Ha Na. Naas Ha Na yang sering mendapat hukumannya dan bodohnya dia tidak melaporkan yang sebenarnya pada orangtuanya, hal itu karena Lee Ram menghasutnya untuk melindungi diri sendiri."
"Lee Ram?" Tanya Bella.
"Lee Ram adalah anak pelayan itu." Jelas Lou Xi.
"Misi kali ini adalah pertama : menjadikan Ha Na murid terpintar di sekolah. Kedua, buat hubungan yang baik dengan beberapa teman di sekolah. Ketiga, berikan hukuman pada Lee Ram dan ibunya Bo Ram."
"Lalu...."
Sebelum Bella kembali bertanya Lou Xi segera memotong ucapannya dengan mengatakan "Selebihnya kau akan di bantu oleh sistem."
"Sistem? Sistem apa?"
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Nona_Sulung
hai kakaakk.. salam kenal dari kembalinya permataku.
aku mampir ya kak. aku tinggalkan jejak.
seru ceritanya 😉
2022-06-06
2
Nona_Sulung
hebat bella. bisa membuat sang dewa sampai pingsan 😅
2022-06-06
2