Om Ngeselin

"Lo kenapa, Bil?" Tanya Jerome karna melihat raut wajah Billy yang sepertinya tidak baik-baik saja saat ini.

"Eh, baju lo" Jerome kaget dan menunjuk kearah baju Billy yang terdapat noda lipstik dan bentuk bibir seorang wanita.

"Lo abis ngapain, Bil?" Tanya Jerome yang tak percaya.

"Gue habis ketemu cewek stress" ucap Billy dan duduk disamping Jerome yang mengerutkan dahinya heran, lelaki itu langsung membuka kemejanya menyisakan kaos putih yang dia pakai.

"Cewek stress?" Tanya Jerome penasaran.

"Itu cewek yang gue ceritain numpahin minuman dia kebaju gue" ucap Billy dan Jerome mengangguk sambil ber'oh' ria.

"Gue kalau ketemu dia pasti bawaannya sial" ucap Billy sebal dan membuat Jerome terkekeh.

"Jangan gitu, nanti kalau lo naksir dia tau rasa" ucap Jerome membuat Billy menatap sahabatnya itu.

"Gue? Naksir dia? Ya gak mungkin lah, lo ngaco, kalau ngomong harap difikir ya bapak Jerome" ucap Billy dan berdiri kemudian berjalan kearah kamarnya.

"Kalau sampai terjadi kemakan omongan sendiri tah maneh teh dibilangin kok ngeyel" ucap Jerome kesel sendiri kemudian dia terkekeh sendiri seperti orang gila.

Jerome dan Billy duduk didepan tv, tangan Billy memegang remot tv sedangkan Jerome memegang tablet.

"Bil, kita diundang buat ikut kemping sama kampus yang tadi ngadain seminar buat kita" ucap Jerome dan Billy hanya berdehem.

"Lo kenapa sih gak semangat banget" ucap Jerome dan Billy hanya berdehem.

Jerome tidak menanggapi baginya sudah biasa jika Billy bersikap seperti itu, mood Billy memang macam cewek lagi pms bahkan lebih parah, hih bayanginnya aja Jerome ampek merinding, Billy itu moodnya emang suka berubah-ubah.

Paginya Billy sedang berjalan-jalan dengan mobilnya, dia membuka kaca mobilnya dan menghirup udara segar.

"Ginini yang gue mau, udara seger dikota, kan jarang" gumamnya dan tersenyum.

Billy menghentikan mobil saat matanya menatap kearah depan, disana dia melihat Iren dan Devi yang sedang berdiri menunggu angkutan umum.

"Kok gue kasian ya liatnya, mana lagi gerimis" ucapnya, Billy melajukan mobilnya dan berhenti didepan Iren dan Devi membuat kedua gadis itu saling menatap heran.

Billy membuka kaca mobil penumpangnya dan Iren menunduk.

"Masuk" ucapnya singkat membuat Iren mengerutkan dahinya, Devi ikut menunduk memastikan siapa orang dibalik kemudi itu, Devi kaget saat melihat Billy.

"Kak Billy?" Billy tersenyum kearah Devi.

"Mau ngampus kan?" Tanya Billy dan Devi mengangguk.

"Ayo saya antar" ucap Billy membuat Devi menatap Iren kaget sedangkan yang ditatap membuang wajahnya malas.

"Ren"

"Hmm" Iren hanya menanggapi dengan berdehem, dia sedang malas bertemu Billy padahal hatinya senang bisa bertemu laki-laki itu lagi.

"Kalau dia gak mau ikut gak papa, kamu aja ayok masuk" ucap Billy membuat Iren menatap Billy sebal. Masa iya dia mau ditinggal disini? Mana gerimis pula.

Iren memilih duduk dibelakang dan Devi duduk disamping Billy.

___

Setelah sampai didepan kampus Devi duluan turun dia tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Billy.

Iren ingin membuka pintu mobil tetapi tidak bisa dan menatap Billy tajam sedangkan yang ditatap hanya tersenyum sok manis. Iren dongkol sendiri, maunya apa coba ngajak ribut dipagi hari ayo Teteh Iren jabanin dah, gak tau aja kalau Iren marah seperti apa.

"Buka!" ucap Iren marah.

"Ucapan makasihnya mana?" Tanya Billy menggoda gadis itu dan melipat kedua tanganya didepan dada, hih jijay deh Iren sok banget cool nih cowok, sorry ya Iren gak suka modelan macam dirimu Om.

"Gak iklas? Lebih baik gak usah nawarin mau nganterin deh" ucap Iren tidak suka, iyalah gimana gak marah tadi sok ngajak bareng sekarang dia pamrih sama jasanya yang gak sebera itu, kezel deh. Billy mendesis dan menatap Iren.

"Kamu emang gak tau ya diajari berterimakasih sama orang kamu? Udah dikasih tumpangan, gratis pula" ucap Billy membuat Iren menatap Billy marah. Hello gak kebalik noh hih bikin sebel aja. Batin Iren udah macam apa tau udah nyumpah serapahin nih manusia venus.

"Jaga omongan Om, saya gak seperti yang Om fikirkan, lagian yang tadi ngajakin bareng kan Om" ucap Iren marah, gadis itu beranjak mendekati Billy dan mencoba meraih pengunci pintu mobil membuat Billy kaget dan menatap Iren. Bangsul mau ngapain nih bocah? Billy membantin kaget atas sikap Iren yang kadang emang gak tau dinalar. Apalagi dengan posisi ini kalau ada orang yang liat bisa jadi salah faham.

"Apa liat-liat!" ucap Iren garang dan berhasil membuka pengunci pintu mobil tetapi Billy menahan tangan Iren membuat gadis itu menatap Billy tajam.

"Lepas! dan buka pintunya" ucap Iren sok garang. Heleh sok banget galak nih bocil, gue yakin nih ye sama anak macam lu gini paling dibentak dikit nangis, gue kerjain ah biar agak semangat nih hidup gue hari ini.

Billy tersenyum miring dan berbisik tepat didepan ditelinga Iren.

"Tau gak apa yang akan terjadi jika wanita dan pria didalam mobil hanya berdua dengan posisi seperti ini? Saya bisa melakukan hal-hal yang enak loh" Ucap Billy dan lelaki itu menatap Iren sambil tersenyum nakal bahkan laki-laki itu dengan tidak malunya mencium pipi kanan Iren membuat gadis itu kaget bukan main.

Tangannya terangkat untuk mengelus rambut Iren membuat gadis itu tambah kaget.

Senyum yang manis tetapi Iren tak menyukainya dan tidak akan menyukainya camkan tuh.

"Yak!" Iren sebal dan menjauh dari Billy. "Ishh, Om kok ngomong aneh sih terus tasikmalaya ngapain cium-cium coba" Iren sebal bukan main sama sikap Om Om pedofil macam Billy gini.

Billy sangat ingin tertawa melihat ekspresi wajah Iren tadi, Iren sangat malu, gadis itu membuang muka.

Billy membuka pengunci pintu mobil dan Iren langsung keluar dari mobil Billy dan menutup pintu dengan keras.

Billy tertawa bahkan lelaki itu sampai memukul setir mobilnya. Lucu sekali.

🌐🌐🌐

Hari dimana diadakan kemping, Billy sama sekali tidak tertarik, dia hanya mengikuti Jerome saja.

"Eh eh ada Kak Billy sama Kak Jerome"

"Yaampun Kak Billy ganteng banget"

"Kak Jerome lucu ihh"

"Yaampun pangeran ku dateng"

Itulah yang Billy tangkap diindra pendengarannya.

Billy tersenyum miring dan memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya sambil berjalan menuju kesebuah ruangan.

Billy menghentikan langkahnya saat melihat Iren, gadis yang selalu membuat moodnya luntur seketika.

Billy menaikkan satu alisnya melihat Iren ditarik oleh seorang laki-laki.

"Urusan mereka bukan urusan gue" ucap Billy memperingati dan masuk kedalam ruangan dosen.

Jam berangkat sudah ditentukan dan tiga puluh menit lagi mereka akan berangkat kesalah satu hutan yang memang digunakan untuk acara kemping.

Billy dan Jerome duduk disalah satu bangku yang ada didekat taman.

Jerome menyenggol Billy membuat lelaki itu melirik Jerome bingung.

"Itu bukannya cewek pembawa sial lo?" Tanya Jerome dan Billy mengikuti arah pandang Jerome.

Disana Billy melihat Iren dan Devi yang sedang duduk dibangku, dilihat dari wajahnya Iren sedang melamun dan banyak fikiran.

"Hemm" jawab Billy, dia tidak tertarik.

"Kemarin temennya ngetag kita dan gue like tuh photonya terus gue stalking ig mereka, gak taunya mereka sahabatan dari SMA" ucap Jerome dan Billy hanya mengangguk sambil mengeluarkan hpnya. Apa faedahnya lo cerita ama gue, Jer.

"Terus gue lihat kan DM gue dan gak taunya temennya Iren si Devi itu sering DM gue dan gue gak tau jadi gak gue bales" ucap Jerome lagi.

"Oh" jawab Billy dan membuat Jerome mendengus sebal.

"Serasa ngomong sama pohon" ucap Jerome sebal dan Billy hanya berdehem yang membuat Jerome tambah kesal. Ingin rasanya menendang Billy dari sampingnya.

To Be Continue

Terpopuler

Comments

Regula Budiati

Regula Budiati

visualnya ndak cocok

2020-12-02

1

Irma Muntoha

Irma Muntoha

gakpas ma karakternya fotonya billy

2020-12-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!