"Istri?" Status aku hari ini adalah janda. Suamiku tidak lagi menerima aku karena aku adalah seorang istri yang mandul." Tangis Nikita mulai terdengar lirih.
"Benarkah anda sudah berstatus janda?"
Ia terus menggapai tubuh pemuda itu, hingga tubuh keduanya saling bertindihan.
Nikita yang sangat merindukan sentuhan dari mantan suaminya yang tidak lagi menjamah tubuhnya, merindukan sentuhan itu lagi dari pria yang berbeda.
Ia tidak peduli dengan dirinya saat ini dengan reputasi yang ia sandang dari nama besar mantan suaminya. Baginya menenggelamkan diri dalam pergulatan panas bersama pria lain mampu mengobati kesepiannya saat ini.
Ia punya segalanya namun ia sangat merasakan kesepian dalam dua tahun terakhir setelah dia dan mantan suaminya pisah ranjang.
"Tolong jangan tinggalkan aku sendiri!" Temanilah aku malam ini!"
Tanpa dikomando, pria misterius mulai memagut dan melu**t bibir Niki dengan rakus.
Nikita juga memberikan balasan yang sama untuk pria asing itu.
Pria itu menahan tengkuk Niki dan meremas rambut gadis itu kuat. Sambil lidahnya terus menari dengan ritme yang harmonis di dalam rongga mulut gadis malang itu.
Membuat insting liarnya menari didalam otaknya dan logikanya menghilang di momen erotis ini.
Sementara Niki melingkari kedua tangannya ke leher pria asing itu dan menarik tubuh pria itu kuat-kuat.
Saat ini, hanya ada ia dan pria tampan ini dan ciuman terasa begitu nikmat yang langsung memacu adrenalinnya ke titik yang cukup tinggi, merangsang setiap stimulasi disetiap titik tubuhnya tanpa kendali lagi.
Sambil terus berciuman, pria itu lalu merebahkan kembali tubuh Nikita di atas kasur empuk itu. Dan mulai melancarkan serangan demi serangan berikutnya ke seluruh tubuh Nikita.
Mulai dari dahi, mata, telinga, mulut, leher dan terakhir di belahan dada. Meninggalkan banyak bekas cinta yang sudah memerah.
Nikita mulai melenguh nikmat dan mengerang dengan erotis di setiap sentuhan yang diberikan oleh pria itu dengan penuh kelembutan. Memberikan sentuhan bagai dialiri dengan sengatan sensual yang terasa sangat pantas untuknya malam ini.
Pria ini seakan sudah mengerti setiap jengkal tubuhnya. Bagian mana yang harus di sentuh olehnya hingga membuat ia menggelinjang nikmat.
Pria itu lalu bermain dengan bukit kembarnya, memilin, mengisap dan menciumi di bagian puncaknya dengan sangat hati-hati.
Ia memperlakukan tubuh Nikita seperti gadis perawan yang baru tersentuh oleh suaminya di malam pertama. Lalu ketika lidahnya mulai terus bergerak di area bawah, Nikita mulai merasa bahwa bagian sensitifnya sudah mulai terasa basah ternyata ia baru saja merasakan orgas** pertamanya.
Tapi lidah pria tampan itu tidak cukup berhenti di sana, ia terus bergerak maju, pelan...pelan... menciumi mahkota Nikita yang terawat baik tanpa bulu yang berwarna merah muda. Membuka dan menguncup secara otomatis.
Sangat menggoda seperti bibir ranum Nikita. Setelah beberapa lama lidah dan bibir pria itu berjibaku dengan miliknya, Nikita tidak kuat menahan lagi, ia lalu or**me untuk kedua kalinya.
"Ahhhkkk!" Des*h Nikita nikmat dengan tubuh melengkung.
Nikita merasakan desakan benda tumpul mulai menghujam miliknya. Awalnya terasa sulit, namun dengan sedikit bersusah payah akhirnya dapat memasuki gerbang miliknya dengan lembut.
Sekarang tubuh pria itu tepat diatas tubuhnya, menindihnya, namun Nikita tidak merasa keberatan. Ia menginginkan lelaki ini menggaulinya walaupun harus berulang-ulang.
Harga dirinya sudah hancur kini, ia mengabaikan siapa dirinya yang sebentar lagi tidak akan di anggap oleh orang lain sebagai mantan menantu Ruslin Dwi Kusuma.
Dia hanya pantas menjadi barang bekas yang telah terbengkalai di jalanan, toh tidak ada yang berubah setelah ia di depak dari rumah besar itu.
Tubuh keduanya lalu saling memompa dengan penuh irama. Naik turun, pelan cepat, sambil sesekali saling memberikan ciuman panas tanpa henti.
Nafas keduanya makin memburu, seiring tubuh keduanya terus berpacu, hingga kedua mencapai puncak kenikmatan bersamaan.
"Akhhhhkkk!" Des**h pria itu nikmat sambil memagut lagi bibir ranum Nikita dibawahnya.
Tubuh keduanya bermandikan peluh, walaupun begitu, keduanya terlihat sangat puas dan bahagia.
"I Wish, I cold make you mine, Nikita Celia...."
"You just head it to night...." Timpal Nikita dengan suara lirih.
"No, just to night sweet heart, but forever baby..."
Tubuh Nikita di biarkan terbuka oleh lelaki misterius itu. Pria itu malah melebarkan kaki Nikita agar ia bisa menatap belahan indah yang terpampang merekah bak lukisan hidup.
Nikita yang sudah tidak sadarkan diri, tidak tahu apa yang dilakukan partner ranjang ini.
Seakan belum puas mereguk milik Nikita, pria tampan itu kembali mengisap milik Nikita. Sesekali Nikita melenguh karena merasakan miliknya sedang di manja dengan lidah panjang yang merangsak masuk ke dalam liangnya yang sempit.
Nikita meracau meminta pria tampan itu memasuki lagi miliknya yang masih mendambakan sentuhan dari milik pria tampan itu.
Tubuh polos pria tampan itu dengan miliknya yang sudah bengkak dan panjang siap menerobos masuk milik Nikita karena permintaan gadis itu yang terus memelas.
Pria itu tidak ingin terburu-buru memuaskan Nikita. Sesekali ia mencabut miliknya dan kembali mengisap milik Nikita lalu memasukkan lagi miliknya dan terus bergantian seperti itu hingga laharnya kembali meledak di dalam rahim Nikita.
"Sayang, semoga benihku lah yang akan tumbuh subur dirahimmu." Bisiknya lirih.
Seperti masih terbakar na*su yang membara, pria tampan itu mengisap lagi cairan miliknya yang terdapat di liang sempit milik Nikita.
Lagi-lagi Nikita meracau. Ia terus-menerus memuji permainan hebat partner ranjangnya itu.
"Tahukah kau?" Ternyata kamu lebih hebat dari mantan suamiku. Kamu lebih tahu bagian-bagian tubuhku yang sangat mudah terangsang. Tapi sayangnya kita hanya dua orang asing yang tidak saling kenal tapi lebih mudah untuk saling memahami.
Aku tidak punya lagi kehormatan, apalagi kebanggaan sebagai wanita karena kamu hadir disaat yang salah." Nikita meracau dengan air matanya yang terus mengalir.
"Tidak sayang, jangan berkata seperti itu!" Aku akan menikahimu karena aku sangat mencintaimu." Ucap pria tampan itu.
"Jangan coba-coba menghiburku!" Karena orang sepertimu tidak betah dengan satu wanita. Apa lagi, aku hanya seorang wanita mandul, mana ada lelaki tampan sepertimu mau bertahan denganku." Nikita hanya menyampaikan isi hatinya pada pria tampan itu tanpa ingin membuka matanya.
Jiwanya saat ini benar-benar terluka setelah sepuluh tahun membina rumah tangga dengan sangat bahagia harus hancur karena dirinya yang tidak bisa produktif.
"Nikita, kamu adalah kebanggaan ku, segalanya bagiku. Jika kamu tahu perasaanku dan pengorbananku kepadamu, mungkin kamu tidak akan percaya, sayang." Timpal pria tampan itu.
Nikita tidak lagi melanjutkan perkataannya karena kembali pulas. Sementara, pria tampan itu tidak henti-hentinya memanfaatkan tubuh Nikita demi kepuasannya.
Ia memperlakukan tubuh Nikita seperti Nikita adalah miliknya. Perkakas milik Nikita seperti mainan baginya.
"Nikita, seandainya aku lebih awal mengenalmu atau memisahkan kamu dengan suamimu, mungkin kamu tidak akan mengalami semua ini sayang." Ujar pria tampan itu dengan wajah sendu.
Setelah puas bermain-main dengan tubuh Nikita, pria tampan itu membersihkan tubuhnya. Iapun segera masuk ke dalam selimut Nikita untuk mendampingi Nikita untuk tidur bersama. Namun belum saja matanya terpejam, ada panggilan masuk dalam ponselnya.
"Hallo bos!"
"Ada apa?""
"Ada masalah besar bos di pabrik." Ucap asistennya seraya menceritakan apa yang terjadi dengan pabrik milik pria tampan itu.
"Baiklah, aku akan pulang malam ini juga. Tolong lakukan sesuatu untukku karena aku bersama Nikita malam ini." Ucap pria tampan itu.
"Apa...?" Maksud bos gadis yang bos incar selama ini?" Bagaimana bisa?" Bukankah dia sudah bersuami?" Apakah bos mengajak dirinya selingkuh dengan bos?" Tanya asistennya tanpa henti.
"Dia sudah menjadi wanita bebas karena telah diceraikan oleh suaminya. Berarti sekarang dia sudah menjadi milikku. Aku tidak akan mengijinkan dua dengan lelaki manapun." Timpal pria tampan itu.
🌷🌷🌷🌷
Nikita mengerjapkan kedua matanya, merasakan rasa nyeri dan pegal pada tubuhnya. Kepalanya terasa sangat berat ketika ia beringsut bangun dengan pelan menuju kamar mandi.
Tubuhnya rasanya enggan untuk melangkah. Ia memijit perlahan kepalanya sambil mengingat-ingat kejadian semalam.
"Semalam telah terjadi sesuatu, apa ya?"
Nikita berjalan tertatih-tatih dengan hati-hati menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya.
Setelah merasakan dinginnya air, kesadarannya baru terkumpul dan ia menatap kaku tubuhnya di cermin dan berteriak histeris.
"What?" Astaga!!"
Banyak sekali ****** yang menghiasi tubuh mulusnya yang tak terhitung.
"Ya Tuhan, apa yang terjadi semalam denganku?"..... Tunggu!" Apakah aku sudah di perkosa, pantas saja milikku terasa sangat nyeri. Siapa yang tega melakukan itu padaku?"
Air mata Nikita tertumpah ruah, ia memeluk tubuhnya sendiri yang terasa sangat hina.
"Astaga!" Di mana harga diriku yang ku bangun selama ini. Dalam sekejap aku memiliki suami yang tampan, kaya raya dan sangat mencintaiku dan aku mengelola restoran suamiku dan dalam sekejap pula aku hanya diberikan harta tapi kebahagiaanku direnggut seketika.
Dan saat ini, aku telah diperkosa oleh lelaki yang tidak aku kenal sama sekali kecuali bau parfum khas miliknya saat aku berada dalam dekapannya di kondisi yang mabuk berat." Nikita masuk ke dalam buthtub dan merendamkan tubuhnya di air hangat yang sudah diatur suhunya.
Ia menangis sesenggukan di dalam kamar mandi sambil menyabuni tubuhnya. Gadis malang ini terus meratapi nasibnya, ia memiliki wajah yang sangat cantik dengan tubuh ideal dan otak yang sangat cerdas.
Tapi sayangnya ia kurang beruntung karena memiliki rahim yang tidak sempurna.
"Apakah aku yang membuat rahimku tidak sempurna?" Aku sudah berusaha menjalani apa pun yang menunjang rahimku bisa dibuahi, tapi mengapa pada akhirnya aku harus dihukum di luar dari kuasaku?" Ya Tuhan, kenapa dalam hitungan hari hidupku menjadi mengenaskan seperti ini."
Nikita terus berbicara sendiri merasakan kepedihan demi kepedihan walaupun mengenang kisah indah hidup bersama suaminya Aryo Dwisasono selama satu dekade, namun itu hanya menyisakan luka untuknya.
Sekarang kedua orangtuanya juga sudah meninggal tiga tahun yang lalu dalam waktu satu bulan. Ia tidak begitu sedih karena memiliki mertua yang sangat mencintainya.
"Ah persetan kalian semua!"
"Brengs*k kamu Aryo!" Umpatnya tanpa henti pada suaminya yang lebih memilih ibu mertuanya dari pada dirinya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
NNM
vote dan kopiku untuk mu yg the best
2023-02-22
2
lizmy
lanjut Thor...
2022-06-26
2