Ketulusan Hati Jelita

Ketulusan Hati Jelita

Bab 1. Kehidupanku di Pagi Hari

Aku Haris, umurku dua puluh lima tahun, laki-laki, belum menikah dan belum punya pasangan alias jomblo. Aku memang terlahir jomblo sejak lahir sampai sekarang, tapi aku bahagia seperti lirik lagu yang cukup terkenal 'I single i am Verry happy'. Mungkin karena tampangku yang pas-pasan dan pekerjaan ku yang remehan membuat ku menjadi jomblo abadi. Gadis sekarang kan maunya yang mapan dan tampan walaupun slengean.

Ku ambil satu buah rokok yang tergeletak di atas meja, lalu ku nyalakan lagi ujungnya. Asap putih pun mulai mengepul keluar dari mulut ku. Sudah habis yang ketiga pagi ini, sambil menikmati suasana pagi di depan rumahku. Ditemani secangkir kopi dan pisang goreng yang ibu ku siapkan.

Inilah kegiatan ku saat pagi, saat aku berangkat bekerja siang hari. Aku bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu pabrik di kotaku. Kadang aku berjaga pagi, sore ataupun malam, bergantian dengan beberapa temanku.

Kulihat seseorang baru saja keluar dari pintu rumah nya. Inilah yang aku tunggu sejak tadi. Pemandangan pagi yang selalu membuat ku ketagihan.

Dialah Tante Jelita penghuni baru di kompleks ini, tepatnya rumahnya berada di depan rumah ku. Umurnya jelas berada jauh di atas ku, tapi kecantikan dan tubuhnya sama sekali tidak membuat wanita itu terlihat tua tapi justru sebaliknya. Dia janda beranak satu, umur anaknya baru lima bulan. Kasihan sekali wanita secantik itu harus menjada, katanya suaminya ketahuan berselingkuh dengan karyawan nya sendiri.

Sungguh bodoh bukan, kurang apa coba Tante Jelita itu. Sudah cantik, bohay dan banyak uang lagi. Andai saja aku bisa mempunyai istri seperti itu pasti aku akan sangat betah di rumah. Lihatlah, baru bangun tidur penampilan masih acak-acakan saja begitu cantik, apalagi bodynya yang aduhai itu yang selalu menjadi suka berkhayal kadang-kadang.

Aku tersenyum manis saat Tante Jelita tersenyum padaku sebentar, lalu kembali melakukan kegiatan nya yaitu menyiram tanaman. Kebetulan memang sedang masuk musim kemarau jadi setiap pagi Tante Jelita akan keluar untuk menyirami tanaman nya.

Dua ibu-ibu lewat jalan di depan rumah ku, akupun pura-pura bermain dengan gadget ku. Tak ingin ketahuan sedang memandangi janda kembang di depan rumah, bisa-bisa para ibu-ibu berdaster itu akan menggosip tentang ku.

"Mbak Lita rajin sekali pagi-pagi sudah nyiramin tanaman." Kudengar salah satu ibu itu berbicara pada Tante Jelita.

"Ohh iya ini Bu, sayang kalau enggak disiram nanti layu." Ohh dengarlah suara begitu lembut, mendayu-dayu ditelinga ku. Pikiran ku jadi kemana-mana hanya dengan mendengar suaranya saja. Aku berusaha tenang sambil terus memainkan ponsel ku dengan asal.

"Bener itu, tanaman kalau lama enggak disiram bakalan layu. Iya nggak Bu Irma." Kedua ibu-ibu itu terkikik, aku bisa mendengar nya. Dasar ibu-ibu julid, mainnya sindir-sindiran. Mentang-mentang Tante Jelita itu janda jadi kalian bisa menyindirnya begitu.

Aku geram melihat kelakuan duo ibu-ibu dengan mulut pedasnya itu. Sepertinya mulut mereka sudah seperti bon cabe level 30. Kalau menurutku si mereka cuma iri karena body mereka tidak sebagus bodynya Tante Jelita. Mereka pasti takut kalau mata suami mereka jelalatan melihat Tante Jelita. Wajar saja lah, aku yang masih muda dan perjaka Ting Ting saja bisa terpesona dengan Tante Keke. Apalagi mereka yang sudah jadi bandot tua.

Akhirnya duo julid itupun pergi, setelah puas menyindir Tante Jelita. Ingin rasanya aku jejali mulut mereka dengan pisang goreng ini biar diam.

Ku lihat Tante Jelita sudah selesai menyirami tanaman nya. Dia pun meletakkan selang yang tadi dipakainya dengan sedikit membungkuk. Dia yang hanya memakai daster di atas lutut tentu saja bagian bawahnya terangkat saat membungkuk seperti itu.

Glek, air liur ku hampir saja menetes saat pemandangan indah terpampang nyata di depan mata ku. Jarak rumah kami yang berhadapan hanya terpisah jalan dan halaman kecil membuat aku bisa melihat jelas. Entah dia sadar atau tidak melakukan hal itu.

Pinggul ramping itu bergoyang ke kiri dan kanan, seirama dengan pergerakan Tante Jelita yang sedang merapikan selang.

'Nunduk lagi Tan, iya ayo nunduk. Tanggung tan, sedikit lagi.' Sayangnya aku hanya berani berkata dalam hati. Mana mungkin aku berani berkata langsung, bisa-bisa aku kena tampar.

Ku usap wajahku dengan kasar agar pikiran kotorku hilang. Tapi ternyata bayangkan itu tetap saja masih ada dalam pikiran ku.

Siaalll... Ku matikan puntung rokok ku yang masih menyala dengan kesal. Gara-gara kejadian tadi, sesuatu yang tadinya tidur jadi bangun. Kalau sudah begini harus segera diselesaikan urusannya, kalau enggak kepalaku bisa pusing seharian.

"Ohh Tante Jelita ku... kenapa kau selalu menyiksa diri ku yang jomblo ini," gumamku pelan takut ada yang dengar. Maklum lah, katanya tembok aja punya telinga.

Kamar mandi adalah tempat yang bisa membuat ku betah berlama-lama di sana. Para pria pasti tau sebabnya. Aku pun sama, mumpung ibuku belum pulang dari tukang sayur. Jadi aku bisa bersuara seenaknya, tidak perlu ku tahan lagi.

Ku putar kran air untuk sedikit menyamar suara, untuk berjaga-jaga kalau ibu tiba-tiba pulang. Kulepas semua pakaian ku, lalu kuregangkan jari-jari ku untuk pemanasan sebelum bertempur.

"Sabar bro..." Ku usap lembut.

Mataku mulai terpejam, membayangkan Tante Jelita. Tanganku pun mengikuti dengan bergerak lincah, maju mundur cantik dengan tempo yang cepat.

Aku merancau tidak jelas sambil membayangkan Tante Jelita ada didepan mataku. Khayalan ku semakin liar dan dengan suara manja yang terus aku lontarkan tanpa takut ibu mendengar.

Sepuluh menit berlalu.

Jari-jari ku semakin cepat bergerak, saat perasaan hebat itu datang. DUAARRR. Sedetik kemudian, aku bisa merasa lega dan nyaman.

"Sayang sekali kalian harus terbuang sia-sia," kataku sambil menatap mereka yang berceceran di lantai kamar mandi.

Setelah urusan bawahku beres, aku melanjutkannya dengan acara membersihkan diri sekaligus mandi besar sebelum ibu pulang.

Suiittt ... suiiit... Aku terus bersenandung sambil berkaca di depan cermin. Kusisir rambutku yang masih setengah basah ke arah belakang, tak lupa juga ku semprotan minyak wangi ke seluruh tubuh ku.

"Hhmm wanginya, kalau Tante Jelita didekatku pasti klepek-klepek." Sayangnya aku tidak pernah punya kesempatan untuk berdekatan dengan janda anak satu itu. Sabar, sabar... aku akan menunggu sampai kesempatan itu datang.

"Haris.....!!!" Suara ibu memanggilku dengan berteriak, pasti ada yang tidak beres kalau sudah begitu. Ibu seperti nya sedang marah tapi marah kenapa? Lebih baik aku lihat dulu.

Aku pun keluar dari kamar dan menghampiri ibu yang sedang berkacak pinggang. "Ada apa Bu?"

"Kenapa sabun di kamar mandi habis lagi?" tanya ibuku kesal.

Mati aku, bagaimana aku menjelaskan nya pada ibu.

Baca novel othor yang baru juga ya.

Judulnya Nikahi Aku, Kak!

Terpopuler

Comments

Ira ita

Ira ita

Haris Haris lah wong ko Marai sabun ntek

2023-11-01

0

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

wow, tiap hari sabun habis.bisa bangkrut dong uang ibu nua😂😂😂

2022-07-23

1

NOiR🥀

NOiR🥀

wow menarik first chapter 😊

2022-07-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kehidupanku di Pagi Hari
2 Bab 2. Seperti Dejavu
3 Bab 3. Ternyata...
4 Bab 4. Pesonaku
5 Bab 5. Pahlawan Kemalaman
6 Bab 6. Mengalahkan Begal
7 Bab 7. Menjelaskan
8 Bab 8. Tanpa Jarak
9 Bab 9. Diperhatikan
10 Bab 10. Bukan Tipenya
11 Bab 11. Ingin Marah
12 Bab 12. Insiden Kecil
13 Bab 13. Kejutan di Pagi Hari
14 Bab 14. Gadis Manis
15 Bab 15. Mencoba Menjauh
16 Bab 16. Gerebeg
17 Bab 17. Keinginan Ibu
18 Bab 18. Aku sebenarnya Mengaguminya
19 Bab 19. Sesuatu yang tak terduga
20 Bab 20. Rencana dan Harapan
21 Bab 21. Ibu Bermalam di Rumah Tante Jelita
22 Bab 22. Sisi Lemah Tante Jelita
23 Bab 23. Ternyata Karena...
24 Bab 24. Mantan Suami
25 Bab 25. Akhirnya saling tau
26 Bab 26. Kebersamaan
27 Bab 27. Mencoba Pengertian
28 Bab 28. Keisengan Tante
29 Bab 29. Keisengan lagi
30 Bab 30. Dijodohkan
31 Bab 31. Banyak Pikiran
32 Bab 32. Menghadapi Istri Bos
33 Bab 33. Terpaksa berkhianat
34 Bab 34. Terjebak
35 Bab 35. Ternyata Pak Irwan...
36 Bab 36. Bertemu Pilihan Ibu
37 Bab 37. Dia Bersikeras
38 Bab 38. Tante Jelita sudah tau
39 Bab 39. Menyusun strategi
40 Bab 40. Rencana
41 Bab 41. Di Mobil
42 Bab 42. Satu Petunjuk
43 Bab 43. Berbagi
44 Bab 44. Mencari Cara
45 Bab 45. Ibu Berlebihan
46 Bab 46. Tidak Bersemangat
47 Bab 47. Detik-detik Pernikahan
48 Bab 48. Kita Pulang Bu.
49 Bab 49. Mahar Recehan
50 Bab 50. Ayah dari anak dalam kandungan?
51 Bab 51. Borok yang Terungkap
52 Bab 52. Menuai Hasil
53 Bab 53. Bertemu Mantan Ipar menyebalkan
54 Bab 54. Adik Ipar menyebalkan
55 Bab 55. Hanya pada Mas Haris
56 Bab 56. Bernyanyi
57 Bab 57. Mengurangi Beban
58 Bab 58. Kenang-kenangan
59 Bab 59. Tante Jelita
60 Bab 60. Aku Mau Kawin, Bu.
61 Bab 61. Pikirkan lagi Nak..
62 Bab 62. Ibu Setuju
63 Bab 63. Datang ke Toko
64 Bab 64. Tante Jelita dalam Bahaya
65 Bab 65. Membabi Buta
66 Bab 66. Kebaikan Tante Jelita
67 Bab 67. Cincin Warisan
68 Bab 68. Digerebeg
69 Bab 69. Mati Kutu
70 Bab 70. Tunangan
71 Bab 71. Dipingit
72 Bab 72. Jalan-jalan dengan Camer
73 Bab 73. Pembalasan Mantan
74 Bab 74. Jangan Sakiti Putriku!
75 Bab 75. Aksi Penyelamatan Sasha
76 Bab 76. Bertahanlah Mas Haris
77 Bab 77. Sudah Jalannya
78 Bab 78. Hamil Anak Siapa?
79 Bab 79. Pasrah dan Iklas
80 Bab 80. Aku Anakmu
81 Bab 81. Terbangun
82 Bab 82. Pengakuan
83 Bab 83. Mas Cepet ...
84 Bab 84. Harus bekerja keras
85 Bab 85. Sudah Sah
86 Bab 86. Tantangan
87 Season2 episode 1
88 Season2 episode 2
89 Season2 episode 3
90 Season2 episode 4
91 season2 episode 5
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1. Kehidupanku di Pagi Hari
2
Bab 2. Seperti Dejavu
3
Bab 3. Ternyata...
4
Bab 4. Pesonaku
5
Bab 5. Pahlawan Kemalaman
6
Bab 6. Mengalahkan Begal
7
Bab 7. Menjelaskan
8
Bab 8. Tanpa Jarak
9
Bab 9. Diperhatikan
10
Bab 10. Bukan Tipenya
11
Bab 11. Ingin Marah
12
Bab 12. Insiden Kecil
13
Bab 13. Kejutan di Pagi Hari
14
Bab 14. Gadis Manis
15
Bab 15. Mencoba Menjauh
16
Bab 16. Gerebeg
17
Bab 17. Keinginan Ibu
18
Bab 18. Aku sebenarnya Mengaguminya
19
Bab 19. Sesuatu yang tak terduga
20
Bab 20. Rencana dan Harapan
21
Bab 21. Ibu Bermalam di Rumah Tante Jelita
22
Bab 22. Sisi Lemah Tante Jelita
23
Bab 23. Ternyata Karena...
24
Bab 24. Mantan Suami
25
Bab 25. Akhirnya saling tau
26
Bab 26. Kebersamaan
27
Bab 27. Mencoba Pengertian
28
Bab 28. Keisengan Tante
29
Bab 29. Keisengan lagi
30
Bab 30. Dijodohkan
31
Bab 31. Banyak Pikiran
32
Bab 32. Menghadapi Istri Bos
33
Bab 33. Terpaksa berkhianat
34
Bab 34. Terjebak
35
Bab 35. Ternyata Pak Irwan...
36
Bab 36. Bertemu Pilihan Ibu
37
Bab 37. Dia Bersikeras
38
Bab 38. Tante Jelita sudah tau
39
Bab 39. Menyusun strategi
40
Bab 40. Rencana
41
Bab 41. Di Mobil
42
Bab 42. Satu Petunjuk
43
Bab 43. Berbagi
44
Bab 44. Mencari Cara
45
Bab 45. Ibu Berlebihan
46
Bab 46. Tidak Bersemangat
47
Bab 47. Detik-detik Pernikahan
48
Bab 48. Kita Pulang Bu.
49
Bab 49. Mahar Recehan
50
Bab 50. Ayah dari anak dalam kandungan?
51
Bab 51. Borok yang Terungkap
52
Bab 52. Menuai Hasil
53
Bab 53. Bertemu Mantan Ipar menyebalkan
54
Bab 54. Adik Ipar menyebalkan
55
Bab 55. Hanya pada Mas Haris
56
Bab 56. Bernyanyi
57
Bab 57. Mengurangi Beban
58
Bab 58. Kenang-kenangan
59
Bab 59. Tante Jelita
60
Bab 60. Aku Mau Kawin, Bu.
61
Bab 61. Pikirkan lagi Nak..
62
Bab 62. Ibu Setuju
63
Bab 63. Datang ke Toko
64
Bab 64. Tante Jelita dalam Bahaya
65
Bab 65. Membabi Buta
66
Bab 66. Kebaikan Tante Jelita
67
Bab 67. Cincin Warisan
68
Bab 68. Digerebeg
69
Bab 69. Mati Kutu
70
Bab 70. Tunangan
71
Bab 71. Dipingit
72
Bab 72. Jalan-jalan dengan Camer
73
Bab 73. Pembalasan Mantan
74
Bab 74. Jangan Sakiti Putriku!
75
Bab 75. Aksi Penyelamatan Sasha
76
Bab 76. Bertahanlah Mas Haris
77
Bab 77. Sudah Jalannya
78
Bab 78. Hamil Anak Siapa?
79
Bab 79. Pasrah dan Iklas
80
Bab 80. Aku Anakmu
81
Bab 81. Terbangun
82
Bab 82. Pengakuan
83
Bab 83. Mas Cepet ...
84
Bab 84. Harus bekerja keras
85
Bab 85. Sudah Sah
86
Bab 86. Tantangan
87
Season2 episode 1
88
Season2 episode 2
89
Season2 episode 3
90
Season2 episode 4
91
season2 episode 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!