Bab 3 : PERTEMUAN

"Halo sayang kamu lagi dimana? "

"Seperti biasa aku sedang berolahraga, ada apa sampai menelpon Pagi-pagi. " dengan nada datar

"Sayang bisa jemput aku tidak, hari ini jenuh banget, aku pengen ke salon, shopping. Rasanya sudah lama kamu gak ajak aku shoping." Seperti biasa dengan manjanya Andini berbicara.

"Ok. aku pulang dulu, Nanti ku jemput. "

Tidak ada penolakan sama sekali dari Andra, Karena bagi Andra melihat Andini bahagia Andra pun ikut senang.

Tak lama setelah Andini telepon, Andra pun pulang untuk mengambil mobil dan berganti pakaian. Setelah berganti pakaian Andra pun turun dari tangga akan segera pergi, Tiba-tiba.

"Andra kamu mau kemana lagi nak? " tanya tante bella.

sambil menoleh Andra berkata "Pergi kemana pun saya itu bukan urusan anda. " Andra pun pergi begitu saja tanpa memikirkan perasaan tante bella.

tante bella diam sejenak dan berkata "Sampai kapan kamu akan bersikap begini dra, kapan kamu akan menganggap aku sebagai ibumu.!! " Andra tidak menanggapinya, tante bella pun hanya bisa menangis menjatuhkan tubuhnya ke sofa dan berusaha tegar.

Andra pun pergi membawa mobilnya sangat cepat dengan perasaan kesal pada ibu tiri nya, karena bagi Andra tante bella bukan siapa-siapa baginya dan tidak akan pernah bisa mengganti posisi ibunya.

Tak lama Andra sampai di rumah Andini, masih dengan perasaan yang kesal. dan Andini pun sudah terbiasa dengan keadaan Andra yang seperti itu. Dalam hati Andini berkata "pasti ada masalah keluarga nya lagi" Andini pun berusaha menghibur agar Andra melupakan semua kekesalan nya itu. "Hai sayang kenapa lagi ? Dengar ya, hari ini aku mau senang-senang aku gak mau liat muka kamu yang cemberut gitu. " Menggoda Andra sambil mencubit pipinya.

Andra pun sedikit tersenyum untuk menyembunyikan kekesalannya itu karena tidak ingin membuat Andini nya itu sedih. (Aku rasa Andini paling bisa buat Andra tersenyum yang membuat Andra tidak ingin kehilangan Andini).

"Nah begitu dong senyum, kan aku jadi tambah sayang, Sekarang kan kita mau senang - senang. Ayo kita pergi, oh ya nanti setelah belanja seperti biasa ya sayang kita berpesta dulu. untuk mengobati kekesalan mu itu." Andini pun tersenyum dan Andra menatapnya dengan penuh rasa cinta ia merasa beruntung memilikinya Karena Andini selalu ada untuknya.

Setibanya di Mall seperti wanita-wanita pada umumnya, Andini membeli banyak barang yang ia suka dan Andra memenuhi semua keinginan nya.

"Sayang itu kayanya bagus deh untuk mu.! "

"Apa?"

"Itu.. jam tangan lihat deh, aku lihat-lihat kamu pakai jam tangan itu terus. mumpung kita lagi disini aku mau pilihkan kamu jam tangan yang bagus. ayo...!!

"Ko aku, gak usah Andini. Kamu pilih-pilih saja barang untuk mu yang kamu suka, Aku lain kali saja. "

"Sayang, aku tuh perhatian sama kamu. Dan sekalian aku mau pilih - pilih juga jadi kamu gak bisa nolak. Ayo...!! " Sambil menarik tangan Andra.

"Ba tolong pilihkan jam tangan yang bagus untuk pacar saya"

".....'

" Ini sepertinya bagus sayang, "

"bla bla bla"

Setelah selesai memilih Andini pun membeli jam tangan untuk nya dan juga Andra. Andini yang perhatian dan Andra yang begitu sayang padanya (walaupun sikap dingin) menjadikan mereka pasangan yang sangat serasi.

"Sudah selesai.?" Tanya Andra pada Andini

Andini yang menggandeng tangan Andra menatap sambil tersenyum bahagia. "Mm belum, Kamu pasti belum makan.! kita makan dulu ya, aku juga lapar dari tadi keliling - keliling terus. "

"itu kan salah mu." masih dengan nada yang dingin.

"Ih kamu gak ikhlas ajak aku belanja? lagian emang kamu gak lapar.? "

"iya, iya aku ikhlas ko. sebenarnya aku juga lapar. Ayo kita makan. " Senyum Andra menandakan kalo dia benar-benar ikhlas (apa sih yang engga untuk Andini seorang).

Mereka pun makan, Selesai makan Andini pamit ke toilet. "Sayang aku ke toilet dulu bentar ya" . "Iya silakan".

Andini yang berjalan menuju toilet pun tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria.

" Ah maaf saya tak sengaja".ucap sang pria sambil membantu Andini mengambil ponsel nya yang jatuh. Andini yang biasanya suka kasar pada orang dia hanya diam melihat pria tersebut. "Sekali lagi saya minta maaf." Andini tidak merespon dan masih menatapnya "hei" ucap dengan tegas pria tersebut sambil melambaikan tangannya. "ah iya" Andini merasa kaget. Dalam hati Andini berkata "(ganteng banget sih) ". pria itu pun kembali bertanya " Saya bilang saya minta maaf ".

" oh ya tidak papa " Andini mengambil ponselnya dari pria tersebut. Dan ternyata ponsel Andini sedikit retak.

"itu ponselmu seperti nya rusak. biar ku ganti.!! "

"ah tidak usah tidak papa, ini cuma sedikit. "

"sedikit juga aku merasa tidak enak. Itu semua salah saya. biar saya ganti rugi. "

"Sudah saya bilang tidak papa"

"Saya serius. Saya benar-benar merasa bersalah"

"Santai saja. tidak ganti rugi pun saya tidak akan menuntut mu. lagi pula ini semua salah saya. Sudah ya saya mau ketoilet. " Sambil tersenyum manis.

"Tapi, ah ya sudah kalo gitu saya boleh minta no ponsel Anda atau kartu nama ? kebetulan saya tidak bawa kartu nama saya. " (biasa modus para laki).

Andini membuka dompetnya dan memberikan kartu namanya. "Sudah ya saya permisi." Andini benar-benar sudah kebelet gays .

"ya terimakasih" (terimakasih sudah memaafkan dan terimakasih sudah memberikan kartu nama).

..................

Mereka berdua sebenarnya saling tertarik, nama pria tersebut bernama Joan dan di cerita ini Joan akan menjadi kekasih kedua Andini. Ya benar kekasih kedua Andini, sebenarnya Andini bukanlah wanita yang setia pada satu pria, dia sering berselingkuh dibelakang Andra yang begitu percaya dan sayang padanya. Andini begitu pandai menyembunyikan semua perselingkuhan nya. Tapi ketahuilah pepatah " Sepintar - pintarnya bangkai ditutupi pasti akan tercium juga. " Jadi di episode berikutnya entah episode berapa (biar kalian terus penasaran) Andini akan ketahuan juga, makanya terus baca novel ini ya sampai endingnya selesai.

................

Andini pun selesai ke toilet, ia menghampiri Andra tapi pikirannya masih pada pria yang tadi ia jumpai. Betapa ia degdegan nya dan betapa senangnya ia dimintai kartu nama. Andini berharap pria tersebut benar-benar akan menghubunginya bukan karena soal ganti rugi tapi karena ia tertarik .

"Sudah, kalo gitu ayo kita pulang" ucap Andra yang sudah lama menunggu.

"ah iya," Andini lupa akan ajakannya untuk pergi berpesta (mungkin karena iya bertemu pria tampan 🤭) .

"Tumben, biasanya setelah jalan kamu ajak aku ..!.. " sambil memiringkan kepala (kode).

"oh iya aku lupa sayang, ya udah aku tadi kan udah janji sama kamu biar pikiran kamu tenang."

"Kamu tidak papa kan.?"

"Ya aku tidak papa sayang" mulai manja lagi.

Setelah itu mereka pun pergi berpesta dengan mabuk-mabukan. (seperti yang saya ceritakan bahwa Andra seorang pria pemabuk). Sampai Andra Benar-benar merasa tenang dan pulang hingga larut malam.

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Kg Mughni Siddiq

Kg Mughni Siddiq

suka sama ceritanya, cuma GK suka kalo Andra pemabuk

2022-09-12

0

Mommy QieS

Mommy QieS

lanjutkan kak Thor... masih setia bolak balik ngintip episode berikut nya

2022-06-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : ALMAIRA BILQIS
2 Bab 2 : PRABU ABINAWA KALIANDRA
3 Bab 3 : PERTEMUAN
4 Bab 4 : Maira yang tak pernah jatuh cinta
5 Bab 5 : Sang pewaris perusahaaan
6 Bab 6 : Ketampanan Dan Kecerdasan Andra
7 Bab 7 : Ketidaksetiaan Andini
8 Bab 8 : Pertemuan Singkat
9 Bab 9 : Kecelakaan
10 Bab 10: Awal mula terjadinya perjodohan part 1
11 Bab 11 : Part 2
12 Bab 12 : Part 3
13 Bab 13 : Ketika perjodohan diketahui kedua nya (part Maira)
14 Bab 14 : Part Andra
15 Bab 15
16 Bab 16 : Pertemuan 2 keluarga
17 Bab 17 : Menjelang pernikahan
18 Bab 18 : Pernikahan dan malam pertama
19 Bab 19 : Hari pertama menjadi seorang menantu
20 Bab 20 : Sarapan
21 Bab 21
22 Bab 22 : Mulai terbiasa
23 Bab 23 : Perdebatan
24 Bab 24: Antara Maira dan Andini
25 Bab 25 : Melamun
26 Bab 26 : Pulang
27 Bab 27 : Sakit
28 Bab 28 : Perhatian dan ketulusan maira
29 Bab 29 : Makan siang bersama
30 Bab 30 : Maira yang jatuh sakit
31 Bab 31
32 Bab 32 : bibi yang cuti pulang
33 Bab 33 : Cucu yang melahirkan
34 Bab 34 : Merawat mamah bella
35 Bab 35 : Hati yang mulai luluh
36 Bab 36 : Awal mula terjadi kesalah pahaman
37 Bab 37 : Izin suami itu penting
38 Bab 38 : Pertengkaran
39 Bab 39 : Rencana perceraian part 1
40 Bab 40 : part 2
41 Bab 41 : Pelaku tabrak lari
42 Bab 42 : Bebas
43 Bab 43 : Khayalan
44 Bab 44 : Terluka
45 ALMAIRA-CINTA DALAM PERJODOHAN
46 Bab 45 : Menyesal
47 Bab 46 : Menunggu maira sadar
48 Bab 47 : Hadiah untuk maira
49 Bab 48 : Perhatian andra
50 Bab 49 : Terpesona
51 Bab 50 : Antara Dua pilihan
52 Bab 51 : Malam pertama
53 Bab 52 : Setelah malam itu
54 Bab 53 : Maira yang bahagia
55 Bab 54 :
56 Pengumuman
57 Bab 55 : Membuka cadar
58 Bab 56 : Dingin nya Angin Malam
59 Bab 57 : Datang Bulan
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1 : ALMAIRA BILQIS
2
Bab 2 : PRABU ABINAWA KALIANDRA
3
Bab 3 : PERTEMUAN
4
Bab 4 : Maira yang tak pernah jatuh cinta
5
Bab 5 : Sang pewaris perusahaaan
6
Bab 6 : Ketampanan Dan Kecerdasan Andra
7
Bab 7 : Ketidaksetiaan Andini
8
Bab 8 : Pertemuan Singkat
9
Bab 9 : Kecelakaan
10
Bab 10: Awal mula terjadinya perjodohan part 1
11
Bab 11 : Part 2
12
Bab 12 : Part 3
13
Bab 13 : Ketika perjodohan diketahui kedua nya (part Maira)
14
Bab 14 : Part Andra
15
Bab 15
16
Bab 16 : Pertemuan 2 keluarga
17
Bab 17 : Menjelang pernikahan
18
Bab 18 : Pernikahan dan malam pertama
19
Bab 19 : Hari pertama menjadi seorang menantu
20
Bab 20 : Sarapan
21
Bab 21
22
Bab 22 : Mulai terbiasa
23
Bab 23 : Perdebatan
24
Bab 24: Antara Maira dan Andini
25
Bab 25 : Melamun
26
Bab 26 : Pulang
27
Bab 27 : Sakit
28
Bab 28 : Perhatian dan ketulusan maira
29
Bab 29 : Makan siang bersama
30
Bab 30 : Maira yang jatuh sakit
31
Bab 31
32
Bab 32 : bibi yang cuti pulang
33
Bab 33 : Cucu yang melahirkan
34
Bab 34 : Merawat mamah bella
35
Bab 35 : Hati yang mulai luluh
36
Bab 36 : Awal mula terjadi kesalah pahaman
37
Bab 37 : Izin suami itu penting
38
Bab 38 : Pertengkaran
39
Bab 39 : Rencana perceraian part 1
40
Bab 40 : part 2
41
Bab 41 : Pelaku tabrak lari
42
Bab 42 : Bebas
43
Bab 43 : Khayalan
44
Bab 44 : Terluka
45
ALMAIRA-CINTA DALAM PERJODOHAN
46
Bab 45 : Menyesal
47
Bab 46 : Menunggu maira sadar
48
Bab 47 : Hadiah untuk maira
49
Bab 48 : Perhatian andra
50
Bab 49 : Terpesona
51
Bab 50 : Antara Dua pilihan
52
Bab 51 : Malam pertama
53
Bab 52 : Setelah malam itu
54
Bab 53 : Maira yang bahagia
55
Bab 54 :
56
Pengumuman
57
Bab 55 : Membuka cadar
58
Bab 56 : Dingin nya Angin Malam
59
Bab 57 : Datang Bulan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!