"Assalamu'alaikum Ibu sayang" Panggil maira sambil peluk punggung ibunya saat sedang ingin melakukan shalat subuh berjamaah dirumahnya."
"Waalaikumsalam anak ku sayang" ibu pun tersenyum sambil pegang tangan maira. (terbayang betapa dekatnya ibu dengan maira).
"ya ampun ini dua bidadari ku romantis sekali sampai lupa disini ada ayah." Ayah yang tersenyum melihat mereka berdua.
"oh ya assalamu'alaikum ayahku sayang."
"waalaikum salam maira ku sayang, ayo mari kita laksanakan sholat bersama. "
........
Jam 08.00 pagi maira ikut ayah ibunya ke kebun. Di perjalanan menuju ke kebun banyak orang yang membicarakan maira. Di setiap orang yang berpapasan dengan nya mereka membicarakan hal yang hampir sama. Sampailah Maira dikebun dan di kejauhan banyak segerombolan ibu-ibu yang sedang bekerja.
" wah itu maira ya, sudah lama tak kelihatan. Kayanya baru pulang. Dia masih bercadar ya. Dulu waktu kecil maira itu anak yang cantik bukan? Sekarang bagaimana ya rupanya..!! . Masih cantik seperti dulu apa lebih cantik".
"iya benar saya tuh kalo ketemu maira kecil bawaannya pengen cubit gemes banget saking cantiknya. Tapi sayang sekarang gak bisa lihat saya penasaran juga. "
"bukan kamu doang saya juga penasaran. Oh ya Maira itu selain cantik, dia wanita yang baik. Dulu waktu Maira ada disini saya sering lihat dia bantu orang. Gak kebayang deh jadi orang tua nya pasti bangga punya anak kaya Maira. sudah cantik baik hati tidak sombong pula. "
"iya saya juga tau kalo itu mah, saya kalo punya anak laki-laki mau deh jadiin Maira menantu saya."
"...... bla... bla... bla. " Mereka pun terus bergosip dan bercanda membicarakan Maira.
Maira yang berada di kebun, membantu dan melihat ayah ibunya bekerja, Maira berpikir betapa beruntung nya ia memiliki kedua orang tua yang begitu baik, dan ia merasa sedih melihat keduanya kepanasan, dan pasti kecapean juga.
"Ibu ayah mari beristirahat dulu. Kita makan dulu. Rasanya Maira kangen tidak makan di kebun. "
"Iya sayang ayo kita makan bersama - sama."
"Pasti makan kali ini akan lebih enak karena ada Maira" ucap ayah yang tersenyum.
Mereka pun makan sambil mengobrol. Setelah makan mereka lanjut bekerja sampai waktunya untuk pulang. Sesampainya di rumah Maira pergi mandi membersihkan diri karena seluruh pakaiannya penuh dengan tanah. Sedangkan Ibu dan ayah membersihkan dan membereskan peralatan yang mereka gunakan waktu berkebun. Almaira pun selesai mengganti pakaiannya. Lalu ia menghampiri kedua orang tuanya yang sedang mengobrol diluar.
"yah anak kita sekarang sudah besar ya, suatu saat ia akan menikah dan ia pergi ikut suami nya bagaimana dengan kita. Apa kita bisa sebahagia ini lagi." ucap Ibu dengan lamunan.
"ya bu gak kerasa ya, dulu ayah sering ajak Maira bermain dan sekarang dia bantu ayah bekerja. Ibu jangan berpikir aneh - aneh, Maira itu anak yang sayang pada orang tuanya ketika ia pergi bersama suaminya ia akan sering kesini dan kebahagiaan kita akan sama seperti ini, penuh dengan rasa rindu. Soal ia menikah dan ikut suaminya itu sudah menjadi kewajibannya Maira sebagai istri yang harus ikut kemanapun suaminya ajak."
Tiba-tiba Maira datang.
"Ibu ayah masih disini, Maira sudah beres silahkan siapa yang mau mandi duluan. Badan dan baju kalian berdua kotor loh."
"iya sayang sebentar. Ibu sama ayah mau ngobrol dulu sama kamu"
"Emang ngobrolin apa sih sampai serius gitu, apalagi Ibu."
Ayah Maira sambil tertawa. "Ibu sama ayah lagi ngobrolin kamu menikah. Dan ibumu ini loh dia bayangin kamu yang menikah pergi sama suamimu. Apa kamu bakal ingat sama keluarga mu ini.!! "
"Ya Allah Ibu sama ayah ngobrolin aku menikah. Begini ya bu yah Maira belum siap menikah. Maira ingin bekerja dulu biar bisa bantu ayah ibu. Sayang kan status sarjana Maira kalo langsung nikah. Dan satu hal lagi, bila Maira menikah, Suatu saat tapi.. Maira tidak akan melupakan kalian. Maira akan sering berkunjung kesini jadi Ibu sama ayah jangan sedih kalian akan tetap bahagia dikala aku datang kesini." ucap Maira dengan ceria.
Dengan nada lembut Ibu menjawab "Nak begini ya, Ibu sama ayah itu menyekolahkan mu sampai sarjana bukan untuk biar kamu bekerja ditempat bagus, dan bantu ibu ayah. Ibu sama ayah sekolahkan mu tinggi biar suatu saat kamu punya anak kamu bisa didik anak mu dengan baik dengan pengetahuan pendidikan mu terutama dalam hal agama kamu harus didik mereka dengan itu dan menjadikan mereka sukses dunia akhirat. kamu itukan seorang perempuan peranmu untuk mendidik seorang anak dengan baik sangatlah penting. "
"Ya bu Maira ngerti soal itu, tapi sekarang kan Maira belum ada jodohnya. Sambil menunggu jodoh Maira datang, bolehkah Maira mencari pekerjaan. "
"ya sudah itu terserah kamu, tapi memangnya kamu belum menemukan pria yang tepat gitu?. " Tanya Ibu yang penasaran.
Maira pun tersenyum pada keduanya "kenapa kalian menatapku seperti itu." Bu yah kalo suatu saat ada jodohnya Maira pasti dia datang sendiri ke rumah. Dan InsyaAllah Maira akan Terima segala kekurangan dan kelebihannya. "
"iya iya ayah tau, kamu tuh wanita yang gak mau ribet sama masalah ini, Tapi ingat jangan salah pilih. Ibu sama ayah kedalam dulu ya mau bersihin badan. "
"iya ayah cepat mandi udah bau keinget gitu. hehe". Maira yang tersenyum terdiam dan memikirkan bahwa dirinya tak pernah tertarik dengan pria dan ia tak pernah memikirkan suatu saat dia harus menikah. Maira pun masuk kedalam rumah dia juga ingin mempersiapkan dan memikirkan untuk melamar pekerjaan.
Keesokan harinya Maira minta izin akan melamar kesuatu perusahaan, dia diizinkan Ibu ayah dan menunggu panggilan interview.
..................
Kenapa sih pendidikan bagi perempuan penting?
Pentingnya pendidikan pernah disebutkan oleh mantan wakil presiden INDONESIA, yaitu Mohamad Hatta :
*JIKA KAMU MENDIDIK SATU LAKI-LAKI, MAKA KAMU MENDIDIK SATU ORANG. NAMUN, JIKA KAMU MENDIDIK SATU PEREMPUAN, MAKA KAMU MENDIDIK SATU GENERASI.
Rasulullah SAW. pula mengajarkan kita agar lebih mengutamakan pendidikan bagi perempuan karena perempuan adalah guru paling penting. Untuk itu, jika ingin menyiapkan generasi yang berkualitas, maka pendidikan perempuan yang harus dipersiapkan secara matang. (sumber google*).
Begitulah mengapa Maira berpendidikan yang tinggi, untuk menciptakan generasi berkualitas, Maira akan menjadi calon ibu yang mendidik anak anaknya menjadi generasi yang berkualitas.
...BERSAMBUNG...
*Oh ya episode berikutnya Maira akan dipertemukan dengan Andra loh, terus baca novel ini sampai selesai ya dijamin bikin penasaran. ok. ok.
satu lagi beri dukungan buat karya ku ya dengan like comen vote juga. Terima kasih*.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
dewi elsa
Terima kasih☺
2022-06-07
1
Mommy QieS
masih setia menunggu kisah selanjutnya kak Author
2022-06-07
2