"Tidurlah dan jangan lupa besok sekolah."
"Siap ayah."
Setelah kepergian ayah ibunya, beberapa menit setelahnya muncullah bibi Bo Ram. Sambil membawa secangkir teh di nampan serta makanan ringan dengan senyum palsunya bibi mampu menutupi dengan sangat baik.
Wajahnya yang munafik itu memang sangat bahaya, bisa menjerumuskan orang lain ke lubang hitam.
"Nona, bibi bawa teh hangat untukmu. Teh ini bibi beli di tukang obat yang mujarab, orangnya sangat pintar meracik serbuk teh yang enak." Ucap bibi sambil menyuguhkan hidangan itu tepat di meja kamar Ha Na.
"Bella, sistem telah mendeteksi bahaya. Terdapat racun mematikan di dalam teh itu, Bella berhati-hati lah." Peringatan dari Bella langsung terdengar di telinganya.
"Bibi, lain kali jika ingin masuk ke dalam kamarku mohon untuk mengetuk pintunya terlebih dahulu." Di balik senyum hangatnya pada bibi Bo Ram, Bella memberi peringatan padanya dengan ucapan yang lemah lembut.
"Ah, nona dan bibi sudah lama berhubungan dekat. Hal seperti ini sudah biasa bukan?" Ujar bibi dengan tidak tahu malu.
"Bibi, sekarang aku sudah SMA sudah memiliki privasi dan juga, walaupun kita berhubungan dekat bukankah harus ada batasan. Bibi hanya pelayan di rumah ini, dan tolong bibi katakan pada Lee Ram untuk jangan menggangguku di mulai hari ini. Jika tidak! Bibi pasti tahu kan akibatnya?" Langkah Bella perlahan mendekati Bibi, dari raut wajah bibi yang ketakutan membuktikan jika dia memang bersalah.
Namun dengan tenangnya Bella menghampiri meja dan mengambil teh di cangkirnya lalu perlahan meneguk air hijau itu tepat di depan bibi.
Bibi yang awalnya gugup serta gemetar itu kembali normal setelah dirinya melihat Bella meminum racunnya.
"Ini sudah malam silahkan bibi kembali ke kamar, jangan lupa mimpi yang indah."
"Baik, selamat malam nona." Bibi keluar dengan senyum yang mengembang di wajahnya, sedangkan Bella kembali memasang wajah dinginnya dan segera meletakkan cangkir teh itu ke meja. Di sana terlihatlah jika air di dalamnya masih penuh, itu artinya Bella tidak meminumnya dengan sungguh-sungguh.
"Meimei, beritahu aku bonus apa yang kudapatkan hari ini."
"Baiklah Bella, bonus yang kamu dapatkan sekarang adalah uang senilai 50 juta dengan tambahan dua ramuan ajaib. Bonus sudah diterima secara otomatis kamu bisa menggunakannya kapan saja sesuai keinginanmu."
"Hm, sangat menarik aku suka hadiah ini."
"Pemberitahuan penting, Bella uang yang kamu dapatkan hari ini bukan untuk digunakan di misi kali ini."
"Hah, maksudnya?" Tanya Bella yang tiba-tiba menjadi bingung.
"Uang 50 juta akan di transfer pada rekening bank milikmu, pastikan kamu menggunakannya sebaik mungkin di saat tubuhmu sedang mengalami koma."
"Aku masih tidak mengerti."
"Maksudnya, hidupmu yang koma di tahun 2022 itu akan secara otomatis dibantu oleh sistem saat kamu menyelesaikan misi ini." Jelas Dewa Lou Xi yang tiba-tiba muncul dan duduk di kursi meja belajarnya.
Bella yang sudah mulai terbiasa dengan Lou Xi yang sering datang tiba-tiba itu hanya bisa menghela nafas lalu berbalik badan menatap Lou Xi yang santai memainkan buku-buku nya.
"Tapi misi ini bukankan belum selesai?"
"O ya aku belum memberitahumu, setiap misi yang kau jalani selalu ada misi tambahan yang bonusnya akan didapatkan otomatis."
"Misi utama juga bonusnya otomatis bukan?"
"Ya." Singkat Lou Xi.
Bella jengah lalu ia langsung mengusir Lou Xi dari kamarnya dan pergi ke tempat asalnya.
"Pergilah bukankan dewa seharusnya sibuk!!"
"Ini sudah malam aku butuh istirahat."
"Tidak ada Dewa butuh istirahat, kau hanya Dewa pemalas."
"Terserah, aku tidak peduli ucapan mu." Dengan tengilnya, Lou Xi merebahkan diri di kasur yang sangat empuk. Tubuh nya yang sangat kecil itu membuat orang yang melihatnya pasti merasa gemas.
Namun Bella tidak, ia harus memikirkan segala cara agar misi ini selesai.
"Aku akan membunuhnya agar misi ini cepat selesai." Ujar Bella dengan semangatnya yang berkobar. Lou Xi terkejut ia langsung terbangun dan hendak menghentikan rencana Bella yang terlalu terburu-buru.
"Tidak, jangan lakukan itu. Pikirkan rencana dengan matanya-matang baru bertindak." Jelas Lou Xi yang di abaikan langsung oleh Bella.
"Tidak ada yang namanya rencana di kamus ku. Ada ide langsung kerjakan." Ujar Bella berjalan keluar dari kamar. Namun langkahnya di hentikan oleh Lou Xi yang segera merubah diri menjadi pria minimarket.
"Jangan halangi jalanku!"
"Setidaknya jangan mengekspos dirimu yang asli."
"Jangan berpikir aku itu bodoh, tenang saja aku akan menyamar menjadi pelayan kaku membunuh si tua Bo Ram itu." Umpat Bella yang sudah kesal sedari tadi mengingat wajah bibi Bo Ram yang berpura-pura baik.
Bella pergi ke ruangan bajunya yang luas lalu mengambil salah satu baju pelayan di kediaman Kim tersebut. Ia laku memakainya dan pergi menjalankan rencananya (walau sebenarnya tidak ada rencana).
Lou Xi sudah hilang entah kemana, namun kini ia sudah keluar dari kamar dan Meimei sudah kembali terdengar di telinganya.
"Meimei apakah ada fitur pengubah wajah?"
"Tentu saja Bella, apa kamu akan menggunakannya sekarang? Jika iya, silahkan pilih bentuk wajah pilihan kami." Meimei lalu menunjukkan kembali layar biru di depan Bella, dan layar biru itu hanya bisa di lihat oleh Bella dan Lou Xi.
Bella segera melihat-lihat pilihan wajah yang diberikan di layar biru tersebut namun ternyata terlintas ide di benaknya secara tiba-tiba membuatnya tersenyum devil membuat rencana.
"Meimei beri aku wajah yang mirip sama persis dengan Lee Ram."
"Baik nona, sistem segera mengidentifikasi fitur wajah target Lee Ram. Pengidentifikasian di mulai."
Setelah sistem memunculkan fitur wajah Lee Ram di layar Biru, Bella langsung menekan pilihan tersebut. Setelah Bella menekan tombol 'ya' langsung sinar terang muncul dan menutupi wajahnya dan beberapa detik kemudian cahaya itu hilang seketika. Wajah Bella berganti seperti wajah pilihannya, ia tersenyum bahagia setelah membuktikan bahwa sistem ini benar-benar canggih luar biasa.
Tak menunggu waktu yang lama, ia segera keluar dari kamar dan untungnya di lantai kamarnya itu sudah sepi. Para pelayan mungkin sudah tidur di kamarnya masing-masing, tinggal kini ia menjalankan aksinya 'membunuh si tua Bo Ram'
Dengan bantuan sistem ia langsung menemukan letak kamar Bo Ram yang bersebelahan dengan kamar Lee Ram. Jika di lihat kamar mereka berdua bukanlah kamar pelayan namun lebih mirip kamar pemilik kediaman.
Tok Tok Tok
"Siapa?" Tanya Bo Ram dari dalam.
Tanpa menjawab pertanyaan Bo Ram, Bella langsung masuk ke dalam dan melihat Bo Ram melotot padanya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Voxryn
Like, komen, vote, dan share
2022-07-05
2