Saat ini di Paris sudah memasuki musim dingin dan langit di pagi ini tidak begitu cerah. Udara dingin di luar mulai memasuki ruangan. Celine yang masih tertidur lelap dibangunkan oleh suara ketukan pintu dari luar kamarnya.
"Bu Celine, apa kamu sudah bangun? Dua jam lagi, kita ada rapat penting di kantor pusat." Jessica sedikit berteriak sambil mengetuk pintu kamar Celine dari luar.
Celine yang masih setengah sadar meraih ponselnya di atas nakas samping tempat tidurnya. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. "Iya, aku bersiap-siap dulu!" Jawab Celine kemudian segera bangun dan bergegas ke kamar mandi.
Selesai mandi, Celine keluar dari kamar mandi berjalan menuju koper dan membukanya karena semalam tidak sempat dia bereskan.
Celine sangat terkejut begitu membuka koper itu, karena isi di dalam koper itu semuanya pakaian pria.
"Ya Tuhan, dosa apa yang sudah aku perbuat sampai-sampai dua hari ini aku merasa sial?" Gumamnya dengan menggertakkan giginya menahan segala kekesalannya. "Pakaian siapa ini? Lalu, dimana pakaianku? Kenapa semua pakaianku bisa berubah menjadi pakaian pria?" Lanjutnya menggerutu.
"Jessi, Chika!! Dimana pakaianku?!" Teriak Celine dengan segala kekesalannya.
Mereka yang mendengar teriakan Celine langsung bergegas menuju kamarnya. Yang pertama membuka pintu kamar adalah Chika. "Bu Celine, ada apa?"
"Coba kamu lihat apa yang ada di dalam koperku!" Celine dengan nada perintah dan wajah dinginnya berdiri bersedekap menyuruh Chika melihat isi dalam kopernya.
Chika segera berjongkok dan melihat semua isi dalam koper tersebut. Dia mengerutkan dahinya dan mengangkat ****** ***** pria dari koper itu dengan ekspresi risih. "Bu Celine, kenapa pakaian kamu semuanya bisa berubah jadi pakaian pria?"
"Harusnya aku yang tanya ke kamu! Bukannya kemarin kamu yang pergi mengambil bagasiku?"
Jessica yang dari tadi berdiri dipintu, dia berjalan kearah koper itu. "Coba lihat name tag yang ada di koper itu."
Chika membalikkan koper itu dan memegang name tag yang tergantung di pegangan koper. Nama pemilik koper itu Nicholas Emmanuel.
"Ya Tuhan, Chika! Kamu benar-benar ceroboh! Apa kamu mau aku pecat?!"
Seketika wajah Chika menjadi pucat. "Maafkan aku Bu Celine. Aku benar-benar minta maaf. Jangan pecat aku. Aku masih sangat membutuhkan pekerjaan ini." Ucap Chika sambil membungkukkan badannya dengan wajah bersalahnya.
Celine membuang nafas dengan kasar. "Ya sudah, sekarang kalian keluar!"
Dengan cepat, Chika dan Jessica keluar dari kamar Celine kerena tidak ingin melihatnya semakin marah.
Celine kemudian berjalan ke arah lemari pakaian miliknya dengan kesal.
Untung saja masih ada pakaian miliknya yang sudah tiga tahun lalu di dalam lemarinya ini masih tertata rapi dan bersih. Karena meskipun Celine sudah lama tidak tinggal di apartemennya ini, dia selalu menyuruh orang untuk membersihkannya.
...
Satu setengah jam kemudian, mobil yang ditumpangi Celine berhenti didepan pintu perusahaan. Dia turun dari mobil dan berjalan menuju lobi.
Chika, Jessica dan Devan berjalan mengikutinya dari belakang.
Sudah tiga tahun lamanya Celine tidak datang ke perusahaan ini. Sejak peristiwa buruk yang menimpanya, membuat hidupnya seketika berubah 180 derajat.
Semua urusan di kantor pusat perusahaan ini, ditangani oleh Devan orang kepercayaan Celine. Jabatannya sebagai Direktur Umum, Devan sudah bertahun-tahun mengabdi di perusahaan Star Corp ini.
Semua karyawan menyapa Celine dengan ramah ketika dia berjalan melewati mereka menuju lift. "Pagi Bu Celine."
Celine tersenyum dengan sedikit mengganggukkan kepala membalas sapaan mereka hingga dia masuk ke dalam lift.
Jessica menekan tombol 56 dan pintu lift tertutup.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke lantai 56 gedung Star Corp. Pintu lift terbuka, Celine berjalan didepan memasuki ruang rapat yang sudah dipenuhi para petinggi perusahaan.
Celine Yovella Wijaya, pewaris tunggal perusahaan Star Corp merupakan perusahaan besar dan ternama yang telah diwariskan oleh kakeknya kepada Celine.
Celine seorang wanita cantik yang usianya masih muda, 24 tahun. Sejak kecil dia dibesarkan oleh kakeknya. Ibunya meninggal setelah melahirkannya. Ayahnya juga meninggal saat Celine berusia enam tahun.
Celine memiliki seorang kakak laki-laki. Delapan belas tahun yang lalu, terjadi kecelakaan yang menimpa ayah dan kakaknya.
Saat itu, kakaknya masih berusia dua belas tahun. Menurut cerita yang Celine dengar dari kakeknya, ayahnya meninggal karena kecelakaan mobil saat perjalanan pulang dari kantornya. Sedangkan kakak laki-lakinya yang saat itu ikut bersama ayahnya, dia menghilang entah kemana.
Kakek sudah berusaha mencarinya selama bertahun-tahun hingga akhirnya, kakeknya pun pergi meninggalkan dirinya sendirian untuk selamanya di usianya yang sudah tujuh belas tahun dan belum menemukan kakak laki-lakinya.
Celine sudah memimpin perusahaan ini sejak usianya delapan belas tahun. Saat itu, dia masih duduk di bangku kuliah semester pertamanya. Waktunya dihabiskan untuk kuliah dan mengurus perusahaan.
Celine harus menjadi wanita yang lebih dewasa dan kuat setelah kepergian kakeknya. Karena ada banyak hal yang harus dia hadapi sendiri dalam hidupnya.
Meskipun semua urusan perusahaan ini dia dibantu oleh Devan, tapi tetap saja dia pemiliknya, dan hal-hal yang menyangkut dengan Star Corp ini, semua harus atas persetujuan darinya. Semua keputusan ada pada Celine.
Rapat hari ini tidak berlangsung lama. Meskipun hanya kurang dari dua jam, tetapi cukup menguras tenaga dan juga pikiran.
Sudah tiga tahun Celine tidak memimpin rapat besar seperti ini. Selama tiga tahun itu, Celine juga disibukkan dengan pekerjaannya mengurus cabang-cabang perusahaan yang ada di luar Paris bersama Chika dan Jessica.
Celine memilih untuk berpindah-pindah tempat dalam mengurus cabang-cabang perusahaannya daripada harus tinggal dan menetap di Paris.
Terlalu banyak kenangan indah bersama Kenzo William yang masih selalu melintas di pikirannya. Membuatnya merasa sangat sulit untuk tetap bertahan di sini.
Kenzo yang pernah mengisi hari-harinya, membuatnya merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia ini. Hingga terjadilah suatu peristiwa tragis yang sama sekali tidak pernah dia duga.
Dia meninggalkan Celine untuk selamanya, meninggalkan Celine seorang diri untuk menghadapi hari-hari yang begitu berat.
Celine duduk bersandar di kursi kebesarannya di dalam ruangan kantornya sambil menatap langit-langit ruangan kantornya yang berwarna putih.
Setelah rapat tadi, Celine sama sekali belum menyentuh dokumen-dokumen yang ada diatas meja kantornya.
Baru semalam dia sampai di kota ini, pikirannya kembali mengingat masa lalunya. Membuatnya merasa lelah.....sangat lelah!
Seketika, Celine tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara ponselnya berdering di atas meja. Jessica yang menelponnya.
Jessica mengatakan, ada seorang pria yang mencarinya dan ingin bertemu dengannya. Celine menyuruhnya untuk mengantar pria itu ke ruangannya. Tapi, pria itu menolak dan meminta Celine turun je lobby menemuinya.
"Baiklah, aku akan segera turun." Setelah menutup teleponnya, Celine segera keluar dari ruangan kantornya dan turun menuju lobby perusahaan.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Rin's
Kenzo meninggal ato bgm,,
2022-09-08
1
Elisabeth Ratna Susanti
bacanya nyicil ya 😍
2022-07-18
1