Dean melangkah menuju mobil Revan yang terparkir di belakang mobil gadis yang dia antar. Dean langsung membuka pintu depan, lalu menutupnya saat dia sudah duduk di kursi depan.
"Bagaimana ke dua gadis itu.? " tanya Revan.
" aku serahkan saja mereka kepada pelayan."
"Oke, kita langsung pulang saja di apartemen. "
Broom.!!
mobil mereka melaju dengan kecepatan sangat kencang, dikarenakan apartemen mereka lumayan jauh dari rumah gadis yang mereka antar.
Revan membutuhkan satu jam untuk sampai di apartemen yang mereka tinggal.
mereka masuk ke dalam kamar apartemen, berbaring di sofa. malam ini mereka sangat kelelahan sehingga mereka tidak menyadari bahwa Barra belum sampai di apartemen.
"Gue tidur dulu.! " Dean melangkah ke kamarnya, benar-benar sangat melelahkan.
"Oke, aku di sini dulu. " revan enggan pindah ke kamar, kakinya terasa keram dia membaringkan tubuhnya di sofa lalu memejamkan matanya.
Tertidur.!
Mereka tidur dengan sangat nyenyak, sehingga melupakan satu temannya yang belum kembali dari clubbing.
❤❤❤
Keesokan hari, Di Alexis Hotel.
sheena mengerjapkan mata seketika baru bangun dari tidurnya. dengan mata yang masih belum terbuka sepenuhnya, mata yang terlihat bengkak hingga wajah yang terlihat lesu.
matanya menatap langit- langit kamar hotel.
Dimana ini!?~ sheena menatap di sekelilingnya bukan kamar punya dirinya,
sheena coba bangun dari tidurnya.
Sheena sangat kaget saat bangun dari tidurnya, melihat tubuhnya tanpa busana.
"Oh my good.! " Apa yang terjadi semalam. " sheena menatap sekelilingnya, ini bukan kamar di rumahnya atau rumah temannya.
sheena mencoba turun dari ranjang.
Aww.!! sheena merasakan perih di area bawah, lalu menatap di atas ranjang.
Darah!? ~ gumam sheena.
Melotot~
"Apakah aku telah melakukan sesuatu? " sheena menutup mulutnya, matanya berkaca-kaca.
"Apa aku telah di nodai.!? "
sheena melangkah sekeliling kamar, dia mencoba membuka tirai lalu membuka pintu balkon.
Hotel!?
"Ya ampun.! siapa yang membawa ku kemari. Semalam aku bersama dengan Barra lalu tidak tau lagi apa yang kita lakukan. Apa mungkin!? "
Apakah dia yang membawa ku kemari? di mana dia sekarang? " sheena melangkah tertatih-tatih ke arah sofa dia mendaratkan pantatnya dengan pelan.
Aww.!! kenapa sangat sakit sekali."
Ceklek.!! sheena menatap pintu kamar mandi yang terbuka.
seorang pria keluar dari kamar mandi, dia hanya memakai handuk yang dililitkan di pinggangnya. rambutnya yang basah masih sisa-sisa air yang berjatuhan.
Barra menatap sheena yang duduk di sofa, berjalan mendekat ke gadis tersebut.
"sudah bangun? "
sheena tidak menjawab pertanyaan Barra.
"Bagaimana ke adaanmu!? "
"Menurut mu!? "
"Aku tidak tau! makanya aku bertanya. " Barra membukukan tubuhnya, wajahnya mendekat kan wajah sheena.
"semalam kau sangat agresif, aku suka. " wajah sheena merona merah.
"Aku puas dengan permainan mu, gadis kecil. " sheena membuang muka ke samping. Barra meraih rahangnya.
mereka sama-sama menatap wajah, Barra berinisiatif untuk menggendong sheena menuju kamar mandi.
"Apa yang kau lakukan.!? "
Barra tak menanggapi sheena dia terus berjalan menuju kamar mandi. menurunkan sheena di atas wastafel lalu dia membuka paksa selimut yang membungkus tubuh sheena.
sheena tak bisa pertahankan selimut yang ia lilitkan di tubuhnya. tangan kanannya menutup gundukan boba sedangkan tangan kirinya menutupi bagian bawah.
"Aku sudah melihat semuanya.! kamu tak perlu menutupi. " sheena tetap menutupi nya walaupun masih terlihat.
Barra meraih wajah sheena, mengecup semua yang ada di tubuh sheena.
Barra membuka paksa kaki sheena dengan lebar-lebar, dia mengangkat kaki sheena keatas. menampakkan goa sempitnya, Barra membuka handuk yang ia lilitkan lalu membuang ke sembarang arah. menampakkan phyton yang telah berdiri tegak yang berurat.
sheena melihatnya dengan mata yang ingin melompat dari tempatnya. phyton Barra sangat lah besar sehingga menampakkan urat-urat nya.
Barra meraih pinggul sheena lalu dekat kan di tubuhnya. memasukkan phyton yang besar menerobos paksa goa yang sempit.
AAAH.!!!
sheena merasakan sakit saat phyton telah masuk sempurna. Barra memainkan di bawahnya, jarinya memutar di area biji kacangnya. membuat sheena mendapatkan kenikmatan yang belum dia rasakan sebelumnya.
"Umm..Ughh..
" Ughh..
sheena merangkul pundak barra dengan erat, gerakan kuda-kudaan sangat cepat membuat sheena mengeluarkan suara aneh yang membuat barra semakin menegang.
Barra menurunkan tubuh sheena, lalu berganti posisi dengan membelakangi tubuhnya.
memasukkan kembali phyton ke dalamnya.
Ughh.. Ughh..
sheena menatap Barra di dalam cermin, melihat ekspresi wajahnya yang merasakan kenikmatannya.
"Oh.. Beaby.!
sheena menoleh kebelakang, melihat gerakan maju mundur yang nikmat. dia menggigit jarinya lalu memainkan selayaknya seperti lolipop.
Barra tak tahan dengan perilaku gadis yang di goyangnya. padahal masih gadis tapi seolah-olah sudah pernah melakukan sebelumnya.
sheena berpegangan ujung wastafel, kakinya membuka dengan lebar memberikan ruang phyton agar masuk dengan mudah. sheena merasakan di bawah perut terasa penuh dengan phyton.
Barra membuka boba besar yang ada di belakang punya sheena, memasukkan kembali si phyton dengan hentakan kasar.
AAAKH..!!
Barra mendorong lebih kasar, pinggulnya menggoyangkan dengan sekuat tenaga.
Eumm..
Umm. ~
satu jam telah di lalui tapi belum ada tanda-tanda Barra akan mengeluarkan nya.
Barra mencabut phyton dari goa, Barra menyeret sheena di bawah guyuran shower. mereka melakukan adegan mesra yang ada di film-film. mereka melakukan saat mandi, mereka dapat menikmati dinginnya air saat sedang merasakan hangatnya tubuh pasangan. Barra merasakan perbedaan karena sedang dalam keadaan basah. hal tersebut merupakan pemanis dalam aksinya.
mereka sambil berdiri, angkat kaki sheena untuk memberi celah kepada Barra untuk melakukan aksinya. sheena bersandar di dinding lalu berpegangan saat melakukan posisi the Razor edge ini.
sheena membungkukkan badan pada dinding, lalu Barra dapat beraksi dengan memegang pinggang Sheena dari belakang.
gairah di pagi hari membuat Barra lebih semangat. Barra lebih percepatkan gerakannya kembali, hingga titik kenikmatannya akan keluar.
******.!!
Cairan bening nya masuk dalam goa, Barra lupa mencabutnya karena kenikmatan. sheena yang tak tahu hanya berdiam, mengatur nafas di sekelilingnya.
Barra mengeluarkan phyton dengan lemas, mengurutnya pelan sisa cairan keluar setetes.
" Kita mandi bersama.! " sheena tak menjawab, lalu barra memandikannya.
Barra menggosok tubuh sheena dengan sabun. tubuhnya sangat mulus, sehingga dirinya tak kuat menahan.
❤❤❤
Di rumah.
Gea dan Antika sudah bangun dari tidurnya. mereka mencari keberadaan sheena. tapi yang dicari tidak ada di rumah.
Gea mencoba bertanya kepada pelayan.
"Elis, di mana sheena.? "
"maaf nona, semalam non sheena tak pulang.? "
"belum pulang? apa dia pulang di rumah oma-nya?. "
"Saya kurang tau non.? "
"Baiklah."
" kira-kira di mana sheena? katamu dia pulang ada urusan. "
"Ahya. mungkin urusannya Belum selesai. "
"Apa sheena pergi bersama pria semalam, ke mana mereka pergi." gumam Gea.
.
.
.
🌹🌹🌹
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Baihaqi Sabani
mkin hot,🙈🙈🙈🙈🙈
2022-11-12
0
Jami Astuti
Yaaah Shena km kok gitu sih....gampang banget.nyerahin mahkotamu pd.pria yg br km kenal...
ljt Thor...
2022-06-02
2
Tiharoh
aduh sena
2022-06-02
2