Bab 4. Pesonaku

Rasanya segar dan wangi, bau pesing yang menempel ditubuhku sudah hilang. Aku juga sudah siap dengan pakaian dinasku. Rambutku sudah tertata rapi, kiyis-kiyis pokoknya. Aku berdiri di depan cermin besar, memastikan penampilanku sudah rapih dan sempurna.

"Ternyata aku ganteng juga," pujiku. Dari pada tidak ada yang memuji lebih baik memuji diri sendiri. Tapi emang tampangku itu lumayan loh, badanku apalagi. Seragam kerjaku yang pas badan sangat menguntungkan, jadi otot-otot ditubuh ku bisa tercetak dan terlihat dari luar. Pantas saja para gadis di pabrik klepek-klepek saat melihat ku.

Jam di dinding kamar menunjukkan pukul setengah satu siang. Pas waktunya kalau aku berangkat sekarang. Jam kerja ku dimulai dari jam satu, perjalanan dari rumah menggunakan motor butut ku sekitar lima belas menit tapi aku lebih suka datang lebih awal. Maklum lah, karyawan teladan.

"Bu, aku berangkat dulu." Aku pamit pada ibu yang masih sibuk ngurusin bayi Sasha.

"Iya, hati-hati ya. Nggak usah ngebut-ngebut bawa motornya," ujar ibu memberi nasehat yang sama setiap hari. Pasti semua orang tua akan mengatakan hal seperti itu pada anaknya yang akan berangkat bekerja.

"Iya Bu, Ehh ini anak cantik belum bobo siang..." Wajahnya sangat menggemaskan seperti ibunya. Hihihi

"Iya ini dari tadi rewel enggak mau bobo."

"Lapar mungkin Bu, inikan sudah siang." Kasian sekali masih bayi harus sering ditinggal ibunya bekerja.

"Tapi dia kan baru lima bulan, Ris. Belum boleh makan kalau kata bidan." Lagi-lagi ibu motong namaku jadi Ris, anak cowok kekar begini kenapa kalau dipanggil Ris, seolah namaku Risa.

"Haris Bu..." protes dong.

"Iya iya... ehh ini bagaimana,. ibu bingung." Ternyata bayi kecil itu mulai menangis dan memukul-mukul da-da ibuku. Sepertinya aku tau dia kenapa.

"Bu. Dia sepertinya mau nen," ujarku sampai memberi isyarat pada ibu.

"Ya ampun ibu lupa, kamu haus ya nak. Maafin nenek ya... Ayo kita pulang, nenek mau hangatin susu buat kamu." Ibu pun pergi begitu saja tanpa peduli padaku yang sejak tadi ada di sana. Sepertinya ibu sangat menikmati waktunya bersama bayi Sasha. Mungkin kalau aku memberi nya cucu, hidupnya tidak kesepian lagi.

Aku menyalakan motor butut ku menggunakan kaki, perlu sedikit perjuangan dan tenaga untuk menyalakannya. Maklum lahh kan motor tua jadi tombol starter nya sudah tidak berfungsi lagi.

"Akhirnya nyala juga, ayo berangkat son." Ku tepuk motor kesayangan ku lalu mulai menarik gas dan berangkat ke pabrik.

Panas, angin dan debu jadi santapan setiap hari. Beda sekali dengan orang-orang yang kemana-mana menggunakan mobil. Mereka tidak perlu takut kepanasan dan kehujanan. Tapi aku tidak pernah merasa malu dengan keadaan, selagi masih bisa makan maka dia akan bersyukur.

Ada belokan di depan, pabrik tempat ku bekerja sudah dekat. Pabrik rambut palsu terbesar di daerah sini, sudah hampir tiga tahun aku bekerja disini. Pekerjaannya tidak begitu berat, hanya menjaga pos keamanan yang ada di depan dan juga keliling dua jam sekali untuk mengecek keamanan di bagian dalam pabrik.

Aku parkir kan motor ku di pojokan. Lalu ku hampiri pos keamanan. Rupanya di sana sudah ada Roni, rekanku hari ini.

"Hai Ron, sudah datang," sapaku pada laki-laki yang umurnya lebih tua dua tahun dariku. Dia juga masih jomblo seperti ku. "Kenapa mukamu kusut begitu?" tanyaku.

"Tuh... dari penggemar mu. Kapan aku bisa mendapatkan penggemar sepertimu." Dia galau rupanya, gara-gara melihat tumpukan kado dan makanan di meja yang ditujukan untuk ku.

"Sabar bro, kamu itu ganteng kok. Pasti banyak yang mau sama kamu. Kalau mau kamu ambil aja semuanya, aku sudah makan di rumah sebelum berangkat." Aku menepuk pundak Roni. Aneh memang, dia itu wajahnya sedikit lebih cakep dari wajah ku tapi para gadis yang bekerja di pabrik ini lebih suka padaku.

"Enggak enggak, itukan punyamu. Bisa habis aku dikeroyok gadis-gadis bar bar itu."

Aku tertawa renyah, ada-ada saja Roni itu. "Ya sudah kalau nggak mau. Aku bagikan ke bapak-bapak tukang becak saja kalau begitu."

"Ehh tunggu, aku minta satu deh... kebetulan aku juga laper," kata Roni sambil tersenyum memamerkan deretan giginya.

"Nih..." Aku pun memberikan nya satu kotak makanan. Setelah ini sisanya aku berikan pada bapak-bapak tukang becak yang mangkal di sekitar pabrik.

"Alhamdulillah, kecipratan lagi. Sering-sering saja nak Haris." Wajah-wajah yang tak lagi muda dan terlihat sangat kelelahan itu tampak sumringah setelah mendapatkan makanan yang aku bagikan.

"Sama-sama pak." Aku pun kembali ke pos penjagaan.

Inilah pekerjaan ku, menjaga keamanan pabrik rambut palsu ini. Siapa yang berani macam-macam disini akan berhadapan langsung dengan ku. Hehehe... Gini-gini kalau melawan maling atau segerombolan rampok aku sanggup mengalahkan mereka sendiri. Makanya di sini tidak ada yang berani berbuat macam-macam selama ada aku.

"Waktunya keliling, ayo..." ajak Roni, dia sangat bersemangat kalau waktunya berkeliling. Memang gadis-gadis pabrik disini cukup cantik-cantik dan seksi-seksi tapi tetap saja mereka tidak bisa mengalahkan pesona Tante Jelita.

"Ayo... kau kunci dulu gerbangnya," titahku. Sebelum ditinggal ke dalam gerbang harus dipastikan dalam keadaan terkunci. Bahaya kalau sampai ada orang yang tidak berkepentingan masuk tanpa ijin.

Kami pun berjalan beriringan. Pabrik rambut palsu ini cukup luas, ada beberapa gedung terpisah dan setiap gedung menjalankan tugas yang berbeda-beda. Jumlah karyawannya saja ribuan, bayangkan kalau mereka berkumpul jadi satu pasti seperti akan unjuk rasa.

"Bro bro lihat tuh, mereka lihatin kita," ujar Roni sambil senyum-senyum pada para gadis yang sedang bekerja.

Aku pun melihat ke arah yang sama, sekumpulan gadis yang tidak berkedip melihat ku. Ck... memang sih aku gagah, tapi apa perlu sampai begitu melihat ku.

"Ehh mas Haris sama mas Roni lagi keliling ya," sapa salah satu perempuan yang merupakan salah satu manajer bagian. Dia masih muda dan sudah diangkat jadi manajer, pintar juga dia.

"Iya mbak Ayu, gimana keadaan semua aman kan?" tanya Roni, kalau ada wanita cantik dia jelas nomor satu.

"Aman semua mas, kalau ada mas Haris nggak ada yang berani macam-macam." Tetap saja aku yang dipuji.

"Syukurlah, kalau begitu kami lanjut keliling lagi mbak. Permisi." Aku harus segera pamit sebelum wanita itu bertindak lebih.

"Ehh mas, tunggu!"

"Iya mbak," firasat ku sudah buruk kalau sudah begini.

"Apa tadi mas Haris sudah memakan makanan yang aku kasih. Bagaimana, enak tidak masakan ku?"

"Maaf mbak, tadi kebetulan aku sudah makan di rumah jadi makanannya aku bagikan pada orang yang kelaparan dari pada aku buang. Semoga doa mereka bisa jadi berkah untuk mbak Ayu, nggih." Aku pun pergi begitu saja meninggalkan wanita itu yang seperti sedang kesal. Ahh mbuh laah, kalau aku meladeni mereka semua bukannya aku malah jadi lelaki jahat ya. Lebih baik seperti ini kan, aku tidak ingin membuat mereka berharap pada sesuatu yang tidak pasti.

Terpopuler

Comments

𝐘𝐖💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ

𝐘𝐖💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ

Lnjtkn,Adeq 👍🌹❤️🤗😘

2022-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kehidupanku di Pagi Hari
2 Bab 2. Seperti Dejavu
3 Bab 3. Ternyata...
4 Bab 4. Pesonaku
5 Bab 5. Pahlawan Kemalaman
6 Bab 6. Mengalahkan Begal
7 Bab 7. Menjelaskan
8 Bab 8. Tanpa Jarak
9 Bab 9. Diperhatikan
10 Bab 10. Bukan Tipenya
11 Bab 11. Ingin Marah
12 Bab 12. Insiden Kecil
13 Bab 13. Kejutan di Pagi Hari
14 Bab 14. Gadis Manis
15 Bab 15. Mencoba Menjauh
16 Bab 16. Gerebeg
17 Bab 17. Keinginan Ibu
18 Bab 18. Aku sebenarnya Mengaguminya
19 Bab 19. Sesuatu yang tak terduga
20 Bab 20. Rencana dan Harapan
21 Bab 21. Ibu Bermalam di Rumah Tante Jelita
22 Bab 22. Sisi Lemah Tante Jelita
23 Bab 23. Ternyata Karena...
24 Bab 24. Mantan Suami
25 Bab 25. Akhirnya saling tau
26 Bab 26. Kebersamaan
27 Bab 27. Mencoba Pengertian
28 Bab 28. Keisengan Tante
29 Bab 29. Keisengan lagi
30 Bab 30. Dijodohkan
31 Bab 31. Banyak Pikiran
32 Bab 32. Menghadapi Istri Bos
33 Bab 33. Terpaksa berkhianat
34 Bab 34. Terjebak
35 Bab 35. Ternyata Pak Irwan...
36 Bab 36. Bertemu Pilihan Ibu
37 Bab 37. Dia Bersikeras
38 Bab 38. Tante Jelita sudah tau
39 Bab 39. Menyusun strategi
40 Bab 40. Rencana
41 Bab 41. Di Mobil
42 Bab 42. Satu Petunjuk
43 Bab 43. Berbagi
44 Bab 44. Mencari Cara
45 Bab 45. Ibu Berlebihan
46 Bab 46. Tidak Bersemangat
47 Bab 47. Detik-detik Pernikahan
48 Bab 48. Kita Pulang Bu.
49 Bab 49. Mahar Recehan
50 Bab 50. Ayah dari anak dalam kandungan?
51 Bab 51. Borok yang Terungkap
52 Bab 52. Menuai Hasil
53 Bab 53. Bertemu Mantan Ipar menyebalkan
54 Bab 54. Adik Ipar menyebalkan
55 Bab 55. Hanya pada Mas Haris
56 Bab 56. Bernyanyi
57 Bab 57. Mengurangi Beban
58 Bab 58. Kenang-kenangan
59 Bab 59. Tante Jelita
60 Bab 60. Aku Mau Kawin, Bu.
61 Bab 61. Pikirkan lagi Nak..
62 Bab 62. Ibu Setuju
63 Bab 63. Datang ke Toko
64 Bab 64. Tante Jelita dalam Bahaya
65 Bab 65. Membabi Buta
66 Bab 66. Kebaikan Tante Jelita
67 Bab 67. Cincin Warisan
68 Bab 68. Digerebeg
69 Bab 69. Mati Kutu
70 Bab 70. Tunangan
71 Bab 71. Dipingit
72 Bab 72. Jalan-jalan dengan Camer
73 Bab 73. Pembalasan Mantan
74 Bab 74. Jangan Sakiti Putriku!
75 Bab 75. Aksi Penyelamatan Sasha
76 Bab 76. Bertahanlah Mas Haris
77 Bab 77. Sudah Jalannya
78 Bab 78. Hamil Anak Siapa?
79 Bab 79. Pasrah dan Iklas
80 Bab 80. Aku Anakmu
81 Bab 81. Terbangun
82 Bab 82. Pengakuan
83 Bab 83. Mas Cepet ...
84 Bab 84. Harus bekerja keras
85 Bab 85. Sudah Sah
86 Bab 86. Tantangan
87 Season2 episode 1
88 Season2 episode 2
89 Season2 episode 3
90 Season2 episode 4
91 season2 episode 5
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1. Kehidupanku di Pagi Hari
2
Bab 2. Seperti Dejavu
3
Bab 3. Ternyata...
4
Bab 4. Pesonaku
5
Bab 5. Pahlawan Kemalaman
6
Bab 6. Mengalahkan Begal
7
Bab 7. Menjelaskan
8
Bab 8. Tanpa Jarak
9
Bab 9. Diperhatikan
10
Bab 10. Bukan Tipenya
11
Bab 11. Ingin Marah
12
Bab 12. Insiden Kecil
13
Bab 13. Kejutan di Pagi Hari
14
Bab 14. Gadis Manis
15
Bab 15. Mencoba Menjauh
16
Bab 16. Gerebeg
17
Bab 17. Keinginan Ibu
18
Bab 18. Aku sebenarnya Mengaguminya
19
Bab 19. Sesuatu yang tak terduga
20
Bab 20. Rencana dan Harapan
21
Bab 21. Ibu Bermalam di Rumah Tante Jelita
22
Bab 22. Sisi Lemah Tante Jelita
23
Bab 23. Ternyata Karena...
24
Bab 24. Mantan Suami
25
Bab 25. Akhirnya saling tau
26
Bab 26. Kebersamaan
27
Bab 27. Mencoba Pengertian
28
Bab 28. Keisengan Tante
29
Bab 29. Keisengan lagi
30
Bab 30. Dijodohkan
31
Bab 31. Banyak Pikiran
32
Bab 32. Menghadapi Istri Bos
33
Bab 33. Terpaksa berkhianat
34
Bab 34. Terjebak
35
Bab 35. Ternyata Pak Irwan...
36
Bab 36. Bertemu Pilihan Ibu
37
Bab 37. Dia Bersikeras
38
Bab 38. Tante Jelita sudah tau
39
Bab 39. Menyusun strategi
40
Bab 40. Rencana
41
Bab 41. Di Mobil
42
Bab 42. Satu Petunjuk
43
Bab 43. Berbagi
44
Bab 44. Mencari Cara
45
Bab 45. Ibu Berlebihan
46
Bab 46. Tidak Bersemangat
47
Bab 47. Detik-detik Pernikahan
48
Bab 48. Kita Pulang Bu.
49
Bab 49. Mahar Recehan
50
Bab 50. Ayah dari anak dalam kandungan?
51
Bab 51. Borok yang Terungkap
52
Bab 52. Menuai Hasil
53
Bab 53. Bertemu Mantan Ipar menyebalkan
54
Bab 54. Adik Ipar menyebalkan
55
Bab 55. Hanya pada Mas Haris
56
Bab 56. Bernyanyi
57
Bab 57. Mengurangi Beban
58
Bab 58. Kenang-kenangan
59
Bab 59. Tante Jelita
60
Bab 60. Aku Mau Kawin, Bu.
61
Bab 61. Pikirkan lagi Nak..
62
Bab 62. Ibu Setuju
63
Bab 63. Datang ke Toko
64
Bab 64. Tante Jelita dalam Bahaya
65
Bab 65. Membabi Buta
66
Bab 66. Kebaikan Tante Jelita
67
Bab 67. Cincin Warisan
68
Bab 68. Digerebeg
69
Bab 69. Mati Kutu
70
Bab 70. Tunangan
71
Bab 71. Dipingit
72
Bab 72. Jalan-jalan dengan Camer
73
Bab 73. Pembalasan Mantan
74
Bab 74. Jangan Sakiti Putriku!
75
Bab 75. Aksi Penyelamatan Sasha
76
Bab 76. Bertahanlah Mas Haris
77
Bab 77. Sudah Jalannya
78
Bab 78. Hamil Anak Siapa?
79
Bab 79. Pasrah dan Iklas
80
Bab 80. Aku Anakmu
81
Bab 81. Terbangun
82
Bab 82. Pengakuan
83
Bab 83. Mas Cepet ...
84
Bab 84. Harus bekerja keras
85
Bab 85. Sudah Sah
86
Bab 86. Tantangan
87
Season2 episode 1
88
Season2 episode 2
89
Season2 episode 3
90
Season2 episode 4
91
season2 episode 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!