Gea kepikiran dengan keadaan sheena, dibawa ke mana sahabat nya itu sama pria yang baru di temuinya semalam. Gea merasa akan ada sesuatu yang akan menimpa sahabat nya.
”Gea.? ”
”Emm.. kenapa? ”
”Lo tuh yang kenapa! sedari tadi melamun aja. masih kepikiran Sheena?”
“Ya! sebagai sahabat yang baik kita harus mencari di mana sheena sekarang.! ”
”Kenapa nggak telepon aja? ” ucap Antika.
bunyi jari di petik. ~
“Ide bagus! kenapa tidak usulkan sedari tadi sih.?! ”
”Ah! lo aja yang suka panik berlebihan. ”ucap Antika, tangannya mengambil buah apel.
“Aku coba telepon dia. ”
Tutt.! Tutt.! Tutt.!
“kok nggak nyambung sih.! coba pake handphone lu. "
Antika mencoba menelpon Sheena, telephone nya juga tak tersambung.
“Sama, nggak bisa tersambung. Kira-kira kemana dia.? ”
Antika merasa heran baru pertama kali Sheena menghilang tanpa kabar. Dia sangat penasaran dengan urusan yang dikatakan Gea.
“Lo yakin nggak tau di mana Sheena? ” tanya Antika.
Gea ingin berbicara dengan antika tentang apa yang dia lihat semalam.
“Sebenarnya, semalam aku melihat sheena di lorong toilet Club. dia bersama pria yang dia temui waktu itu.”
“Serius? terus apa yang terjadi dengan mereka selanjutnya.”
“Mereka kissing.”
“What?? bener-bener gila! terus terus apa lagi yang kau lihat?”
“Aku hanya melihat sekilas saja, setelah itu tidak tahu lagi mereka ke mana.?”
”Kenapa nggak nunggu dia kelar adegan ciumannya. ”
“Gila lo ya? yang ada gue yang baper. ”
“Kira-kira kemana yah!? nggak mungkinkan kalau mereka ke hotel? ”ucap Antika tanpa sadar.
“Hotel!?”
”Emm.. udah ah! nanti juga dia balik sendiri.!
“Ya udah deh.”
Mereka mencoba tenangkan hati dan fikirannya.
❤❤❤
Apartemen.
Dean bangun dari tidurnya, matanya masih belum terbuka sepenuhnya. dia turun dari ranjang lalu keluar kamar. mendapati Revan yang tidur di sofa.
“Van, bangun! ” Dean menggoyangkan tubuh Revan agar bangun.
“Emm..”
“Bangun! ” Dean menyentil telur revan sehingga membuatnya langsung terbangun dari tidurnya.
“An•••g.!!! gila lu ya, masa depan gue ini. ”
“Bodo Amat!! lagian tidur apa mati?”
“Ya tidur lah.!!” Revan memegangi masa depannya yang terasa ngilu.
“Ohya, Barra di mana? ”
“Barra? dia nggak pulang ke sini?”
“Mana aku tau, kalau aku tau nggak bakal nanya. ”
Dean membuka tirai lalu membuka pintu kaca, lalu duduk di sofa. mengambil satu batang rokok dan mengapit dijarinya, menyalakan korek api.
Wusshh~~
Asap rokok berterbangan memenuhi kamar apartemen, Revan yang melihat Dean juga ikut merokok.
”Hari ini, lu masuk kantor nggak?” tanya Revan.
“kayanya nggak, badan berasa mau patah. hari ini aku libur dulu. ”
Revan mengangguk, dia juga merasakan yang sama dengan Dean. akhir-akhir ini memang banyak sekali kerjaan di kantor sehingga tidak ada waktu untuk berlibur.
mereka melupakan Barra yang tak kunjung pulang. justru mereka tidak ingin mencampuri urusan yang bersifat pribadi.
🌹🌹🌹🌹
Alexis Hotel.
Sheena menatap Barra yang fokus dengan sarapan paginya. pria di depannya memang tipe yang Sheena cari. pria dewasa cool dan bertubuh kekar. Apa lagi dia sangat tampan.
Barra selesai makan~
Sheena masih menatap wajahnya yang tampan. Barra yang merasakan ada yang menatapnya melihat ke arah Sheena.
“Kenapa kamu menatap ku seperti itu? ”
Sheena menghela nafas, melihat makanan di depannya membuatnya mual.
“Aku tak nafsu makan! perutku sudah kenyang.”
“Terserah kau saja! ”
Barra berdiri, lalu membereskan barang-barang punya nya. seperti handphone dompet dan kunci mobil.
Sheena juga mengambil tasnya yang berada di meja nakas. membuka tasnya lalu mengambil handphone. dia menyalakan handphone nya yang dia matikan sewaktu di clubbing.
banyak sekali telepon masuk yang tak terangkat. chat dari sahabatnya pun terus masuk tapi Sheena tak ingin membalasnya. Sheena membuka chat dari oma nya.
“Shee, segera pulang.” Sheena merasa malas untuk pulang ke rumah.
Sheena menoleh, menatap Barra yang sedang merokok.
Sheena mendekati Barra, lalu duduk di pangkuannya. tangannya merangkul pundak Barra.
cup~
Satu ciuman di pipi Barra.
“Aku masih ada urusan penting, aku pergi dulu. ” ucap Sheena.
Barra menatap datar wajah Sheena.
”Kenapa terburu-buru? ”
“Aku sudah di cariin, sampai jumpa kembali sayang. ” Sheena turun dari pangkuannya ingin segera pergi dari kamar hotel.
Tapi, Barra menyekal pergelangan tangan Sheena.
“Tunggu!” Barra membuka dompetnya, lalu mengeluarkan satu black card dan kartu namanya.
Menyodorkan ke tangan Sheena.
Sheena menatap sebuah black card dan kartu nama Barra.
Wajah Sheena seketika suram..
Sheena mengambil ke dua kartu tersebut.
“ini adalah kartu namaku dan black card pakailah ini jika ada apa-apa. ”
“Apa kau membayarku? dengan black card ini?!” tanya Sheena.
“Aku tak membayar mu! kita melakukan sama-sama mau dan saling butuh. ”
”Baiklah, aku pergi dulu. ”
Sheena mengambil tas lalu berjalan ke arah pintu, sebelum ia benar-benar keluar dia membuang sesuatu di tong sampah.
Blamm~ pintu kamar hotel di tutup kasar oleh Sheena.
Barra melihat kepergian Sheena yang membuang sesuatu di tempat sampah. dia melangkah mendekati ke arah tong sampah yang dekat pintu. melihat di dalam tempat sampah, ternyata Sheena membuang kartu black card yang di kasih Barra tapi tidak dengan kartu namanya.
“Gadis itu... Berani sekali mempermainkan aku?! ” Barra meremas kartu black card nya. dia semakin penasaran dengan gadis yang baru di temuinya.
Sheena yang berada di depan hotel, lalu menyetop taksi.
“Ke mana nona? ” tanya supir taksi.
“Ke perumahan x pak.! ”
“ baik. ”
Broomm~
Taksi yang Sheena tumpangi berjalan ke perumahan yang barusan di sebut Sheena.
Dua jam di perjalanan taksi memasuki ke perumahan elit di kota x.
Sheena turun dari taksi, satpam melihat cucu majikannya berlari membuka kan gerbang.
Sheena berjalan pelan agar oma nya tak mencurigai dirinya.
“selamat datang, Nona Shee. ”ucap satpam.
Sheena mengangguk saja.
Mendorong pintu. ~
“Oma! Sheena pulang. ” Teriakkan Sheena memenuhi rumah.
Semua pelayan berlari menyambut kedatangan nona Sheena.
”selamat datang nona Shee.. ” ucap pelayan bersamaan.
“Di mana Oma? ”
”Oma ada dibelakang non Shee. ”
”Baiklah! oh ya, tolong bersihkan tempat tidurku. ”
”Baik, nona. ”
”Bi Nai! ”panggil Sheena.
”ya saya. ”Bi Nai menghadap ke nona nya.
“Bi, aku ingin di buatkan makanan. harus bibi yang masak. jangan ada campur tangan dari pelayan lain. ”
”Baik, nona. ” bibi Nai langsung pergi ke dapur.
“Cucu ku, Shee.” panggil Oma Sheena tangannya membuka lebar.
Sheena langsung memeluk Oma nya dengan erat. pelukan rindu yang telah lama dia pendam, setelah satu bulan lamanya Sheena tak pernah pulang ke rumah. meninggalkan Oma sendirian hanya di temani para pekerja di rumahnya.
“Kenapa cucu oma yang cantik ini tak pernah pulang? oma sangat kesepian. ”
Sheena merasa kasihan dengan oma-nya. seharusnya dia tak egois, meninggalkan Oma sendirian hingga merasakan kesepian tanpa orang terdekat.
.
.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Winda Anne
kasih sya dong bleckcard nya sena heduh
2022-06-05
1
Luluk Sugeng
penasaran siapa sebenarnya Shenna??🤔
2022-06-03
2
Jami Astuti
Shenna seandainya kamu hamil gmn??
apa gak kasian sm oma km..
2022-06-03
2