"Nikita Celia. Sesosok malaikat atau bidadari yang bayangannya telah masuk di relung hatiku dan meniupkan rinduku ke dalam paru-paruku setiap kali aku bernafas. Kini setelah sekian lama aku menantikan kesempatan ini, aku telah bercinta denganmu." Tuan Kenzo tidak sabar lagi menunggu pertemuannya dengan wanitanya.
"Hallo bos!"
"Ada apa?"
"Nona Nikita Celia sudah memasuki lift menuju ruang kerja anda." Ucap asisten Harry.
"Apa?" Dia sudah berada di lift dan...oh my God." Kenzo terlihat panik. Ia mematut penampilannya di cermin dan menambah aroma parfum maskulin Clive Christian yang merupakan parfum paling mahal di dunia.
Tok...tok!"
Cek lek!"
Asisten Harry membukakan pintu ruang kerja milik Tuan Kenzo untuk Nikita sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah bosnya Kenzo yang sudah siap menyambut bidadarinya.
"Selamat siang!" Sapa Nikita dengan tampilan yang terlihat sebagai wanita berkelas.
"Selamat siang nona Nikita!"
Deggg...
"Tuhan, suara itu... parfum itu!" Gumam Nikita membatin.
"Silahkan duduk nona!" Kenzo menelan salivanya dengan kasar lalu ikut duduk di sofa bersama Nikita.
"Sepertinya aku pernah bertemu dengan pria ini. Tapi di mana ya?" Ucap Nikita membatin.
"Anda mau minum apa nona?"
"Apa saja yang penting bukan minuman beralkohol." Pinta Nikita santun.
"Buatkan milk shake rasa vanilla dan aku kopi Nescafe." Titah Kenzo pada asistennya.
"Siap tuan!" Aku akan segera siapkan.
"Kenapa dia tahu minuman kesukaanku?" Lagi-lagi Nikita terus menggumam dalam diamnya.
"Bagaimana perjalanan anda nona Nikita."
"Tentu saja sedikit melelahkan dan juga sangat berkesan melihat kota romantis ini." Ucap Nikita yang seakan mengenal dekat dengan pria tampan yang duduk di hadapannya ini.
Asisten Harry datang dengan seorang pelayan yang membawa minuman untuk Nikita dan Kenzo.
"Silahkan di minum nona!" Ucap pelayan itu ramah.
"Terimakasih!"
Untuk membuang kecanggungannya sejak tadi, Nikita menyedot minumannya.
Entah mengapa ia begitu gugup di depan Kenzo yang sebelumnya ia tidak mengenal lelaki tampan ini tapi terasa sangat dekat di hatinya.
"Baiklah nona, kita mulai saja dengan urusan kita membahas bisnis yang saat ini sedang menjalin kerjasama antara perusahaan aku dan milikmu." Kenzo ikut mengusir ketegangan antara mereka dengan membahas bisnis mereka dengan mimik serius.
Sebenarnya Nikita sudah tidak serius dengan penjelasan Kenzo karena ia sedang mengingat suara yang begitu familiar yang pernah terngiang di benaknya.
Suara yang membisikkan banyak cinta saat lelaki asing yang sedang memanjakan dirinya di atas tempat tidur. Suara itu seakan membangkitkan kembali kerinduannya pada sosok pria misterius yang memberikan malam yang indah dengan sentuhan membakar birahi.
Nikita memejamkan matanya, merasakan sentuhan pria itu yang membuat tubuhnya bergetar menahan nikmat.
"Nona Nikita, jika anda sudah mengerti dengan penjelasan saya tentang bisnis kita di dunia model fashion, silahkan bubuhi paraf anda di sini." Ucap Kenzo lalu menatap wajah cantik Nikita yang sedang menikmati fantasi liarnya saat ini dalam kenangannya.
Melihat mata indah milik Nikita yang sedang terpejam, Kenzo ikut menikmati wajah cantik bidadari yang saat ini sedang ia rindukan. Nikita mulai menyadari sesuatu ketika ia tidak lagi mendengar suara Kenzo. Gadis ini pelan-pelan membuka matanya dan menatap wajah Kenzo yang sedang memandangnya.
"Tuan Lorenzo!" Nikita melambaikan tangannya di hadapan pria tampan ini untuk menyadarkan lamunan Kenzo.
"Oh, sorry!" Kenzo mengulangi lagi kalimatnya dan meminta Nikita menandatangani perjanjian kerjasama perusahaan mereka.
Nikita tersenyum malu dan tanpa banyak tanya ia langsung menandatangani perjanjian kerjasama perusahaan milik mereka.
"Tuan Lorenzo, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Dan boleh saya tahu merk parfum yang saat ini anda gunakan." Tanya Nikita perasaan.
Deggg...
"Astaga!" Bagaimana ini. Jika aku jujur padanya, apakah dia akan memaafkan perbuatan aku padanya malam itu?" Tapi jika aku bohong pun, bagaimana nanti pada akhirnya akan ketahuan juga oleh dirinya dan dia akan makin membenciku." Gumam Tuan Kenzo membatin.
"Tuan Kenzo!" Apakah anda mendengar pertanyaan aku?" Nikita mengulangi lagi pertanyaannya.
"Mungkin saja kita pernah bertemu Nona, bagaimana kalau aku menjawab kalau kita pernah bercinta sebelumnya?" Ucap Tuan Kenzo terkesan menggoda Nikita dengan tidak memperlihatkan bahwa saat ini ia sedang gugup hampir mau ikutan pingsan.
"Anda bisa saja tuan!" Mana mungkin, orang sehebat anda akan melakukan hal bodoh dengan diriku." Balas Nikita yang berharap bahwa perkataan tuan Kenzo adalah suatu kebenaran.
"Apakah anda merasa pernah bertemu denganku saja ataukah memang kita pernah bercinta sebelumnya." Ujar tuan Kenzo.
"Maaf, parfum anda sangat familiar di hidung saya, makanya saya merasa anda tidak asing dengan saya Tuan, maaf kalau saya salah bicara. Tolong lupakan saja Tuan, itu tidak penting." Ujar Nikita sambil menyesapkan minuman milk shake miliknya.
"Apakah anda menyukai parfum milikku, nona Nikita?" Kebetulan aku memiliki stok yang cukup banyak. Nanti saya akan memberikan untuk anda sebagai kenang-kenangan." Ucap Tuan Kenzo.
"Ada apa denganku?" Mengapa aku ingin sekali disentuh lelaki ini. Mengapa aku merasa bahwa kamu berdua sudah melakukan hubungan panas ini. Oh kenapa tubuhku tiba-tiba saja sangat merindukan orang itu dan aku yakin lelaki ini adalah tuan Kenzo." Ucap Nikita dalam diamnya.
"Nona Nikita, mohon maaf, apakah aku boleh bertanya sesuatu kepada anda?" Tanya tuan Kenzo.
"Silahkan Tuan!" Ujar Nikita
"Apakah anda benar-benar sudah bercerai dengan suami Anda, karena saya banyak baca mengenai biodata anda. Mohon maaf, bukannya saya ingin ikut campur dalam urusan pribadi anda. Jika anda tidak ingin menjawabnya, tidak apa. Maaf sayang sudah lancang menanyakan ini kepada anda." Ucap tuan Kenzo.
"Tidak apa tuan Lorenzo saya memang sudah bercerai dengan suami saya. Hubungan kami memang tidak bisa diselamatkan karena ketidakhadiran seorang anak dalam rumah tangga kami.
Awalnya ini sungguh berat untuk saya, tapi setelah saya berpikir keras tentang nasib hidup saya. Saya mulai menerima ini sebagai bentuk takdir. Saya merasa sangat egois kalau saya terlalu memikirkan perasaan saya. Padahal keluarga besar itu butuh penerus yang merupakan keturunan sejati dari mas Aryo." Ucap Nikita terlihat bijak.
Padahal jauh dalam hatinya, ia masih sangat marah pada keluarga suaminya.
"Baiklah, sekarang tugas anda berikutnya adalah mengunjungi para model kami yang sedang menampilkan fashion terbaru di musim ini." Ujar Kenzo lalu beranjak dari tempat duduknya seraya meminta tangan Nikita untuk berdiri.
Nikita yang mengetahui maksud baik relasinya ini, segera meletakkan tangannya pada tangan Kenzo yang membantunya untuk berdiri.
Di saat Nikita berdiri, gadis ini merasakan sangat pusing dan mual datang bersamaan.
"Astaga!" Ada apa denganku?" Tubuh Nikita mulai oleng ke belakang lalu di tangkap oleh Kenzo.
"Ada apa nona Nikita?" Tanya Kenzo panik melihat Nikita yang ingin pingsan di hadapannya.
"Ya Tuhan!" Kenapa kepalaku sangat pusing?" Keluh Nikita lalu pingsan.
"Nikita!"
"Nikita!" Kenzo menepuk pipi Nikita pelan untuk menyadarkan gadis ini.
Sudah berapa kali ia mencoba membangunkan Nikita, namun gadis ini tetap diam membisu.
"Harry, tolong panggilkan dokter untuk Nikita!"
"Ada apa bos?" Apa terjadi sesuatu kepada gadis itu?" Tanya Harry panik.
"Aku tidak tahu Harry, saat aku mengajaknya mengunjungi fashion terbaru kita, gadis ini tiba-tiba pingsan." Imbuh Kenzo.
"Baik, kalau begitu tunggu sebentar, aku akan memanggil dokter tuan."
"Secepatnya Harry, aku tidak ingin terjadi sesuatu kepada Nikita."
Tuan Kenzo mengangkat tubuh Nikita membawanya ke dalam kamar pribadinya.
Ketika tubuh itu ada dalam dekapannya, Kenzo mengingat kembali kenangan malam indah yang mereka lewati bersama.
"Nikita, aku tidak menyangka ini kedua kalinya Aku menggendongmu. Yang pertama aku membawamu ke kamar hotel dan sekarang aku membawamu ke kamar pribadiku walaupun ini hanya perusahaanku." Ucap Kenzo antara bahagia dan kuatir.
Setelah membaringkan tubuh wanitanya, Kenzo mengecup pipi Nikita lembut.
"Nikita, jika saja kamu cepat menyadari siapa aku, ingin rasanya aku bercinta denganmu di sini sayang. Tahukah kamu, kalau saat ini, aku sangat merindukan kamu sayang?" Ucap Kenzo sambil mengusap bibir Nikita dengan ibu jarinya.
Ingin rasanya ia mengecup bibir Nikita, tapi ia juga takut ketahuan Nikita yang akan menganggap dirinya lelaki mesum yang memanfaatkan dirinya dalam keadaan pingsan.
Asisten Harry mengetuk pintu kamar pribadi bosnya. Kenzo segera membuka pintu kamar itu dan mempersilahkan dokter masuk dan meminta asistennya itu kembali ke tugasnya.
"Silahkan masuk dokter Nicole!" Titah Kenzo seraya menceritakan kronologi pingsannya Nikita barusan.
"Baik, permisi Tuan, ijinkan aku memeriksa keadaan nona muda ini.
"Silahkan dokter!" Aku berharap dia tidak apa-apa karena gadis ini merupakan relasi baru perusahaanku yang berasal dari Indonesia." Ucap Tuan Kenzo.
Dokter Nicole meletakkan stetoskop pada dada dan perut Nikita yang sengaja melepaskan beberapa kancing baju Nikita untuk kepentingan pemeriksaan.
Tuan Kenzo yang melihat penampakan belahan dada Nikita dan perut gadis ini langsung terangsang.
"Sial, kenapa hatiku sedang merindukan gadis ini malah memperlihatkan miliknya yang akan menyiksa birahiku?" Gumamnya dalam hati.
Tidak lama kemudian, dokter Nicole memberitahukan hasil pemeriksaannya pada Nikita dengan sedikit tersenyum.
"Wah, ternyata gadis ini sedang hamil tuan Kenzo." Ujar dokter Nicole membuat Kenzo kaget bukan kepalang.
"What?" Gadis ini hamil?"
"Hmm!" Dokter Nicole menjawab singkat.
"Ya Tuhan, Nikita itu adalah calon bayiku sayang." Gumamnya dalam hati.
"Untuk lebih mengetahui janin dalam kandungannya yang saat ini sudah berjalan dua bulan, sebaiknya segera lakukan USG sebelum gadis ini kembali ke negaranya karena kehamilannya sangat rentan kalau melakukan perjalanan jauh." Saran dokter Nicole pada Kenzo.
"Apakah kalau dia memaksakan dirinya pulang ke negaranya itu berarti akan terancam pada kehamilannya?" Tanya Tuan Kenzo sangat kuatir.
"Iya tuan Kenzo. Ini luar negeri, berarti gadis ini tidak boleh mengalami kelelahan dan setress berlebihan jika dia tidak ingin mengalami keguguran." Ucap dokter Nicole.
"Terimakasih dokter Nicole, aku akan menyampaikan pesan anda kepadanya. Semoga saja dia mengerti akan kondisinya yang saat ini sedang hamil muda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments