Heru harus tanggung akibat, si Ibu tidak mau memaaf kan Heru, dengan terpaksa Heru mengikuti kemauan si Ibu. " Buk masih jauh lagi ya? " tanya Heru udah hampir gak sanggup bawa beban belanjaan. " udah gak usah bawel, jadi laki kok cerewet" si Ibu memarahi Heru. ingin sekali Heru menjawab tapi di urungkan nya percuma ngelawan orang tua juga dosa, pikir Heru pasrah.
ternyata, tempat tinggal si Ibu gak jauh dari panti asuhan tempat tinggal Heru. "... Ibu udah memaaf kan Saya kan..?" tanya Heru, sambil meletakan kantong kresek besar belanjaan si Ibu. " ya tapi tunggu dulu, "....si Ibu masuk kedalam rumah sedang Heru menunggu di teras.
tak lama si Ibu keluar dengan satu botol air mineral, " nih Kamu minum dulu " Heru menerima dengan senang hati, Heru langsung buka tutup botol dan meneguk air mineral dingin pemberian si Ibu.
rasa haus nya hilang Heru permisi pulang, tapi si Ibu menahan nya sekali lagi. Heru pasrah karena merasa bersalah, " ini terimalah buat ongkos kamu pulang,...satu lagi pesen Saya jangan kamu lampias kan kemarahan Kamu, dengan menendang di tempat umum karena itu bisa mencelakai orang lain" petuah si Ibu. Heru merasa malu apa yang di katakan si Ibu benar contoh nya Ia sekarang.
terimakasih Bu Saya pamit, sekali lagi maafin Saya ya buk ?!"....Heru menyalimi perempuan setengah baya itu kemudian bergegas pulang.
Ifan tidak langsung pulang, melain kan singgah ke beberapa konter yang menjual handphone. membelikan Sarah handphone, lengkap dengan semua pernak pernik.gak lupa juga Ifan memasukan no kontak, dari pribadi sampe no telephone kantor juga di masukan Ifan. dengan maksud kalau no handphone gak aktif Sarah bisa langsung telephone langsung ke kantor.
setelah merasa cukup Ifan pulang, besok akan menyerah kan handphone yang sudah di beli." wah yang lagi berbunga baru pulang nih...!"... ledek Reka ketika Ifan sampe di rumah. " ye maklum lah lagi pedekate"...timpal Agus membuat yang lain tertawa. " aku masuk dulu ya?"....Ifan meninggal kan keempat teman nya, gak perduli ledekan mereka.
ahh indah nya jatuh cinta..."...ucap Bara seperti melantun lagu, " dunia milik kita berdua "...tambah Agus, " yang lain ngontrak" timpal Tristan, lengkap lah ruangan itu rame dengan tawa mereka.
baru Ifan meletakan tas ransel di atas nakas, benda pipih di saku nya bergetar. buru-buru Ifan merogoh saku untuk mengambil benda pipih penghubung dunia. Ifan melihat nama kontak yang memanggil, dengan malas menggeser tombol hijau.
Kak Jo kangen "....teriak cempreng Jovanka langsung ketika melihat wajah Ifan di layar ponsel . Ifan hanya tersenyum, tampa membalas kata kangen Jovanka. " kenapa capek ya kak !?"....Jovanka menaut kan kedua alis, kenapa gak seperti biasa nya. Ifan hanya mengangguk, Jovanka memperhatikan wajah Ifan dari layar handphone milik nya, kenapa Ifan ada apa ya?" batin Jovanka bertanya.
Kak kalau capek udah matiin aja !"....Jovanka ngerti pasti Ifan capek. " gak bukan gitu Aku belum mandi baru pulang !"....Ifan gak sampe hati cuekin Karena Jovanka sering menghibur nya.
duh kasian nya calon Suami Aku, yaudah Aku matiin ya Kak biar Kakak bisa mandi trus istirahat !?".... ucapan calon Suami keluar begitu saja dari bibir Jovanka. Ifan tersenyum penuh arti, ngarep kamu aku sudah bertemu cinta Ku "..batin Ifan.
Ifan melempar benda pipih yang sudah redup ke atas tempat tidur, gak habis fikir dengan otak nya kenapa bisa konslet hingga lupa kalau ia sudah di tunangan kan. Ifan menyugar rambut nya secara kasar benar-benar di lema diri nya, bayangan Sarah terus berputar di ingatan Ifan.
" hahh kalau begini Aku bisa gila," bicara dengan diri nya sendiri. menyambar handuk lalu keluar dari kamar untuk pergi mandi. Reka dan yang lain hanya melihat Ifan dengan tanda tanya di kepala masing-masing. " Ka kenapa tuh si Ifan ?!"...tanya Bara, " ya mana Aku tau "... jawab Reka singkat, " alah paling habis telponan ama Jojo tapi terbayang cewek baru ".....timpal Agus. " heran ya aku kok kita laki- laki jadi tukang gibah udah kayak mak-mak di pasar ".....ucap Tristan.
Reka tertawa di ikuti Agus dan Bara, ucapan Tristan tadi terdengar lucu oleh mereka. " lagi pada senang ya?" ucap Ifan muncul, " hey pake baju sana jatuh anduk, eike bisa gak tahan bang " lagi-lagi ucapan gaya waria Tristan meledak kan tawa mereka, Ifan masuk ke kamar tertawa karena kelucuan sahabat nya.
Sarah telentang di atas tempat tidur melihat langit-langit kamar, fikiran Sarah menerawang balik saat Ifan mencium nya, " uh kak Ifan udah curi ciuman pertama Sarah " ucap Sarah pada diri sendiri. membayangkan itu Sarah merasa malu di hari pertama bertemu mereka sudah ciuman gimana lagi besok, Sarah menutup muka dengan bantal malu dengan diri sendiri.
sedang asik Sarah dengan hayalan-hayalan nya, pintu kamar di ketuk, " masukk"...triak Sarah dari dalam. Heru membuka pintu kamar lebar-lebar, Sarah kaget ternyata Heru yang datang, cepat-cepat bangun di kiranya tadi Rosita yang datang. "ada apa ?!"... tanya Sarah tumben Heru sampe mendatangi kamar nya.
Heru melangkah lebih dekat, " kita bicara di luar" ucap Heru langsung berbalik meninggal kan kamar .Sarah turun dari tempat tidur,mengikuti langkah Heru. " apa sih yang mau di bicarain !?"...Sarah berjalan sambil menghentakan kaki.
ada apa sih Ru kok kayak nya penting banget..!?" Sarah ikut duduk di bayang kayu, " ya memang penting..!". Heru mengumpul kan keberanian untuk berterus terang, merangkai kata agar Sarah menerima nya.Heru menarik nafas agar lebih rileks, Sarah hanya melirik sekilas kesel Heru gak ngomong-ngomong.
mau ngomong apa sih Ru !?"... Sarah udah bete nunggu, Heru menoleh melihat perempuan yang selama ini di kagumi nya." ngapain liat Aku kayak gitu !!"....ketus Sarah risih sambil mukul nyamuk di sikut. " gak sabaran amat" ucap Heru menaikan kaki keatas bayang, bersila agar lebih leluasa bicara sambil menatap. Sarah melengos gak suka Heru menatap nya begitu dalam.
liat Aku..!"....Sarah nurut menatap wajah Heru, " Aku ingin berterus terang sama Kamu"...Heru menarik nafas dalam sebelum lanjut bicara." udah lama Aku suka sama kamu Sarah "....ucap Heru dengan dada berdebar hebat. Sarah sempat kaget, tapi kemudian menutupi keterkejutan nya dengan senyum.
Sarah gak tau jawab apa, selama ini mengangga Heru seperti saudara tidak lebih. " aku gak minta jawaban Kamu sekarang, tapi Aku minta fikir kan lah..!?" heru beranjak meninggal kan Sarah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments