Bab 2. Seperti Dejavu

Setelah kejadian pagi itu aku jadi malu pada ibuku sendiri. Ibu kalau melihat ku juga senyum-senyum sendiri sambil nyindir.

"Makanya cari pacar, nanti nggak ngabisin sabun terus." Lagi-lagi ibu menyindir ku kalau ada kesempatan. Dasar mulut emak-emak emang ga ada habisnya kalau sudah ada bahan. Anak sendiri pun jadi santapan.

"Iya, iya Bu, doain biar aku cepat ketemu jodoh ku," ucapku sambil memainkan ponsel smartphone ku yang baru satu bulan ku beli dari hasil menyisihkan sebagian gajiku menjadi penjaga keamanan. Sementara sebagian gajiku yang lain selalu ku berikan pada ibu untuk keperluan sehari-hari, bayar listrik, air dan lain-lain. Cukup nggak cukup si, walaupun kadang makan seadanya. Yang penting listrik dan air ke bayar.

Ibuku awalnya jualan makanan matang seperti sayur tumis, lauk pauk dan lainnya. Masakannya enak dan pas di lidah, jadi wajar saja kalau banyak pembelinya. Tapi setengah tahun terakhir kesehatan ibuku sedikit menurun, sering sakit-sakitan dan setelah diperiksa ternyata beliau terkena diabetes.

Sejak saat itu aku menyuruh ibuku untuk berhenti berjualan, sayang sebenarnya karena hasil dari berjualan lumayan bisa menopang hidup kami. Tapi aku tidak tega melihatnya sakit terus karena kelelahan sedikit langsung drop. Bukannya malah untung tapi uang yang sudah terkumpul jadi untuk membayar rumah sakit.

"Ibu masak sayur lodeh sama sambal terasi kesukaan kamu, ibu mau pergi sebentar ke rumah depan," kata ibu padaku.

Ibu mau ke rumah Tante Jelita, waahh mau apa dia. "Mau apa ke sana Bu?" tanya ku kepo.

"Ibu disuruh menjaga bayinya, katanya hari ini mbaknya ijin." Tetangga sekitar memang kerap kali menggunakan jasa ibu, entah untuk memasak kalau ada acara dan juga yang lain. Tidak masalah menurut ku karena tidak setiap hari jadi tubuh ibu bisa istirahat setelahnya.

"Emang ibu bisa jaga bayi?"

"Bisa dong, ngurusin bayi mah gampang. Kalau nangis tinggal di kasih susu. Kalau sudah agak besar baru repot karena lari-larian kesana-kemari. Sudah ibu pergi dulu, sebelum mbak Lita nya mau berangkat ke toko." Ibu buru-buru saat melihat mobil Tante Jelita sudah keluar dari garasi.

Aku hanya bisa memandang nya dari jauh, lihat saja perbedaan kami. Dia kemana-mana menggunakan mobil, tidak kepanasan dan kehujanan. Pantas saja kulitnya putih mulus wong nggak pernah kena matahari. Beda sekali dengan ku yang cuma punya motor bebek tua.

Ibu sudah menyebrang jalan dan sampai di halaman rumah Tante Jelita, aku melihatnya dari ruang tamu yang pintunya terbuka. Tante Jelita keluar dari rumah nya sambil menggendong bayi nya. Dia sudah rapi dan cantik, menggunakan terusan pas body yang panjangnya di atas lutut. Dipadukan dengan blazer di atasnya. Dia suka sekali menggunakan pakaian yang ketat dan pres body.

Aku masih saja memperhatikan mereka dari rumahku, bayi yang tadi ada di gendongan Tante Jelita kini sudah berpindah ke ibuku. Mereka sedikit berbincang lalu Tante Jelita pun masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari sana. Selesai sudah, aku tidak bisa melihatnya lagi hari ini karena siangnya giliranku jaga sampai malam. Besok lagi aku bisa melihatnya, oh Tante Jelita cantikku... kapan aku bisa punya kesempatan dekat dengan mu.

Aku merebahkan tubuh ku di sofa, menggunakan ke dua tanganku sebagai bantalan. Jarum jam di dinding masih menunjukkan pukul sepuluh pagi, masih ada waktu tiga jam untuk ku sebelum berangkat. Lebih baik aku tidur sekarang, agar fisikku kembali fit untuk berjaga nanti.

Ternyata tidak butuh waktu lama aku sudah terlelap mungkin karena banyak menguras tenaga pagi tadi. Sekarang aku sudah masuk ke dalam dunia mimpi ku.

'Dimana ini, ini seperti kamar. Tapi kamar siapa ini?' Aku ingat tadi aku tidur si sofa ruang tamu, tapi kenapa tiba-tiba aku berada di kamar yang asing. Tubuh ku masih sama hanya menggunakan celana pendek tanpa atasan.

Ku lihat sekeliling, ada banyak perlengkapan wanita di atas meja rias. Lalu dekorasi kamar yang feminim, ini jelas kamar perempuan tapi ini kamar siapa dan kenapa aku bisa ada di sini. Kalau sampai ada yang lihat bisa-bisa aku dituduh mencuri. Bisa digebukin satu kampung aku.

'Lebih baik aku pergi dari sini sebelum ada yang datang,' gumamku.

Kakiku turun dari kasur empuk itu, rasanya dingin saat telapak kakiku menyentuh lantai kamar itu. Segera aku berjalan menuju pintu kamar.

Ceklek. Aku memaku saat mendengar pintu yang aku tebak adalah pintu kamar mandi itu terbuka. Tangan ku yang sudah memegang gagang pintu pintu pun berhenti. Kakiku gemetaran, aku sudah ketahuan, tamat sudah riwayat ku.

"Mas Haris...."

Suara itu kenapa begitu lembut, seperti membelai-belai telingaku. Sepertinya itu seorang perempuan, bagaimana ini apa aku kabur saja. Ya sepertinya kabur adalah pilihan yang tepat. Aku pun bersiap membuka pintu.

"Mas Haris... kamu mau kemana?"

Kali ini aku dibuat merinding disko mendengar suara itu. Baru suaranya saja sudah bisa membuat bulu-bulu halus ku berdiri. Ehh tadi dia memanggil namaku, dan sepertinya suaranya aku kenal.

"Mas..."

Aku tidak tahan lagi, tubuhku berbalik sendiri saat mendengar suara itu lagi. Tapi sedetik kemudian mataku melebar saat melihat siapa yang ada di depan mataku.

"Tante Jelita?" Bidadari ku, cintaku, yang selalu menjadi obyek khayal ku sekarang ada di depan mataku. Dan yang lebih membuat jantung ku tiba-tiba berdebar kencang adalah tubuh Tante Jelita yang hanya menggunakan handuk dan ukurannya terlihat begitu minim.

"Mas Haris...." Dia memanggil namaku lagi dengan manja. Apa ini mimpi, aku berusaha mengedipkan mata ku berkali-kali dan Tante Jelita masih ada di depan ku.

"A-apa ini kamar Tante?" tanya ku gugup, jakunku sudah naik turun sejak tadi melihat pemandangan indah itu.

"Bukan, tapi ini kamar kita mas," katanya sambil tersenyum manis.

"Ka-kamar kita?" tanyaku tak percaya. "Bagaimana bisa?" Tentu saja aku terkejut. Kamar kita artinya aku dan Tante Jelita sudah... menikah?? Aku semakin melebarkan mata.

"Apa kamu lupa kalau kita suami istri?" Tante Jelita berjalan menuju ke arah ku. Bagaimana ini, aku takut tidak bisa menahan diri lagi.

"Aku istrimu, mas. Aku milikmu sekarang," ujar Tante Jelita dengan suara mendayu-dayu, terdengar sangat indah ditelingaku. Apa katanya tadi, istri? jadi aku bisa melakukan apapun padanya kan?

"Iya mas, lakukanlah. Aku sudah sangat merindukan mu..." Tente Jelita membelai wajah ku dengan jari-jari lentiknya. Ini seperti mimpi, aku bisa merasakan belaian tangan Tante Jelita. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu, aku akan melakukan apapun yang aku mau.

Tangan ku mencoba meraih sosok yang ada di depan ku. Aku takut ini hanya mimpi. Kurasakan kulit wajahnya begitu halus dan lembut. Aku terus menyusuri pipi lalu ke leher dan tibalah jari-jemari ku sampai di atas sesuatu yang selalu aku mimpi-mimpikan.

Terpopuler

Comments

Morna Simanungkalit

Morna Simanungkalit

ini hanya mimpi

2025-02-17

0

Ira ita

Ira ita

udah udah bangun Ris bangun 🤣🤣 koe mung ngimpi og🤣

2023-11-01

0

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

pasti mimpi tuh

2022-07-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kehidupanku di Pagi Hari
2 Bab 2. Seperti Dejavu
3 Bab 3. Ternyata...
4 Bab 4. Pesonaku
5 Bab 5. Pahlawan Kemalaman
6 Bab 6. Mengalahkan Begal
7 Bab 7. Menjelaskan
8 Bab 8. Tanpa Jarak
9 Bab 9. Diperhatikan
10 Bab 10. Bukan Tipenya
11 Bab 11. Ingin Marah
12 Bab 12. Insiden Kecil
13 Bab 13. Kejutan di Pagi Hari
14 Bab 14. Gadis Manis
15 Bab 15. Mencoba Menjauh
16 Bab 16. Gerebeg
17 Bab 17. Keinginan Ibu
18 Bab 18. Aku sebenarnya Mengaguminya
19 Bab 19. Sesuatu yang tak terduga
20 Bab 20. Rencana dan Harapan
21 Bab 21. Ibu Bermalam di Rumah Tante Jelita
22 Bab 22. Sisi Lemah Tante Jelita
23 Bab 23. Ternyata Karena...
24 Bab 24. Mantan Suami
25 Bab 25. Akhirnya saling tau
26 Bab 26. Kebersamaan
27 Bab 27. Mencoba Pengertian
28 Bab 28. Keisengan Tante
29 Bab 29. Keisengan lagi
30 Bab 30. Dijodohkan
31 Bab 31. Banyak Pikiran
32 Bab 32. Menghadapi Istri Bos
33 Bab 33. Terpaksa berkhianat
34 Bab 34. Terjebak
35 Bab 35. Ternyata Pak Irwan...
36 Bab 36. Bertemu Pilihan Ibu
37 Bab 37. Dia Bersikeras
38 Bab 38. Tante Jelita sudah tau
39 Bab 39. Menyusun strategi
40 Bab 40. Rencana
41 Bab 41. Di Mobil
42 Bab 42. Satu Petunjuk
43 Bab 43. Berbagi
44 Bab 44. Mencari Cara
45 Bab 45. Ibu Berlebihan
46 Bab 46. Tidak Bersemangat
47 Bab 47. Detik-detik Pernikahan
48 Bab 48. Kita Pulang Bu.
49 Bab 49. Mahar Recehan
50 Bab 50. Ayah dari anak dalam kandungan?
51 Bab 51. Borok yang Terungkap
52 Bab 52. Menuai Hasil
53 Bab 53. Bertemu Mantan Ipar menyebalkan
54 Bab 54. Adik Ipar menyebalkan
55 Bab 55. Hanya pada Mas Haris
56 Bab 56. Bernyanyi
57 Bab 57. Mengurangi Beban
58 Bab 58. Kenang-kenangan
59 Bab 59. Tante Jelita
60 Bab 60. Aku Mau Kawin, Bu.
61 Bab 61. Pikirkan lagi Nak..
62 Bab 62. Ibu Setuju
63 Bab 63. Datang ke Toko
64 Bab 64. Tante Jelita dalam Bahaya
65 Bab 65. Membabi Buta
66 Bab 66. Kebaikan Tante Jelita
67 Bab 67. Cincin Warisan
68 Bab 68. Digerebeg
69 Bab 69. Mati Kutu
70 Bab 70. Tunangan
71 Bab 71. Dipingit
72 Bab 72. Jalan-jalan dengan Camer
73 Bab 73. Pembalasan Mantan
74 Bab 74. Jangan Sakiti Putriku!
75 Bab 75. Aksi Penyelamatan Sasha
76 Bab 76. Bertahanlah Mas Haris
77 Bab 77. Sudah Jalannya
78 Bab 78. Hamil Anak Siapa?
79 Bab 79. Pasrah dan Iklas
80 Bab 80. Aku Anakmu
81 Bab 81. Terbangun
82 Bab 82. Pengakuan
83 Bab 83. Mas Cepet ...
84 Bab 84. Harus bekerja keras
85 Bab 85. Sudah Sah
86 Bab 86. Tantangan
87 Season2 episode 1
88 Season2 episode 2
89 Season2 episode 3
90 Season2 episode 4
91 season2 episode 5
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1. Kehidupanku di Pagi Hari
2
Bab 2. Seperti Dejavu
3
Bab 3. Ternyata...
4
Bab 4. Pesonaku
5
Bab 5. Pahlawan Kemalaman
6
Bab 6. Mengalahkan Begal
7
Bab 7. Menjelaskan
8
Bab 8. Tanpa Jarak
9
Bab 9. Diperhatikan
10
Bab 10. Bukan Tipenya
11
Bab 11. Ingin Marah
12
Bab 12. Insiden Kecil
13
Bab 13. Kejutan di Pagi Hari
14
Bab 14. Gadis Manis
15
Bab 15. Mencoba Menjauh
16
Bab 16. Gerebeg
17
Bab 17. Keinginan Ibu
18
Bab 18. Aku sebenarnya Mengaguminya
19
Bab 19. Sesuatu yang tak terduga
20
Bab 20. Rencana dan Harapan
21
Bab 21. Ibu Bermalam di Rumah Tante Jelita
22
Bab 22. Sisi Lemah Tante Jelita
23
Bab 23. Ternyata Karena...
24
Bab 24. Mantan Suami
25
Bab 25. Akhirnya saling tau
26
Bab 26. Kebersamaan
27
Bab 27. Mencoba Pengertian
28
Bab 28. Keisengan Tante
29
Bab 29. Keisengan lagi
30
Bab 30. Dijodohkan
31
Bab 31. Banyak Pikiran
32
Bab 32. Menghadapi Istri Bos
33
Bab 33. Terpaksa berkhianat
34
Bab 34. Terjebak
35
Bab 35. Ternyata Pak Irwan...
36
Bab 36. Bertemu Pilihan Ibu
37
Bab 37. Dia Bersikeras
38
Bab 38. Tante Jelita sudah tau
39
Bab 39. Menyusun strategi
40
Bab 40. Rencana
41
Bab 41. Di Mobil
42
Bab 42. Satu Petunjuk
43
Bab 43. Berbagi
44
Bab 44. Mencari Cara
45
Bab 45. Ibu Berlebihan
46
Bab 46. Tidak Bersemangat
47
Bab 47. Detik-detik Pernikahan
48
Bab 48. Kita Pulang Bu.
49
Bab 49. Mahar Recehan
50
Bab 50. Ayah dari anak dalam kandungan?
51
Bab 51. Borok yang Terungkap
52
Bab 52. Menuai Hasil
53
Bab 53. Bertemu Mantan Ipar menyebalkan
54
Bab 54. Adik Ipar menyebalkan
55
Bab 55. Hanya pada Mas Haris
56
Bab 56. Bernyanyi
57
Bab 57. Mengurangi Beban
58
Bab 58. Kenang-kenangan
59
Bab 59. Tante Jelita
60
Bab 60. Aku Mau Kawin, Bu.
61
Bab 61. Pikirkan lagi Nak..
62
Bab 62. Ibu Setuju
63
Bab 63. Datang ke Toko
64
Bab 64. Tante Jelita dalam Bahaya
65
Bab 65. Membabi Buta
66
Bab 66. Kebaikan Tante Jelita
67
Bab 67. Cincin Warisan
68
Bab 68. Digerebeg
69
Bab 69. Mati Kutu
70
Bab 70. Tunangan
71
Bab 71. Dipingit
72
Bab 72. Jalan-jalan dengan Camer
73
Bab 73. Pembalasan Mantan
74
Bab 74. Jangan Sakiti Putriku!
75
Bab 75. Aksi Penyelamatan Sasha
76
Bab 76. Bertahanlah Mas Haris
77
Bab 77. Sudah Jalannya
78
Bab 78. Hamil Anak Siapa?
79
Bab 79. Pasrah dan Iklas
80
Bab 80. Aku Anakmu
81
Bab 81. Terbangun
82
Bab 82. Pengakuan
83
Bab 83. Mas Cepet ...
84
Bab 84. Harus bekerja keras
85
Bab 85. Sudah Sah
86
Bab 86. Tantangan
87
Season2 episode 1
88
Season2 episode 2
89
Season2 episode 3
90
Season2 episode 4
91
season2 episode 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!