Setelah Zahra berbalik pergi. Sebuah mobil sport merah memasuki kampus.
Dan saat orang yang mengendarainya keluar. Semua mahasiswi membuka mulutnya, tak terkecuali Melati tentunya.
"Ya Allah sungguh luar biasa ciptaan MU. Membuat aku sepertinya akan kesulitan memilih imamku," gumam Melati.
Pria itu melangkah menuju kampus. Tapi tanpa sengaja seorang mahasiswi menabraknya dan membuat sepatu pria itu kotor karena terinjak sepatu mahasiswi itu.
"Ma_ maaf, aku tidak sengaja."
Mahasiswi itu gugup dan salah tingkah, saat melihat paras pria itu. Badan kekar yang tinggi tegak. Dengan aura khas yang mempesona.
Pria itu merasa sedikit geram. Namun, tidak mau membuat masalah.
"Maaf, boleh bertanya. Toilet di sebelah mana yah?"
Pria itu beralih dan berjalan ke arah Melati. Ia bertanya dengan sopan pada Melati yang mematung disana. Tentunya karena terhipnotis dengan wajah tampan pria itu.
"Disana!" jawab Melati, tanpa pikir panjang. Gadis itu, masih saja terpesona oleh ketampanan pria tersebut.
"Terima kasih!"
Pria itu melangkah dengan cepat ke arah yang Melati tunjuk. Dan dengan santai masuk ke toilet tanpa melihat tulisan di atas pintu yang tertera disana.
'Toilet wanita!'
Sesaat kemudian Melati memukul keningnya, " Aoch, Melatiiiiii.... iichhh!" Melati baru sadar. Ia menunjuk toilet yang salah.
"Astagfirullah, akhi kenapa berada disini?"
Zahra yang keluar dari salah satu bilik toilet. Terkejut saat melihat ada pria di toilet wanita itu.
Pria itu menengok ke arah Zahra. Menautkan sebelah alisnya.
"Aku membersihkan sepatuku." jawabnya santai. Namun, sesaat kemudian ia seperti menyadari sesuatu.
"A_pa aku salah memasuki toilet?"
Tanya pria itu sambil menatap mata Zahra. Dan kemudian dijawab dengan anggukan oleh gadis itu.
"Oh sial, kenapa hari pertama ini begitu menjengkelkan," maki pria itu setengah bergumam.
"Maaf, aku mahasiswa baru. Tadi seseorang menunjukkan toilet ini saat aku bertanya."
Dalam hati Pria itu mengutuk mahasiswi yang mengotori sepatunya. Dan tentunya, yang telah salah menunjukkan toilet padanya.
"Ekhmm ekhmm... Ma_af a_ku salah menunjukkan toilet. Toilet pria di seberang sana."
Melati datang dengan menampilkan raut konyolnya.
Zahra melotot ke arah Melati. Bisa-bisanya sahabatnya itu menunjukkan toilet yang salah pada seorang pria. Sebenarnya apa yang sahabatnya itu pikirkan?
"Kalau begitu tolong maafkan saya, permisi."
Pria itu pergi dari sana. Ingin sekali rasanya dia menonjok Melati. Namun urung ia lakukan.
'Untung cewek!' batin pria itu merasa geram.
...
"Perhatian semuanya! Hari ini kita kedatangan mahasiswa baru. Dia pindahan dari salah satu universitas yang ada di Landon. Mulai hari ini dia akan melanjutkan studinya di kampus kita ini." ucap seorang Dosen.
Kemudian Dosen tersebut mempersilahkan mahasiswa baru itu masuk.
Dan betapa girangnya mahasiswi disana. Saat melihat jika pria tampan yang sejak tadi mereka bahas lah yang muncul dari balik pintu.
Dan tentunya Melati tak kalah girangnya. Dia hampir saja melompat jika saja Zahra tidak menahannya.
"Selamat pagi semua. Perkenalkan nama saya Samuel Smith Gentara."
Perkenalan singkat yang sangat singkat dari pria itu. Yaah, dia Samuel!
Saat dosen mempersilahkan. Samuel kemudian memilih duduk di kursi barisan tengah. Sejajar dengan Melati, lalu Zahra.
"Hai, Samuel!" sapa Melati sedikit kikuk. Takut, pria itu menaruh dendam padanya.
"Hai!"
Wow, tapi siapa sangka. Pria itu balik menyapanya. Dan, jangan lupakan senyuman pria itu. Ah, membuat Melati hendak melayang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments